fbpx
langitselatan
Beranda » Bagaimana membuktikan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, dan bukan sebaliknya?

Bagaimana membuktikan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, dan bukan sebaliknya?

Pada awal perkembangan sains, orang-orang seperti Copernicus, Kepler, Galileo & Newton berpendapat bahwa alangkah lebih baik (untuk menjelaskan), lebih mudah (secara matematika) & lebih elegan (secara filosofis) bahwa Matahari berada di pusat, sementara Bumi & planet-planet berputar mengelilingi Matahari. Semua punya penjelasan yang memuaskan, secara teori untuk mengatakan hal itu.

Sampai sekarang, pelajaran SMU fisika pun memberikan penjelasan yang jelas & memuaskan, bahwa memang demikian ada-nya. Massa matahari yang jauh lebih besar daripada planet-planet membuat planet-planet harus tunduk pada ikatan gravitasi Matahari, sehingga planet-planet tersebut bergerak mengitari Matahari sebagai pusat. Demikian dari hukum Gravitasi Newton.

Perumusan matematika-nya secara gamblang dan jelas dijelaskan oleh perumusan Kepler, hanya karena Matahari yang menjadi pusat sistem.

Kalau memang begitu ada-nya dan tidak percaya, bagaimana membuktikannya? Gampang, terbang saja jauh-jauh dari sistem tata surya ke arah kutub, dan lihatlah bagaimana Bumi beserta planet-planet bergerak mengitari Matahari. Tentu saja ini adalah pernyataan yang bersikap humor. Tapi ini memang menjadi pertanyaan penting, bagaimana membuktikannya?

Bapak-bapak yang telah disebutkan tadi, tentu saja mempunyai pendapat yang berlaku sebagai hipotesa, dan harus bisa dibuktikan melalui pembuktian yang teramati/eksperimentasi. Apabila eksperimen berkesesuaian dengan hipotesa, maka hipotesa diterima dan itu menjadi teori. Bukankah demikian?

Baik, sekarang bagaimana membuktikannya? Satu-satu-nya cara membuktikan fenomena langit adalah melalui ilmu astronomi, yaitu ketika pengamatan dilakukan pada benda-benda langit lalu memberikan penjelasan ilmiah tentang apa yang sebenar-nya terjadi disana.

Tentu tidaklah mudah memberikan bukti yang langsung bisa menjelaskan secara cespleng bahwa Bumi berputar mengitari Matahari, bukankah lebih mudah mengatakan kebalikannya? Tapi seperti yang telah disampaikan, itu akan menjadi tidak baik, tidak mudah dan tidak elegan untuk menyatakan demikian. Ternyata dari pengamatan astronomi menunjukkan bahwa memang Bumi yang mengitari Matahari. Tidak percaya?

Bukti pertama, adalah yang ditemukan oleh James Bradley (1725). Pak Bradley menemukan adanya aberasi bintang.

Apa itu aberasi bintang? Bayangkan kita sedang berdiri ditengah-tengah hujan, dan air hujan jatuh tepat vertikal/tegak lurus kepala kita. Kalau kita menggunakan payung, maka muka & belakang kepala kita tidak akan terciprat air bukan? Kemudian kita mulai berjalan ke depan, perlahan-lahan & semakin cepat berjalan, maka seolah-olah air hujan yang tadi jatuh tadi, malah membelok dan menciprati muka kita. Untuk menghindari-nya maka kita cenderung mencondongkan payung ke muka. Sebetulnya air hujan itu tetap jatuh tegak lurus, tetapi karena kita bergerak relatif ke depan, maka efek yang terjadi adalah seolah-olah membelok dan menciprat ke muka kita.

Demikian juga dengan fenomena aberasi bintang, sebetulnya posisi bintang selalu tetap pada suatu titik di langit, tetapi dari pengamatan astronomi, ditemukan bahwa posisi bintang mengalami pergeseran dari titik awalnya, pergeseran-nya tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk menunjukkan bawha memang sebenar-nya lah bumi yang bergerak.

Baca juga:  Gerhana Matahari Sebagian 13 September 2015

Mari kita tinjau Gb.1.

Efek Aberasi Bintang

Aberasi terjadi jika pengamat adalah orang yang berdiri ditengah hujan, dan arah cahaya bintang adalah arah jatuhnya air hujan. Kemudian pengamat bergerak tegak ke muka, tegak lurus arah jatuhnya hujan. S menyatakan posisi bintang, E posisi pengamat di Bumi. Arah sebenarnya bintang relatif terhadap pengamat adalah ES, jaraknya tergantung pada laju cahaya. Kemudian Bumi BERGERAK pada arah EE’ dengan arah garis merepresentasikan lajunya. Ternyata pengamatan menunjukkan bahwa bintang berada pada garis ES’ alih-alih ES, dengan SS’ paralel & sama dengan EE’. Maka posisi tampak binang bergeser dari posisi sebenarnya dengan sudut yang dibentuk antara SES’.Jika memang Bumi tidak bergerak, maka untuk setiap waktu, sudut SES’ adalah 0, tetapi ternyata sudut SES’ tidak nol. Ini adalah bukti yang pertama yang menyatakan bahwa memang Bumi bergerak.

Bukti kedua adalah paralaks bintang. Bukti ini diukur pertama kali oleh Bessel (1838). Paralaks bisa terjadi jika posisi suatu bintang yang jauh, seolah-olah tampak ‘bergerak’ terhadap suatu bintang yang lebih dekat. (Gb.2). Fenomena ini hanya bisa terjadi, karena adanya perubahan posisi dari Bintang akibat pergerakan Bumi terhadap Matahari. Perubahan posisi ini membentuk sudut p, jika kita ambil posisi ujung-ujung saat Bumi mengitari Matahari. Sudut paralaks dinyatakan dengan (p), merupakan setengah pergeseran paralaktik bilamana bintang diamati dari dua posisi paling ekstrim.

Paralaks Bintang

Bagaimana kita bisa menjelaskan fenomena ini? Ini hanya bisa dijelaskan jika Bumi mengitari Matahari, dan bukan kebalikannya.Bukti ketiga adalah adanya efek Doppler.

Sebagaimana yang telah diperkenalkan oleh Newton, bahwa ternyata cahaya bisa dipecah menjadi komponen mejikuhibiniu, maka pengetahuan tentang cahaya bintang menjadi sumber informasi yang sahih tentang bagaimana sidik jari bintang (baca tulisan saya tentang ‘fingerprint of the star’) . Ternyata pengamatan-pengamatan astronomi menunjukkan bahwa banyak perilaku bintang menunjukkan banyak obyek-obyek langit mempunyai sidik jari yang tidak berada pada tempat-nya. Bagaimana mungkin? Penjelasannya diberikan oleh Bpk. Doppler (1842), bahwa jika suatu sumber informasi ‘bergerak’ (informasi ini bisa suara, atau sumber optis), maka terjadi ‘perubahan’ informasi. Kenapa bergeraknya harus tanda petik? Ini bisa terjadi karena pergerakannya dalah pergerakan relatif, apakah karena pengamatnya yang bergerak? Atau sumber-nya yang bergerak?

Demikian pada sumber cahaya, jika sumber cahaya mendekat maka gelombang cahaya yang teramati menjadi lebih biru, kebalikannya akan menjadi lebih merah. Ketika Bumi bergerak mendekati bintang, maka bintang menjadi lebih biru, dan ketika menjauhi menjadi lebih merah.

Disuatu ketika, pengamatan bintang menunjukkan adanya pergeseran merah, tetapi di saat yang lain, bintang tersebut mengalami pergeseran Biru. Jadi bagaimana menjelaskannya? Ini menjadi bukti yang tidak bisa dibantah, bahwa ternyata Bumi bergerak (bolak-balik – karena mengitari Matahari), mempunyai kecepatan, relatif terhadap bintang dan tidak diam saja.

Baca juga:  Lubang Hitam Tidur Terdekat dari Bumi

Dengan demikian ada tiga bukti yang mendukung bahwa memang Bumi bergerak mengitari matahari, dari aberasi (perubahan kecil pada posisi bintang karena laju Bumi), paralaks (perubahan posisi bintang karena perubahan posisi Bumi) dan efek Doppler (perubahan warna bintang karena laju Bumi).

Tentu saja bukti-bukti ini adalah bukti-bukti ILMIAH, dimana semua pemaknaan, pemahaman dan perumusannya mempergunakan semua kaidah-kaidah ilmiah, masuk akal dan ber-bobot kebenaran ilmiah. Apakah memang demikian adanya? Seperti yang ungkapkan, sampai detik ini belum ada teknologi yang bisa membuat kita bisa terbang jauh-jauh ke luar angkasa, sedemikian jauhnya sehingga bisa melihat memang begitulah yang sebenarnya. Tetapi, pembuktian metode ilmiah selama ini cukup sahih untuk menjawab banyak ketidak-pahaman manusia tentang posisi-nya di alam. Dan bukti-bukti yang telah disebutkan tersebut cukup untuk menjadi landasan untuk menjawab bahwa memang Bumi mengitari Matahari; dari pengetahuan Bumi mengitari Matahari, banyak hal-hal yang telah diungkap tentang alam semesta ini, sekaligus menjadi landasan untuk mencari jawab atas banyak hal yang belum bisa dijawab pada saat ini.

http://simplyvie.wordpress.com/profile/ benarkah bumi mengelilingi matahari

Avatar photo

Emanuel Sungging

jebolan magister astronomi ITB, astronom yang nyambi jadi jurnalis & penulis. Punya hobi dari fotografi sampe bikin komik, pokoknya semua yang berhubungan dengan warna, sampai-sampai pekerjaan utamanya adalah seperti dokter bedah forensik, tapi alih-alih ngevisum korban, yang di visum adalah cahaya, seperti juga cahaya matahari bisa diurai jadi warna cahaya pelangi. Maka oleh nggieng, cahaya bintang (termasuk matahari), bisa dibeleh2 dan dipelajari isinya.

379 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Yup, setuju bumi memang mengelilingi matahari.
    Tulisannya ilmiah, bagus, bisa jadi referensi.
    Kepp up the Good Work!

  • saya belum percaya klo bumi mengelilingi matahari. Masih perlu bukti yg lebih rasional dan mudah dicerna orang awam. Bumi yg diam dan benda2 langit yg bergerak lebih masuk akal dibanding bumi berputar dg kecepatan seperti apa dan bagaimana.

  • bung/bu/pak/mas/mbak aan,
    kalau manusia itu bisa merasakan Bumi berevolusi dengan tetap diam di Bumi, tentu dari dulu tidak ada kontroversi, tinggal bles percoyo.Gampang kan? Manusia pun gak perlu2 mencari, membaca Alam dengan akalnya. Justru pencarian inilah yang lantas mengarahkan manusia pada evolusi sains dalam perjalanan peradaban kita ini. Dan hasil kerja keras para pencari inilah yang bisa membuktikan bahwa Bumi berputar dan berevolusi. Fakta-fakta tidak lagi terbantah. Kemajuan teknologi semakin mengukuhkan fakta ini karena manusia bisa berada di luar angkasa dan melihat bagaimana Bumi bergerak.

    Kecuali kl bung/bu/pak/mas/mbak aan juga skeptis dengan penerbangan luar angkasa dan percaya itu hal yang mengada-ada, capedeeeeeeee…

    omong2, penjelasan sederhan tentang rotasi dan revolusi Bumi ada tuh di buku pelajaran SD kelas 6B,silakan dibaca ya. Anak SD saja bisa paham kok…

    salam,
    nata

    • mba ngmg begini :
      “…..Kemajuan teknologi semakin mengukuhkan fakta ini karena manusia bisa berada di luar angkasa dan melihat bagaimana Bumi bergerak.

      Tapi bang emanuel ngmg begini :

      ” …….Seperti yang ungkapkan, sampai detik ini belum ada teknologi yang bisa membuat kita bisa terbang jauh-jauh ke luar angkasa, sedemikian jauhnya sehingga bisa melihat memang begitulah yang sebenarnya “.

      Ini mana yg bener?

      Buku2 anak SD kelas 6 yg mba katakan itu semua teori, tentu teori yg masuk akal katanya, begitu juga yg tidak sependapat dgn teori itu tentu mereka juga punya teori yg masuk akal juga menurut mereka.

  • iya bener.. ga mudah dicerna mas. kayak ngasih kuliah aja.. qt kan orang2 bodoh yg nilainya aja merah buat ilmu eksak bahkan dikasih kura2 ato telor mateng klo gurunya sdikit mau menghibur.. hehe.. Pokoknyaâ„¢ qt mau penjelasan yg lebih baik dari ini.. yg bisa dicerna sama otak qt..

  • Untuk Nur: kenapa Copernicus memilih heliosentris, alasannya: ya biar gampang aja ‘matematika’-nya, kenapa bisa gitu? Untuk diketahui, Copernicus itu dipengaruhi oleh matematikawan/astronom Arab bernama: Ibnu Al-Shatir, jadi mohon teman2 yang punya pengetahuan sejarah jazirah Arab memberi sumbangan untuk tulisan ini, saya cuman bisa nyeritain matematika-nya saja.

    Untuk Aan: mau bukti yang gimana lagi? emang keliatannya sulit, karena memang, sesuatu yang ‘kelihatannya gampang’, malah jadi sulit. Sekarang saya balik, apa bahasa sederhana-nya gravitasi? kelihatan-nya gampang (?) Tapi, dibalik ke-gampangan-nya itu lah, maka tiga hal yang saya jelaskan tersebut, menjadi lebih jelas. Perkara anda gak terima, mungkin nanti akan saya kupas lebih mendalam, tetapi semua itu adalah dasar-dasar yang seharus-nya pernah kita pelajari di tingkat sekolah umum. Sulit? itu semua hal-hal yang bisa dipelajari dari pengamatan. Itu landasan teori & penjelasannya adalah sama dengan menjelaskan Hilal. Berdasarkan hukum gravitasi.

    Kalau anda tetap tidak percaya, silakan terbang jauh ke luar angkasa dan lihat dengan kepala sendiri fakta yang terjadi, lalu ceritakan pada kami yang sudah percaya dengan teori yang ada; beritahu kami betul atau salah.

    Kalau anda memang tidak mau percaya tentang ‘kebenaran’ ilmiah (karena ini adalah ranah ilmiah), itu hak anda. Kalau anda mencari pembuktian yang lebih sederhana lagi, tolong bantu jelaskan, secara astronomi ini adalah penjelasan-penjelasan yang paling fundamental.

    ddewa: mungkin masalahnya pada pencernaan kali ya? kalau ddewa pernah belajar geometri SD, tau kan tentang sudut segitiga? Kalau udah inget, baru dibaca lagi paralaks, soal aberasi, coba belajar dari kinematika newton, (ke-inersia-an) ala SMU kelas 1 fisika; soal pergeseran doppler? SMU kelas 2? 😀

  • “Apakah Matahari berputar mengelilingi bumi?”.

    Jawaban.
    “Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya. Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut.

    [1]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap yang membantahnya tentang Rabb.

    “Artinya : Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” [Al Baqarah : 258]

    Maka keadaan keadaan matahari yang didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.

    [2]. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman juga tentang Ibrahim.

    “Artinya : Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’, maka tatkala matahari itu terbenam dia berkata : ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.'” [Al-An’am : 78]

    Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: “Ketika bumi itu hilang darinya”.

    [3]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

    “Artinya : Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka berada disebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.” [Al-Kahfi : 17]

    Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata: “gua mereka condong darinya(matahari)”. Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun dilalahnya lebih sedikit dibandingkan dilalah firmanNya “(condong) dan menjauhi mereka)”.

    [4]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

    “Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” [Al-Anbiya’ : 33]

    Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:”Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal”. Penjelasan itu terkenal darinya.

    [5]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

    “Artinya : Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat,” [Al-A’raf : 54]

    Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.

    [6]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

    “Artinya : Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang banar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” [Az Zumar : 5]

    FirmanNya: “Menutupkan malam atau siang” artinya memutarkannya atasnya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata: “Dia menutupkan bumi atas malam dan siang”. Dan firmanNya: “matahari dan bulan, semuanya berjalan”, menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berjalan dengan jalan yang sebenarnya (hissiyan makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.

    [7]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

    “Artinya : Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengirinya,” [Asy-Syam : 1-2]

    Makna (mengiringinya) adalah datang setelahnya. dan itu dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengeliligi keduanya tidak akan bulan itu mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bumi mengelilingi matahari dan kadang-kadang matahari mengeliling bulan, karena matahari lebih tinggi dari pada bulan. Dan untuk menyimpulan ayat ini membutuhkan pengamatan.

    [8]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

    “Artinya : Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [Yaa-Siin : 37-40]

    Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu). Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan malam dan siang.

  • Barangkali perlu diperhatikan juga, bahwa pandangan geosentris awalnya merupakan teori astronomi Yunani, seperti dikemukakan oleh Plato, Aristoteles dan dibakukan oleh Ptolemaeus. Pandangan geosentris ini merupakan pandangan umum yang dianut banyak orang pada masa awal peradaban manusia, bisa dilihat pada peninggalan-peninggalan peradaban
    kuno. Jadi barangkali bisa disimpulkan bahwa teori geosentris adalah hasil kesimpulan sains primitif.

    Apakah dengan demikian teori geosentris salah ? Belum tentu. Hanya barangkali perlu diperhatikan pula, bahwa teori geosentris seperti yang telah diungkapkan tadi, adalah hasil pemikiran dan pengamatan manusia (sains), yang sudah ada jauh sebelum Al Qur’an diturunkan, jadi tidak murni berasal dari wahyu. Meskipun pandangan yang berasal dari Yunani ini banyak diadopsi oleh filsuf-filsuf dan astronom-astronom muslim (yang notabene banyak mengolah filsafat Yunani, ahli ilmu Kalam) pada abad pertengahan.

    Sehingga barangkali kita perlu kembali kepada kaidah tentang
    penafsiran Qur’an dengan sains, seperti yang telah dikemukakan oleh Syaikh Al Utsaimin rohimahullah. Bahwa hasil kesimpulan sains adalah relatif, bisa berkembang berbolak-balik dari jaman ke jaman selaras perkembangan teknologi pengamatan manusia. Sedangkan Al Qur’an adalah
    Al Haq, mutlak benarnya. Sehingga tidak layak sebenarnya memutlakkan penafsiran Al Qur’an dengan sains, sebab hasil kesimpulan sains bisa benar bisa salah sehingga tidak mutlak diterima dan tidak juga mutlak ditolak, sebagaimana mensikapi kisah-kisah Israiliyat.

    Jadi apakah teori geosentris benar ? Mungkin, bahkan sepintas nampak selaras dengan zhohir nash. Kalau begitu apakah teori heliosentris (bumi berputar mengelilingi matahari) adalah salah? Belum tentu juga, toh ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkaitan masih masuk juga bila ditafsirkan dari sudut pandang itu.

    Wallahu ‘alam,

  • maaf sebelumnya kalo pemahaman saya salah dan mengajukan pertanyaan konyol.kalo ngebaca artikel di atas saya mendapat kesan bahwa “terlebih dulu sudah disimpulkan bahwa matahari diam” (apakah ini hasil perhitungan model matematis lantas menjadi dogma ribuan tahun). Lalu mencoba membuktikan bahwa bumi “bergerak”.
    1. Argumentasi aberasi dan efek doppler membuktikan bumi bergerak. lalu bagaimana kronologinya hingga “bumi bergerak” berujung pada kesimpulan “Bumi mengitari matahari”?
    2. Argumentasi paralaks. Bumi “bergerak” membentuk lingkaran (atau elips)tertentu,bisa dimengerti dari proyeksi posisi bintang yang lebih dekat. Bagaimana seandainya jika matahari juga bergerak (bersama Bumi) dengan pola “gerakan” yang sama tetapi “orbit” matahari lebih kecil, karena sama-sama mengitari “sesuatu”. kayaknya sih juga menghasilkan pola proyeksi bintang yg sama…

    Singkatnya, bagaimana caranya membuktikan bahwa matahari diam(relatif) terhadap Bumi ? Untuk kemudian melangkah bahwa “bumilah yang bergerak”.

    Apakah ketiga argumentasi di atas akan berbeda hasilnya jika kita melakukan pengukuran di atas permukaan matahari,misalkan saja loh ?

    waduh pertanyaannya banyak banget, habis saya masih bingung
    sih.
    Trims jawabannya. Artikelnya amat membantu dan mencerahkan saya.

  • bumi punya garis edar.. matahari punya garis edar.. semua benda di alam semesta ini punya garis edar masing2. Soal siapa yg mengitari siapa.. sbnernya ga penting.. malah bumi dan matahari saling mengitari. Menurut hukum gerak dua benda, ada hubungannya sama titik pusat massa, kbetulan hasilnya bumi “tampak” mengitari matahari, klo dari teori itu. Trus.. masalah bumi berotasi itu kan biar buminya seimbang. makanya matahari “tampak” terbit dan tenggelam.

    Argumen semuanya benar.. dan sudah pasti Quran benar. Tinggal bagaimana dan darimana kita melihatnya. sains hanyalah “salah satu” upaya mencari kebenaran dengan membuat berbagai macam formulasi yg mudah dicerna.

  • buat Nur: Bukti bahwa bumi bergerak sudah cukup koq untuk membantah teori bahwa Bumi ‘diam’ saja, sedangkan bagaimana Bumi bergerak, itu bisa diturunkan dari hukum-hukum Kepler. Matahari itu diam? Secara matematis, alangkah lebih baik untuk menyatakan bahwa Matahari itu diam (terhadap Bumi).

    Dalam hal ini tidak ada yang dogmatis ya, semua-nya diturunkan berdasarkan metodologi sains yang baik dan benar, demikian untuk ketiga argumentasi tersebut didasarkan pada pengamatan yang dilakukan di Bumi. Sebagaimana kita melihat suatu fenomena di Bumi ini, tentu akan berbeda jika kita melakukan pengamatan dari tempat yang berbeda.

    Mungkin seperti menerapkan prinsip relativitas secara sederhana, jika kita duduk di atas kereta, melihat teman kita (sebut si A) naik kereta dari arah berlawanan, apakah kita mengatakan bahwa kita yang mendekati A? atau A yang mendekati kita? Atau kita dan A saling mendekat? Bisa saja dengan melihat pohon di sisi jalan, kita mengatakan bahwa sebetulnya diam, karena kita tetap pada posisi terhadap pohon yang diam, atau kondisi yang lain terjadi.

    Semua itu adalah mungkin, banyak yang harus dilakukan untuk mendukung teori itu, termasuk bukti2 pengamatan, demikian juga pada saat astronom2 melakukan pengamatan, mereka memperhatikan faktor yang mendukung, sebagaimana mencari pohon2 yang menjadi patokan. Posisi bintang, terhadap Bumi, untuk jangka waktu ribuan tahun relatif tetap. (Umur rasi bintang sudah ribuan tahun kan?)

    Nah dari pemahaman itu, ibarat Matahari sebagai si A dan kita sebagai penumpang kereta, bintang-bintang sebagai pohon-pohon. Ternyata deduksi ilmiahnya memang menunjukkan, hei, kita bergerak terhadap Matahari lho. Lalu bagaimana pergerakannya?

    Disini hukum Kepler berbicara, bahwa benda-benda dengan massa lebih kecil akan bergerak secara eliptis terhadap suatu pusat massa. Lalu bagaiman mem-validasi teori itu? Dari pengetahuan tentang gerak eliptis planit dalam dan planit luar berdasarkan hukum tersebut, dibandingkan terhadap gerak-gerak Merkurius, Venus, Mars, Jupiter . Dan ternyata, memang Bumi bersama saudara-saudara-nya bergerak dalam suatu lintasan berbentuk elips (yang hampir lingkaran), terhadap pusat massa (Matahari).

    Demikian pencapaian tentang heliosentris; pertanyaan kemudian adalah, apakah Matahari diam?? Ternyata penemuan-penemuan modern menunjukkan bahwa Matahari, bersama bintang-bintang disekitarnya, bergerak terhadap suatu ‘pusat massa’ yang lebih besar lagi! Bahwasanya , Matahari pun harus bergerak pada suatu gerakan mengikuti perputaran galaksi Bima Sakti! Dan Matahari kita hanyalah satu bintang yang kuntet di bagian tepi lengan spiral galaksi Bima Sakti. Ironi bukan?

    Ternyata dari pengetahuan kosmologi, kita tahu bahwa galaksi Bima Sakti pun hanya lah satu noktah kecil dari entah berapa banyaknya galaksi-galaksi dalam alam semesta ini? Dan masih banyak misteri yang bisa dijelaskan oleh pengetahuan manusia sekarang. Jadi? Tetap semangat belajar ya .. 🙂

  • menanggapi masalah science begini sebaiknya netral dan obyektif tanpa dikaitkan dg religion tertentu, krn hasilnya penafsiran akan kitab suci bakalan utak-atik gathuk, yg penting pas dg faktanya biarpun ayat2nya mungkin ga jelas arahnya. artikel ini untuk membuktikan teori science, bukan membuktikan kebenaran ajaran agama. apalagi membantah teori science tanpa dasar yg jelas, cuma ngandalin kata kitab suci. cape de

  • Dear all,

    Pendapat saya pribadi tentang hal ini adalah: “BELUM TAHU” dan “BELUM YAKIN.” Banyak ilmuan yang memberikan penelitian ilmiah dan diakui, dipercayai dan dianut masyarakat dunia. Tetapi banyak juga teori baru yang mementahkannya.

    Saat ini banyak yang percaya bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera. Bahkan dipercaya bahwa asal mula manusia adalah dari kadal. Bisakah kita mempercayai Evolusi Darwin?

    Dulu manusia juga pernah percaya bahwa bumi itu datar. Dan manusia percaya bahwa ada batas dari bumi yang disebut sebagai “ujung bumi.” Kemudian terjadi perubahan paradigma yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Dulu untuk membuktikannya diperlukan ekspedisi untuk mengitari bumi. Atau bahkan ekspedisi untuk mencari ujung bumi.

    Sekarang sudah terbukti bahwa bumi itu bulat karena kita sudah bisa terbang dan melihat rupa bumi sebenarnya.

    Tetapi selama kita belum terbang “sejauh-jauhnya” sehingga bisa melihat apa yang terjadi sebenarnya (usulan nggieng), maka perdebatan atas pendapat heliosentris dan geosentris masih akan terus berlanjut.

    Manakah yang harus dipercaya, dianut dan diakui?

  • Menarik juga pernyataan terakhir bang Emanuel Setio Dewo:

    Manakah yang harus dipercaya, dianut dan diakui?

    Kalau ngliat bulan, bintang, matahari, benda2 langit yang lain , belaka sebagai ciptaan Tuhan, percaya aja sama yang memberi hidup & menciptakan semesta ini, selesai masalah, titik.

    Nah, kalo bicara tentang benda-benda langit tersebut sebagai obyek material, bagaimana kelakuannya? Ya biarlah hukum2 material yang menjelaskannya;, melalui hukum-hukum fisika, matematika. Perkara kebenaran sains? Kan semua ada metodologi-nya. Bukan masalah benar atau salah, tapi sahih atau tidak.

    Jadi sebetulnya cuman bagaimana cara melihat saja koq, pilihan ya ditangan anda-anda masing2.

  • Sejujurnya, seluruh pengetahuan kita tentang alam semesta saat ini, sebagian besar disandarkan pada pengetahuan kita tentang jarak menuju bintang-bintang.

    Cara menentukan jarak menuju bintang-bintang, yang paling dapat dipercaya, adalah dengan paralaks sebagaimana dijelaskan Sungging.

    Dengan mengetahui paralaks bintang-bintang terdekat, kita tau jaraknya dan dengan demikian kita tahu sebenarnya mereka bintang terang atau biasa aja. Dari situ lalu kita bisa susun teori evolusi bintang.

    Dari segi struktur Galaksi, kecepatan bintang2 sekitar bisa dipakai untuk menghitung kecepatan matahari. Bisa juga dipakai untuk menghitung kecepatan bintang2 individual tersebut, ternyata ada hubungan antara kecepatan bintang2 tersebut dengan usianya.

    Dan masih banyak lagi hal2 yang bisa kita tentukan dari paralaks bintang ini. Anehnya, semua hal yang kita turunkan dari pengetahuan kita akan jarak itu, saling konsisten satu sama lain.

    Dan serunya lagi, sudut paralaks itu ada karena Bumi bergerak relatif terhadap matahari. Tanpa itu gak akan ada paralaks.

    Tycho Brahe dulu setengah mampus mencari sudut paralaks. Tidak ketemu. Kesimpulannya: 1) sudut paralaks tidak ada (artinya Bumi diam), atau 2) bintang2 itu luar biasa jauhnya sehingga sudut paralaksnya demikian kecil dan di luar batas pengukuran alat yang dipakai Tycho.

    Di kemudian hari, di abad 19, ternyata sudut paralaks bintang benar2 ada! Dan sekarang kita sudah mengukur sudut paralaks untuk kira2 100 000 bintang (dengan berbagai derajat ketelitian).

    Kalau Bumi diam, adakah penjelasan lain untuk adanya sudut paralaks ini?

  • Gak perlulah kita buang2 energi “berdiskusi” dg fanatik Geosentris. Mereka itu pola pikirnya sudah lain dg kita2. Dikasih argumen ilmiah macam apapun gak bakalan mempan :). Biarkan saja, anjing menggonggong kafilah berlalu. Tinggal siapa yang mau jadi anjing, dan siapa kafilahnya 😀

  • fenomena “matahari mengelilingi bumi” atau istilah teknisnya “gerak semu harian matahari” adalah efek dari gerak rotasi bumi, bukan gerak revolusi bumi. Bukti bahwa bumi berotasi adanya gaya coriolis.

    Tapi bener juga kata om dhani, berdebat sama fanatik geocentris bikin capedeeeeeee…………

  • rame sekali ya… padahal masih ada forum yang mungkin jadi tempat yang lebih tepat buat membahas panjang hal beginian

  • Assalaamu’alaikum
    hay guys, my name is d-man. aku dah lama banget merasa gerah dengan buku “matahari mengelilingi bumi” yang dikarang oleh seorang ustadz yg katanya ahlussunnah, paling bener, paling tau segala sesuatunya. AKu adl seorang muslim, dan insyaAllah yang taat (amin..)tapi aku yakin dengan seyakin-yakinnya dengan hidayah dan ilmu yang telah dibeikan Allah padaku, bahwa BUMILAH YANG MENGELILINGI MATAHARI, bukan sebaliknya. saranku ada baiknya rekan2 membaca / menonton vcd2 karya Dr. Zakir Naik (ulama India yang multidisiplin, hapal qur’an, dan menguasai topik2 seputar injil dan berbagai kitab suci lainnya, dan bisa membuktikan kebenaran Qur’an secara ilmiah).
    Sebenarnya ada satu pukulan jitu yang cukup telak yg bisa membantah kesimpulan salah pengarang buku “matahari mengelilingi bumi”, yakni kalo kita pergi ke kutub utara dan mengamati bintang2 dilangit dan merekamnya dengan video, kemudian kita replay dengan kecepatan tinggi akan kita lihat bahwa ternyata bintang2 dilangit tersebut berputar melingkar dan kembali pada posisi semula dalm waktu 1 hari. kalo temen2 masih penasaran silahkan baca buku karangan Dr T. Jamaluddin, (Doktor muslim ahli astronomi jebolan Jepang) kalo ga salah judulnya “Menjelajah Keluasan langit, menyelami kedalaman Al Qur’an”, aku punya bukunya tapi daha lama selesai ta baca, jadi aga lupa judulnya.
    gitu dlu aja ya, moga ada yang nanggapin tulisanku ini secara baik2..

  • Ada sangat banyak (atau malahan terlalu banyak) bukti yang mendukung teori heliosentris. Masalahnya para fanatik geosentris sebenarnya bukan mencari kebenaran melainkan pembenaran. Mereka selalu meminta bukti ilmiah, tapi begitu diberi penjelasan scr saintifik, mereka mengatakan tidak bisa memahami, dan kembali menyodorkan dalil yang itu lagi-itu lagi utk mendukung faham mereka. Lama2 capek juga berdebat kusir dg mereka2 itu. Jadi, untuk fanatik geosentris kita katakan saja: lakum diinukum waliyadiin.

  • terbukti dengan ;
    1. paralaks
    2.aberasi cahaya bintang
    3.ekliptika
    4.4 musim di lintang tengah
    5.tengah malam di kutub.

  • Sampai sekarang bukti bahwa bumi itu mengelilingi matahari sangat kuat. Bukti palingkuat adalah paralaks bintang. Tentunya bagi yang ingin mendepak paradigma heliosentris dan menggantinya dengan paradigma geosentris harus memberikan bukti yang kuat, jangan hanya argumen dogmatis.

    Bahasa kitab suci “spesial” dibikin supaya multi tafsir. Karena memang bahasa multi tafsir (yaitu bahasa kias) adalah bahasa yang tidak lekang oleh zaman. Karena itu kita, sebagai anak zaman, harus menggali lebih dalam penafsiran-penafsiran yang mungkin, sains adalah salah satu alat penafsiran itu.

    Apakah kita harus (bersusah payah) menanggapi pemikiran seorang penganut geosentris? Jawabannya iya, karena itu adalah kewajiban sains. Dalam sains tidak ada argumen yang benar secara mutlak, melainkan argumen yang semakin kuat; yaitu argumen yang tidak bisa dipatahkan oleh argumen lain. Tapi kalau argumen “sains” dibantah dengan argumen yang tidak bisa dibuktikan, berarti diskusinya ada di dua jalur yang berbeda. Kalau begini diskusinya berhenti saja.

    Kalau seorang penganut geosentris bisa memberikan argumen yang benar-benar logis, sehingga argumen heliosentris dapat dipatahkan oleh argumen tersebut maka baru kita menemukan kesepakatan baru. Itulah cara Copernicus bekerja.

    Jadi, kita sebal bukan karena isu *geosentris*nya, melainkan karena argumennya. Selamat berpikir buat semua..

  • saya nemu satu lagi yang membuktikan bahwa bumi itu bergerak, – dalam hal ini, bumi tidak diputari oleh planet lain – yaitu kenampakan planet saturnus di langit malam bumi dari tahun 2005/08 sampai 2008/09. silakan lihat citra dari APOD di halaman http://apod.nasa.gov/apod/ap070407.html .

    gerak retrogade planet ini membuktikan bahwa bumi tidak diam dan tidak dikelilingi oleh saturnus. gerak retrogade itu sendiri adalah perubahan posisi planet di langit relatif terhadap bintang latar belakang dengan lintasan yang menuju ke arah berlawanan.

    dalam citra APOD itu, saturnus “bergerak” dari kiri gambar menuju kanan, kemudian di satu titik bergerak ke arah kanan gambar, dan kembali ke kiri. hal ini terjadi sebanyak tiga kali.

    apakah hal ini menjawab pertanyaan geosentris dan heliosentris? dahulu, teori geosentris menyebutkan bahwa semua objek langit mengitari bumi. berarti dengan gerak retrogade ini, teori tersebut runtuh karena dari planet mars hingga neptunus menunjukkan hal yang sama. kalau sesuatu sudah runtuh, tidak bisa dipertahankan untuk tegak berdiri bukan? semoga membantu

  • Al Qur’an adalah Al Haq, mutlak kebenarannya, tapi penafsiran Al Qur’an tidaklah mutlak kebenarannya. adakah ayat yang menyatakan bahwa matahari mengelilingi bumi, obok2 dah Al Qur’an klo bisa dapat. yg ada juga penafsiran dari orang2. dan penafsiran ini ya Ilmu Pengatahuan, jadi bisa benar dan bisa salah, tergantung dari pembuktian.

    menurutku ilmu pengetahuan bukan untuk di percayai atau di anut. tapi cukup diterima saja. setiap teori dari ilmu pengetahuan pasti ada anti teorinya, dan suatu saat teori itu akan ada perbaikan dan penyempurnaan atau bahkan bisa runtuh . dan jangan berharap ilmu pengetahuan itu akan sempurna.

    untuk saat ini teori tentang bumi yang mengelilingi matahari bisa diterima luas oleh orang2, tp bisa saja teori ini suatu saat bisa runtuh oleh teori lain seperti halnya teori geosentris yg saat ini banyak yg tidak menerimanya.

    mungkin suatu saat akan ada teori yang menyatakan bahwa bumi dan matahari ternyata saling mengelilingi. Wallahu alam, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang.

  • Al Quran emang ngomong gitu, tapi ape bener tafsir & ta’wil nye kaya yang dibilang bung daan? Ape kaitannye, argumentasi bung daan ttg geocentris ama tugas muhammad waktu itu? (Bung daan mungkin lebih tau ttg tugas muhammad pada waktu itu). Kayanye ngga nyambung kalo tafsir & ta’wil bung daan ttg ayat tsb disambungin ama tugas muhammad waktu itu.Ngapain juga Allah cerita ttg fenomena alam ke muhammad, padahal tugas muhammad bukan sebagai astronom?
    Kl ayat2 itu di tafsir & ta’wil kan secara harfiah, kayanye sih ga nyambung & jadi banyak yang aneh & ga masuk akal. Contoh : Ibrahim ga mempan dibakar api, Musa ngebelah laut,kisah ttg isra mi’raj,dsb.
    Kalo bung daan ngambil contoh kisah Ibrahim sebagai dalil utk ngedukung geosentris,seharusnye Ibrahim dong yang musti jadi dedengkot teori geosentris bukan para pemikir yunani (plato,aristotle,ptolemaeus).kan Ibrahim hidup jauh sebelom para pemikir yunani tsb (coba liat buku encyclopedi sejarah dunia bikinan langer).
    Al quran harus sesuai dengan hukum alam. Hukum alam diteliti oleh ilmu pengetahuan. Karena Quran dan Alam adalah sama2 ciptaan Allah (bagi yang percaya). Ga mungkin buku petunjuk dan barangnye saling bertentangan.
    Buat para ilmuwan alam, maju terus! Soalnye alam ini dibikin buat orang2 yang berakal & yang mao pake akalnye.

  • Saya percaya bumi berputar dan bergerak mengelilingi matahari. Hal ini sudah dijelaskan di pelajaran SD dulu. Tapi maap, bisakah sy diberi penjelasan yg sederhana atas pertanyaan2 ini:
    1. Kalau memang bumi berputar pada porosnya, knp kok kita gak merasakan apa2 ya, spt pusing begitu? Emang kecepatan putarannya brp seh? Bisakah ini disimulasikan lewat percobaan? Misalnya bola raksasa yg diputar cepat dan di permukaan bola ditaruh monyet sbg kelinci percobaan. Sya sekedar ingin tahu apa dia teler enggak diputar dlm putaran yang amat sgt cepat.

    2. Katanya, manusia dan segala isinya berpijak pada bumi yg bulat. Saya membayangkan benda di atas permukaan bola. Knp kita tidak jatuh (ke langit ya tentunya, saat di bawah permukaan bumi)? Katanya, yg membuat kita tidak jatuh krn gaya tarik gravitasi bumi. Bisakah ada penjelasan yg sederhana kpd orang awam spt saya, apa dan knp gravitasi membuat kita tetap bertahan di permukaan bumi?

    3. Masih terkait dgn pertanyaan no 2. Sy membayangkan, saat saya berdiri di depan rumah malam ini (di Samarinda), berarti di bawah bumi (kalau dibentang garis lurus tembus bumi) juga ada manusia yg sdg berdiri dgn posisi kepala jungkir ya (andai saja sy bisa melihat tembus bumi)? Sekali lagi, maaf, saya membayangkan bumi ini spt bola dgn manusia/benda berdiri di seluruh permukaannya. Tapi kenapa kita gak pusing ya dgn posisi jungkir begitu?

    4. Mungkinkah bumi yg kita huni ini dibor (dibuat terowongan) agar kita bisa tembus di permukaan di bawah kita? Dgn begitu kita gak perlu pakai pesawat utk mencapai Ameriksa misalnya, tapi naik kendaraan darat saja dgn menembus bumi? Mungkinkah itu kita lakukan? Kalau tidak kenapa?

    5. Bang pengelolan langit selatan atau teman2 yg ahli astronomi, sy minta maaf kalau pertanyaan sy mengesankan sy tdk paham astronomi. Memang begitu adanya. Sy trus terang sgt suka memandangi langit saat malam. Sy kadang bertanya2 bintang apa itu ya. Ada misalnya sebuah bintang yang bersinar paling terang habis magrib hingga larut malam di arah barat, tapi sy tidak tahu bintang apa itu? Sy jga penasaran di manakah planet mars yg katanya terlihat merah? Bisakah saya dgn mata telanjang di kota Samarinda melihat planet yg katanya menyerupai bumi itu? Ke arah mana?

    6. Sy sgt mengagumi Allah Swt yg menciptakan semesta alam begitu rumit dan luas itu. Sayang sekali ilmu sy terbatas sekali utk memahami astronomi (maklum matematika sy lemah mas). Tapi pernah saya sangat terkesan sekali ketika masih sekolah smp di Tuban (Jatim) saat terjadi Gerhana Matahari Total. Guru dan orang tua ketika itu wanti2 utk melihat lewat permukaan air. Tapi karena penasaran, sy ambil film foto bekas sy tumpuh hingga tiga lembar, lalu saya lihat permukaan matahari. Allahu Akbar! Ternyata sy melihat ada jilatan lidah (spt api) di sekeliling matahari itu. Tingginya lidah api (merah jingga warnanya, brkli krn pengaruh film ya) itu ada yg hampir mencapai separuh diameter matahari. Wow tentu panas sekali di sana.

    7. Demikian mas. terimakasih sebelumnya. Mohon jawaban segera ya Mas.

  • bumi mengelilingi matahari. Kan sebenarnya awak pesawat angkasa luar bisa saja menyaksikan/membuktikan bahwa bumi emang mengelilingi matahari, saat mereka mengangkasa shg melihat bumi dari jauh yg bergerak? Mungkin enggak ya?

  • Pak Achmad Bintoro, untuk no.1-3, bisa dibayangkan sebagai seperti ini:

    Jika kita mengisikan air dalam ember, lalu ember itu diikat tali dan diputar2, dengan cepat, jika air itu tidak tumpah karena putaran kita, maka bisa dikatakan bahwa air berada dalam kesetimbangan antara yang menarik ke dalam lingkaran (gaya sentrifugal) dan yang menolak keluar (gaya sentripetal). Jadi sebetulnya kita berada dalam keadaan yang sangat ‘steimbag’, sehingga kita tidak merasakan bahwa kita sedang diputar. Itulah hebatnya, betapa kita diciptakan dalam keadaan yang sangat ‘pas’.

    Untuk pertanyaan no.4, mungkin terlalu rumit untuk dijelaskan secara sederhana, tapi seandainya bapak berkesempatan nonton film ‘The Core’, mudah2an bisa membantu menjelaskanaspek2 ilmiah dari ‘tembus bumi’, tidak segampang yang dibayangkan 🙂

    Untuk no. 5, alangkah baiknya jika bapak berkesempatan untu belajar tentang peta langit dan konstelasi, bisa menggunakan software, atau dari peta langit sederhana. Dengan pemahaman peta yang sederhana, lalu dibandingkan dengan pengamatan pribadi, maka pengalaman2 tersebut menjadi guru yang terbaik dalam memahami, mana bintang, mana planit, jangan takut untuk belajar 🙂

    Untuk no.6, Bumi sendiri hanyalah noktah kecil dibanding Matahari, jadi bayangkan jika lidah api itu menghantam bumi, wah seperti kelereng yang dilecut oleh pecut api raksasa. Sementara, Matahari sendiri hanyalah kerdil dalam belantara bintang di langit yang luas, jadi manusia memang harus selalu ingat, bahwa sebetulnya manusia itu tidakah ada artinya di dalam semesta ini

    Semoga bisa membantu menjawab, bila masih kurang puas, silakan di lanjutkan di forum saja 🙂

  • Ass wr wb,
    Sebagai orang awam tapi tertarik bacaan astronomi, ingin ikut-ikutan memberi komentar : 1) dalam membuat model tata surya kita, ada berbagai kemungkinan, dan untuk saat ini yang paling sahih adalah sistem heliosentris, 2) sistem heliosentris Keppler diperkuat dengan hukum gravitasi Newton, 3) bila bumi mengelilingi matahari dalam suatu bidang datar, maka latar belakang langit malam seharusnya mengalami perubahan yang signifikan, 4) bila latar belakang langit malam relatif sama, maka dapat disimpulkan matahari menjadi pusat semesta, karena dikelilingi bumi, planet, bintang dan bahkan seluruh galaksi,5) kemungkinan hukum gravitasi itu tidak berlaku sepenuhnya di tata surya, hanya berlaku dalam jarak terbatas seperti antara planet dengan satelitnya,6) tampaknya yang lebih pas adalah bumi dan planet-planet di tata surya ini beredar pada garis edarnya masing-masing dan matahari sebagai poros penggerak utama,7) tata surya ini kemungkinan mengapung di atas pusaran dark matter dengan matahari sebagai pusat pusaran dan ini bisa dibuktikan dengan pusaran air 8) hendaknya para astronom mencoba berbagai kemungkinan model tata surya 9) semoga bermanfaat.

  • Pak Mudjiono, sepertinya masih ada kesalah-pahaman ya, masalah heliosentris itu hanya berlaku pada tatasurya (Matahari dan planet2nya), sementara Matahari itu ternyata hanyalah noktah yang kecil tidak berarti dan hanyalah katai kecil di dalam semesta yang luas tidak berujung. Matahari hanyalah bintik kecil di tepian galaksi bimasakti, dan galaksi bimasakti hanyalah salah satu anggota dari banyaaaaaakkk sekali galaksi-galaksi yang mengisi semesta ini. Jadi, apalah arti manusia? 🙂

    Dari teori Relativitas Umum Einstein, dan disepakati oleh pengamatan2 astronomi, alam semesta itu TIDAK ADA PUSATNYA. Semua anggota alam semesta itu patuh pada aturan yang sama, tidak ada perbedaan klas, kasta maupun status ‘sosial’ yang lain2. Aturan apa itu? Aturan keniscayaan Gravitasi. Bahwa Gravitasi itu adalah manifestasi dari geometri. Yang artinya? Semesta ini dibangun oleh gravitasi. (Coba lihat artikel sederhana saya mengenai wormhole . Dengan demikian, hukum Gravitasi itu berlaku pada semesta, semua semesta yang bisa dipahami oleh manusia. Kalau ada hukum Gravitasi yang lain? Ya mungkin pada semesta lain yang tidak dipahami dan tidak teramati oleh manusia.

    Sebetulnya pun, langit malam berubah, tapi apakah manusia menyadarinya? Butuh waktu yang sangattt lama untuk menyadari bahwa langit mengalami ‘perubahan’, sementara skala hidup manusia hanyalah sejentik kecil. Beruntung manusia diberi kelebihan untuk bisa ‘menghitung’ perubahannya.

    Lalu, satu hal yang lain adalah, mata manusia mempunyai keterbatasan, sementara langit malam itu seharusnya kaya dengan warna-warni (secara semua informasi langit dipancarkan dalam berbagai panjang gelombang, dari Sinar-X sampai Radio), sementara, mata manusia hanya bisa menangkap pada rentang optis, jadi sebetulnya informasi yang bisa diperoleh itu terbatas sekali, lalu dengan keterbatasan itu, makanya manusia selalu mencoba mempelajari hal-hal yang baru dan belum dipahami sebelumnya.

    Saya sependapat dengan yang dikatakan pak Mudjiono, memang astronomi mencoba berbagai kemungkinan, tidak hanya pada tata surya, tapi bagaimana pemahaman akan semesta ini, terus dan terus, sampai manusia tidak mendapat kesempatan lagi untuk mencoba 🙂

  • Bagi yang mengaku muslim jangan gegabah menafsirkan dan menakwilkan Al Quran. Apa anda sudah paham ada apa aja di dalam tubuh anda??? Kalo belum belajar aja terus, jangan sok pintar, salah-salah anda masuk neraka. Taubatlah sebelum terlambat.

  • Saya yakin ini bukan yang paling benar, tapi cobalah kita renungkan :
    1. Salah satu tanda-tanda kebesaran Alloh adalah Alloh menciptakan manusia dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Karena itu timbullah berbagai teori untuk memahami atau menafsirkan satu masalah yang sama. Pemahaman ilmu apapun termasuk ilmu agama sangat boleh jadi senantiasa terjadi perbedaan, yang tidak boleh terjadi adalah “mengklaim” pendapatnya atau pemahamannya yang “paling benar” padahal ada Yang Maha Benar. Tentu ini pun ada batas-batas kewajarannya termasuk masalah bumi memgelilingi matahari. Wajar-wajar saja perbedaan pendapat tentang itu, yang tidak wajar apabila anda mengatakan bahwa,”matahari itu seperti onde-onde yang permukaannya penuh biji wijen dan isinya tahu gejrot”.
    2. Dalam Al Quran ada ayat yang menyebutkan tentang “Tangan Alloh” atau “Kaki Alloh”. Beranikah kita menafsirkan atau memahami itu seperti apa??? Berhati-hatilah, kita masih terlalu bodoh untuk menafsirkan Firman Alloh.
    3. “Philosophy of Metromini”. Ini sangat mudah dipahami bagi yang mengaku jenius sampai orang kurang akal. Bagi warga Jakarta pengguna metromini anda sangat beruntung apalagi bila metromini yang anda naiki lantainya bolong. Karena untuk memahami bahwa bumilah yang mengelilingi matahari, anda tinggal berdiri diam dengan pegangan yang kokoh lalu arahkan pandangan anda kebawah. Anda akan melihat aspal berjalan sangat kencang, dan ketika ada lobang dijalan dia akan terlihat pada lantai metromini yang berlobang itu muncul dari depan dan menghilang di belakang. Tanyakan pada diri anda,”Siapakah yang bergerak, aspal dibawah andakah atau anda yang berdiri diam dengan pegangan tangan yang kokoh???”
    Salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain adalah mengingatkan ketika saudaranya tersesat, inilah kasih sayang yang sesungguhnya. Dan ingat pada saat kita masih di TK maka bagaimana cara menulis angka delapan yang benar sangatlah penting bagi kita. Apakah dengan membuat dua bulatan yang ditumpuk ataukah dengan satu tarikan pena yang meliuk. Tapi ketika kita naik kelas, hal itu tidak menjadi penting lagi. Begitu juga dengan sistem tatasurya, kalau kita punya pengetahuan bahwa di jagat raya ini ada banyak galaksi maka berdebat tentang tata surya tidak ada artinya, karena hanya sebesar debu mungkin lebih kecil lagi. Lalu siapakah diri kita hingga dengan pongah mengatakan “aku yang paling benar”??? Bertaubatlah saudaraku, mumpung masih sempat!!!

  • Terimakasih atas tanggapan dan penjelasan Sdr Nggieng. Memang matahari sebagai salah satu bintang katai di galaksi Bimasakti ini tidak mungkin menjadi pusat alam semesta. Yang sebenarnya ingin saya sampaikan adalah sistem perputaran planet di tata surya kita ini. Selain mengandalkan teori-teori yang sudah mapan, sepertinya kok masih ada kemungkinan lain. Pasalnya konon Einstein sendiri mempermasalahkan apakah kecepatan gravitasi itu bisa melebihi kecepatan cahaya yang sudah diklaim paling cepat. Kalau hukum gravitasi itu selalu berlangsung seketika tanpa memperhitungkan jarak maka benarlah hukum perputaran planet-planet dan benda-benda langit lain di sekitar matahari mengikuti hukum gravitasi tsb. Salah satu kemungkinan lain perputaran tata surya kita ini bisa berupa gerakan angin puting beliung yang relatif stabil. Matahari berada di pusat pusaran sebagai penggerak utama, sedangkan planet, asteroid dan benda langit lain ikut berputar pada posisi orbitnya masing-masing. Garis tengah puting beliung tata surya inti sangat lebar sementara memiliki ketinggiannya sangat pendek, sehingga seolah-olah planet-planet dan benda-benda langit tsb berada dalam satu bidang datar. Pendapat ini hanyalah bertolak dari penalaran logika dan mencakup garis besar, karena kalau sudah main hitung-hitungan tidak punya ilmunya. Inilah salah satu kemungkinan yang bisa benar, tapi juga bisa salah. Masih menunggu pembuktian yang benar-benar ilmiah. Terimakasih dan mohon maaf jika pendapat ini agak ngelantur.

  • Betul pak Mudjiono, teori yang lain selalu ada, hanya saja, mana yang bisa diterima dan disepakati, karena teori tanpa didukung ‘fakta’, berarti hanyalah teori belaka.

    Sekedar tambahan info, gravitasi pun sudah mengatur agar cahaya patuh pada pengaruh gravitasi (geometri), jadi sudah dengan sendirinya pengaruh gravitasi Matahari menyebabkan planet-planet yang mengikuti Matahari berputar pada garis edarnya mengelilingi Matahari, tidak lepas keluar tidak masuk kedalam. Kenapa bisa begitu? Jawabnya bisa secara fisika, bisa teologis, tergantung mau menggunakan dalil yang mana yang kita pergunakan. Tetapi, kesahihan asumsi itu sudah diterima oleh dunia, apakah mempunyai kebenaran absolut? Paling tidak, semua wahana-wahana yang dikirim ke luar angkasa nun jauh membenarkan asumsi itu.

    Demikian, saya juga sependapat dengan pak Budi MBW, apalah artinya manusia, tidak ada itu menjadi paling benar, oleh karena itu, kita selalu perlu belajar dan belajar, karena toh yang kita pelajari ini masihlah hanya secuil dari misteri semesta yang begitu luasnya. Memang ada yang pernah menemukan ujung semesta? Bahkan alat yang paling canggih saat ini pun masih mencoba mencarinya.

  • ada pertanyaan yang sering mengganggu nih, mungkin karena kurang baca aja. tapi pengen tau deh kenapa pesawat ruang angkasa bisa ke ruang angkasa? nggak meleleh tuh waktu sampe ke atmosfer?
    soalnya benda-benda angkasa yang ingin menabrak bumi kan hancur begitu memasuki atmosfer bumi, padahal mereka terbuat dari besi atau baja kan? tolong bantuannya

  • Penyebabnya adalah: friksi udara, sudut entri dan kelajuan.

    Sebetulnya mau masuk atau keluar atmosfer, terjadi friksi yang menyebabkan ‘panas’, tapi karena pada saat lepas dari Bumi tidak se-parah masuk Bumi, jadi efeknya tidak terlalu ‘kerasa’.

    Pada saat tinggal-landas, wahana harus berada pada sudut entri/elevasi yang menyebabkan friksi seminim mungkin, dengan laju secukupnya (seirit bahan bakar), sehingga bisa ‘lepas’ dari gravitasi Bumi (sekitar 11 km/dtk). Friksi tetap ada, panas tetap terjadi, tapi tidak terlalu ‘signifikan’.

    Pada waktu kembali, wahana harus pada sudut entri yang menyebabkan friksi sebesar mungkin, kenapa? Supaya wahana tidak ‘jatuh bebas’. Kenapa tidak boleh jatuh bebas? Dari Fisika SMU, kita belajar, benda jatuh bebas mematuhi hubungan v=akar(2*g*ketinggian).Jadi kalau posisi tinggi sekali, laju jatuhnya besar sekalliii, laju jatuh-nya bisa mencapai 25 mach. Nah metode pengereman itu menggunakan friksi udara. Friksi udara menyebabkan wahana menjadi panas, oleh karena itu, perhatikan seperti wahan ulang-alik , dibagian bawahnya terdapat bagian yang berwarna hitam, itu adalah komponen yang berfungsi untuk meredam panas, sehingga tidak membakar langsung wahana. Dengan manuver tertentu, wahana masuk atmosfer, sehingga tidak hancur karena panas.

    Btw, mungkin pertanyaan Nia , baiknya dibahas lebih jauh di forum ya (http://langiselatan.com/forum), karena sudah OOT dari tema, tp gpp deh, senang bisa membantu. 🙂

  • Gille benerrrr, baru tau klo ada pembahasan soal ini di jaman internet begini.

    Kalo memang teori bumi mengelilingi matahari bener, maka Abdussalam fisikawan muslim asal Pakistan ga bakalan dapet Nobel Fisika. Kita juga ga bakalan bisa diskusi lewat internet kayak sekarang ini.

    Soalnya, perkembangan teknologi sekarang termasuk internet dimungkinkan oleh adanya perkembangan teori2 fisika dari mulai era klasik sampe kuantum.

    Mekanika kuantum, teori relativitas, dan teori fisika modern laennya ga bakal bisa shahih kalo dasarnya, yaitu fisika klasik masih goyah.

    Bumi mengelilingi matahari bukan lagi sebuah paham, tapi sudah teori yg ditunjang oleh eksperimen dan pengamatan yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan anak SD aja bisa kok bikin eksperimen untuk membuktikan hal ini.

    Tentang ayat2 dalam Alquran, sama sekali saya ngga melihat ada kontradiksi. Di ayat2 itu, Allah sebenernya lagi ngomongin gerak relatif.

    Kalo ga percaya gerak relatif, berarti ga percaya teori relativistik, berarti ga percaya juga teori kuantum, berarti ngga percaya juga dengan keberadaan internet (ingat loh, pencipta internet itu orang fisika).

    Memang bagus memiliki kemandirian berpikir, artinya ga gampang dipengaruhi orang lain. Tapi mbok yao punya pengetahuan juga yang menunjang untuk argumentasi ilmiah. Jangan lantas dengan pemahaman yg sempit kemudian menuduh orang mengingkari AlQuran.

    Aduhhh, kok saya jadi curiga, jangan2 ini permainan orang2 di luar Islam, tapi megatasnamakan Islam untuk membaut citra Islam makin babak belur. Soalnya, jaman Copernicus, Galileo dulu, orang2 di luar Islam lah yang sangat fanatik pada paham geosentris, bahkan sampe menghukum Galileo segala.

  • Sori, saking semangatnya nulis, sampe ada beberapa kalimat yg error. Salah satunya di paragraf 2, seharusnya tertulis begini:

    “Kalo memang teori bumi mengelilingi matahari SALAH, maka …”

    Thanks!

  • Setau saya isu ini santer lagi di indonesia gara2 ada buku “Matahari mengelilingi bumi, sebuah kepastian Al-Qur’an dan as-Sunnah serta Bantahan terhadap teori bumi mengelilingi matahari” Pengarang: Ahmad Sabiq bin abdul lathif abu yusuf. Penerbit: pustaka al-furqon. Kalau saya nggak salah mbak bisa baca disini.
    Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari?
    Buku Matahari Mengelilingi Bumi
    Matahari Mengelilingi Bumi (blognya Herry Sufehmi)

    btw saya juga mau mengingatkan kalau disini diskusinya berdasarkan argumentasi ilmiah, so jangan sampai tuding menuding ya.

  • Mas nggieng yang tau banyak tentang astronomi, apakah para astronot yang menumpang pesawat ulang-alik itu melihat dari atas sana bahwa bumi itu berputar pada porosnya? Kalo punya rekaman ato informasi yang pasti tentang hal itu, mau dong saya dikirimi. Soalnya orang berhujjah dgn Al Quran bahwa matahari yang mengelilingi bumi beranggapan bumi itu menggegeg tidak bergerak sama sekali. Thanks.

  • @Budhi: Mas, anda bisa menulis comment ini, dan kemudian comment anda dibaca orang karena ada internet. Anda bisa mengakses internet karena ada satelit komunikasi, dan satelit komunkasi hanya bisa mengorbit apabila bumi berotasi. Coba lihat antena parabola yang menangkap sinyal satelit komunikasi. Antena parabola tsb selalu mengarah ke titik yang sama di angkasa. Itu karena satelit komunikasi mengorbit Bumi dengan periode yang sama dengan periode rotasi Bumi. Kalau Bumi tidak berotasi, niscaya satelit komunikasi tidak bisa mengorbit, dan anda juga tidak akan bisa mengakses internet (wa bil khusus situs web ini).

    Boleh2 saja anda berkeyakinan bahwa Bumi tidak berotasi, tapi sebelumnya putuskan dulu koneksi internet anda, berhentilah menggunakan telepon, dan matikan pesawat televisi anda, karena semua itu tidak dapat bekerja dg semestinya apabila bumi tidak berotasi.

  • Makasih banyak mas dhani dan mas nggieng atas jawabannya. Mungkin yang perlu saya luruskan dari jawaban mas dhani adalah bahwa saya pendukung teori bumi yang mengelilingi matahari termasuk bahwa bumi berputar pada porosnya atau rotasi. Saya memerlukan sanggahan atau argumen yang kuat untuk menyangkal teori yang sebaliknya yang terlalu berani mengklaim bahwa dia benar berdasarkan Al Quran. Padahal tidak ada satu ayat pun dari Al Quran yang mengatakan seperti itu melainkan hanya mereka terlalu berani menafsirkan Al Quran dan terlalu gegabah / terlalu arogan sebagai seorang muslim. Tapi terima kasih sudah memberikan informasinya.

  • Boleh Kita mengungkap sisi lain dari Langit. Tapi perlu di ingat ada batas² tertentu yang memang masih menjadi MISTERI. Dan tentunya HANYA YANG MENCIPTAKAN YANG TAHU (TUHAN). Seandainya Tempat adna semua tiba² di Intip Orang apa sampeyan ndak MARAH ? Itu yang terjadi di masa kini. kenapa bumi tempat kita menyandarkan hidup sesaat selalu di hantam musibah. Mungkin itu marah nya TUHAN pada manusia di muka bumi. sudah di kasih lahan hidup (BUMI) masih mengintip yang ndak² apalgi sampai menanamkan semacam ayat Baru (RUMUS). Boleh kita belajar dan ingin mengetahui sesuatu tapi jangan di besar² kan. Mari kita kembali merenungkan.

  • Melihat diskusi topik ini, kita bisa jadi tau betapa banyak ragam type manusia, sehingga berbahgialah bagi orang-orang yang mau menggunakan otaknya (sebagai karunia Tuhan) demi tercapainya kemajuan kualitas kehidupan manusia.

    Sedih juga sih melihat masi banyak orang yang menutup diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dengan mendasarkan ayat-ayat kitab suci, tanpa disertai argumen lain yang mendukung.

    Beberapa point yang dapat saya ambil dari diskusi ini adalah :
    1. Ada baiknya kita tidak mencampur adukan ranah sains dan agama, sebab sains memerlukan pembuktian yang secara logika bisa diterima. Disamping itu ranah agama disini sangat sensitip, sebab disini masi banyak yang berpikiran sangat fundamentalis, yang masi berpikiran bahwa dirinya paling benar dan tidak mau menerima pandangan orang lain.

    2. Ada yang menyatakan kita gak bole melewati batas wilayah Tuhan, agar Tuhan gak marah dan gak menimpakan musibah. Yang saya kurang setuju adalah atas dasar apa mereka menyatakan ini sebagai wilayah Tuhan ato bukan ? Misteri angkasa yang belom terpecahkan bukan berarti itu adalah wilayah Tuhan yang gak bole diselikidi, sama seperti dunia kedokteran, apakah kita akan tetap menerima penyakit sebagai hukuman Tuhan dan lalu kita tidak bole mencari penyembuhan ?
    Tentang musibah/bencana sebagai hukuman Tuhan, ini tipikal pemikiran orang yang nerima. Loh kita ini hidup diplanet bumi yang masi aktip mas, sehingga kejadian seperti itu wajar-wajar saja. Coba anda bandingkan dengan planet lainnya, venus dengan hujan asamnya, mars yang air aja masi dicari-cari sampe sekarang, yupiter dengan badai seukuran beberapa kali diameter bumi (great red spot), apakah anda masi berpikiran Tuhan marah pada kita ?
    Dan lagi kekacauan cuaca yang sekarang terjadi, ini lebih diakibatkan ulah umat manusia sendiri. Terus kalo bantaran sungai diuruk terus untuk membangun rumah,(yang seharusnya malah dilebarkan dan diperdalam sungainya), hutan-hutan yang digunduli untuk diambil kayunya dan sebagai akibatnya timbul bencana banjir waktu musim hujan, apakah anda juga akan berpikir ini hukuman Tuhan ? dan tidak mencari cara penanggulangannya ? Saya pikir, Tuhan akan sedih jika dituduh demikian.

    3 ada yang menuduh ini kerjaan orang-orang yang akan mendiskreditkan agama-agama tertentu. Lah iya kan…. beginilah kalo orang-orang berdiskusi masalah agama, ujung-ujungnya mesti saling menuduh, ini itu, sepertinya perdamaian atas dasar agama masi menjadi barang yang sangat mewah, sehingga sulit/hampir mustahil dicapai karena adanya orang-orang seperti ini.
    Lah wong yang memulai masalah ini kan karena adanya buku yang diterbitkan seorang ustadz, sekarang kok dibalik ?

    4. ada yang menyitir ayat-ayat dari kitab suci untuk mendukung agumennya, saya cuma ingin mengingatkan, apakah pemahaman anda terhadap ayat-ayat tersebut sudah mutlak benar ? jangan sampai terjadi nantinya pembuktian secara ilimiah bertentangan dengan pemahaman anda, sehingga anda akan malu sendiri.
    Sama seperti isu kesetaraan gender yang lagi hangat, juga poligami, sekilas saya pernah dengar, bahwa Nabi anda dulu membolehkan poligami terhadap janda-janda akibat perang, dan bukannya terhadap perawan-perawan seperti yang banyak terjadi sekarang.

  • Tidak ada kontradiksi antara sains dan agama..Islam sebagai agama paripurna sudah menunjukkan bahwa Al qur an sebagai kitab sucinya adalah sebagai bank sains….keep on Islam forever.

  • Saya sependapat dengan Mas Syarif. Tidak ada kontradiksi sains dan agama (Islam). Bahwa ada orang (Islam) yg barangkali berpandangan sempit, bukan berarti karena agamanya. Justru dengan memadukan sains dan agama, kita bisa menyadari serta kemudian mengagumi san pencipta. Jadi Mas Agus, tidak perlu berkecil hati, ranah sains dan agama tidak perlu dipisahkan. Biarlah diskusi ini mengalir karena kita memang tidak bisa menutup diri dari kemungkinan adanya orang-orang spt itu.

    Untuk Mas Nggieng, trimakasih lho telah dengan sabar memberikan penjelasan kpd saya yang awam ini, dan kpd temen2 yg memberikan respon. Saya kira Anda dan temen2 yg telah dikaruniai otak encer termasuk orang yang beruntung. Sebab dgn kepinteran itu Anda akan bisa lebih mudah untuk memahami kebesaran Allah Swt.

    Saya termasuk orang yang selalu takjub dan kagum ketika memandang langit. Dgn keterbatasan otak saya, dan membaca tulisan2 di Langit Selatan ini (untungnya penulis Langit Selatan mampu menyajikan dalam bahasa yang lebih sederhana shg tidak membuat saya pening kepala he he he memahami angka2 eksak…) saya mencoba mengetahui apa yg berlaku dan terjadi dalam jagat yang sangat luas ini. Kalau bumi, matahari dan galaksi bumi sakti ini ternyata hanya noktah-noktah kecil, subahanallah…betapa maha besar Allah yang telah menciptakan ini semua. Dengan memahami ciptaannya ini.. saya makin yakin bahwa Islam adalah agama yang paling benar.

  • Pembahasan yang menarik, saya juga sangat menyukai bintang, bumi, matahari, andromeda, bima sakti, dan semua yang berhubungan dengan angkasa,

  • Terimakasih Pak Nggieng.

    Artikelnya sangat ilmiah.
    Saya ingin menyambung pertanyaan Pak Bintoro :

    1. Berapakah kecepatan perputaran bumi pada porosnya?
    2. Jika bumi berputar dari barat ke timur, apakah pesawat yang terbang pada rute yang sama bolak-balik, berbeda waktu tempuhnya?

    Itu dulu pertanyaan saya.
    Terimakasih 😀

  • aq mau nanya menurut teman2 ada gak kehidupan lain diluar bumi??
    kalau ada yang tau jawabannya beserta penjelasan sejelas jelasnya,kalau bisa disertai bukti(homepage mengenai hal tersebut) mohon di beritahukan.
    tolong ya
    terima kasih

  • Fahry, imho, yang perlu dingat adalah “kehidupan yang seperti apa?” Sejauh ini sampel bentuk kehidupan yang kita tahu hanya di bumi: manusia, pepohonan, binatang berkaki, hingga makhluk renik yang umumnya membutuhkan oksigen dan sinar matahari. Namun, ada juga bakteri-bakteri yang tidak membutuhkan oksigen. Selain itu, di tempat-tempat ekstrim di Bumi pun ternyata ditemukan kehidupan, di dekat sumber air panas, di kedalaman laut yang gelap…. well, what is llife anyway? 🙂

    mudah-mudahan dua situs ini membantu:
    http://astrobiology.arc.nasa.gov/
    http://www.seti.org/

  • Klo kita menggunakan pemikiran metode gerak relatif. Kita gak bakal tahu mana sebenarnya yang bergerak. Bumi terhadap matahari atau matahari terhadap bumi. harus di buat kerangka inersial. Untuk mempermudah mempelajari pergerakan planet-planet para ilmuan lebih menggunakan bahwa matahari sebagai kerangka inersialnya. Berarti pergerakan bumi terhadap matahari hanya sebuah model, yang sering kita lihat gambar atau alat percobaannya. Sedangkan para pelaut menggunakan teori geocentris dalam bernavigasi. Jadi mana yang benar. Klo tanpa ilmu kita gak bakal tahu. Salah satu yang dapat dijadikan pengangan adalah apa yang yang telah di beritakan oleh si pembuat alam semesta ini yaitu Allah SWT.
    Untuk lebih jelasnya baca link ini : http://abdurrahman.wordpress.com/2007/03/15/benarkah-bumi-mengelilingi-matahari/
    Semoga anda sekalian lebih paham. Dan memuji Allah SWT dengan tanda-tanda kebesaran-Nya.

  • Pak profesor, bisa tidak membantu menjelaskan matahari-bumi dari ke-inersia-an berdasarkan hukum gravitasi Newton dan hukum pertama Newton ke semua teman2 pembaca? Biar saya bisa memahami fisika juga dengan baik. trims.

  • Mas nggieng maaf emang huruf “n” pertamanya emang harus huruf kecil ya……? Tolongin saya dong mas nggieng saya punya pemahaman yang sudah sangat lama saya pertahankan sampai sekarang tentang tata surya kita rasanya mas nggieng bisa deh menambah keyakinan saya atau sebaliknya. Begini mas, dari pelajaran Bumi dan Antariksa waktu SMA dulu saya menyimpulkan dan meyakini bahwa tata surya kita itu pusatnya adalah Matahari atau Heliocentris, terus tatasurya kita Matahari dan planet-planetnya bersama-sama mengembara mengelilingi jagat raya secara bersama-sama dalam galaksi Bimasakti. Jadi Matahari pun bergerak dan berputar juga mengorbit di jagat raya ini dan tidak hanya diam saja mengingat ukuran Matahari yang sebenarnya sangat kecil bila dibandingkan dengan bintang-bintang lain di jagat raya seperti Antares dan kawan-kawannya. Gimana menurut mas nggieng? Makasih ya semoga ilmu mas nggieng menjadi amal dan bermanfaat bagi orang banyak. Amin.

  • buat mas/pak budi mbw, saya coba jawab deh.

    memang benar bahwa matahari mengelilingi pusat galaksi. jadi kalau mau dirunut dari pergerakan bulan:
    -bulan berotasi/berputar pada porosnya
    -bulan berevolusi/berputar mengelilingi bumi
    -bumi berotasi
    -bumi berevolusi/berputar mengelilingi matahari bersama bulan dan semua objek tata surya lainnya
    -matahari berotasi
    -matahari berevolusi/mengelilingi pusat galaksi bersama seluruh isi tata surya, sebagaimana semua benda di galaksi yang juga mengelilingi pusat galaksi
    -galaksi kita, bima sakti/milkyway juga mengelilingi sesuatu, bersama-sama beberapa buah galaksi yang berkelompok. kelompok tersebut kita sebut local group.

    dst, ada yang mau meneruskan … 🙂

    dan benar juga bahwa ukuran matahari adalah biasa/normal jika dibandingkan bintang-bintang lain, masih ada yang raksasa dan bahkan maharaksasa, ada juga yang lebih kecil daripada matahari [dwarf = bintang katai].

  • iyah, utk pak budi, saya sependapat dengan pinah, bahwa semua yang ada di semesta itu sebetulnya hanyalah masalah skala, dari skala yang terkecil ada yg namanya atom, atom menyusun molekul, molekul menyusun materi, materi menyusun semua benda yg ada, dari manusia sampai planet-planet dan bintang, semua bintang menyusun galaksi, galaksi-galaksi menyusun semesta. Apakah ada batas terkecil dan terbesar? Sampai sekarang manusia hanya bisa menggapai tepi terjauh yg bisa diamati, apakah ada sesuatu yg lebih dari yg teramati? intinya adalah, manusia mempunyai keterbatasan, jadi semakin manusia mencari semakin (seharusnya) menyadari tentang keterbatasannya.

    Itulah yg lagi dicari oleh ilmu pengetahuan, seberapa terbatas sih manusia? jadi jawabannya tidak melulu dari astronomi, tapi bilamana semua ilmu-pengetahuan digabungkan, maka baru deh keliatan ‘petunjuknya’, tapi jawabannya sih ada di dalam semesta itu sendiri, menunggu untuk dicari.

    yang kedua mengenai pertanyaan pak fahri, mengenai kehidupan di luar bumi, coba pak fahri ikuti pembicaraan dalam sub-tema extra-solar-planet di langitselatan, (http://langitselatan.com/?cat=10), atau untuk perhitungannya silakan membaca artikel ini: (http://langitselatan.com/2007/05/26/mari-berhitung-berapa-banyak-kehidupan-lain-di-luar-bumi/)

  • Makasih mbak pinah, makasih mas nggieng, jawaban anda-anda sangat berarti karena secara tidak langsung mengoreksi pemahaman alam semesta bagi sodara-sodara kita yang terlalu berani menafsirkan Firman-firman Alloh SWT tanpa bekal ilmu yang memadai yang penting “pokoknya”. Penjelasan itu disamping menjawab “Bumi mengelilingi Matahari” menjadi rasional juga memberi clue bagaimana memahami “Matahari Bersujud”. Wahai sodara-sodaraku yang masih sering kali terlalu berani menafsirkan Ayat-ayat Al Quran dengan nafsunya sendiri SADARILAH bahwa anda seringkali mengatakan bahwa menafsirkan Ayat Al Quran harus dengan Ayat-ayat Al Quran yang lain atau dengan Hadits-hadits shoheh. Tapi anda dengan beraninya (nekat) mengatakan kalau Bumi mengelilingi Matahari maka Alloh tidak akan mengatakan Matahari terbit dari Timur…… dst. dst. Alloh adalah Yang Maha Pandai, berani-beraninya anda mengajari Alloh. Penafsiran anda 100% nafsu yang menyesatkan anda sendiri. SADARILAH. Semoga Alloh memberi petunjuk kepada kita semua. Amin.

  • Makasih banget buat jawaban mbak ratna dan pak enggie( sorry kalau salah tulis nama) semua informasi yang diberikan berguna banget bagi aq. satu lagi saya masih sma belum jadi bapak!

  • Aduh maaf seribu maaf Mas atau Pak, saya jadi gak enak. Sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih atas penjelasannya.

  • wah, koq pertanyaan saya nggak ada yg njawab?

    1. Berapakah kecepatan perputaran bumi pada porosnya?
    2. Jika bumi berputar dari barat ke timur, apakah pesawat yang terbang pada rute yang sama bolak-balik, berbeda waktu tempuhnya?

    ayo dong, yang ahli astronomi dan ahli fisika..

  • @maman_herry: Utk pertanyaan pertama, jawabannya adalah 465.11 m/s pada equator (Ref: Wikipedia). Untuk pertanyaan kedua, saya mau balik bertanya ke anda, kalau anda sedang berjalan di dalam kereta api yg sedang bergerak, katakanlah dari ujung rangkaian ke ujung lainnya, apakah ada perbedaan waktu tempuh apabila anda berjalan searah atau berlawanan arah dg pergerakan kereta?

  • Aku punya pertanyaan…..!”segala sesuatu yang bergerak pasti membutuhkan gaya/energi eksternal sehingga sebuah sistem dapat bergerak”. sebagai contoh bergeraknya mobil karena adanya mesin yang menggerakkan dan mesin dapat bergerak karena adanya piston yang bergerak bolak-balik. keberlangsungan gerakan piston disebabkan adanya BBM (solar atau bensin). Demikian pula pada beberapa sistem lain baik itu fenomena listrik maupun pada alat-alat telekomunikasi. Nah pertanyaan sekarang “Gaya apa yang bekerja pada bumi sehingga dapat Berotasi, mohon penjelasan secara ilmiah”

  • penjelasan secara ilmiah itu apa yah? kalau penjelasan yg ilmiah itu tidak dapat memuaskan maka yg dipercaya adalah yg sebaliknya?

    tidak ada gaya yg menyebabkan planet berotasi. Sebagian besar rotasi terjadi sebagai akibat konservasi momentum sudut. momentum sudut itu : L = m *w*r^2, m = massa, w = kecepatan sudut dan r = radius orbit. Berdasarkan konservasi momentum sudut, jika radius orbit berkurang maka kecepatan sudut akan bertambah (massa konstan).

    seluruh sistem planet dan bintang lahir dari runtuhnya awan antar bintang yang pepat. awan tersebut sangat besar (bisa sampai ribuan tahun cahaya). Bayangkan jika terjadi keruntuhan dari ukuran yg sebegitu besar hanya menjadi ukuran tata surya, maka akan terjadi perubahan besar dalam hal ukuran sistem. Karena itu rotasi yg sudah dimiliki oleh awan sejak awal meningkat secara dramatis saat keruntuhan terjadi.

    bottom line, bintang seperti Matahari sudah berputar karena momentum sudutnya sejak awal sudah ada di dalam nebula matahari yg merupakan pembentuknya. demikian juga dengan gerak orbit planet-planet sekaligus putarannya berasal dari momentum sudut yg sudah ada sejak awal tersebut.

  • menambahkan sedikit, intinya adalah, bumi mengalami rotasi sebagai hasil sampingan dari pembentukan seluruh sistem tata-surya itu sendiri; karena tata surya itu terbentuk dari awan yang mengalami rotasi yang sangat cepat, bagian intinya memepat, memanas sementara bagian pinggirnya bercampur aduk, mengelompok dan membentuk benih-benih awal planet (proto-planet).

    kuncinya adalah yang dibilang sama mbak vie, yaitu kekekalan momentum sudut, sedikit saja ‘gangguan’, misalnya angin bintang atau angin akibat aktivitas di dalam alam semesta ini, menyebabkan awan proto-tata-surya berputar , sehingga terjadilah, berputar tiada henti; karena demikian hukum kekekalan momentum sudut. 🙂

  • Assalamu ‘alaikum
    Apa tidak dapat di asumsikan yang bergerak adalah bintangnya, dari tiga teori yang Bapak angkat diambil kesimpulan yang bergerak adalah buminya. Apa tidak sebaliknya bintang yang jauh itu yang bergerak.
    Kalau kita berdiri diam mengamati benda yang bergerak juga bisa sajakan ?
    Mohon jawaban secepatnya.

  • betul, memang sebetulnya semua benda di dalam semesta ini bergerak, dan tidak ada yang diam. tetapi yang menjadi permasalahan berikut adalah, apa bergerak terhadap apa? seperti juga apakah matahari bergerak terhadap bumi, atau bumi terhadap matahari, tidak hanya berdasarkan pada apa yang ‘terlihat’, tetapi juga harus verifikasi, kalau matahari bergerak terhadap bumi, bagaimana menjelaskannya? demikian juga sebaliknya. kalau bintang diam, bagaimana mengukurnya, kalau bintang bergerak terhadap bumi, bagaimana membuktikannya?

    dalam fisika selalu digunakan kerangka pengamatan, dan semuanya harus terukur. memang benar, kita diam mengamati benda bergerak itu secara relatif itu benar, tetapi apakah sebenarnya kita yang diam itu benar-benar diam? seperti juga, kita duduk di atas mobil yang bergerak, apakah berarti juga kita ‘diam’? atau kita ‘bergerak’?

    itu hanyalah perkara kerangka pengamatan saja, karena penjelasan ilmiah juga harus menggunakan landasan-landasan ilmiah, yang harus bisa ‘diukur’ dan dijelaskan secara ‘logis’, karena ini adalah wacana ilmiah belaka.

  • Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatauh
    Salam sejahtera bagi siapa yang mendapat pentunjuk….

    Bapak Nggieng yang saya hormati….
    Salam kenal dari saya, Syamsul Kamri, mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan IPB Bogor …..
    Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Bapak karena mempunyai latar belakang pendidikan Astronomi yang cukup mumpuni…LAPAN, dan mau peduli dengan permasalahan ini (Matahari mengelilingi bumi?, MMB, sekaligus sebagai tanggapan terhadap tulisan Bapak di Langitselatan.com : Bagaimana membuktikan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, dan bukan sebaliknya?)….Alhamdulillah.
    Sebelumnya saya mohon maaf karena saya tidak mengetahui apakah Bapak beragama Islam atau bukan, namun saya beraanggapan bahwa Bapak beragama islam, karena itu mohon izin, karena saya akan memulai pembahasan ini dengan ayat Al Quran karena merupakan kebenaran mutlak.
    1. QS Ibrahim (14) : 33
    Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar…….
    2. QS Al Anbiya (21) : 33
    Dan dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, masing-masing dari keduanya beredar dalam garis edarnya
    3. QS Yasin (36) : 38
    Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari yang maha Perkasa dan Maha Mengetahui.
    4. QS Yasin : 39
    Dan kami telah menetapkan bagi bulan manzilah-manzilah (fase), sehingga ketika dia sampai pada fase yang terakhir, kembalilah dia berbentuk tandan yang tua (bentuk sabit).
    5. QS Yasin : 40
    Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan (karena) masing-masing beredar pada garis edarnya.

    Saya kira kelima ayat di atas sudah sangat jelas bahwa MATAHARI dan BULAN mempunyai GARIS EDAR dan BERGERAK dalam LINTASAN tersebut…..Dari segi bahasa, garis edar maksudnya sebuah lintasan yang membentuk lingkaran, artinya matahari beredar mengelilingi sesuatu…..Nah sesuatu itu apa? Adapun bulan, kita semua sepakat bahwa dia mengelilingi bumi yang dalam literatur dinyatakan selama 24 jam 10 menit, terlambat 10 menit dari matahari. (dan kalau ikut pendapat yang selama ini, berarti dia juga mengelilingi matahari?, karena bulan mengikuti bumi, inilah yang saya coba tanggapi).
    Kembali pada gerakan beredar matahari……ini suatu kepastian, sangat jelas karena ayat di atas tidak perlu diinterpretasi. Masalahnya sekarang, matahari itu mengelilingi apa? Dengan segala keterbatasan, saya belum pernah mendapatkan literature tentang hal itu, teori selama ini menyatakan bahwa mataharilah sebagai pusat tatasurya, artinya matahari itu diam, tetapi teori ini gugur karena ayat Al Quran di atas, bahwa matahari itu beredar dalam lintasannya. Atau apakah ada pendapat bahwa matahari dan gugusannya termasuk bumi, bulan dan lainnya merupakan suatu cluster (semacam galaksi bimasakti?) yang bergerak bersama-sama mengelilingi sesuatu? Sesuatu itu apa? Arahnya kemana? Mengapa ilmu pengetahuan belum menemukannya? Belum ada penelitian tentang itu?
    Sekarang….dari segi mana saya membantah bahwa BUMI mengelilingi Matahari (BMM)?
    1. Kempat ayat di atas sangat jelas menyatakan bahwa matahari bergerak dalam suatu garis edar, artinya gerakannya melingkar, mengelilingi sesuatu, saya menafsirkannya, mengelilingi bumi, mengapa?, bukankan secara kasat mata kita melihat matahari itu terbit, meninggi, akhirnya terbenam, kemudian terbit lagi begitu seterusnya. Bukankan ini suatu gerakan melingkar? Ok, tentu Bapak akan mengatakan “karena bumi berputar pada sumbunya ke arah timur, sehingga terlihat gerak semu matahari ke arah barat” baiklah….Pembahasan selanjutnya saya tanggapi hal tersebut….
    2. Pada tulisan Bapak di Langitselatan.com : Bagaimana membuktikan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, dan bukan sebaliknya?, pada bagian akhir Bapak menulis tentang “Mengenal Hilal”, demikian kutipannya (sedikit saya edit): “Penentuan awal bulan Puasa dan Idul Fitri ditentukan oleh adanya pengamatan Hilal, yaitu sesaat ketika Bulan melewati fase konjungsi (dalam bahasa Arab: Ijtimak), yaitu ketika Matahari-Bumi-Bulan berada pada satu garis lurus. Pada saat sekitar ijtimak, Bulan tidak dapat terlihat dari bumi, karena permukaan bulan yang nampak dari Bumi tidak mendapatkan sinar matahari, sehingga dikenal istilah Bulan Baru. Pada petang pertama kali setelah ijtimak, Bulan terbenam sesaat sesudah terbenamnya matahari”…….. Rukyat adalah penentuan posisi Bulan Baru berdasarkan pengamatan, yakni bulan sabit pertama tampak sesaat setelah ijtimak, pada saat menjelang terbenamnya Matahari, (Pada waktu Bulan di ufuk Barat dan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada saat tersebut di lokal tersebut memasuki tanggal 1. Tetapi bisa terjadi selang waktu ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek, sehingga secara teori, pendaran iluminasi cahaya Bulan tidak cukup teramati, karena masih terlalu suram dibandingkan semburan cahaya sekitar (pendaran cahaya Matahari terbenam).
    Sampai di titik itu, kita sepakat, tetapi pernahkah Bapak memikirkan kelanjutan prosesnya sampai menjadi purnama dan kembali menjadi bentuk sabit sebagaimana yang dinyatakan dalam QS Yasin 39 di atas : “Dan kami telah menetapkan bagi bulan manzilah-manzilah (fase), sehingga ketika dia sampai pada fase yang terakhir, kembalilah dia berbentuk tandan yang tua (bentuk sabit)”. Sekali lagi saya tanya, “Pernahkah Bapak memikirkan atau membayangkan bagaimana proses perubahan fase tersebut?”
    Mari kita bahas secara bertahap….
    a. Kita sepakat bahwa bulan beredar mengelilingi bumi selama 24 jam 10 menit terlambat 10 menit dari matahari. Lalu…..? ok, untuk sementara saya ikut teori bahwa bumi berputar pada sumbunya mengarah ke timur selama 24 jam dan matahari diam (kita abaikan dulu, bumi mengelilingi matahari, supaya tidak bertambah bingung). Nah kalau bumi berotasi pada sumbunya mengarah ke timur, lalu bulan juga berputar mengelilingi bumi….., masalahnya sekarang, gerakannya mengarah ke mana?, hanya dua kemungkinan, ke arah barat atau timur, atau Bapak punya pendapat lain? Ke arah mana? Ok, kita tinjau dulu gerakannya mengarah ke timur mengikuti arah rotasi bumi, ….pernahkah Bapak membayangkan apa yang terjadi?. Satu titik di bumi akan mendapatkan cahaya bulan selama hampir 24 jam, karena bulan mengikuti rotasi bumi dengan kecepatan yang hampir sama, kecuali kalau ada pendapat bahwa kecepatan bulan tidak secepat itu, minimal setengah dari kecepatan rotasi bumi, ya sekitar 12 jam, konsekuensinya bulan membutuhkan waktu selama 2 x 24 jam untuk mengelilingi bumi secara sempurna. Akan tetapi apakah betul begitu? Betulkah bulan mengelilingi bumi dengan periode 48 jam?, Anggapan ini pun tertolak karena tetap akan terjadi posisi ijtima 2 kali dalam 48 jam. Ingat bahwa kita mengasumsikan matahari diam, sehingga dalam proses bulan mengelilingi bumi ada saat dimana terjadi ijtima.
    b. Sekarang kita menganggap bahwa bumi tetap berotasi tetapi gerakan bulan menuju ke barat berlawanan dengan gerakan rotasi bumi dan mataharipun diam. Hal ini juga tidak mungkin, mengapa? Bayangkan ketika akan terjadi ijtima awal/akhir bulan….hilal yang nampak akan terjadi sebelum ijtima, itupun tidak mungkin terbentuk di ufuk atau titik horizon, tetapi sedikit lebih tinggi. Lalau kapan hilal baulan baru?…dengan konsep bumi berotasi ke arah timur dan bulan bergerak ke arah barat, maka selamanya tidak akan pernah tampak hilal bulan baru…..
    c. Nah sekarang, kalau bumi berputar pada sumbunya ke arah timur, matahari diam, maka ke arah manapun bulan beredar mengelilingi bumi, maka hasilnya tidak pernah sesuai dengan kenyataan sebenarnya, atau Bapak punya kombinasi gerakan lain, yang menunjukkan proses terjadinya perubahan fase bulan dimana posisi ijtima terjadi hanya 2 kali dalam sebulan?……..
    d. Sekarang kita tinjau kombinasi gerakan rotasi bumi, gerak bulan mengelilingi bumi dan gerak bumi/bulan mengelilingi matahari….
    Sebelum saya lanjut, sampai saat ini saya belum tahu arah putaran bumi mengelilingi matahari kemana…? Anggaplah teori ini benar (karena saya pemegang teori MMB), arah putaran yang paling mungkin adalah ke timur atau barat. Mengapa, karena karena adanya lintasan semu bumi pada garis khatulistiwa dan 22.50 LU/LS. Permasalahannya sekarang adalah ke timur atau ke barat?……(tidak ada masalah baik ke timur atau ke barat, yang bermasalah kalau ada gerakan lain selain keduanya, tapi kemungkinan kemana?)
    Dalam pandangan saya, pengaruh perputaran bumi mengelilingi matahari hampir tidak mempengaruhi perubahan fase harian bulan, karena periodenya hanya satu bulan sementara revolusi bumi adalah 1 tahun (sehingga kita bisa menganggap bumi diam). Kita ketahui bulan adalah satelit bumi, artinya kemanapun bumi berada, di situ ikut bulan, jadi kalau dianggap bumi mengelilingi matahari, tentu bulanpun juga mengelilingi matahari, pada saat yang sama juga mengelilingi bumi. Jadi walaupun kita kombinasikan gerakan {(1) bumi pada porosnya (2) bulan mengelilingi bumi (3) bumi/bulan mengelilingi matahari}, secara simultan, tetap akan terjadi posisi ijtima 2 kali dalam 24 jam, karena bulan mengelilingi bumi dalam waktu 24 jam 10 menit. Jadi kombinasi ketiga gerakan inipun tidak mungkin karena berlawanan dengan kenyataan yang terjadi.

    Jadi sebenarnya bagaimana?….
    Berikut saya menjelaskan bagaimana menerangkan bahwa MATAHARI dan BULAN MENGELILINGI BUMI, sehingga terjadi fase perubahan bulan mulai dari terbentuknya posisi ijtima awal bulan, terbentuknya hilal, bulan sabit awal, purnama dan bulan sabit akhir dan kembali pada posisi ijtima akhir/awal bulan…….Semoga Allah swt memberikan petunjuknya…….

    Al Quran adalah kitab yang diturunkan Allah swt, Dialah yang menciptakan bumi dalam dua hari setelah itu menciptakan langit yang awalnya masih berupa asap, juga dalam dua hari (Fushshilat 9-12)….Allah swt menjelaskan bahwa matahari dan bulan bergerak dalam suatu garis edar….Ini adalah kebenaran mutlak…….
    Perputaran bulan mengelilingi bumi kecepatannya 24 jam 10 menit, terlambat 10 menit dari matahari…..KETERLAMBATAN inilah yang menjadi kunci persoalan dari semua ini….
    Perhatikan …..
    Keterlambatan bulan atas matahari inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan fase, dari waktu ke waktu. Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya perubahan fase, maka matahari dan bulanlah yang HARUS mengelilingi bumi, dimana bumi harus diam dan tidak berotasi pada sumbunya. Bayangkan posisi ijtima awal bulan, ketika matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus, dimana bulan berada di tengah. Mekanisme terjadinya hilal dimulai selepas ijtima, ketika matahari dan bulan mulai bergerak. Karena matahari lebih cepat, maka dalam beberapa jam (lebih dari 24 jam), matahari sudah sedikit mendahului bulan, sehingga terbentuk segitiga antara bumi, bulan dan matahari. Terbentuknya segitiga ini, menyebabkan terjadinya pantulan sinar matahari oleh bulan, yang bisa disaksikan di bumi. Pantulan inilah yang disebut hilal. (Perbedaan tinggi hilal setiap bulan inilah yang menjadi pemicu perbedaan di antara umat islam dalam menetapkan awal bulan, terutama dalam penentuan awal/akhir bulan Ramadan). Seiring dengan berjalannya waktu, pergerakan matahari semakin menjauh dari bulan, (sudut segitiga semakin besar) sehingga kita bisa menyaksikan posisi bulan semakin tinggi, ketika matahari sudah terbenam, sampai akhirnya terbentuk segitiga siku-siku, dimana bulan tampak setengah bola tepat di atas kepala pada waktu matahari terbenam (kira-kira hari ke 7). Sebenarnya bulan telah terbit pada siang hari, tetapi karena cahaya matahari lebih terang, sehingga bulan belum begitu nampak. Memasuki hari ke 14-15, terjadilah ijtima dengan posisi bumi berada di tengah. Inilah saat bulan purnama. Selanjutnya, bulan dan matahari terus bergerak, sampai akhirnya kembali terbentuk segitiga siku-siku, dimana kita bisa menyaksikan penampakan bulan setengah bola, berada tepat di atas kepala, tetapi kali ini pada waktu matahari akan terbit. Jadi bulan terbit pada waktu tengah malam. Demikianlah akhirnya, karena kecepatan bulan lebih lambat, hingga memasuki periode akhir bulan, seakan-akan matahari menyusul bulan, dan terbentuklah kembali ijtima akhir sekaligus awal bulan. Perhatikan, bahwa apabila bumi diam dan tidak berotasi pada sumbunya, sementara bulan dan matahari yang bergerak mengelilingi bumi, dimana matahari bergerak lebih cepat dari bulan, menjadi penyebab terjadinya perubahan fase bulan, dan hanya terjadi 2 kali ijtima dalam satu bulan bukan 2 kali sehari, sebagaimana bila kita mengatakan bahwa matahari diam tidak bergerak.

    Sekarang saya akan menanggapi sebagian tulisan tentang 3 teori yang membuktikan bahwa BMM :
    Ketiga teori tersebut mempunyai kesamaan, yaitu Bapak menetapkan bahwa bintang bintang tersebut diam, sementara bumi bergerak. Saya tanya, apa yang mendasari Bapak untuk menetapkan bahwa bintang tersebut diam?, apakah tidak ada kemungkinan bahwa bintang tersebut justru memang bergerak, bukan pergerakan semu? Sementara itu, teori aberasi dan teori paralaks bintang adalah teori yang sudah lama, apakah memang tidak pernah lagi diutak-atik secara ilmiah oleh pada ilmuwan? Dalam pandangan saya teori ini sangat rawan…..Khusus mengenai teori efek dopler, dimana Bapak menyebutkan bahwa perubahan informasi bisa terjadi karena pergerakannya adalah pergerakan relatif, apakah karena pengamatnya yang bergerak? Atau sumber-nya yang bergerak?. Apakah tidak mungkin bahwa memang bintang itu yang bergerak? Mengapa Bapak menetapkan bahwa bintang itu yang diam dan bumi yang bergerak? Apakah karena dia bernama bintang dan bukan komet, sebagaimana komet Halley yang bergerak mendekati dan menjauhi bumi?
    Tambahan berikut ini saya tidak tujukan khusus kepada Bapak Nggieng, tetapi kepada siapa saja yang membacanya……
    Berikut saya cantumkan kutipan diskusi….
    1. Jika menjadikan bumi sebagai pusat “tata bumi” maka anda harus mengembangkan fisika baru untuk menerangkan gerakan2 itu. Sedangkan jika matahari jadi pusat, hal ini bisa diterangkan dengan gravitasi dan mekanika newton.
    Yorga
    ……mungkin maksud Pak Yorga dengan “Fisika baru” tersebut adalah koordinat baru. Karena dalam fisika semua besaran dinilai relatif terhadap sebuah acuan (koordinat), maka kalau kita ganti acuannya maka besaran fisispun nilainya berubah. Tentu saja kita masih bisa mengembalikan (convert) sebuah besaran fisis dari satu acuan ke acuan yang lain (transformasi). Seperti kita merubah posisi satu titik dari koordinat kartesius menjadi koordinat bola misalnya.
    Saat Copernicus, Galileo, dan Kepler pada awal abad ke-16 mengeluarkan teori heliosentrisnya (Matahari pusat tata surya), secara eksperimen orang-orang tidak lagi menerima teori geosentris yang difatwakan para filosof Yunani di zaman Aristotle dan Ptolemy dahulu kala. Teori geosentris bertahan sampai akhirnya orang-orang bisa memahami secara penuh konsep relativitas Einstein. Jadi sekitar pertengahan abad ke-20 baru orang-orang menyadari, TIDAK MASALAH apakah itu geosentris ataupun heliosentris karena fisika sebuah objek tidak tergantung pada koordinat.
    2. Sebenarnya dengan tidak-adanya universal reference semacam ether, maka benda langit manapun bisa kita jadikan sebagai referensi atau d.k.l. “pusat”.
    untuk kasus tata surya, kalau kita membuat, misalnya, bumi sebagai sebagai pusat, maka gerakan planet jadi sulit diterangkan. Mars contohnya, gerak retrogradenya tidak dapat diterangkan dengan mudah, kecuali kita mengambil matahari sebagai pusat dan semua planet bergerak mengelilinginya.(retrograde adalah gerakan berbalik arah saat diamati dari bumi. biasanya posisi planet2 tsb bergerak dari timur ke barat. tapi tiba2 selama beberapa minggu gerakannya berbalik dari barat ke timur) itulah yang dilakukan oleh kepler, galileo, halley, leibniz, newton dan fisikawan lainnya dulu.

    Tanggapan saya….tentang gerak retrograde, dimana hanya dalam beberapa hari gerakannya berbalik arah. Saya mau tanya, bagaimana menerangkannya berdasarkan teori heliosentris, karena jika dianggap bumi mengelilingi matahari yang periodenya 1 tahun, sementara gerak retrograde tadi hanya dalam beberapa minggu, dalam pandangan saya “gerakan bumi mengelilingi matahari” hampir tidak mempengaruhi gerak retrograde tadi, kecuali ada kombinasi gerakan lain.
    Sekedar informasi…..Jika kita hubungkan dengan agama, pandangan saya, gerak retrograde tadi adalah hal biasa, mengapa? Karena dalam hadits Nabi Muhammad saw, menerangkan bahwa menjelang hari kiamat, akan terjadi gerak retrograde dari matahari, sehingga terbit di barat dan terbenam di timur, (Peristiwa ini menyebabkan semua manusia masuk islam dan beriman kepada Allah swt, namun terlambat, karena siapapun yang beriman pada peristiwa retrograde matahari, tidak diterima imannya oleh Allah swt)
    Maka mungkin saja gerak retrograde dari planet-planet tadi memang gerakan sebenarnya, dimana Allah swt sudah mengaturnya demikian, untuk menjadi tanda kekuasaan Allah swt. Seakan-akan Allah swt mengingatkan “ Hei manusia, nih..Saya perlihatkan gerak retrograde planet ini duluan, sebelum matahari, maka berimanlah kepadaKu, sebelum hari itu terjadi. Dalam satu hadits Nabi saw, dinyatakan bahwa orang-orang non muslim itu (terutama para ilmuwan?) suatu saat akan menerima (sukarela ataupun terpaksa) kebenaran Al Quran…..Siapa tahu melalui kajian astronomi ini. Kalau dulu ilmuwan islam lebih dahulu menemukannya, Nah sekarang, mengapa bukan kita yang memulai menghidupkan teori geosentris? Bukankan Al Quran sudah menyebutkan dengan jelas bahwa Matahari dan Bulan itu bergerak dan memiliki garis edar? Beredar dalam lintasannya? Al Quran tidak mungkin salah….Allah swt berfirman…Kami yang menurunkan Al Quran dan Kami akan menjaganya….so don’t worry ……..

  • yang komentar di atas pasti gak pernah nonton tv, ayat no 3 yang disebutkan itu, tatasurya kita memang mengelilingi sesuatu, artinya, bumi mengellingi matahari, tatasurya kita yang isinya ada matahari itu sebagian kecil dari bimasakti, bimasakti pun mengelilingi sesuatu

  • To Mas Syamsul Kamri,
    Simple, jika model matahari dan bulan yg mengelilingi bumi,
    maka anda tidak akan bisa menikmati internet, mengakses web site ini. 🙂
    Karena apabila model yg dibuat dan diimplementasi untuk meluncurkan
    dan mengorbitkan satelit jika berdasarkan model matahari dan bulan yg mengelilingi bumi, maka jalur lintasan dan teknik agar
    satelit tetap mengorbit akan jauh berbeda. Tidak seperti kenyataan yg ada.
    Anda bisa menikmati internet ini pake apa sih?..

    Satu hal,
    anda pernah menghitung hilal?
    Saya sudah tuh..
    Jika model anda yg dipake (matahari bulan mengelilingi bumi)., mustahil akan keluar
    hasil yg digunakan utk perhitungan hilal seperti sekarang.
    Dimana hasil pengamatan akan sama dengan hasil perhitungan.

    Bingung saya dengan pemikiran anda yg berbelit-belit….

    Tidak percaya?.. Silahkan anda pelajari, belajarlah..
    toh Al Quran mengajarkan agar kita terus menimba ilmu, dari siapapun
    dan dari manapun. Kebetulan saya pernah mempelajarinya,
    jadi ya., tahu.. melek gitu..

    Yah.., jika anda susah banget dikasih tau,
    Silahkanlah kembali anda ke jaman jahiliyah, jaman kebodohan.
    Tidak ada TV, tidak perlu ada Handphone (jangan salah ya,
    anda jika pake handphone anda berarti pakai satelit juga).

    Lucunya, cara anda berfikir pun, ada di pemikiran2 dari sebagian kecil orang orang yg mengaku beragama kristen juga.
    http://www.geocentricity.com/geocentricity/whygeo.html
    Hm.. di dunia ini terdapat hal2 yg lucu..juga.

  • Koq diskusinya set back ya??? Saya kira penjelasan Mas Pinah dan Mas Nggieng sudah paripurna…..e…e…e…..masih ada lagi Mr. Syamsul Kamri. Mas Kamri tolong deh jangan motong ditengah jalan tapi baca dulu dari awal. Emang hak setiap orang punya pemahamannya sendiri tapi mohoooon dengan sangat jangan motong ditengah jalan karena ini berarti kembali ke beberapa bulan yang lalu. Makasih, makasiiih banget jangan ada lagi yang begini. Mohon menahan diri sedikiiiit aja biar kita cepat maju.

  • jawabannya kok tidak simpatik yah dan malah bawa2 agama ? i think fine2 aja kita fanatik ama agama. but selama kita menganggap kebenaran mutlak hanya ada pada agamanya dan ga mau open mind thd hal lain ya bakalan set back terus dan ga maju2. saya bisa bayangin apa jadinya kemajuan science di indo dg orang2 seperti itu. sedikitnya bisa diliat di diskusi ini

  • Kalau saya berpendapat begini :

    Orang2 yang percaya heliosentris sudah bisa membuktikan secara ilmiah, baik secara pengamatan, maupun secara analisa matematika, sehingga argumen bahwa “bumi mengelilingi matahari” adalah VALID untuk saat ini ( saya katakan “untuk saat ini”, karena ini adalah ranah ilmiah, dan saya terbuka untuk segala macam revisi ).

    Jadi, buat penganut geosentris, tolong lakukan hal yang sama : BUKTIKAN SECARA ILMIAH argumen Anda. Oke Anda yakin bahwa apa yang dikatakan Al Quran adalah mutlak benar, itu urusan Anda. Tetapi kalau Anda yakin bahwa Al Quran itu mutlak benar, tentu Anda bisa donk membuktikan secara ilmiah pula. Tidak hanya slogan doang. Bukankah sekarang lagi trend membuktikan apa yang ada di Al Quran dengan pembuktian2 ilmiah ? Harusnya untuk argumen Geosentris, bisa donk dibuktikan. Sekarang tinggal : TUNJUKKAN !!

    Selama argumen Geosentris ini masih dipertahankan dengan kata2 “POKOKNYA”, tanpa bukti2 ilmiah, dan hanya dengan slogan-slogan, saya sarankan lebih baik tidak meneruskan debat kusir ini. Karena ini diskusi di ranah ilmiah. Bukan di ranah slogan.

    Maaf kalau ada kata2 yang salah…

  • Astaga!!!! apa pula ini……..

    Salam kenal dari saya, Badri, bukan mahasiswa IPB…….
    langsung saja ya, ditujukan ke Pak Samsul yang ngakunya seorang mahasiswa perguruan tinggi beken dinegeri ini.
    Sssstttt… apa anda sudah mendiskusikan keyakinan anda (MMB) dengan dosen ato rekan anda disana ?

    Kalo belum, cobain deh….

    Kalo sudah bagaimana hasilnya ? apa semua civitas academica pt anda sama yakin seperti
    anda ?

    Begini ya, kalo melihat paparan anda, sepertinya anda ini terpelajar,
    kelihatan anda menyiapkan argumen tsb dengan antusias sekali,bahkan saking semangatnya, anda sampai melupakan ungkapan, bahwa sebuah gambar bisa bermakna 1000 kata.
    Terus terang membaca paparan anda, kepala saya sampai agak puyeng, gak ketemu jutrungannya.
    Coba deh di jabarkan dalam bentuk gambar, mungkin anda gak perlu menulis demikian panjang.
    Sayangkan, kalau apa yang akan anda sampaikan, gak kesampaian gara-gara pembaca sudah mumet terlebih dulu pada awal-awalnya.

    Anda selalu menyandarkan argumen anda kepada ayat-ayat suci anda.
    Please deh …ah, apa gak ada argumen lain selain ayat-ayat tersebut ?
    Padahal kita semua tahu, ayat-ayat tersebut sensitif sekali, bisa-bisa kena pasal penghinaan agama nantinya.

    Ayo dong yang jantan sedikit, jangan ngumpet dibelakang ayat-ayat tersebut…
    Tunjukan bukti yang bisa diamati/diaplikasikan dialam nyata ?

    Terus terang saya gak mengerti dengan apa yang anda sampaikan, apalagi ada istilah-istilah yang asing bagi saya (bahasa timur tengah ?).

    Tapi yang saya tau adalah :
    1. mengenai retrograde
    ini ada penjelasan yang sangat masuk akal, yang saya ambil dari

    http://ech.blogspot.com/2005/09/membedakan-planet-dengan-bintang.html

    >Kenapa bisa terjadi gerak retrogade? Hal ini terjadi ketika dalam gerak revolusinya (gerak mengelilingi

    >matahari), planet bumi menyalip planet mars (tidak aneh karena planet yang lebih dekat dengan matahari

    >bergerak lebih cepat)ketika hal tersebut terjadi, planet mars seakan-akan bergerak berbalik arah. ini

    >semata-mata hanyalah gerak semu, sama seperti halnya di jalan tol ketika mobil kita berhasil meyalip

    >mobil lain, maka seakan-akan mobil tersebut bergerak mundur menjauhi kita, padahal kenyataannya mobil

    >tersebut dan mobil kita bergerak menuju arah yang sama.

    menurut saya ini penjelasan yang paling masuk akal, dibandingkan dengan penjelasan anda
    yang cuma mengatakan bahwa itu sebagai tanda-tanda sebelum kiamat akan tiba.

    2. Saya akan mengungkapkan apa yang saya pahami sebagai seorang awam.
    Kita semua tahu, beberapa negara maju telah mengirimkan wahana antariksa keberbagai planet lain.
    Anda setuju gak, bahwa itu terjadi beneran ?
    Apa anda menganggap itu semua hanya rekayasa belaka ?
    Kalo anda menganggap itu semua hanya rekayasa belaka, ya seterusnya ini gak perlu anda baca.
    Nah, yang jadi pemahaman saya, untuk mengirimkan wahana tersebut, tentunya mereka memiliki acuan/asumsi
    yang dipakai, yang semua kita tahu salah satunya adalah bahwa mereka adalah penganut heliosentris.
    Terbukti dengan asumsi mereka, mereka bisa menghitung semuanya: kapan sampainya, posisi wahana sekarang dimana, dll.

    3. Saya gak begitu faham perhitungan astronomi, tapi dari beberapa program peta langit yang ada, yang dapat menentukan dengan tepat posisi planet/bintang secara realtime, saya yakin pembuat program juga menggunakan acuan heliosentris.

    4. Mungkin ada baiknya coba anda ke planetarium, terus coba teropong ke planet yupiter.
    Anda akan takjub, melihat kesamaannya dengan sistim tata surya dalam bentuk mini, bentuk yang dapat diamati.Planet yupiter dikelilingi oleh 4 bulan galilean. Kalau bisa diambil analoginya, tentunya bulan yupiter yang memiliki massa yang lebih kecil harus bergerak mengelilingi yupiter dengan massa yang jauh lebih besar.
    Demikian juga dengan bulan terhadap bumi.
    Bagaimana dengan matahari ? yang diketahui memiliki massa yang jauh lebih besar dari gabungan semua planet disistim tata surya. Apakah matahari akan tunduk menuruti keyakinan anda ?

    Semestinya paham geosentris, bisa dibilang sebagai tahapan evolusi pengetahuan manusia terhadap alam semesta. Dimana paham tersebut muncul sesuai dengan jamannya ditambah belum adanya alat-alat observasi yang canggih seperti saat ini.

    Seperti yang disampaikan dibawah ini( saya quote-kan)
    >Trip To Athens : CAP Conference | simplyvie Says:

    >November 6th, 2007 at 11:03 am
    >[…] jelang akhir konferensi. Fakta apa? rekan-rekan dari berbagai negara cukup kaget saat tau bahwa

    >Heliosentris vs Geosentris masih menjadi perdebatan di Indonesia dan masuk dalam hot topic di blog […]

    Tuh kan, negara lain sudah berlomba mencari hal-hal baru, anda disini masih berkutat ke masalah ini.
    Cape deh…..

    Tapi ngomong-ngomong, ada sedikit ganjelan nih, saya quote dari tulisan anda ya :
    >Jadi sebenarnya bagaimana?….
    >Berikut saya menjelaskan bagaimana menerangkan bahwa MATAHARI dan BULAN MENGELILINGI BUMI, sehingga

    >terjadi fase perubahan bulan mulai dari terbentuknya posisi ijtima awal bulan, terbentuknya hilal, bulan

    >sabit awal, purnama dan bulan sabit akhir dan kembali pada posisi ijtima akhir/awal bulan…….Semoga Allah

    >swt memberikan petunjuknya…….

    >Al Quran adalah kitab yang diturunkan Allah swt, Dialah yang menciptakan bumi dalam dua hari setelah itu

    >menciptakan langit yang awalnya masih berupa asap, juga dalam dua hari (Fushshilat 9-12)….Allah swt

    >menjelaskan bahwa matahari dan bulan bergerak dalam suatu garis edar….Ini adalah kebenaran mutlak…….
    >Perputaran bulan mengelilingi bumi kecepatannya 24 jam 10 menit, terlambat 10 menit dari

    >matahari…..KETERLAMBATAN inilah yang menjadi kunci persoalan dari semua ini….
    >Perhatikan …

    Terus terang penjelasan anda yang panjang lebar terhadap terjadinya fase bulan, sama sekali tidak bisa dianggap sebagai bukti bahwa matahari mengelilingi bumi, sebab pada paham heliosentris hal yang sama dapat dijelaskan dengan mudah.

    Pendapat anda yang mengatakan :
    >Perputaran bulan mengelilingi bumi kecepatannya 24 jam 10 menit, terlambat 10 menit dari

    >matahari…..KETERLAMBATAN inilah yang menjadi kunci persoalan dari semua ini….
    >Perhatikan …..

    sebagai bukti bahwa matahari mengelilingi bumi,
    sepertinya sangat-sangat melecehkan, saya kok seperti dianggap anak tk gitu.

  • Bismillaahirrohmaanirroohiim, bapak-bapak yang memakai ayat-ayat Al Quran sebagai hujjah bahwa MMB itu yang benar, saya menyarankan untuk segera bertobat. Karena kenekadan anda yang merasa pintar menafsirkan Perkataan Alloh menyebabkan ayat-ayat Al Quran dijadikan bahan ejekan. Padahal yang bodoh anda yang merasa lebih pintar dari Alloh, segeralah bertobat sebelum ajal menjemput. Saya jadi pingin nanya nih, APAKAH ANDA MENDAPAT NILAI 10 UNTUK SEMUA PELAJARAN SELAMA ANDA SEKOLAH??? Saya sangat YAKIN TIDAK!!! Kalau anda memahami perkataan guru saja tidak bisa benar apalagi memahami Perkataan Alloh dalam Al Quran??? Belajarlah mas….belajar terus supaya tidak kelihatan bodohnya…..dan jangan sampai masuk neraka. Amin.

  • @dhani.
    Jika didalam kereta kita “berjalan kaki”, maka pasti waktu tempuhnya sama. Karena saya berbicara “naik pesawat terbang”, jadi analogi “berjalan didalam kereta api”-nya nggak nyambung mas.

    Tolong perhatikan baik-baik pertanyaan saya :
    2. Jika bumi berputar dari barat ke timur, apakah pesawat yang terbang pada rute yang sama bolak-balik, berbeda waktu tempuhnya?
    Ini bukan helio vs. geo. Ini murni pertanyaan..

  • @maman_herry: Analoginya sebenarnya nyambung koq mas. Sebelum masuk ke inti persoalan, anda harus tahu dulu dg yang namanya ‘frame of reference’. Dalam kasus kereta api, apabila frame of reference anda adalah interior dalam gerbong kereta, maka kecepatan anda berjalan adalah sama apabila anda berjalan searah atau berlawanan dg laju kereta. Sebaliknya, kalau frame of reference anda itu pemandangan di luar kereta, maka jelas kalau anda berjalan searah dg laju kereta, maka kecepatan berjalan anda akan lebih tinggi, dus waktu tempuhnya juga makin singkat.

    Dalam kasus pesawat terbang juga begitu. Kalau frame of reference anda adalah daratan dibawah, ya tidak ada perbedaan waktu tempuh apabila pesawat bergerak searah atau berlawanan dg arah gerak rotasi bumi. Lain ceritanya apabila frame of reference anda adalah suatu titik ‘somewhere’ di ruang angkasa.

    Sudah bisa dibayangkan mas? Kalau masih belum bisa, silahkan buka buku fisikanya lagi. 🙂

  • wah perdebatan yang seru
    tapi saya lebih setuju kalaw bumi mengelilingi matahari!

  • @dhani :
    Mari kita buat sedikit percobaan.
    Dalam hal ini frame of reference-nya adalah
    1. Lokomotif kereta
    2. Gerbong kereta paling belakang
    Kereta berjalan dengan kecepatan 50km/jam.

    Jika kita mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan 100km/jam, tepat disamping kereta, maka :
    1. waktu tempuh dari point 2 ke point 1 ditempuh dalam waktu ? (sama dengan kecepatan 50km/jam)
    2. waktu tempuh dari point 1 ke point 2 ditempuh dalam waktu ? (sama dengan kecepatan 150km/jam)

    Kita akan mendapatkan hasil bahwa waktu tempuh mobil dari point 2 ke point 1 lebih lambat daripada arah sebaliknya.

    Maaf, saya memang tidak mengerti fisika. Ini hanya logika bodoh saja.
    Mohon pencerahan..

  • @maman_herry: Anda benar sepanjang frame of reference anda adalah rangkaian kereta, bukanya yang lain (misalnya, panjang jalan raya yg dilewati mobil anda). FYI, frame of reference dalam fisika sifatnya relatif, tergantung pada pengamat. Kalau masih belum jelas, coba saja ketik kata ini pada pencarian Google :).

  • Setuju banget dengan mas Budhi MBW. Janganlah ayat-ayat Allah ditafsirkan dengan gampangan. Lagipula kalau dibilang matahari terbit di timur dan terbenam di barat, bukan berarti MMB. Dari sudut pandang kita yang tinggal di Bumi (Bumi sebagai reference) memang matahari, bulan, bintang terbit dan terbenam. Tapi jika referensi-nya alam semesta raya, yaa .. bumi lah yang mengitari matahari. Kalau kita percaya teori big bang, maka semua bintang dan planet adalah bergerak (menurut garisnya, tentu saja. Kan nggak ada yg geraknya zig zag atau tidak bisa diprediksi).

  • @dhani. Terimakasih atas responnya.
    Apakah analogi mobil(pesawat) vs. kereta(bumi berputar pada porosnya) diatas membuktikan sesuatu atau tidak?
    Jika anda berkenan, mohon kiranya jawaban disertai alasannya.
    Terima kasih.

  • Buat yang bersembunyi di balik ayat2, coba pikir deh kalau dari jaman dulu Tuhan mengatakan bahwa “Bumi itu bulat”, “Bumi Mengelilingi Matahari”, dijamin orang2 pada bingung setengah mati, karena indera mereka mengatakan bahwa bumi datar, dan matahari mengelilingi bumi. Ya jelas dong, referensinya adalah tempat mereka berpijak. Padahal maksud Tuhan mengeluarkan ayat itu bukan buat bikin bingung kan ? Bener ga ? Makanya disebut “Matahari terbit di timur tenggelam di barat”. Itu semata2 untuk menunjukkan kuasaNya, bukan bikin bingung.

    Nah, sekarang dengan fakta2 ilmiah bahwa bumi mengelilingi matahari, seharusnya kita malah semakin kagum dengan kuasaNya : bahwa selama ini yang kita lihat belum tentu merupakan yang sesungguhnya. Apakah Tuhan menipu ? Saya pikir tidak. Dia “sekedar” menunjukkan kuasaNya saja kok 🙂 Dan lucunya, yang bersembunyi di balik ayat ini kok kayaknya menolak bahwa rahasiaNya lebih keren daripada interpretasi indera manusia…. Kacian deh luuuu….

  • @maman_herry: Saya tidak mengerti maksud anda soal “membuktikan sesuatu” itu. Apa yang harus dibuktikan? Tapi, kalau dikaitkan dg topik diskusi disini, ttg matahari mengelilingi bumi atau sebaliknya, mungkin perlu saya tekankan sekali lagi bahwa frame of reference yg berkali2 saya sebut itu hanya digunakan untuk perhitungan.

    Anda bisa menghitung laju kereta dari dalam gerbong dg mengibaratkan kereta yg diam dan pemandangan di luar kereta yg bergerak, atau sebaliknya, dan hasil perhitungannya akan selalu sama. Tapi pada kenyataannya yg bergerak itu adalah gerbong kereta anda. Kalau anda mau menggunakan prinsip frame of reference untuk membenarkan teori geosentris – dengan mengatakan bahwa entah bumi mengelilingi matahari atau sebaliknya adalah hal yg relatif – ya berarti anda sudah salah jalan, alias keliru 😀

  • @dhani
    Anda selalu menyatakan saya didalam gerbong melihat keluar, berjalan kaki etc. Kelihatannya anda belum mengerti analogi saya. Its ok.
    Saya tidak ingin membuktikan apa-apa disini. Boleh2 saja berpendirian geo ataupun helio, hanya janganlah terlalu fanatik dengan faham ini atau itu, sehingga akhirnya saling melecehkan, dst.
    Mohon maaf dan terimakasih.
    Wassalam

  • contoh visual

    http://epod.usra.edu/archive/images/solar-analemma-102816-utc2.jpg

    indah bukan?

    ini adalah foto analemma matahari di Yunani oleh Anthony Ayiomamitis, foto yg merekam posisi matahari di langit diambil di lokasi yg sama pd waktu yg sama juga (jam, menit) dalam kurun waktu kurang lebih 12 bulan (1 tahun).

    bagi penganut geocentris yg percaya kalau matahari mengelilingi bumi…apa yg dpt anda artikan dari foto ini? apakah ternyata garis edar matahari tidak berupa garis lurus (jadinya selain mengelilingi bumi, matahari juga “naik turun”) ?

    annalema ini terjadi karena proses revolusi bumi thd matahari, sumbu rotasi bumi yg miring (sekitar 23.5 derajad) dan bumi bumi terhadap matahari yg berbentuk elips.
    Seperti menulis angka delapan, kira2 setelah 1 tahun posisi matahari akan kembali ke tempat semula di frame tersebut, karena bumi telah selesai mengadakan 1 revolusi.

    info analemma
    http://en.wikipedia.org/wiki/Analemma

  • @nyamnyam
    bagaimana dengan pergerakan bulan mengelilingi bumi? apakah bisa ditemukan juga fotonya di wikipedia? kalau memang ada, saya ingin lihat bagaimana bentuknya.
    Terimakasih..

  • Buat para orang-orang yang suka menafsirkan ayat-ayat menurut kehendaknya sendiri dan lantas menganggapnya paling benar karena bersumber pada kitab suci, ini ada satu fenomena yang aku minta tolong dijelaskan bagaimana prosesnya menurut keyakinan bahwa matahari mengelilingi bumi ?

    fenomena itu adalah : terdapat dua planet (venus dan mercurius ) yang diketahui selalu
    hanya muncul:
    – sesaat setelah matahari tenggelam dan berangsur-angsur ikut tenggelam
    – sesaat sebelum matahari terbit dan berangsur-angsur menghilang karena kalah cerah dibandingkan dengan matahari.

    Yang jadi pertanyaan aku, kenapa kedua planet itu terutama mercurius, jika benar bumi sebagai pusatnya, tidak pernah dapat dilihat saat malam (posisi oposite) ?
    posisi oposite= posisi dimana bumi berada ditengah-tengah antara matahari dan planet yang dimaksud.

    Pa Syamsul kamri mohon dijawab loh, jangan bersembunyi terus atau lagi mencari wangsit yang baru neh ?

  • afwan, mo numpang komentar. tapi mungkin ga ‘ilmiah’.
    apa yang nulis komentar2 di atas udah pernah baca buku ‘matahari mengelilingi bumi’ dengan tuntas? atau cuma asal komentar tanpa mau membaca dalil-dalil yang dikemukakan dibuku itu?
    buku itu bukan dibuat menurut tafsiran penulisnya sendiri (hawa nafsu -red), tapi berdasarkan dalil yang shohih dan shorih.
    orang-orang kholaf mungkin lebih ilmiah dalam menerangkan, namun tetap saja manhaj orang-orang salaf jauh lebih selamat.
    buku itu bukan masalah membuktikan ini mengelilingi itu. tapi bagaimana orang-orang islam seharusnya lebih mendahulukan nash2 syar’i daripada akal yang miskin.
    seandainya agama itu dengan akal, niscaya bagian bawah khuf(sepatu) lebih layak diusap daripada bagian atasnya. namun sungguh, aku melihat Nabi Shollallohu Alaihi Wassallam mengusap bagian atas khuf. Demikian perkataan Shahabat Ali bin Abu tholib ketika memberitahukan bagaimana tata cara wudhu bagi orang yang mengenakan khuf.
    seandainya mau membaca sampai tuntas, tentu akan kalian temukan bahwasanya orang-orang yang beriman apabila diseru oleh Alloh dan RosulNya akan menjawab;”kami dengar dan kami taat” bukan malah menjawab;”kami dengar dan kami ingkar”

    tetap istiqomah di atas Islam dan Sunnah hingga angin sewangi misik datang menyapu bumi

  • Ini ngomong apa toh ? sudah ngaku ga ilmiah…. ga jelas lagi…..
    Jadi menurut loe yang bener itu yg gimana ?

    Perkara jawaban ‘kami dengar dan kami taat’ atawa ‘kami dengar dan kami ingkar’ itu
    kan hanya murni menurut sudut pandang loe yang gue yakin juga ga luas2 amat.
    Dan cuma bisa dengan mudah menghakimi orang-orang yang ga sama pandangannya.

  • Utk dek bayu,
    dek, disini tempatnya bicara ilmiah ya, so kalau mau bicara yang ga ilmiah jangan disini
    yah.
    Kalau mau bahas masalah agama, berarti salah alamat neh, bukan disini tempatnya atuh.
    Coba belajar lage, spy tambah pandai. Sehingga ga cuma pintar pake bahasa arab.

  • Kalau kita membaca banyak hal tentang geo dan helio memang akhirnya malah salah kaprah. AQ sebenarnya memenag membincangkan geo dan helio, tapi bukan untuk dipertentangkan . Kalau mau melihat gambaran AQ tentang alam semesta coba saja di simak QS 91:1-6 dan QS 55:1-13. Itu jelas menghubungkan suatu konsep keseimbangan tatanan.

    Lantas kenaap ada seorang ustad yang ngaku mengausai AQ malah mengeluarkan suatu konsep yang sebenarnya sudah pernah dibahas zaman dulu dan terbukti kurang tepat untuk menggamnbarkan kontinuum ruang waktu sekarang?

    Jawabannya adalah pada masalah referensial sistem dasar ilmu kita sendiri yaitu desimal dan abjad.

    Sistem Geosentris adalah model alam semesta ala pertapa dalam gua yang diam , statis dan mengamati dinamika dunia luar. Makanya hasil akhirnya adalah alam semesta yang gepeng, seukuran A4 dengan hasil akhir sistem desimal 0123456789 dan huruf a sampai z atau alif sampai ya, atau sistem huruf lainnya yang ada di dunia. Itulah sistem refensial geosentris yang menmghasilkan dunia nampak pelat datar alias gepeng kaya lembaran kertas A4. Sistem ini benar sejauh kita hanya melihat dunia sebagai susunan 013456789 dan a-z, alif-ya.

    Ketika si pertapa keluar gua, ia baru menyadari relatifitas benda lain terhadap dirinya. Artinya kalau si pertapa jalan-jalan keliling dunia maka referensialnya harus ditranformasikan menjadi sistem 4 dimensi xyz dan t dengan referensi uatam Matahari. Darisitu baru muncul pengertian Ruang-Waktu dengan ukuran dasar cahaya berjalan dari matahari ke permukaan atmosfir bumi lamanya 8 menit alias 480/60=8. Nah yang tahu ini adalah wong babylonia kuno yang menggunakan sistem 60-an. Sistem ini diadopsi oleh orangYunani dan kemudian menjadi ukuran waktu alias jam. Sejak itu kontinuum ruang-waktu menjadi 4 dimensi dimana sistem pusat di tatasurya adalah Matahari alias Asy Syam.

    Jadi, kalau kit angomong dunia fisik 4 D KRW sejatinya yang benar adalah Mataharis ebagai puisat. Tapi kalau kita ngomong sebabagi pertapa yang ada di Gua al-Kahfi atau di Gua Hiro yang digunakan adalah sistem refensial geosentrik dimana pusatnya bukan bumi tapi “SAYALAH” pusat alam semesta. Dario situ muncul ungkapan terkenal Hati Orang Beriman Itu Singhasananya Ilahi. Allah itu ada dalam hati hambaNya yang beriman.

    Nah inilah kekacauan logika Ustad yang mengira bumi pusat semesta karena lupa diri, ngopmongnya dalam konteks apa: Keyakinan Pribadi atau untuk Masyarakat Umum?

  • Salam kenal buat semuanya neh. Aku baru tahu ada blog ini hari kemarin, tgl 2 Januari 2008 pas aku lagi search “heliosentris” lewat google buat menambah referensi buku yang sedang aku tulis, seru tuh apalagi baca komentar temen2 semua.
    Kebetulan aja aku lagi nulis buku (mudah2an bisa terbit akhir Januari ini), salah satu materinya adalah tentang Heliosentris. Aku mau sedikit berbagi aja (mungkin msh banyak kekurangan). Aku sendiri (maaf) mendukung teori “Heliosentris”. Dalam buku ini aku mencoba (sudah 1 tahun ini aku menulis buku ini), menelaah tafsir Q.S. Yusuf ayat 4. Aku akan sampaikan terjemahan DEPAG dan (aku coba) terjemahan sendiri.
    a. Terj. DEPAG : “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya bersujud kepadaku”
    (Q.S. Yusuf : 4)
    b. Terj. versi aku : “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas benda angkasa yang terdiri dari “kaukab” (planet), matahari dan bintang, kulihat semuanya bersujud kepadaku” (Q.S. Yusuf ; 4)
    Dari hampir semua terjemahan yang aku temukan, termasuk DEPAG, menerjemahkan kata “Kaukab” dengan bintang, padahal Allah swt sendiri menunjukkan maksud bintang dengan kata “Najm” ato An Najm, bahkan Q.S. ke 53, adalah surat An najm yang artinya bintang.
    Maka aku berfikir, seandainya Allah swt bermaksud bahwa hal itu bintang, pasti akan menyampaikannya dengan kata Najm, bukan Kaukab, jadi Kaukab adalah benda langit lain selain bintang, apalagi kata Matahari (Syams) juga disebut, yang kita ketahui merupakan salah satu bintang juga.
    Selain itu angka 11, juga mengisyaratkan bahwa yang dilihat Yusuf dalam mimpinya adalah Sistem Tata Surya kita sekarang dimana kalo kita hitung, 9 planet + Matahari + bulan jumlahnya ada 11.
    Nah dari sini aku mulai bertanya-tanya dalam hati, makanya aku jadi terdorong untuk nulis buku.
    Yang menarik lagi adalah, Allah swt menempatkan kata “Syams” yang artinya Matahari ditengah-tengah (baca Q.S. Yusuf : 4). Ada apa sebenarya? Yang jelas ini bukan sebuah kebetulan, tapi ini adalah “kesengajaan” dari Allah swt.
    Kalo kita akal-akalan bisa aja urutan penyebutan itu dibalik, misalnya, “kaukab wal qomaro wasy syamsa” atau “asy syamsa wal qomaro wal kaukaba” dll yang penting secara makna tidak berubah. Tapi sekali lagi ini semua adalah kesengajaan Allah swt untuk kita berfikir. Kata syamsa yang berarti matahari,(menurut aku) sengaja diletakkan di tengah-tengah seolah menyiratkan bahwa matahari memang posisinya di tengah-tengah/sebagai pusat dari Tata Surya.
    Satu contoh lagi, coba kita perhatikan (ayat populer) Q.S. Adz Dzariat ayat 56. ” Wa maa kholaqtul jinnaa wal in(g)saa illaa liya’budun” (tidak semata-mata aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah).Urutan “jinna” lebih dulu dari “insa” (kalo kita seperti td mau akal-akalan, kata insa didahulukan yang penting maknanya tidak berubah), tapi sekali lagi Allah swt menyengaja mengurutkan demikian, bahwa memang golongan jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia. (mudah2an aja tafsiran aku ga jauh melenceng ya).
    Jadi menurut aku, landasan qur’an tentang teori Heliosentris adalah Q.S. Yusuf ayat 4. (jangan lupa nanti beli bukunya ya, he…he…..sekalian promosi neh, mudah-mudahan di buku itu aku bisa kasih gambaran yang lebih jelas, amiin, wallaahu a’lam bishowaab)

  • Assalaamu ‘alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
    Kepada Mas Asep Tutuy yang lagi mentadaburi Al Quran melalui tulisan, subhanalloh memang banyak sekali Perintah Alloh SWT didalam Al Quran kepada manusia untuk berfikir, mengambil pelajaran dari perumpaman-perumpaan didalam Al Quran, dsb. Semoga anda mendapat pahala dari tulisan anda terlepas itu salah atau benar karena keterbatasan manusia. Semoga kita dijauhkan dari sifat “pendapatku yang paling benar berdasarkan penafsiranku atas ayat Al Quran”. Sepintar apapun kita dalam menafsirkan ayat Al Quran marilah kita bertawadlu’ bahwa pendapat atau penafsiran kita masih ada peluang “SALAH”. Pendapat atau pemahaman Bumi Mengelilingi Matahari (BMM) atau Matahari Mengelilingi Bumi (MMB) keduanya masih sama-sama berpeluang salah, karena didalam Al Quran tidak disebutkan secara jelas. Begitu juga orang-orang yang haqul yakin dengan pendapatnya yang berbeda semoga mereka semua mendapat pahala dan sama-sama masuk surga. Dan juga semoga orang-orang yang saling menyalahkan dan mengkafirkan untuk mempertahankan pendapatnya segera mendapat hidayah dan pada akhirnya mendapat ampunan dari Alloh SWT. Amin. Saya ingin mengajak kita semua memikirkan dan mengkaji dari banyak penyebutan didalam Al Quran tentang kalimat “Langit dan Bumi”. Tentu ini sangat tergantung dengan pengetahuan dan pemahaman kita tentang “LANGIT”. Pemahaman saya tentang “LANGIT” adalah ruang angkasa diluar Bumi dan atfosfir kita. Sehingga Matahari, Bulan, dan benda-benda angkasa seluruhnya termasuk didalam “Langit” karena didalam atmosfir tidak ada benda-benda sejenis bulan atau bintang atau planet. Walloohu a’lam. Semoga ini bermanfaat. Amin.

  • Wa’alaikumsalam warohmatullaahi wa barokaatuh
    Terima kasih Mas Budhi, Insya Allah mudah2an aku dapat menjaga semuanya. Aku sudah lama ingin menulis tentang hal itu (buku), awalnya memang ada rasa takut, apalagi aku harus menuangkan hasil pendapatku. Namun aku membaca sebuah hadits (yang maknanya )bahwa :”Barang siapa yang berijtihad dan ternyata ijtihadnya benar maka ia dapat dua pahala, namun jika ternyata hasil ijtihadnya salah maka ia dapat satu pahala” mungkin hal ini yang mendorong aku untuk terus berupaya dan aku yakin hadits inipun akan mendorong kaum muslim untuk terus mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk menyumbangkan gagasan dan fikirannya (terlepas dari salah atau benar, karena pemilik yang haq hanyalah milik Allah swt). Semoga hal ini akan memicu lahirnya pemikir2 muslim, sebagaimana yang terjadi di masa2 kejayaan Muslim tempo dulu. Amiin.
    Aku juga berharap, lewat media ini kita bisa menjalin silaturahim, saling membangun satu sama lain dan bukan saling memojokkan. Insya Allah, setiap pendapat pasti ada hikmahnya.
    Wah, seandainya ada kegiatan kopi darat, kayaknya lebih seru ya, sekaligus saling mengakrabkan diantara kita, semoga aja ada yang mau memfasilitasi.
    OK, Mas Budhi sekali lagi terima kasih atas tanggapannya ya. Semoga niat dan upaya kita semua selalu mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah swt. Amiin.
    Wassalamu’alaikum Wr Wb.,

  • Sebenarnya pemikir2 muslim saat ini juga sangat banyak, hanya bedanya pemikir muslim sekarang lebih dilandasi hawa nafsunya sehingga rela menukar ayat-ayat Al Quran dengan “TSAMANAN QOLIILA”. Na’uudzubillaahimindzalik. Juga masalah kehati-hatian menafsirkan ayat-ayat Al Quran saat ini sangat diabaikan, sehingga orang yang ilmu agamanya sangat sedikit sudah berani menafsirkan Al Quran dan meng-claim dirinya yang paling benar. Na’uudzubillaahimindzalik. Para pemikir muslim dulu hafal ribuan hadits dan ribuan kali membaca dan bersungguh-sungguh memahami dan mengamalkan Al Quran. Pemikir Islam saat ini belajar agama tidak lebih dari belajar Matematika, sudah memeras otak sampai pusing tapi sedikit sekali yang dipahami apalagi diamalkan. Kesenjangan ilmu yang dipelajari dan yang diamalkan inilah yang menyebabkan para pemikir muslim sekarang banyak yang tersesat dan semakin jauh dari hidayah Alloh. Walloohu a’lam.

  • Setuju pak Budi,

    Okelah kawan2, kalau mau belajar dari sejarah, perkembangan astronomi modern sangat ditentukan oleh perkembangan astronomi di dunia Islam antara abad 8-15, sebelum renaisans, dari pengembangan kosmologi yunani dengan menambahkan pengetahuan orang arab saat itu mengenai aljabar, kemudian diadopsi lagi oleh orang2 eropa, maka jadilah astronomi itu seperti yang ada sekarang.

    Sejarah mencatat bahwa orang arab lah yang memberikan pondasi matematika modern (seperti aljabar), dan itu diterapkan dalam merumuskan gerak benda-benda langit, dan orang barat pun mengakui hal itu, bahkan itu pernah dibahas di majalah Scientific America (http://faculty.kfupm.edu.sa/phys/alshukri/PHYS215/Islamic%20astronomy.htm),

    Jadi kalaupun kemudian terjadi ‘pertentangan’ antara sesuatu yang dogmatis dan analitis, itu sepertinya harus kembali kepada masing-masing pribadi, orang dulu saja bisa memberikan pemikiran yang canggih, kenapa sekarang yang katanya lebih canggih malah jadi berpikirnya mbulet?

  • Karena bintang sangat jauh maka sudutnya teramat kecil (yang terbesar berada dalam skala 1/3600 derajat) dan sangat sulit diukur bahkan oleh teleskop sekalipun. Itulah sebabnya orang baru bisa mengukur sudut paralaks pada abad ke-19, setelah berbagai rupa perkembangan teknologi teleskop: bahannya, lensanya, pemikulnya, metodenya, teorinya.

    Ingat bahwa sudah sejak zaman antik, Aristoteles sudah membantah pergerakan Bumi karena menekankan bahwa sudut paralaks ini tidak pernah teramati. Tentu saja tidak teramati karena sudutnya amat kecil dan waktu itu belum ada teleskop. Mata telanjang tidak bisa mengamati sudut tersebut.

  • Makasih persetujuannya mas Nggieng. Pingin nanya nih, apakah definisi/deskripsi LANGIT dalam dunia astronomi yang mas Nggieng ketahui? Dan apakah dalam dunia astronomi diketahui adanya langit yang bersap-sap atau berlapis-lapis? Banyak orang bilang diatas langit masih ada langit. Terimakasih sebelumnya.

  • langit? marilah kita tidak memperumit persoalan pak Budi, saya berpendapat bahwa langit itu adalah manifestasi ruang, ibarat kita pergi dari dalam rumah , pergi ke suatu tujuan, sebutlah pergi ke kampus; maka kita melalui ruang, ada jarak, ada waktu. sama juga dengan langit; bedanya adalah, manusia masih sangat terbatas untuk bisa mencapai tujuan yang nun-jauh di langit, dengan demikian, maka itulah tujuan astronomi untuk memahami sesuatu yang belum bisa ‘terjangkau’ itu.

    mohon jangan dicampur-adukkan dengan hal-hal yang dogmatis, karena nanti pembelajaran astronomi sebagai ilmu-pengetahuan akan masuk dalam ranah yang lebih rumit lagi, sebutlah filsafat sains, atau bahkan masuk dalam ranah agama. bukannya keberatan, tapi lebih karena ini adalah pembelajaran populer, semua umur membaca, semua latar-belakang mengikuti.

    pun kalau mau ada diskusi yang filosofis, monggo saja di forum kita gelar diskusi yang hangat dan santun dan tidak tendensius. 🙂

  • Inilah kesalahan para ilmuwan pada umumnya tidak berani berhadapan dengan agama padahal agama itu sangat ilmiah, tentunya ilmuwan yang tidak atheis. Ilmuwan yang tidak atheis tentu meyakini satu agama tertentu. Dan didalam agama pasti ada yang dituhankan. Dan yang dituhankan pasti dianggap Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Tidak mungkin ada Tuhan yang berkuasa di daerah Jawa Timur saja misalnya. Tidak mungkin juga Tuhan hanya bisa menciptakan Bulan saja dan Dia tidak bisa menciptakan ayam misalnya. Apakah dunia astronomi diluar kekuasaan Tuhan??? Apakah sebelum Sir Issac Newton menemukan besaran percepatan gravitasi Bumi sebesar 9,8 m/dt2 di dunia ini belum berlaku hukum gravitasi Bumi???

  • Wah, kalau masalah agama dan ilmu-pengetahuan itu tentu tidak bisa dibahas secara sederhana pak Budi, karena kemudian yang terjadi adalah dikotomi antara sesuatu yang diterima sebagai absolut, dogmatis (agama) terhadap sesuatu yang justru harus bisa disangkal, dibuktikan dan diperbantahkan (sains). Makanya saya secara pribadi tidak akan mengulas hal tersebut dalam pernyataan-pernyataan yang gantung, masih merupakan isu sensitif.

    Apakah kemudian keduanya harus bersebrangan atau bisa beriringan? Ya itu sih kembali pada masing-masing pribadi; saya tidak akan membuat keberpihakan di sini. Tapi kalau mau melihat perdebatan kontemporer soal hal tersebut, (yang sepertinya tidak ada habis2nya), bisa baca artikel berikut ini: http://www.time.com/time/printout/0,8816,1555132,00.html

  • Saya setuju mas Nggieng bahwa pembahasan agama dan iptek tidak akan sederhana. Karena masing-masing harus sama-sama dipelajari secara serius, mendalam dan konsisten. Pertanyaan berikut ini untuk semua orang yang mengaku dengan sadar meyakini agama tertentu terutama diri saya sendiri : “SUDAHKAH KITA MEMPELAJARI AGAMA YANG KITA YAKINI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH SEPERTI KITA AKAN MENGHADAPI UJIAN SEMESTER???” Kalau jawaban kita BELUM memang kita akan banyak menghadapi kesulitan, dan akibat terburuknya adalah kita akan tersesat. Karena keduanya adalah rambu-rambu kehidupan yang akan membawa kita kepada tujuan hidup yang haqiqi.

  • Mas Nggieng ada artikel bagus di harian Media Indonesi tanggal 29 Februari 2008 dengan judul “SIKAP RELIGIUS PARA ILMUWAN” ditulis oleh Muhtar Sadili. Yang menarik disitu adalah pengakuan seorang Einstein tentang kekuasaan Tuhan. Saya memang berharap banyak dari mas Nggieng khususnya untuk diri saya sendiri dalam rangka lebih memantapkan keyakinan saya bahwa iptek adalah merupakan “TEMUAN” manusia tentang hukum alam yang diciptakan Tuhan bersamaan dengan penciptaan alam semesta. Jadi tidak ada pertentangan antara iptek dan agama. Semoga informasi dan pendapat ataupun penjelasan mas Nggieng yang telah lalu maupun yang akan datang menjadi amal baik mas Nggieng dan mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dan lebih banyak dari Alloh SWT. Amin.

  • Perbedaan pendapat jangan untuk kepentingan golongan dan hawa nafsunya karena bisa merusak amal

  • Balik ke masalah Matahari dan Bumi, yang mana mengelilingi mana ? Cuman saya belum diyakinkan bukti-bukti, termasuk tentang fenomena paralaks itu, apa dan bagaimana bumi mengelilingi matahari. Juga adakah korelasinya dengan fenomena kejadian siang dan malam ? Dan dengan kecepatan berapa besar bumi jikalau mengelilingi matahari ? Ibarat kita menaiki kapal di tengah laut, dengan asumsi kecepatan yang sangat besar itu, tidakkah kita akan terombang-ambing ?

    Juga, apabila diasumsikan kejadian siang dan malam karena rotasi bumi pada porosnya selama 24 jam, maka dengan keliling equatorial bumi yang 40008 km itu, berarti kecepatan rotasi bumi di khatulistiwa itu 1667 km/jam. Sebegitu cepatkah perputaran bumi pada porosnya ? Kalau demikian, harusnya awan-awan terlihat bergerak dengan sangat cepat. Atau juga pesawat yang terbang menuju ke arah barat harus 1667km/jam lebih cepat daripada ketika terbang menuju ke arah timur.

    Malahan saya mengasumsikan rotasi bumi itu dengan kecepatan 4,6 km/jam saja. Ini dari yakni keliling bumi (40008 km) dibagi dengan 365 hari (=8760 jam). Artinya fenomena siang malam itu terjadi karena mataharilah yang mengelilingi bumi…
    Asumsi ini hanyalah hipotesa dan logika saya saja sebagai awam di bidang astronomi.

    Sesungguhnya pengetahuan manusia tentang semesta jagat raya ini sangatlah sedikit. Kita ibarat katak yang masih di dalam kotak atau tidak jauh dari itu. Kita belum lagi keluar atau jauh-jauh dari kotak. Seperti kalau kita menimba ilmu, ketika ilmu kita masih sedikit maka semua asumsi dan hipotesa hanya akan terbuktikan kalau kita sudah menjelajah ilmu sampai seluas-luasnya. Dalam artian, teori alam semesta akan bisa dipercaya kalau kita sudah mampu menjelajah hingga ke bintang-bintang, matahari, galaksi dan lain-lain…
    Sementara ini, ilmu tentang jagat semesta bisa berubah begitu ada temuan baru, termasuk apakah bumi yang mengelilingi matahari atau sebaliknya. Sedangkan baru-baru ini saja Pluto sudah dikeluarkan dari golongan benda Planet setelah sekian lama sejak di SD dulu kita diajarkan bahwa itu adalah planet ke-9. Ini sebagai contoh saja…

    Tentang fenomena paralaks itu, itu bukannya karena bumi berputar pada porosnya (yang menurut asumsi saya 4.6 km/jam itu) ? Wallahu’alam bishawab…

  • Buat paham geosentris.Kelihatannya anda nggak tahu apa-apa tentang fisika dasar. Kalau matahari mengelilingi bumi, tentu bumi memiliki gaya gravitasi yang sangat besar untuk bisa memaksa matahari mengelilinginya (anda mungkin nggak paham).Ingat, semua teori astronomi yang ada sekarang dengan asumsi bumi mengelilingi matahari.Ramalan gerhana, garis edar komet, perjalanan ruang angkasa dsb.Kalau anda masih yakin matahari mengelilingi bumi silakan buat teori baru untuk meramalkan gerhana, meramalkan arah gerak komet,perjalanan ruang angkasa.Jangan asal POKOK-E.Saya curiga orang-orang seperti anda justru agen asing yang tidak ingin muslim indonesia maju, pandai, pintar, yang akhirnya dapat memimpin dunia.Mengapa pemikiran anda mengarahkan umat untuk mundur ke abad pertengahan di mana bangsa lain sedang memikirkan kehidupan di mars, wisata ke angkasa luar, teori alam semesta yang mengembang. SATU pertanyaan saya, di Alquran tidak ayat yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Apakah anda juga yakin bahwa bumi itu datar.

  • Kami memang awan dalam astronomi. untuk itu mohon kiranya penjelasan yang lebih meyakinkan lagi tentang bukti bumi mengelilingi matahari. Juga bagaimana hubungan pergerakan bumi terhadap matahari itu dengan perhitungan ramalan gerhana, garis edar komet, perjalanan ruang angkasa, pengorbitan satelit, dsbnya.

    Kami juga tidak sedang mengarahkan umat untuk mundur ke belakang, apalagi dengan tuduhan kami sebagai agen asing (astaghfirullah hal adzim). Setahu kami banyak pendapat yang mengatakan di kitab suci Qur’an dan hadits Nabi tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai fenomena bumi dan matahari, yang mana mengellingi mana.

    Yang kita dilakukan disini adalah menggali pengetahuan lebih dalam lagi, sehingga apabila kebenaran tentang sesuatu pengetahuan itu memang benar adanya, maka kita terima melalui pemikiran (tidak langsung diterima saja).

  • Dalam hal ini kami tidak sedang dalam paham geosentris, heliosentris atau apapun. Kami saat ini hanya dalam posisi mengikuti perkembangan pemikiran dan pengetahuan yang dicapai oleh umat manusia (tentang hal tsb), yang senantiasa berkembang dan berubah dari masa ke masa.

    Sebagai muslim, kami hanya berpegang kepada Al Qur’an dan sunnah. Untuk masalah asal muasal manusia, telah jelas di dalam Al Qur’an dinyatakan bahwa manusia pertama adalah nabi Adam. Sehingga teori ilmiah Darwin tentang evolusi manusia dari kera sudah jelas kita tolak. Sedangkan untuk masalah MMB (Matahari Mengelilingi Bumi) atau pun BMM (Bumi Mengelilingi Matahari), ayat-ayat di Al Qur’an tidak secara tegas menyatakan diantara kedua hal tsb, melainkan dengan bahasa kiasan yang mana menjadi tugas masing-masing atau keseluruhan manusialah untuk mencari tahu dan mengamati hakekat penciptaan jagat semesta ini.

    Untuk itu, dengan ataupun tanpa dalil-dalil kitab suci, dan untuk semata-mata demi perkembangan dunia science astronomi, kita hendaknya saling menghormati pendapat pihak yang tidak sama dengan kita. Karena sampai saat ini, semua asumsi MMB dan BMM hanya berdasarkan dugaan semata. Sesungguhnya pula, dari teori paralaks, pengamatan pergerakan bintang, teori gravitasi, dan lain-lain yang dipakai oleh pihak pendukung heliosentris, juga sebenarnya dapat dipakai oleh pendapat yang mengatakan matahari mengelilingi bumi, yang mana bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan 4,6 km/jam. (Tentang pengaruh kecepatan perputaran bumi pada porosnya yang hanya 4,6 km/jam itu, bisa anda buktikan ketika melakukan penerbangan dari Jakarta ke Surabaya atau Semarang yang ‘beberapa menit’ lebih lama dibandingkan ketika terbang dari arah sebaliknya). Kalau kita menonton saluran National Gegraphic atau Discovery, dari kamera pesawat luar angkasa yang mengarah ke bumi, terlihat pergerakan bumi yang begitu lambatnya pada perputaran pada porosnya itu. Sehingga sulit untuk memahami kecepatan perputaran bumi yang 1667 km/jam apabila diasumsikan bumi berputar selama 24 jam untuk satu kali putaran.

    Dari yang sampai ke kami saat ini, tidak ada hubungannya antara kemajuan teknologi antariksa / perhitungan ramalan gerhana / lintasan planet/komet dengan terori MMB atau BMM itu. Justru teknologi satelit komunikasi yang menjadikan bumi sebagai referensi peredarannya lebih mengacu ke teori MMB, atau Bulan mengelilingi Bumi lebih tepatnya.

    Tentang teori gravitasi yang menahan bumi berputar mengelilingi matahari, adakah penjelasan lanjutan bahwa Bulan tidak terlepas dari gravitasi bumi dan tidak ter’tarik’ oleh gaya gravitasi matahari yang lebih besar ?

    Semoga suatu saat akan ada ilmuwan muslim yang akan membuktikan MMB atau BMM itu, ketika saatnya ilmuwan Islam bangkit kembali mengulangi kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan di masa kekhalifahan Islam. Konon Galileo yang mendukung dan menyebarluaskan teori heliosentris adalah seorang Yahudi. Kini Iran, China, Jepang dan India sudah dapat meluncurkan roket dan satelitnya sendiri. Mudah-mudahan kita mendapat sumber lebih banyak lagi tentang pengetahuan yang sungguh kita saat ini hanya tahu sedikit saja dari keseluruhan fenomena alam semesta yang maha luas itu.

    Wallahu a’lam bishawab..

  • klo mau membuktikan sih gampang…
    keluar aja dari bumi dan perhatikan mana mengitari yang mana…. klo masih tinggal di bumi, kita tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti…
    sedangkan bagi yang muslim, mengikuti dalil lebih baik daripada mengikuti akal dan hawanafsu…
    toh masalah kebangkitan setelah hari kiamat, bila kita mengangungkan akal gak bakal sanggup untuk menyetujui bahwa kelak kita semua akan dibangkitkan kembali…

    Allahu ‘alam bish shawab…
    semoga Allah menunjuki kepada jalan-Nya yang lurus.. aamiin…

  • Ternyata diskusi ilmu itu penting sekali. Jika diperbolehkan, saya sepandir inipun, ingin ikut nimbrung pula, hai saudara-saudaraku yang semoga Allah mencintai Anda; namun maaf ya, saya nimbrung dengan kerendahan hati lewat ‘blog’ sederhana yang saya bikin ngedadak:

    http://www.protagon.wordpress.com

    Alangkah senangnya jika Anda sudi mampir sebentar saja di sana, sambil sedikit marah-marahin saya! Termasuk saudara nggieng sebagai kuncen blog ini!

    Hamba Allah yang paling pikun sejagat raya, yang masih perlu banyak pembimbing dan guru yang ikhlas karena Allah!

    Dedy Suardi

  • Coba perhatikan bagaimana Allah menjelaskan tentang Bumi? Apakah kata Ardh (bumi) berarti planet Bumi? Apakah artinya bahwa gerakan Matahari adalah gerakan hakiki atau penampakan? Apakah benar celoteh bahwa Matahari mengelilingi Bumi suatu kepastian berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah atau justru faham yang memastikan itu sebagai suatu bentuk kebohongan atas al-Qur’an dan Sunnah.

    Pernyataan Daan yang mengatakan bahwa “Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dengan argumentasi dalil berikut sungguh suatu kesalahan:

    “Artinya : Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” [Al Baqarah : 258]

    tidak berarti bahwa matahari berputar mengelilingi bumi, itu adalah fenomena penampakan bukan hakikat gerakan. Penampakan yang terlihat dari mata seseorang. Analoginya adalah ketika anda mengatakan anda diam di dalam kereta yang berjalan sementara benda benda diluar bergerak datang dan pergi (terbit dan terbenam).
    Kemudian Firmnan Allah yang artinya : Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’, maka tatkala matahari itu terbenam dia berkata : ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.’” [Al-An’am : 78].
    Kata Daan lagi “jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: “Ketika bumi itu hilang darinya”. Ini suatu kebodohan saudara Daan yang tidak faham arti penampakan. Allah tidak pantas diandai-andai oleh Anda apalagi tanpa dasar ilmu. Mohon ampunlah pada Allah atas kebodohanmu itu.

    Coba perhatikan firman Allah berikut:
    ?????? ????? ?????? ???????? ????????? ????????? ???????? ??? ?????? ???????? ???????? ????????? ??????? ??????? ?????? ????????????? ?????? ???? ????????? ???????? ???? ????????? ??????? ???????(?????:86)
    Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka”.
    Ini adalah fenomena penampakan, berdasar apa yang terlihat oleh pengamatan seseorang.

    Apakah anda mengatakan bahwa tongkat lurus yang dimasukkan ke dalam air sebagai tongkat bengkok karena tampak bengkok?

    (Bersambung Insyaallah)

  • kalau teori rotasi dan revolusi itu merupakan kenyataan, maka mempercayainya bukan berarti mendustakan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kebenaran nyata. yang jadi masalah, benarkah penafsiran yang diberikan penulis buku “matahari mengelilingi bumi” ttng masalah ini? Kalau beliau menyandarkan penafsiran ini kpd salaf, karena waktu ini belum ada teori rotasi dan revolusi. Al-Qur’an tidak secara eksplisit dan terperinci menjelaskan masalah ini dan juga masalah2 yg berhubungan dgn sains lainnya.

  • berdasarkan sumber yang saya baca, sebenernya, copernicus tidak pernah mengatakan bahwa model heliosentrisnya itu hanya untuk mempermudah matematisnya saja.

    yang dia lakukan adalah saat membuat teori heliosentris dia kemudian menjadi ragu untuk mempublikasikannya karena ada berberapa pertanyaan dari banyak pihak perihal fenomena yang belum dimengerti orang-orang pada jaman itu. seperti misalnya: “jika bumi mengelilingi matahari, bulan akan tertinggal di belakang…”, atau “jika teori heliosentris memang benar, pasti akan ada efek paralaks. tapi ternyata tidak ada.”

    pada akhirnya toh tulisan copernicus diterbitkan dalam sebuah buku saat copernicus sudah mendekati ajalnya [atau sudah wafat, saya agak lupa]. namun orang yang menerbitkan buku itu berpikir bahwa tulisan copernicus akan membawa dampak besar jika diterbitkan begitu saja. maka dia kemudian membuat semacam kata pengantar/prakata yang menyebutkan bahwa teori heliosentris tersebut hanyalah salah satu caara untuk memudahkan menjelaskan fenomena secara matematis saja dan bukan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. dan ingat, pernyataan ini bukan dari copernicus, tetapi dari si penerbit itu. copernicus sendiri sangat yakin terhadap teorinya itu bahwa memang begitulah sistem bumi [planet]-matahari di tata surya.

  • bro, heliosentris atau geosentris, semuanya benar. menurut teori relativitas einstein bahwa gerak semua benda di semesta adalah relatif. tergantung acuan yang kita pilih mana? kalo matahari acuannya, maka jadilah heliosentris. kalo bumi acuannya, jadilah geosentris, buktinya kita sehari2 mengambil acuan bumi tempat kita, maka tampak matahari mengelilingi bumi dari timur ke barat.

  • saya mau tanya buat semua yang menanggapi.

    saya masi sma , dan lebih bny ga tau nya di banding anda semua.

    *kan katanya galaksi bima sakti ini besar sekali, dan di atas galaksi masi ada pluhan ribu galaksi lagi, yg mau sya tnyakan , mungkin kah surga /neraka berada di galaksi lain tsb ? berdasarkan al-qur`an.

    *kalo msalnya ga mgkin , mnurut kalian utk apa Allah mencptkan galaksi lain, pdhal kan bima sakti aja ckup. toh kita blum mampu ke luar galaksi.

    mkci buat jwbnnya , maaf kalo trlalu ngaco.

  • @azmii

    untuk jawab pertanyaan anda bukan untuk sekedar teori..

    kalo anda punya hati dan pikiran yang bisa digunakan untuk berpikir dan merasakan keagungan sang pencipta, pasti anda bisa menjawab pertanyaan anda sendiri.

    [gw juga anak sma]

  • mungkin ada ilustrasi,, kalo anda berjalan2 ke daerah yang sama sekali asing, lalu anda melihat sebuah rumah yang bersih, banyak bunga2 tertata rapi dan indah, pasti anda bertanya siapa pemilik rumah tersebut yang bisa merawatnya. demikian pula dengan alam semesta, yang maha besar dapat tertata rapi dan mempunyai keseimbangan, pasti ada yang menata dan menjaganya. semuanya hanya milik sang Pencipta.

  • Mungkin kita bisa kompromi dalam hal ini…….

    Bumi dan Matahari SALING MENGELILINGI pusat massa mereka.

  • Saat naik kereta, saya kok lebih percaya bahwa rel dan tanah yang bergerak mengelilingi saya. Masih perlu bukti yg lebih rasional dan mudah dicerna orang awam. Saya yg diam dan rel dan tanah yg bergerak lebih masuk akal dibanding saya yang bergerak dg kecepatan seperti apa dan bagaimana.

  • buat dawni : memang itu yg terjadi kan? dan karena pusat massa berada sangat dekat dengan matahari maka bisa dikatakan bumi dan planet2 mengelilingi matahari.

  • yess I agree with you
    bumi MEMANG mengelilingi matahari coz matahari adalah center of our solar system and bukan sebaliknya. matahari NEVER mengelilingi bumi coz bumi isn’t center of our solar system…tulisan anda sangat menggugah minat saya untuk lebih mendalami tata surya.trims

  • kalau kita lihat dari sistem, emang matahari sebagai center, karena kita lihat secara keseluruhan matahari dan planet2, dalam pandangan kita, jumlah planet lebih banyak yang mengitari matahari. tapi kalau kita lihat dari sisi gerak, maka kita dapat pilah2, kalau gerak itu bergantung acuan, benda bisa dikatakan bergerak, jika benda disekitarnya diam atau acuannya diam, benda diam bisa dikatakan bergerak jika acuannya bergerak. demikian juga matahari bisa dikatakan sebagai pusat jika kita mengasumsikan matahari sebagai acuan dari planet2 yang mengitarinya, jika kita mengasumsikan bumi sebagai acuannya (bumi dalam posisi diam), maka terjadi sebaliknya, bumi sebagai pusat dari gerak benda langit. Einstein memperoleh nobel fisika dari teori relativitasnya, karena mampu sebagai penengah kalangan heliosentris dan geosentris.

  • Sepertinya 2 teori ilmiah yg mengatakan bumi bergerak memakai asumsi bintang tidak bergerak (teori aberasi bintang dan Bpk Deppler (1842)), perumpamaan saya:
    1. bagaimana seandainya bintang itu memang bergerak seperti teori tersebut (yg menjauh dan mendekat (Deppler) memang bintangnya dan paralak juga memang asli dari gerakan bintangnya)
    2. Mengacu dari fenomena dan teori ilmiah dari gerakan revolusi dan rotasi bumi, bagaimana kalau yg dipakai asumsi memang mataharinya yg bergerak mengelilingi bumi dengan suatu pergerkan demikian sehingga secara teoritis bumi seakan2 bergerak berevolusi dan berotasi, (apakah mungkin secara teoritis seperti ini)
    Tks, mohon ditanggapi karena saya penasaran sekali takutnya mati penasaran

  • saya cuma ingat….
    lalat terbang di dalam mobil/kereta yang berjalan..
    sepertinya kecepatannya sama ke arah mana saja

  • wahahahhaha, astaga, masih ada ya orang yang percaya MMB??? :))
    sekarang lagi jamannya ngebahas wormhole sama dark matter, malah masih ketahan milih matahari ngiterin bumi atau bumi ngiterin matahari.

  • Setuju Pak Rafiq B, “Kayaknye Blok Heliosentrisme Jadinye Ngotot Amet Ame Kehendaknye Ye ?”. ntar dibukti’in aje .

  • Jika bulan mengelilingi bumi tentu itu benar, tetapi ketika bumi dikatakakan mengelilingi matahari (revolusi), maka tentu lintasan bumi akan memotong lintasan bulan (mudah jika digambarkan), dan tentu suatu saat selama jutaan tahun, bulan dan bumi akan bisa bertabrakan, karena kedua lintasannya akan selalu saling berpotongan (jika bumi benar-benar beredar), jika dijawab tidak akan bertabrakan karena ada gaya sentripetal dan sentrifugal dari grafitasi, juga tidak logis karena terbukti gerak peredaran bulan terhadap bumi, dan juga gerak peredaran matahari terhadap bumi, gerakannya tidak konstan, tetapi mengalami percepatan atau juga perlambatan, dan bukti adanya percepatan atau perlambatan dari gerak bulan dan matahari adalah, adanya gerhana bulan dan gerhana matahari, apalagi sekarang sudah diakui (peneliti heliosentrisme) matahari beredar mengelilingi sesuatu, maka tentu gerak bumi akan memotong lintasan matahari (jika bumi beredar), karena lintasan bumi dan matahari akan saling berpotongan pada suatu titik lintasan, sehingga terjadilah tabrakan yang beruntun (makin celaka), sebab bukti adanya kedua gerhana tersebut, tentu adalah bukti nyata adanya gerak percepatan atau juga perlambatan dari gerak peredaran bulan dan matahari .
    Jadi pertanyaannya adalah :
    1). Mengapa tidak terjadi tabrakan-tabrakan antara bulan, bumi, dan matahari, padahal sangat jelas lintasannya masing-masing akan saling berpotongan pada suatu titik .
    2). Jika jawabannya tidak akan bertabrakan karena adanya faktor gaya sentripetal dan sentrifugal dari gravitasi, pertanyaannya bagaimana sistim tersebut bekerja sehingga tidak terjadi tabrakan, atau karena ada alasan lain yang dapat menjelaskan mengapa sampai tidak terjadi tabrakan-tabrakan, selama sejarah peredaran dalam milyaran tahun ?.
    Terima kasih atas penjelasannya .

  • Brio Wilkobeta:
    Dari efek paralax, kita tahu bahwa bintang bergerak kiri-kanan-kiri-kanan terhadap pengamat yang dianggap diam, demikian juga dari efek Doppler kita tahu bahwa bintang bergerak maju-mundur-maju-mundur terhadap pengamat yang dianggap diam. Nah, apakah kemudian bintang bergerak dalam pola maju-mundur-kiri-kanan? Kalau cuman satu bintang mungkin kita bisa mengatakan demikian, tetapi kalau kemudian lebih banyak bintang diamati mempunyai pola yang serupa, berarti menjadi lebih mudah penjelasannya kalau pengamatnya yang bergerak pada pola tersebut alih-alih bintangnya yang bergerak. Nah, penjelasan yang paling bisa diterima kemudian adalah, pola tersebut berkesesuaian dengan pola gerak Bumi yang bergerak terhadap Matahari dalam satu tahun. Ini sekaligus bisa menjawab kedua pertanyaan tersebut.

    Syamsu Komar:
    Interaksi Bumi-Bulan, Bumi-Matahari itu didekati dengan interaksi dua benda, yang matematikanya dirumuskan dalam Hukum2 Kepler. Dengan demikian, Bulan dan Bumi akan selalu berjalan dalam sistem interaksi yang seperti kita lihat sebagai Bulan selalu beredar mengitari Bumi. Tentu saja ini sangat logis, karena Massa Bumi dan Bulan itu perbandingannya, massa Bulan hanyalah 0,012 massa Bumi.

    Kemudian, kita letakkan Bulan-Bumi sebagai satu sistem ‘gravitas tunggal’, yaitu sebagai Bumi saja. Tentu saja ini bisa dilakukan karena jarak Bumi – Bulan sangat2 kecil, jarak rata2 Bumi – Bulan itu sekitar 380ribu km (~0,002 AU), bandingkan jarak Bumi – Matahari itu 150 juta km (~1 AU), nah dengan demikian, dapat saja ditinjau sebagai interaksi dua benda Matahari-Bumi, dan hukum2 Kepler bisa diterapkan untuk sistem ini saja. Tentu saja sangat logis, karena massa Matahari itu mencakup 99% massa seluruh tata-surya kita, apalah artinya sebuah Bumi yang hanya dianggap sebagai titik kecil bagi Matahari.

    Selama hukum2 Kepler berlaku, maka interaksinya akan selalu seperti itu, yaitu satu benda akan bergerak terhadap yang lain mengikuti gerak eliptis. Jadi, bagaimana mau bertabrakan? Kalau sistem Bumi – Bulan itu jauh lebih kecil dibandingkan interaksi sistem Bumi-Matahari. Tabrakan? Tentu saja kita melihat fenomena ‘tabrakan’ itu pada saat terjadi gerhana.

    Semoga menjawab keduanya.

  • Jika pakar astronomi modern sepakat matahari beredar pada massa benda yang lebih besar, berarti dengan gravitasi matahari, maka bumi dan bulan serta planit lainnya didorong atau ikut matahari mengelilingi lintasannya yang lebih luas dan jauh, dan menurut efek doppler: jika suatu sumber informasi bergerak (suara, optik/cahaya) maka akan terjadi perubahan informasi dalam pergerakan relatif tersebut .
    pertanyaannya mengapa sejak sebelum Nabi Adam sampai sekarang, posisi dan besarnya bintang-bintang termasuk warnanya tidak berubah, padahal bumi dan planet lainnya mengelilingi sesuatu benda yang massanya lebih besar, misalnya minimal , bintang pari, kejora, beruang besar, akan makin besar dan berubah-ubah posisinya setiap saat .
    apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi, sehingga tidak terjadi perubahan informasi seperti kata pak doppler ?
    Terima kasih Pak Nggieng atas jawabannya .

  • Pak Samsu, umur bumi kita serta semua isinya, termasuk manusia tidaklah panjang dibandingkan umur alam semesta, (minimal umur Matahari), tentunya ini adalah dari kajian ilmiah. Ambil contoh, umur peradaban manusia yang tercatat paling banter itu 10ribu tahun, sedangkan umur tata surya kita sudah mencapai 4 setengah milyar tahun, jadi, apalah arti manusia dan kemanusiaan? sehingga setiap perubahan yang terjadi di alam semesta itu tentunya orde-nya itu panjang sekali, jauh lebih panjang dari pada seorang manusia hidup, tetapi bukan berarti manusia itu tidak bisa mempelajarinya. Bahwa bintang-bintang itu berubah posisinya, itu bisa dipelajari, ini contohnya:

    http://langitselatan.com/2008/09/11/dan-lukisan-langit-pun-berubah/

    Jadi penjelasannya adalah, untuk bisa melihat perubahan itu, manusia harus bisa hidup ber-milyar-milyar tahun, pilihan lainnya adalah, dengan mempelajari ilmu pengetahuan, kita tahu bahwa tidak ada yang statis di alam semesta ini, semuanya berubah. Semoga menjawab. 🙂

  • para makhluk bumi yg gemar yg membahas jagat raya..!semoga sukses.aq mw bilang klo’ aq bakalan bilang sama orang yang mw dengar sebuah argumen baru yang menarik yang akan mendapat respon dari semua orang…………..tunggu saja .qt harus bisa

  • seharusnya setiap perubahan informasi itu akan terlihat terus menerus seperti melihat informasi siaran langsung sepak bola dari ujung dunia yang paling jauh atau dari bulan dll, dan tidak terputus-putus atau informasi akan datang terpotong-potong kepada kita, dan seandainya gambar informasi cahaya/optik tsb datang terpotong potong, tentu antara potongan2 informasi akan saling sambung menyambung, sebab kecepatan cahaya di udara kan sama saja dalam segala hal & situasi, jadi alasan jarak dan waktu yang menyebabkan terpotong potongnya informasi menjadi tidak masuk akal, sebab dengan alasan informasi waktu miliaran triliunan tahunan pun, seharusnya pada saat informasinya diterima sekarang akan memberi gambar yang berurutan seperti siaran langsung tontonan sepak bola tersebut dan tidak akan terpotong potong infomasinya . Thxs. .

  • Artinya untuk melihat semua perubahan itu tidak harus berumur milyaran tahun usianya, tapi cukup seumur anak lulusan SD saja , akan dapat melihat segala perubahan seperti menonton siaran langsumg sepak bola gitu lho . Thxs .

  • Artinya untuk melihat semua perubahan informasi itu tidak harus berumur milyaran tahun usianya, tapi cukup seumur anak lulusan SD saja , akan dapat melihat segala perubahan seperti menonton siaran langsumg sepak bola gitu lho . Thxs .

  • Jika tidak ada jawaban dan alasan sains yang kuat tentang bahwanya kenyataan informasi demikian adanya , maka informasi sains terkini tentang hal ini , semakin memperkuat bahwa Bumi tidak melakukan Revolusi dan Hanya melakukan Rotasi saja .

    • Ya ampun 🙂

      Baru saja dijelaskan di artikelnya, sudah ditanyakan lagi 🙂

      Mbak, mbok yao sebelum komentar itu, dibaca dulu baik-baik 😀

      Minta ampun 😀

  • Bagus sekali artikelnya, tq :). Saya jadi ingat ada seorang ulama kalo gak salah beliau bernama syeikh Utsaimin berpendapat dengan dalil2 quran juga bahwa bumi sebagai pusat tata surya dan beliau yakin bahwa suatu saat iptek akan mengoreksi kesalahan yang dibuat sekarang. Tentu saja ini pendapat beliau dalam menafsirkan ayat2 qur’an dan kita tetap menghormati beliau.

    • @silviaseptiana putri: geo = bumi, sentris = pusat, jadi paham yang menempatkan bumi sebagai pusat dari suatu sistem 🙂

    • betul yg di katakan nggieng. geosentris atau kita sering menyebutnya geo stasioner. artinya orbit suatu objek(biasanya satelit buatan)yang menjadikan 1 titik sebagai sumbunya. yaitu tepat dia atas garis equator (0 derajat ) atau garis katulistiwa.Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi,yaitu 23.xxx jam dalam hitungan satu hari bumi.posisi objek akan sama dengan periode rotasi bumi pada ketinggian sekita 35.000-37.000 km dari permukaan rata2 laut.ada rumus tertentu untuk menghitungnya.

  • Mas.. tiga teori yang mas kemukakan itu membuktikan kelemahan manusia yang percaya pada mata ama telinga :
    1 Bradley.. tergantung siapa yang bergerak.
    2. Bessel .. juga tergantung siapa yang bergerak.
    3. Doppler.. juga tergantung siapa yang bergerak.. jadi apa yang bisa dibuktikan? kalo dibawa ke pemahaman geo sentris yaa benar.. kalo percaya heliosentris juga benar dong….kaya fir’aun yang mau lihat Allah SWT padahal mata kiri liat mata kanan aja gak bisa. makanya Allah SWT beri kita dua mata dan dua telinga supaya paralaksnya dan dopplernya mengecil coba mata dan telinga satu .. mending kita kembali pada ALQUR’AN dan SUNNAH Wallahua’lam bisshowab.

    • GS.Yasin : 37-40

      Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, 37

      dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 38

      Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. 39

      Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. 40

      Kebenaran hanya datang dari Allah SWT

  • Kalau Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu menceritakan seperti ini :

    Qur’an [10.5] Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

    Qur’an [14.33] Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.

    Qur’an [16.12] Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

    Qur’an [21.33] Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

    Qur’an [36.40] Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

    Nah beberapa ayat yang saya kutip menunjukkan 14 Abad yang lalu dengan peradaban arab jahiliyah Qur’an telah menerangkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut orbitnya. Pada saat itu orang masih berpaham sesuai teori Ptolemeus (geocentris) abad 2 SM. Bahwa bumi terikat dengan matahari. Sekarang sudah terbukti bahwa matahari bergerak dalam sistem galaksi yang lebih luas lagi. Pada saat itupun teori Pythagoras menyebutkan matahari tidak bergerak (matahari pusat alam)

    • Mas. jako gtu, gmana sampeyan bisa nerangkan pas kita loncat ke atas.
      Kita biasanya loncat dan mendarat di titik yang sama. Kok bisa gitu ya? padahal bumi katanya kan berputar. Seharusnya, walaupun kita loncat (tidak maju, tidak mundur, tidak miring) seharusnya kita kan berada di titik yang berbeda dari tempat kita tadi. Hayoooo gmana???
      Menurut saya sich benar di Al-Quran kalo bumi itu dikelilingi bulan dan matahari.

  • Udah coba baca lagi dan lagi, mana sih yang merupakan bukti ILMIAH yg katanya sahih dan yg masuk akal. Padahal dg 3 alasan yg sama itupun bisa pula dinyatakan bahwa bumi yang dikelilingi oleh yg lain. Sama aja kan jadinya, tergantung pendirian awalnya apa yg diyakini seseorang.
    Coba kalau namanya bukti itu, yg bisa membuktikan satu teori, tapi jika di tes dengan teori lawannya, hasilnya salah besar. Jadi orang yg keyakinan awalnya beda bisa dipengaruhi. Ok.

    • yang namanya bukti ilmiah, pasti mempergunakan kaidah2 ilmiah, kalau tidak percaya, coba saja turunkan persamaan matematika-nya, kalo cocok, ya itulah bukti ilmiah yang masuk akal .. 🙂

    • Ajaran agama adalah satu aqidah yang perlu kita percayai oleh kita yang menganutnya. semua ajaran agama memberikan kebenaran kepada setiap penganutnya yang mempercayainya. itukah yang anda pegang,itu bagus…!
      Nah dalam dunia ini ada yang namanya sebab dan akibat,kenapa dan mengapa,ada pertanyaan ada jawaban. ada banyak sisi bisa kita melihat jawaban itu. kalau anda melihat dari sisi akidah,saya rasa cukup anda sampai di situ. menurut ilmu fisika harus di sertai bukti yang bisa di terjemahkan oleh logika manusia,karena kita hidup juga menggunakan logika. ilmu atronomi adalah tentang tata surya,ya harus di pelajari karena itu jalur ilmunya,hitung2an harus dengan matematika karena itu juga jalur ilmunya. tak akan bisa kita belajar 200 x 200 = 40000 dengan belajar alquran,betul ngga..? semua ada jalurnya masing2. nah dari jalur itu kita akan banyak belajar. kebenaran adalah bagi dia yang percaya. 1+1=2, adalah benar karena kita percaya bahwa itu satu kebenaran. tapi kalau kita menganggap itu salah toh hak anda juga kan…????
      artinya…tak perlu kita ngotot dengan apa yang kita percayai bahwa itu sebuah kebenaran toh masing2 orang punya hak untuk menolaknya….
      Trus…mana yang benar,jawaban ada di dalam diri anda masing-masing…..

    • lol..”keluar dari bima sakti trus liat sendiri” sih itu salah satu cara membuktikan nya..bukan bukti itu sendiri..:)

  • teknologi yang kita pake sekarang ini di bangun atas dasar teori heliosentris… satelit yang posisinya di geostasioner yang sedang kita pake mempinyai kecepatan yang luar biasa untuk untuk melawan gravitasi dengan gaya sentrifugal dan untuk mengikuti gerak bumi agar tetap poda posisinya… sesekali dia melakukan koreksi posisi dengan roket-roket kecilnya. (gak percaya tanya ama yang meluncurkan) bumi berputar bro.
    juga pioneer 1, 2 10, 11. yang dikuncurkan tahun 70 an coba brows ini
    http://www.nasaimages.org/luna/servlet/detail/nasaNAS~5~5~23326~127336:Pioneer-10-Trajectory
    pioneer salah satu pesawat yang diluncurkan keluar tata surya dengan melawati beberapa planet dan diprogram berdasarkan helio sentris.

  • jika bumi bergerak berarti pesawat yg mengudara tp diam dr indonesia selama 12 jam, turun dah sampe amerika dunk hehehe.. iya g sih?

    • buat abulhasan & maya: argumen pesawat itu lemah sekali, karena abulhasan mengabaikan peran gravitasi, yang namanya pesawat bisa terbang itu harus tetap patuh sama hukum gravitasi, kalau kemudian pesawat itu disuruh ‘diam’, yang terjadi ya pesawatnya jatuh donk. kecuali kalau pesawat yg dinaiki abulhasan & maya bisa terbang jauh keluar dari pengaruh gravitasi bumi, (& matahari), jadi bisa ngeliat, apa benar bumi berotasi terhadap sumbunya? apa benar pada saat yang sama, bumi ber-revolusi mengelilingi matahari? apa benar matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi? 🙂

      • Jika bumi memiliki grafitasi siapa yg lebih layak diputari? apakah matahari juga punya grafitasi?

        • Semua benda punya energi magnet, termasuk plastik dan kertas punya energi magnet walaupun tidak sekuat logam. Cara yg sederhana buatlah selembar kertas mengambang di air yg tenang, lalu putar sedikit 180° pasti akan kembali lagi keposisi pertama yaitu ada sisi sama yg selalu menunjuk utara dan selatan

      • Masa sich, gravitasi bisa sekuat itu????
        Kalo gravitasi sekuat itu, berarti kalo jalan aja kita sulit donk, kan ditahan gravitasi???
        Aku masih setuju ama mas Abu dan Mbak Maya (maaf ya, mas nggieng)

        • kekuatan gravitasi itu udah cukup kuat kok, cukup supaya Bumi bergerak pada jalur perederannya, demikian jg supaya kita bergerak di permukaan bumi dengan nyamannya, (kalau tidak ada gravitasi, tidak ada kehidupan di permukaan Bumi), demikian juga supaya pesawat bisa terbang dari satu negara ke negara lain, semuanya sudah ada secara pas 🙂

    • Gerak itu maya (tidak nyata). Ketika kita duduk dalam kereta yang diam lalu disamping kita ada kereta yang melaju seakan-akan kereta yg kita naiki bergerak. Begitu juga ketika kita didalam kereta melihat jendela seolah-oleh pemandangan yg kita lewati yg bergerak. Hayo tambah bingung kan?

    • Lalu atas dasar apa pesawat ulang alik bisa mendarat dengan tepat pada posisi yg diinginkan? Jika bumi berputar apa gak bingung pulangnya tuh? Jika bumi mempunyai grafitasi; lebih besar manakah grafitasi matahari dengan bumi?

      • dasarnya ya lintasan (ingat kan, di fisika dasar sma diajarin tentang lintasan lurus, lintasan parabola, dll)? ingat juga kan, bahwa gaya gravitasi akan selalu berkaitan dengan massa? tentunya kita gak akan bingung kalau kita mempergunakan tata sistem koordinat? makanya ada lintang & bujur, supaya tidak bingung 🙂

  • konon katanya pada masa cold war dulu uni soviet (rusia) berencana membuat senjata yang berbentuk bola dan akan di tembakan keluar dari atmosfir bumi lalu dengan memanfaatkan rotasi bumi, bola/peluru yang ditembakan itu kemudian jatuh kembali ke bumi dan mengenai sasaran (amerika)

    • itu bukan konon, roket2 juga dibuat dengan prinsip yang sama, ambil contoh roket nuklir ICBM (Intercontinental Balistic MIssile, atau misil balistik antar benua) yang banyak dikenal waktu jaman perang dingin 🙂

  • mngapa contoh hujan, payung dan gerakan orang yng brpayung hasilnya tidak cocok dngn contoh berikut :

    seorang brada dalam kreta api yng mlaju dngn cepat, di dalam kreta tsb, dy melemparkan sbuah jeruk ke udara.
    kmana arah jatuh buah jeruk itu? apakah jatuh ke tangan si pelempar, atau ke belakang melewati tangan plempar?
    trnyata jeruk jatuh tepat ke tangan pelempar, yng mana hasilnya brlawanan dngn contoh hujan dan payung. mengapa?

  • Matahari , Bulan , Bintang-bintang , Siang dan Malam , telah Ditundukkan untukmu dengan perintah-Nya , itu berarti planet yang Besar pun dapat tunduk berputar (beredar) pada yang lebih Kecil ( yaitu keluar dari segala teori-teori yang dipikirkan oleh otak manusia yang kecil dan terbatas ) , yaitu seperti elektron-elektron atom pada suatu molekul-molekul yang selalu beredar mengelilingi inti atom , dimana inti atau pun poros , as , umumnya juga lebih kecil , sebab hukum Alam Makro atau pun Alam Mikro itu kenyataannya tetap sama serta berhubungan dan seimbang ….

  • ADANYA KEJADIAN GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN , ADALAH BUKTI NYATA BAHWA MATAHARI YANG BERPUTAR BEREDAR PADA LINTASANNYA , MELAKUKAN PERLAMBATAN DAN PERCEPATAN PADA PEREDARAN LINTASANNYA , BEGITU JUGA GERHANA BULAN SEBAGAI BUKTI ADANYA PERCEPATAN DAN PERLAMBATAN PADA PERGERAKAN BULAN MENGELILINGI BUMI , HAL INI SALAH SATU BUKTI YANG MEMPERKUAT KEBENARAN GEOSENTRIS DAN SEBABNYA ADALAH ; JIKA BUMI BEREDAR MENGELILINGI SESUATU KEMUDIAN BERGERAK MELAKUKAN PERLAMBATAN DAN ATAU PERCEPATAN DARI KECEPATAN NORMALNYA , MAKA TENTU DAPAT DIBAYANGKAN SELURUH ISI BUMI YANG ADA DIATAS ATAU DIBAWAH PERMUKAAN BUMI ITU , AKAN BERGUNCANG KERAS ( GEMPA DAHSYAT ) AKIBAT DARI ADANYA PERLAMBATAN ATAU PERCEPATAN , JIKA BUMI MELAKUKAN PEREDARAN MENGELILINGI MATAHARI , PADA SETIAP SAAT TERJADINYA PERISTIWA GERHANA .

    OLEH KARENA BUMI HANYA MELAKUKAN ROTASI UNTUK PERGANTIAN MALAM DAN SIANG (PADA TEMPATNYA YANG TETAP) , MAKA PENGHUNI PENGHUNI BUMI DAN SELURUH ISINYA TENTU TIDAK MERASAKAN ADANYA GONCANGAN , AKIBAT PERCEPATAN DAN PERLAMBATAN DARI PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN PADA SAAT TERJADINYA GERHANA MATAHARI ATAU BULAN TERSEBUT , KARENA GONCANGAN AKIBAT PERLAMBATAN DAN PERCEPATAN HANYA TERJADI DI MATAHARI DAN BULAN , SEHINGGA JIKA PADA ROTASI BUMI ADA TERJADI PERLAMBATAN ATAU PERCEPATAN PADA ROTASI , MAKA TENTU RESIKONYA LEBIH KECIL SEBAB HANYA BERPUTAR PADA TEMPAT TETAPNYA , SEHINGGA HAL INI PUN DAPAT BERAKIBAT TERJADINYA GEMPA (TEKTONIK) DI BUMI , ARTINYA ADANYA GEMPA TEKTONIK TERSEBUT , SEBAGAI BUKTI AKIBAT ADANYA ROTASI BUMI DAN BUKANLAH KARENA ADANYA REVOLUSI BUMI KETIKA MELAKUKAN PERLAMBATAN ATAU PERCEPATAN .

    SEPERTI ORANG YANG NAIK KERETA ATAU MOBIL DENGAN KECEPATAN TINGGI , TENTU PENUMPANG AKAN MERASAKAN KUATNYA GONCANGAN JIKA MOBIL ATAU KERETA MEMPERCEPAT ATAU MEMPERLAMBAT LAJUNYA , DIMANA PERBANDINGANNYA LAIN LAGI JIKA KITA MENCOBA NAIK KOMEDI PUTAR , MAKA JIKA KOMEDI PUTAR MELAKUKAN PERCEPATAN ATAU PUN PERLAMBATAN , KITA DAN ANAK ANAK AKAN TERLIHAT TERTAWA RIANG BIASA SAJA SEBAB TIDAK TERASA GONCANGANNYA PADA KOMEDI PUTAR YANG HANYA MELAKUKAN AKSI ROTASI , SEBAB KOMEDI PUTAR KITA HANYA MELAKUKAN ROTASI DAN BERGERAK DI TEMPAT , DAN KERETA SERTA MOBIL DI JALANAN BEBAS HAMBATAN , SEBAGAI CONTOH KECIL BENDA YANG MELAKUKAN AKSI REVOLUSI , SEHINGGA GEMPA ATAU GONCANGAN KETIKA REVOLUSI DI RUANG HAMPA YANG KECIL GRAVITASI , TIDAK DAPAT DISAMAKAN DAHSYATNYA , DENGAN GEMPA ATAU GONCANGAN KETIKA PERCEPATAN ATAU PERLAMBATAN KETIKA WAKTU ROTASI BUMI PADA TEMPATNYA YANG TETAP .

    INILAH BUKTI KUAT YANG MENUNJUKKAN SECARA NYATA DAN TERASA OLEH KITA MANUSIA , BAHWA ADANYA GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN TERSEBUT, ADALAH AKIBAT DARI MATAHARI DAN BULAN MELAKUKAN PERLAMBATAN DAN PERCEPATAN PADA LINTASANNYA , SEHINGGA MATAHARI DAN BULAN SERTA BUMI SEWAKTU WAKTU BERADA PADA SATU GARIS LURUS , DAN HAL INI PUN DIJADIKAN SEBAGAI BUKTI ADANYA KEBENARAN TEORI GEOSENTRIS , DIMANA MATAHARI , BULAN , DAN BINTANG BINTANG TELAH DITUNDUKKAN UNTUKMU DENGAN PERINTAHNYA , ( WAHAI PENGHUNI BUMI ) , ARTINYA PERINTAH DARI SANG MAHA PENCIPTA ALAM SEMESTA DAN YANG MAHA MENGETAHUI , SECARA KHUSUS AKAN KELUAR DARI SEGALA MACAM TEORI AKAL PIKIRAN KECIL YANG DIKETAHUI MANUSIA , ARTINYA SEGALA TEORI TEORI MANUSIA ITU BUKANLAH SEGALANYA DALAM IPTEK .

    SESUNGGUHNYA KEADAAN-NYA APABILA DIA MENGHENDAKI SESUATU HANYALAH BERKATA KEPADANYA “JADILAH” MAKA JADILAH IA . ( Q.S. YAA SIIN : 82 ) .

    AYAT DIATAS ADALAH SUATU PENEGASAN BAHWA , HANYA DENGAN PERINTAHNYA MAKA SEGALA HAL TERMASUK GRAVITASI DAN LAIN-LAINNYA TIDAK BERLAKU PADA SESUATU YANG KHIUSUS BIL KHUSUS .

    VIVA ASTRONOMI

    • Pak Pulsar …. tulisannya kok hurup gede semua, nggak enak ngebacanya. Hehehe ….

    • Maklum lah orang stress, terserah mau ngomong apa, yg jelas itu tetap hanya sebatas karangan mu saja, bukan fakta ilmiah!!!

  • Mungkin menurut saya, bukti yang paling jelas adalah adanya gerak semu tahunan matahari. Setiap hari, matahari terbit dari azimuth (arah) yang berbeda-beda. Matahari berpidah arah terbitnya kira kira 16 menit busur setiap hari. Setiap tgl 21 maret & 23 september matahari tepat berada di atas ekuator, pada tgl 21 juni berada di 23,5 LU, pada tgl 22 Desember berada di 23,5 LS.
    Jika matahari mengelilingi bumi, maka itu menjadi hal yang aneh. Apakah orbit matahari selalu berpindah pindah? tidak mungkin kan.?
    Tetapi hal itu lebih mudah dijelaskan apabila bumi lah yang mengelilingi matahari. Bumi memiliki kemiringan sumbu rotasi sebesar 66,5 derajat terhadap garis orbitnya. Sehingga matahari terlihat berpindah-pindah arah terbitnya.
    Maaf kalau ngawur.

    • itu mungkin saja karena Alloh-lah yang mengatur orbit matahari yang letaknya tidak tetap. coba perhatikan ayat Al Quran berikut

      ????? ??????????????? ??????? ??????????????? (QS. Ar Rahmaan : 17)

      terjemahan secara bebas adalah sebagai berikut: “Tuhan dua timur dan dua barat”.

      sedangkan terjemahan dari Depag adalah sebagai berikut: “Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya.”

      maka ketidaktetapan orbit matahari itu sama sekali bukan dalil bahwa bumilah yang bergerak

  • Dari semua posting siatas,

    Apa sih dampaknya bagi manusia, jika matahari mengelilingi bumi atau sebaliknya….?

  • Apa sih dampaknya bagi kehidupan peradaban manusia di bumi, apabila matahari yang mengelilingi bumi atau sebaliknya…?

  • Ilmu pengetahuan selalu berubah sesuai teory yg ditemukan dan pembuktiannya, sedangkan Ilmu yg ada di dalam alquran tidak akan berubah dari sejak diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW
    oleh sebab itu ilmu yg ditemukan kalau sudah sesuai dengan yg ada di alquran boleh diterima

  • Ayu yang ayu ; Jika bumi mengelilingi sesuatu atau mengelilingi matahari tentu berbahaya bagi semua makhluk hidup , sebab nasib bumi akan sama dengan bulan, bintang, dan matahari, atau planet planet lainnya yang beredar karena menjadi kering gersang akibat peredarannya , sehingga seluruh air di bumi termasuk air laut semuanya akan mengering dan menguap habis ke alam raya , akibat perjalanan panjang selama milyaran tahun , dan makhluk di bumi semua menjadi fosil fosil kering seperti di bulan dan bintang bintang yang beredar itu ……

  • maaf ne membayangkan ja boleh ya kalo bumi bergerak bulan bergerak gmana bisa da bulan sabit mpe purnama kok ndak sering gerhana matahari to bulan
    matahari bergeser kearah utara 3 bulan balek keselatan 3 bulan mpe katulistiwa trus 3bulan keselatan balek keutara 3 blan mpe katulistiwa

    • @peredaran bumi-bulan-matahari tidak berada tepat pada satu bidang datar, tetapi agak ada miring sedikit, akibatnya setiap tahun pasti ada gerhana bulan & matahari, paling tidak dua kali masing2

  • dunia kita sekarang menghadapi masalah perubahan iklim dan pemanasan global , sebagai bukti kuat yang nyata bahwa , yang benar adalah teori geosentris , sebab bumi kita nyatanya tidak kuat atau tidak tahan menghadapi perubahan iklim , apalagi harus berjalan jalan mengembara mengelilingi matahari selama setahun secara terus menerus , jadi yang terbukti benar adalah geosentris dan bumi kita hanya melakukan rotasi untuk pergantian siang dan malam saja …. oke bos ??? …. hhmmm …….

    • Hmm, apa hubungannya yah perubahan iklim dengan heliosentris? Sori mas, tapi bener2 ga ada hubungannya… hehehe

      Apa kesalahan argumen di atas?

      1. Yg tidak kuat menghadapi perubahan iklim itu manusia dan organisme yg hidup di bumi. Buat buminya sendiri sih, gak masalah apakah satu isi bumi berubah jadi padang pasir atau padang es. Buminya bakal terus ada (sampai ada kejadian katastrofis berskala luar biasa besar yg akan menghancurkan bumi dan mungkin seisi tata surya).
      2. Buat anda mungkin ‘berjalan2’ mengelilingi matahari itu sulit, buat bumi itu cuman rutinitas aja kok. Justru jauh lebih sulit buat bumi yg massanya kecil buat mempertahankan posisi diam sementara harus melawan gaya tarik matahari yg luar biasa besar, plus gaya tarik planet2 lain di tata surya.

  • seorang ilmuwan terkenal bernama bertrand russell , pernah berceramah di masyarakat umum tentang hal astronomi . dan dia mendeskripsikan bagaimana bumi beredar mengitari matahari , serta bagaimana matahari selanjutnya beredar mengitari pusat kumpulan sejumlah besar bintang yang disebut galaksi . kemudian pada akhir ceramah , seorang nenek di barisan belakang berdiri dan berkata , “apa yang anda uraikan itu omong kosong . sebenarnya bumi ini sebuah piring rata yang terletak di atas punggung kura kura raksasa . lalu ilmuwan itu tersenyum menang seraya menjawab , “lalu kura kura itu berdiri di atas apa ibu ??”, hhhh “kau sangat cerdik orang muda , benar benar cerdik”, kata nenek itu . “sampai ke bawah pun semuanya kura kura”, jawab sang nenek sambil kedua tanganny a menunjuk ke bawah ke arah kakinya ,ilmuwan itu bingung dan mengerutkan dahinya , sebab dia lagi membayangkan sebuah menara kura kura yang tidak terhingga banyaknya ………………

  • Mungkin teori paralaks di artikel rada susah dipahami, gue pake penjelasan yg lebih gampang deh.

    Pasti tau dong yg namanya gaya gravitasi itu gak lain dan gak bukan cuman nama keren dari gaya tarik menarik antara benda2 bermassa. Nah, mungkin kita ga bisa mengamati pergerakan bumi itu sendiri, tapi kita bisa mengamati pergerakan benda2 lainnya yg pergerakannya hanya bergantung dari gravitasi. Kita mengamati bulan, tau kalau bulan yg massanya lebih kecil mengitari bumi. Kita mengamati planet lain yg punya satelit juga dan tau pasti kalau satelit2 planet tetangga semuanya mengitari planetnya masing2. Kita menemukan tata surya lain di luar sono, dan semuanya memperlihatkan kalo planet selalu mengitari bintangnya. Kita mengamati galaksi2, dan tau kalau galaksi terdiri dan pusat galaksi yg lebih padat (yg artinya massanya lebih besar), dan ‘piring’ galaksi yg lebih ringan, dan piring galaksi selalu mengitari pusat galaksi, dan ga pernah sebaliknya. Dari semua observasi ini, udah merupakan bukti yg cukup kalau bumi akan berperilaku konsisten dengan seantero alam semesta, dan akan mengitari matahari. Kalo di seantero alam semesta planet selalu mengitari bintang sementara bumi ‘membandel’ dikitari matahari, apa ga aneh?

    Kembali ke contoh simpel gaya gravitasi. Aneh ga sih kalau dipikir2 orang yg naik sepeda roda dua itu bisa jalan lurus bukannya oleng trus jatuh, sementara kalo pedal sepedanya gak dikayuh bakal jatuh? Kok bisa gitu yah? Anda bisa melawan gaya gravitasi dengan tidak jatuh ke tanah ketika anda menggayuh pedal sepeda dan bergerak maju. Apa artinya gaya gravitasi spesial gak bekerja ketika anda naik sepeda? Tentu aja engga, gaya gravitasi tetep bekerja menarik anda ke tanah, tapi dengan bergerak maju, anda bisa menyalurkan gaya yg menarik anda ke bawah menjadi gaya yg membuat anda maju. Kalau anda mengayuh sepeda supaya ga jatuh, yg bergerak sepeda anda atau bumi? (Bumi tentu aja tetep bergerak, tapi dalam skala kecepatan anda dibanding kecepatan bumi, kecepatan bumi bisa diabaikan sementara).

    Hal yg sama terjadi dengan gaya tarik menarik antara matahari dan bumi. Gaya gravitasi bumi itu kecil banget dibanding gaya gravitasi matahari, dan supaya bumi ga jatuh ke matahari, revolusi bumi melawan gaya tarik menuju matahari ini dengan bergerak ke samping. Berhubung gaya tarik matahari gak akan berhenti, bumi juga terus bergerak ke samping terus menerus yg lalu dinamakan dengan gerakan revolusi. Kenapa gaya ke samping jadinya berbentuk lingkaran? Karena gaya tarik matahari ini konstan, sehingga jarak matahari-bumi selalu relatif sama, jadi deh lintasan lingkaran.

  • pada hari kiamat nanti, matahari akan diterbitkan dari barat. jika bumi yang bergerak, maka dengan seketika arah rotasi bumi dibalik, dari yang semua barat ke timur menjadi timur ke barat.

    bayangkan jika kita menaiki sebuah bus yang melaju dengan kencang, kemudian bus itu mengerem mendadak. apa yang akan terjadi?

    menurut ilmuwan astronomi, kecepatan rotasi bumi 1600km/jam.

    masih ada lagi yang aneh. jika kita naik ke atas atap gerbong kereta yang sedang melaju, kita pasti akan diterpa angin dari arah depan. bayangkan jika kereta itu melaju dengan kecepatan 1600km/jam, maka bukan hanya angin saja yang akan menerpa kita, melainkan sebuah badai/topan. tapi kenapa hal ini tidak terjadi pada permukaan bumi?

    • Masalah yg angin dg kecepatan 1.600 km/ itu bukan masalah.
      Atmosfer bumi juga ikut berotasi.
      Kalau Bumi tidak berotasi, bagaimana mungkin posisi bintang2 juga berubah sepanjang malam?
      Apakah bintang2 juga ikut mengitari bumi?

      • bintang2 memang bergerak, termasuk matahari dan bulan. semua benda langit seperti komet, meteor, asteroid, bulan, matahari, bintang, kabut dan lainnya bukan tempat tinggal bagi makhluq hidup seperti manusia dan binatang. sedangkan bumi adalah tempat berdiam (tinggal).

        ini adalah keadilan Sang Pencipta alam semesa dimana tempat berdiam dibuat diam, sedangkan hiasan langit dibuat bergerak agar tampak indah dan menarik.

        • Bumi jg benda langit yg memiliki massa, sama seperti bintang, planet, dll.
          Kalau bintang2 semuanya ikut mengitari bumi, bagaimana mungkin bumi bisa menahan mereka?
          FYI: Bintang itu sebenarnya sama seperti matahari, hanya karena jaraknya jauh jadi terlihat seperti itu. Bahkan matahari sendiri, sebenarnya termasuk golongan bintang yang kecil. Misal: Betelgeuse ukurannya lebih dari 1.000 kali ukuran matahari.
          Kalau bintang2 ikut mengitari bumi, bentuk Galaksi Bimasakti harusnya selalu berubah2. Tapi kenapa kita selalu melihat bentuk Galaksi Bimasakti tetap.
          FYI: Galaksi Bimasakti tampak seperti jalur awan putih yang halus di langit malam, membentang dari satu tepi horison ke tepi yang lain. Bisa terlihat dari tempat2 yang benar2 gelap. Galaksi Bimasakti adalah kumpulan milyaran bintang, matahari juga termasuk di dalamnya. Seluruh Tata Surya kita ada di bagian tepi galaksi.

          • apa buktinya bahwa ukuran bintang itu 1000x ukuran matahari?

            apa buktinya bahwa bentuk galaksi bima sakti seperti yang digambarkan di media2 itu? siapakah penjelajah angkasa yang telahs ampai di laur galaksi bima sakti sehingga bisa memotret galaksi bimasakti dari luar?

          • @ ibnu abi irfan

            boleh saya balik?

            apa buktinya bahwa ukuran bintang itu tidak 1000x ukuran matahari?

            apa buktinya bahwa bentuk galaksi bima sakti tidak seperti yang digambarkan di media2 itu? siapakah penjelajah angkasa yang telah sampai di luar galaksi bima sakti sehingga bisa memotret dan membuktikan kalau bima sakti tidaklah seperti yang kita pahami selama ini?

            😆

          • Jari-jari bintang didapat dengan menurunkan rumus
            L = 4pR2s T4

            Akan terlalu panjang jika saya jelaskan di sini, dengan penuh hormat coba buka http://cas.sdss.org/dr3/en/proj/advanced/hr/radius1.asp

            Bentuk Bimasakti yang saya maksud, adalah bentuknya jika terlihat dari Bumi. Saya yakin, Mas Ibnu belum pernah lihat. Dia baru kelihatan di tempat yang tidak ada polusi cahaya dan saat langit cerah tak berawan.
            Untuk bentuk Bimasakti yang tampak berspiral, akan sangat panjang kalau diterangkan di sini. Gambar itu dibuat dengan perhitungan rumit, dan perbandingan dengan galaksi lain yang terlihat dari planet kita.

            Satu hal: Ilmu pengetahuan tidak akan mempublikasikan sesuatu sebagai fakta jika kebenarannya belum terjamin, teruji, atau meragukan. Seorang ilmuwan akan tetap menyampaikan kebenaran terlepas dari apakah kebenaran itu sesuai atau tidak sesuai dengan yg dia yakini. Syarat utama jadi ilmuwan bukanlah kejeniusan, tapi kejujuran.

          • Yup, gapapa Mbak.. Tidak ada hak patennya kok, hehe.

            Salam dari Biologi 😀

  • terbit dari barat, kan ga dijelasin rotasi bumi berbaliknya secara tiba2 atau tidak tiba2..
    mungkin bus nya ngga ngerem mendadak, ngerem pelan2..

    klo angin di permukaan ngga kencang, itu krn atmosfir kita juga ikut muter 1600kph

    .

    • matahari terbit dari barat pada hari kiamat jelas dengan tiba2, karena memang datangnya hari kiamat itu secara tiba2. jika hari ini matahari terbit dari timur, besoknya matahari terbit dari barat.

  • Sekedar info buat mbak Evie dan Bang Ngieng,Sejak SD kita diajari GRAVITASI BULAN SANGAT LEMAH hingga Astronot dengan baju berat pun bisa dengan mudah melompat. Tetapi berdasar Release terbaru dari peneliti Jepang (JAXA) dengan satelit Lunar orbiter KAGUYA. GRAVITASI BULAN JUSTRU SANGAT KUAT, tapi dengan Penyebaran GAYA tidak merata di permukaan BULAN,ada spot terlemah juga ada SPOT GAYA TERKUAT,( korelasi gaya tarik BULAN pada air laut pasang?)
    beda KUAT GRAVITASI bulan konon penyebab SULIT nya satelit lunar Orbiter tetap berada di orbitnya, hingga SATELIT KAGUYA PUN JATUH menghantam permukaan BULAN, peristiwa ini berhubungan dengan penemuan fragmen air di sisi gelap BULAN. (dikutip dari Science Zero NHK)
    Trima kasih,

    • Tapi memang kalau dibandingkan dengan Bumi tetap lemah kok.
      Bulan tidak memiliki gaya gravitasi yang cukup kuat untuk menahan air cair tetap pada permukaannya (selain karena faktor suhu permukaannya sih). Untuk menahan atmosfer gas yang cukup tebal saja Bulan tidak mampu.

  • Saya bertanya, mana yang massanya lebih besar, Bulan atau Bumi?
    Pasti semua setuju menjawab Bumi. Diameter Bumi jelas lebih besar dari bulan, 12.756 km dibanding 3.476 km.
    Jika massanya lebih besar, tentunya gaya gravitasinya lebih besar bukan? Maka dari itu, bukankah Bulan yang bergerak mengelilingi Bumi?

    Sekali lagi saya hanya bertanya, mana yang massanya lebih besar, Bumi atau Matahari?
    Pasti semua setuju kalau massa Matahari lebih besar.
    Diameternya aja beda banget, 12.756 km dibanding 1.390.000 km.
    Jadi, siapa yang mungkin mengelilingi siapa?
    Bukankah aneh kalau Matahari yang sebesar Gajah untuk mengelilingi Bumi yang sebesar kacang?
    Gaya gravitasinya aja beda banget.

    Saya hanya bertanya kok…

      • Dahulu, tahun 195 Sebelum Masehi ada orang Yunani bernama Erosthothenese yang berhasil mengukur jari-jari bumi. Lengkapnya, baca di Isaac Moreno Gallo (3–6 November 2004). “Roman Surveying” (PDF). Archived from the original on 2007-02-05.
        (Akan sangat amat panjang kalau saya terangkan di sini).

        Jaman sekarang, kita punya satelit2 yang diluncurkan dengan prinsip2 bahwa ukuran bumi sekian, diameternya sekian, gravitasinya sekian. Jika angka2 itu bukan kebenaran, seharusnya tidak ada satu pun satelit yang berhasil meluncur dan berada di orbitnya.

        Jika anda masih ragu dengan kebenarannya, seharusnya anda juga ragu apakah televisi itu memang bnar2 berfungsi. Siapa tau itu sebenarnya kotak sihir yang gambarnya hanya muncul di dalam pikiran kita kan?

        • okelah kalo ukuran bumi sekian itu memang bisa diukur karena kita memang mendiaminya, sehingga dimungkinkan pengukuran bumi.

          yang saya tanyakan, bagaimana cara mengukur matahari, sehingga disimpulkan bahwa ukuran matahari lebih besar daripada bumi? adakah orang Yunani lain yang telah mengukur maathari?

          • Kita tahu jarak Bumi-Matahari sekitar 150 juta km (diketahui dengan metode paralaks).
            Dari Bumi ukuran matahari tampak sebesar uang logam yang ditaruh di ujung tangan. Alias ukuran angular tampaknya adalah 31.6?. Dengan megetahui itu saja kita bisa mengetahui diameter matahari.
            Anda pernah belajar tentang trigonometri di sekolah kan? Silakan pakai itu.

            FYI: Hasil yang didapatkan oleh Erosthothenes dikonfirmasi dan disempurnakan oleh ilmuwan2 jaman sekarang.
            Tapi Erosthothenes saja mengerti, padahal dia manusia sebelum masehi. Kita yang hidup di abad ke-21 harusnya lebih mengerti.

          • membaca tanggapan2 dari Chris,, saya cuma bisa salut dan terkesan..

            anda sabar banget y,,terima kasih atas penjelasan detail n ilmiahnya..

            Saya new reader di sini yg sangat tertarik dg astronomi tp jg sangat awam, hehe..

            Salam kenal semua..^^

  • Betul kan di SD sudah diajari Gravitasi Bulan katanya 1/6 dari Gravitasi Bumi, tetapi yg dimaksud Peneliti JAXA adalah lebih dari itu (>1/6), hypotesaku mungkin karena batuan padat bulan utuh. sedangkan bumi kaya apel kroak alias 70% air laut. (masa benda = gaya ) trims

  • @semua pembaca: Bagi yang masih berminat mendiskusikan tentang geo-helio-sentris dalam perspektif Islam, saya sarankan membaca buku berjudul:

    Ilmu Falak. Perjumpaan Khazanah Islam & Sains Modern.

    Karya Dr. Susiknan Azhari, MA,
    Terbitan Suara Muhammadiyah.

    Semoga dapat menjadi pencerahan bagi semua pembaca! -nggieng-

  • Tim LS, barangkali punya rekomendasi buku Astronomi Dasar yg bisa dibaca saudara Ibnu Abi Irfan? Kayaknya daripada bolak balik menejelaskan di kolom2 komentar LS sini, lebih baik Saudara Ibnu Abi Irfan diberi daftar bacaan yg berguna buat menjawab pertanyaan2 di atas?

  • ada cara mudah membuktikan teori ukuran dan jarak benda angkasa, yakni dengan simulasi komputer atau materi skalatis. saya pernah melakukanya dengan sofware CAD dan 3D Max, dengan case GERHANA , saya input semua parameter dan ketika di RENDER hasilnya persis sama dengan ASLINYA, cukup AKURAT. Trims

  • Anggap saja diameter Bulan = 3.000 km, dan diameter Bumi = 12.000 km, masa Bulan utuh bulat, tapi Bumi kroak dan 70% air, jadi 12.000 x 0.30 = 3.400 Wow pantas saja ia tetap di posisinya alias sama kuat Factor G nya. trims.

  • terlalu naif jika fenomena bumi, alam semesta dan isinya dapat semuanya dijelaskan hanya dari sebuah buku yang berisikan beberapa bab. remeh temehlah Tuhan jika semua ciptaanya ini terjelaskan hanya dengan sebuah buku.

  • bumi punya gravitasi, bulan punya gravitasi, matahari punya gravitasi (bahkan lebih guedhee), bukankan ‘mereka’ saling MENARIK? bukan saling MENAHAN?
    kenapa ‘mereka’ tidak berbenturan? kan bukan tarik tambang? kalo tarik tambang, siapa yang tarikannya lebih lemah akan tertarik oleh yang kuat. ini kan gak ada ‘tambang’ nya?

    kalo tarikannya lemah setidaknya sedikit demi sedikit akan saling mendekat…
    (mohon penjelasannya, maklum AWAM)
    mksh, boss…

    • Praktikum fisika: Bayangkan kita mengisi ember dengan air, lalu ember itu kita ikatkan pada tali, dan dengan tali, ember itu kita putar2 dengan kencang; bila putaran kita stabil, maka air di dalam ember itu tidak tumpah. Kenapa? Itu karena prinsip dasar kekekalan momentum sudut. Jadi bila benda berada dalam keadaan berputar, maka akan terus berputar, sesuai dengan poros putarannya (pusat tali yang memutar).

      Prinsip yang sama berlaku pada pergerakan Bulan ‘mengitari’ Bumi, dan Bumi ‘mengitari’ Matahari. Jadi selama Bulan dalam kekekalan momentum sudutnya mengitari Bumi, (dan juga Bumi mengitari Matahari), maka, akan selamanya terus begitu, dan gaya gravitasi Matahari sebagai poros pusat supaya Bumi terus bergerak mengitari Matahari (dan berlaku hal yang sama untuk Bulan mengitari Bumi).

      Dengan demikian, sedikit saja terjadi pelanggaran pada hukum kekekalan momentum sudut, benda-benda itu akan melanggar lintasannya sendiri, tetapi ternyata tidak kan, setelah sedemikian milyar tahun, benda-benda itu masih bergerak pada lintasannya sendiri? 🙂

  • Semua Ilmu pengetahuan termasuk sain dan Agama saling terkait,saling terhubung laksana rangkaian triagonal yang membentuk Sphere Ilmu, yang pada akhirnya kita bisa sebut sebagai Hukum TUHAN. Tidak Ada satupun kaidah yang berbenturan diantara semuanya, semua bergerak berputar melingkar seirama,HANYA KETERBATASAN PEMAHAMAN MANUSIALAH YANG MEMBUATNYA BEDA.

    Begitu juga Semua Ilmu Pengetahuan Laksana PUZLE, yang bila terangkai dengan tepat akan terbentuk HARMONY HUKUM ALAM,yang merupakan bagian dari HUKUM TUHAN.

    Semua terangkai dengan Matematika dan Bahasa, bahkan Formula E=Mc2 tidak hanya bisa dipakai untuk Ilmu Astonomi, tapi juga bisa dipakai pada Bidang Nuklir, Sport, Mekanika, Ekonomi Bisnis, bahkan bisa juga dipakai sebagai rumusan Percintaan.

    Salam.

  • Semua Ilmu Pengetahuan, baik sain maupun Agama semua saling terkait dan terhubung laksana rangkaian Triagonal yang membentuk SPHERE ILMU, yang akhirnya disebut HUKUM TUHAN.

    Tidak ada satupun KAIDAH yang benturan diantara semuanya, hanya KETERBATASAN PEMAHAMAN MANUSIALAH YANG MEMBUATNYA BEDA.

    Ilmu Pengetahuan juga laksana PUZLE, yang bila terangkai dengan tapat akan terbentuk yang kita sebut HUKUM ALAM, yang merupakan bagian dari HUKUM TUHAN.

    Terima kasih……Hidup Heliosentris.

  • Semua Ilmu pengetahuan (Sain maupun Agama)terangkai dalam Matematika dan Bahasa.

    Formula E=Mc2,tidak hanya bisa digunakan pada bidang Astronomi, tapi bisa juga diterapkan pada bidang Fisika NUKLIR, Mekanika,Stategi Militer,Struktur Sipil,Ekonomi Bisnis,Sport,bahkan bisa juga dipakai sebagai Rumusan Jalinan CINTA.

    Energi = masa x kecepatan 2.

    Terima kasih.

  • Penjelasan Cherie dan Ngieng betul, tapi masalahnya bulan tidak memiliki tali dengan Bumi, terus bulan juga tidak napak di Bumi seperti sepeda, dan yang perlu dicermati Orbit Bulan dengan Orbit ember beda, Orbit Bulan Elips dan berpindah secara periodik sementara orbit ember nyaris lingkaran sempurna.
    dan bila orbit ember dicoba diulur agar elips tek jamin air bakal tumpah.

    Satelit Buatan juga periodik ada penyesuaian ketinggian terlebit ISS.

    Saya juga setuju salah satu kaidah Sain adalah PERSAMAAN DAN PENDEKATAN.
    Tapi saya cukup banyak menemukan PARADOKS, antara satu realita dengan Relaita (sementara) lainya. trims

    “Gravitasi adalah element terpenting dalam pengungkapan Misteri Semesta.

    Terima kasih.

  • aduuuuh, tambah suka deh dengan LS, jadi membuka pikiran….
    terima kasih jawabannya….

    nambah:

    apa bedanya gravitasi dengan tarik menariknya dua (ato lebih) magnet?

    apakah matahari dan planet2 lain juga mempunyai kutub “utara” dan “selatan”?

    terimakasih…
    salam..

  • maaf all nimbrung nih..!!
    coba tolong dikomentari ya.
    jarak bumi-matahari kan 150jt km, artinya diameter lintasan revolusi bumi= 300jt km. berarti panjang lintasan revolusi bumi kan 942jt km yang di tempuh dalam waktu 365 hari atau 8760 jam. artinya kecepatan edar bumi adalah 942jt km / 8760 jam = 107.534 km/jam. coba tolong gambarkan kondisi belahan bumi pada bagian depan arah revolusi.thx

    • Jangan lupa bersamaan dengan revolusi, bumi juga ber-rotasi di sumbunya sendiri. Matahari juga gak tetap pada tempatnya, tapi dalam waktu bersamaan ber-revolusi bersamaan dengan galaksi bima sakti. Hayo, dihitung lagi kecepatan total pergerakan bumi… .hehehe

  • Saya awam tentang astronomi dan fisaka, saya ingin bertanya mengapa matahari terlihat lebih besar ketika terbit dan tenggelam, dan terlihat lebih kecil pada saat matahari tepat di atas kepala, thx atas penjelasan nya

    • Sebenernya itu cuma masalah sudut pandang kok. Ketika matahari (dan juga bulan) berada dekat dengan horizon, banyak benda2 pembanding di horizon (seperti pohon, gedung, gunung, dll) yg bikin matahari/bulan keliatan besar. Tapi ketika matahari/bulan berada di atas kepala, ga ada lagi benda2 pembanding tersebut, matahari/bulan terlihat melayang di langit yg ukurannya lebih luas dibanding permukaan matahari/bulan, dan karena itu kelitannya matahari/bulan jadi kecil.

    • Itu sama dengan kenapa lampu sorot kereta api terlihat besar sekali ketika muncul/terbit tiba tiba dari jauh di depan kita saat mata kita memandang sejajar dengan rel kereta api , dan terlihat mejadi kecil sinarnya ketika lampu kereta api lewat diatas kepala kita , dan jawabannya karena …. hehehehehe ….

  • Ok lah… Besok gw coba bikin benda pembanding. Hehe… Penasaran gw emank beneran beda ukuran atau cuma tipuan mata aja. Sekali lg thx atas jawaban nya

  • Ternyata matahari juga berevolusi pada garis orbitnya, hanya saja diameter orbitnya nyaris sama dengan 2 kali diameter matahari, ilmuan barat menyebutnya ( Efek Wobble ).

    persamaan dari model ini konon seperti titik pusat timbangan yang menopang 2 benda beda masa, jadi titik pusat tata surya bukan di axis matahari tapi di titik as(fulcrum)orbit matahari,

    seperti permainan jungkat jungkit si gemuk dengan si kurus posisi as jungkitnya lebih dekat pada si gemuk.

    persamaan kedua juga seperti atlit lempar lebing yang memutar badanya secara reflek dan membentuk lintasan gaya putar.

    Sementara orbit ELIPTIKAL terbentuk pun karena adanya variable masa dan posisi planet, jadinya seperti DETAK JANTUNG, mengembang dan mengempis membentuk siklus sama dengan elemen alam lainya,

    yang lebih unik lagi orbit pluto benar-benar unsur kesengajaan, sang pengayun. UNIK unik dan unik. trims

  • BREAKING NEWS.. Ternyata matahari juga berevolusi pada garis orbitnya, cuma diameter orbit matahari +/- hanya 2x diameter matahari. ilmuan barat menyebutnya efek wobble, jadi centre tata surya bukan pada axis matahari tapi pada axis orbit matahari. Persamaan model ini seperti as timbangan yang menopang dua benda beda masa , atau jongkat jungkit yg menopang sigemuk dan sikurus, posisi asnya pasti lebih dekat pada sigemuk. kedua seperti atlit lempar lembing yg memutar badanya membentuk garis putaran. trims

    • ini sih bukan breaking news. sistem tata surya memang bergerak mengelilingi pusat massa tata surya. artinya matahari dan planet2 bergerak mengelilingi titik pusat massa. tp karena massa Matahari lebih besar dibanding seluruh massa planet di tata Surya maka titik tersebut berada sangat dekat dengan matahari sehigga tampak seperti seluruh planet bergerak mengelilingi Matahari.

      • Titik AS (fulcrum) itu ternyata adalah BUMI alias … Dunia .. Dunia .. Oh .. Dunia Bagai mahligai …. Dunia .. Dunia .. Oh Dunia .. Indah dan Permai … ya Non ??? …

        Sebab yang namanya as tentu lebih kecil dan lebih dekat dengan yang diputar , serta kuat untuk menopang Alam Semesta , sebab kehancuran Dunia ,adalah awal runtuhnya langit dan kehancuran alam semesta dan seluruh isinya termasuk tata surya , sebab telah hilangnya As (fulcrum) penopang keseimbangan itu , hal ini karena, aksi sama dengan reaksi , maka contoh sederhana aksi pemanasan global dan pengrusakan lingkungan bumi akan menyebabkan timbulnya reaksi kerusakan lingkungan alam semesta itu , sebab alam semesta berada dalam SATU HUKUM KESATUAN KESEIMBANGAN

  • Oh githu ya,jadi bukan B News, soalnya saya baru ngeh sekarang ini, merujuk penjelasan Tri.L.Astraatmaja mengenai Tekanan Radiasi Matahari yang mengunci posisi orbit Planet-planet, saya memang menemukan Persamaanya di Musium IPTEK TMII, Bola yang tetap melayang dan tetap di posisinya kerana ada tekanan Udara yang tinggi (Turbulensi), cuma saya masih belum menemukan persamaan antara Radiasi dan Udara, sebab bayanganku bila bisa memahami betul soal gaya ini, maka apa yang ada di Film-film Fiksi itu bisa jadi nyata.
    Tapi Trims atas pencerahanya.

  • gw kok malah gak ngeh yah, gak masuk nalar gw, kalo bumi ini emang bergerak atau berputar. karena kalo berputar kok kita gak pusing yah..??? kalo putarannya sangat cepet sekali, kok kita gak terlempar2 yahh..??? aneh…aneh..aneh…secara dzohir kita dibumi melihat matahari yang berlalu lalang lewat diatas kepala kita, muncul ditimur terbit dibarat, gitu juga bulan aneh…aneh…aneh, kita manusia yang lemah ini cuma bisa mengira2 aja coy, masalah kebenaran teori2 (segala macam teori) belum dapat 100% dipercaya dan diyakini. apalagi teori2 yg disebutkan diatas, hem…malah aneh2 tuh, cara berpikir yg dipaksa2kan untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. toh sampe sekarang belum ada yg bisa merekam pergerakan bumi atau bulan atau matahari dll dgn mengunakan kamera yg bisa dikonsumsi org awan,krn emang belum ada yg mampu pergi jauh2 dari bumi, ya kan.

    • Dear Cadex,

      Bumi jelas berputar, mengenai cepat atau tidaknya itu relatif. Bumi memiliki keliling sekitar 45.000 km. Sekarang 1 hari = 24 jam. Kita coba hitung menggunakan perhitungan kasar yang paling sederhana, berarti untuk menghabiskan jarak keliling 45.000 km tadi dalam 24 jam, dibutuhkan kecepatan 45.000/24 = 1.875 km/jam.

      Kalau kamu mengendarai mobil /bermain wahana berputar dengan kecepatan ini sudah pasti akan pusing dan mungkin terlempar, tapi bayangkan kalau wahana putar yang kamu naikin itu ukurannya sebesar bumi. Pasti efek putaran tadi tidak akan kamu rasakan.

      Kenapa kamu tidak terlempar, karena gravitasi menahanmu untuk tetap berada diatas permukaan bumi.

      Mengenai rekaman sudah banyak sekali lho, tahukah kamu bahwa kita sudah memiliki 3 robot yang berhasil mendarat di mars, atau wahana cassini yang sudah mencapai saturnus, atau bahkan voyager yang sudah keluar dari tata surya kita dan mulai mengarungi luasnya luar angkasa. Belum ditambah teleskop luar angkasa yang 24 jam mengorbit bumi. Mereka sudah memberikan bukti nyata bahwa benda langit itu berputar, mengorbit, dan berevolusi.

      Astronomi bukanlah bidang sempit yang hanya mempelajari nama benda langit dan pergerakannya. Melainkan melibatkan banyak cabang ilmu lainnya dari biologi, matematik, hingga fisika. Jika kamu tertarik silahkan email saya, saya akan dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. 🙂

  • Saya masih meragukan; pemodelan pergerakan benda 3Dimensi hanya sekedar memakai gambaran 2 dimensi saja, masih lebih luas pemodelan mengunakan bahasa manusia.

    Gambaran 2D tsb diatas pun masih bisa terpakai sama efeknya oleh pemodelan 3D pada GeoCentris-fluktuatif, Semacam telor puyuh didalam telor ayam.

  • Tidak semua perkara mampu diterangkan oleh pengetahuan manusia. Pengetahuan manusia sangatlah terbatas.

    Ada perkara yang kita tak patut fikir kerana ia boleh menyebabkan kita jadi gila.

  • bung,sory,saya lebih percaya Al-qur’an. . .ok. Lah kalo bung tetep ngotot.saya minta bukti. . .tolong bung lakukan penelitian lagi ke luar angkasa..lalu rekam kejadian bumi dan matahari . .tar kasih tau hasilnya ya!di tunggu.

  • Ma’af untuk yang masih KEKEH dengan GEOCENTRIS / BMM, ada

    cara mudah dan sederhana membuktikan persamaan GERAK SEMU

    MATAHARI, dengan Praktikum langsung menggunakan HP Kamera

    dan Lampu Senter.

    1. Nyalakan Lampu SENTER, anggap ini sebagai MATAHARI.
    2. Hidupkan mode REKAM VIDEO Hp, dan arahkan Kamera ke

    Lampu senter,anggap ini sebagai mata kita dan Bumi.
    3. Putar Hp perlahan 360 derajat pada porosnya, bukan putar

    mengelilingi Lampu senter.
    4. Putar hasil rekaman, maka akan didapati Cahaya Persis

    MATAHARI terbit, bergerak dan terbenam, lengkap dengan LENS

    Flare nya, bahkan kadang juga didapati object bulat mirip

    PLANET.

    Buat yang menafsirkan Al-Qur’an sebagai GEOCENTRIS, banyak

    para Mufasir dahulu yang ma’af menterjemahkan AL-Qur’an

    hanya sebatas kalimat perkalimat dan hanya berdasar ilmu

    FIQH semata, tanpa Pengkajian, dan Penelitian Alamiah.

    Hingga Akhirnya para Mufasir tersebut menterjemahkan Cahaya
    dilangit selalu sebagai Bintang, padahal kalimatnya berbeda

    : ada Najm, Buruj, kawkabi, Khunas, Mashobih dll.

    Padahal di Al-Qu’an justru sangat banyak PERINTAH untuk

    Amati, Teliliti, Pikirkan apa yang ada di ALam semesta ini.

    Seperti ayat yang bermakna sebagai berikut :

    “Sesunguhnya Langit dan Bumi dibangun dengan Prinsip

    KESEIMBANGAN, Coba Amati dan amati beulang-ulang adakah kau
    termukan ketidak SEIMBANGAN ?, dan terus amati niscaya yang
    kau dapati justru pengelihatanmu kelelahan dan payah”
    (67:2-3, dan banyak ayat serupa lainya ), disitu disiratkan
    jelas apa yang kau lihat belum tentu seperti itu pula

    adanya, begitu juga sebaliknya :

    “Apakah engkau kira GUNUNG itu diam, tidak GUNUNG itu

    bergerak seperti halnya awan”. (27:88, 52:11),

    Yang tampak bergerak belum tentu bergerak seperti yang

    terlihat, begitu juga yang tampak diam belum tentu diam

    seperti yang terlihat.

    Trims semoga bermanfa’at.

  • ma’af buat yg masih bingung dengan KECEPATAN ROTASI BUMI, bisa dengan mengamati dan mengukur pergerakan bayang-bayang, itulah kecepatan ROTASI BUMI ASLI, sederhananya tinggal dibagi saja antara panjang lingkar bumi dan waktu rotasi sehari. trims

  • Alhamdulillah, trims ya, tapi yang saya masih bingung, kenapa bentuk lintasan revolusi bumi kok elips ya, terus matahari juga tidak tepat di tengah?

  • Mata hari itu api (zat gas) ,dan semua benda/zat gas , cair dan padat yang ada diantara bumi dan tujuh lapis langit , hanya ada satu bumi (tanah) , sehingga benda api (gas) itu akan terikat mengelilingi Bumi (tanah) , seperti dalam ikatan kimiawi CH4 …

    • Teori yg bagus…. buat bikin komik silat.

      Sayangnya tidak ada dasar scientific sama sekali.

  • maaf koreksi Geocentris = MMB.

    Soal matahari terus terang saya sendiri masih ragu kalau itu berdasar prinsip REAKSI FUSI, sebab saya telah berulang-ulang membaca artikel tentang matahari ( termasuk punya Tri. Astaatmaja) juga melihat Dokumenter Videonya, sebenarnya ILMUAN BARAT pun masih sebatas HYPOTESA dan sampai detik ini belum bisa membuat persamaan dari teori FUSI nya di bumi.

    Ilmuan RUSIA gagal padahal sudah dibuat dengan kalkulasi yang persis, sementara Ilmuan Amerika konon memang berhasil membuat (Molten Iron) dengan suhu mendekati 16 juta Kelvin, tapi tidak dengan reaksi FUSI.

    Dan bila mengamati video Matahari dengan letupan Flarenya, menurutku MATAHARI bekerja dengan Prinsip serupa BOLA LAMPU PLASMA, dan energi abadinya didapat dari EFEK THERMAL DYNAMIC dari LOGAM SUPER (1000XXX) MAGNETISM sebagai inti MATAHARI, sebab dibumi juga pernah ditemukan serpihan batuan magnet abadi di TURKI, bisa jadi itu jejaknya.

    Sementara Reaksi FISI yang katanya berantai itupun tidak sejatinya berantai masksimal berubah jadi ENergi dan Wuisss lenyap.

    Sementara ini saya yakin MATAHARI bekerja dengan PRINSIP PLASMA, formulanya
    Cp = Vg.El (cahaya plasma didapat dari ioisasi volume gas x Energi Listrik )dan energi listrik bisa didapat dari batuan/logam dengan kandungan MAGNETISME abadi maha tinggi.

    ini sebatas hypotesaku, yang ku rangkai dari kebuntuan teori mainstream FUSI yg
    sampai detik ini belum terwujud.

    trims

    • Anda meragukan reaksi fusi di matahari (dan bintang2 seantero alam semesta) hanya karena ilmuwan di bumi belom berhasil mereplikasi reaksi yg sama? Jangan2 anda juga meragukan kalau x/0 itu hasilnya tidak terdefinisi karena belom ada yg berhasil menciptakan benda ‘tidak terdefinisi’ di bumi.

      Teori anda di atas sayangnya menyisakan gap pertanyaan yg cukup besar: darimana asalnya batu/logam abadi yg anda sebut2 di atas?

      Koreksi juga atas energi abadi matahari: energi matahari tidak abadi. Pada suatu saat dimana bahan bakar yg memungkinkan terjadinya fusi di matahari habis, tidak akan ada lagi energi yg dikeluarkan (silahkan cari artikel di ls tentang evolusi bintang/matahari).

    • Tambahan atas info anda , dan sebenarnya semua bintang-bintang atau benda apapun yang ada diantara langit dan bumi itu hanyalah hiasan di langit yang terdekat , dan hal ini sesuai Firman Allah SWT Sang Pencipta Alam semesta dan seluruh isinya serta Yang Maha Mengetahui Segalanya : ( Q.S. Al-Mulk : 5 ): “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang , dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan , dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala “.

  • Pertama saya turut bersimpati atas musibah Tsunami
    dan meledaknya Reaktor Nuklir di JEPANG.

    BTTT

    1. Ya Benar, sekarang ini (90%) saya ragu dengan teori REAKSI FUSI pada Matahari dan (90%) saya yakin bahwa Matahari bekerja TIDAK dengan REAKSI FUSI.

    2. Sebagai Alternative kini 90% saya yakin Matahari bekerja dengan REAKSI RANTAI PLASMA.

    3. Yang Abadi bukan batuan/logam inti Mataharinya, tetapi Energi Magnestime-nya(hukum kekal tranformasi Energi),
    mengenai logam/batuan inti matahari dari mana ? pertanyaan yang sama juga berlaku untuk yang PRO FUSI.

    4. Bila kata Abadi terkesan lebay, saya ganti istilah Energy (Magnetisme) Abadi
    menjadi Energi (Magnetisme) PERMANEN, dan batuan/Logam = Materi Padat.

    Kenapa ? simple.

    1. Efek Visual matahari tidak mirip dengan REAKSI Nuklir,bila membandingkanya dengan Efek Visual REAKSI FISI, apalagi bila mencoba menghitung volumetrik efek potensi gaya
    dan membandingkanya dengan realitas sepertinya teori FUSI di Matahari makin lemah.

    2. Pada data empiris, H/He + Energi = Cahaya Biru, kecuali + H/E+O = Cahaya Oranye (api)

    3. Dari beragam Skenario REAKSI FUSI, hampir semuanya BUNTU dalam Uji Praktek.

    4. Lagi-lagi saya menemukan Paradox, Skenaio FUSI yang merupakan KEBALIKAN FISI,Bukankan Energi untuk memecah sebanding dengan Energi untuk menggabung,
    Bukankah Aksi = Reaksi, Exogen = Endogen, Push = Pull, dll.

    Ok katakanlah butuh semacam Efek timulan atau akselerasi Dynamic, tapi semestinya
    cukup dengan x2 atau maximal x4, tidak dengan kalkulasi yang nyaris buntu,
    terlebih banyak formulasi enginering x4 = Seimbang dan Stabil.

    5. Sekedar Membandingkan REAKSI FISI maupun REAKSI FUSI pada BOM ATOM/H, materi Nuklirnya tidak lebih dari sebesar bola Basket, dan menghasilkan Efek Kejut yang mampu menghancurkan dengan radius 70 – 150 km, bayangkan dan bandingkan bila materi NUKLIRNYA sebesar MATAHARI, EFEK DENTUMAN-nya bisa menghancurkan TATA SURYA, dan selama ini itu tidak terjadi.

    6. BINTANG KATAI – DWARF, apalagi bila merujuk pada bintang dingin makin jauh dari KARAKTERISTIK REAKSI RANTAI FUSI, dan JUSTRU lebih mudah dijelaskan dengan Teori RANTAI PLASMA.

    Unidentified Matter Object – UMO.

    Sebelum saya ragu soal FUSI justru saya sedang mengamati Potensi adanya UMO, yang saat ini kuberi kode TE (Ti-E)
    detailnya masih belum bisa saya paparkan, fenomenanya ada disekitar tapi terlupakan, dan pada proyeksi pengamatan saya ini akan mampu menjelaskan lebih detail tentang Rumor GRAVITON, ASTRO BEAM dll, Juga perpeluang jadi Pengenap.

    Sekali lagi ini sebatas HYPOTESAKU, yang saya sendiri mengakui ada kelemahanya.

    saya jadi teringat istilah SALJU ABADI di puncak jaya dan KUTUB.

    Trims.

  • Terima kasih atas tambahan infonya, tapi dalam pandanganku memahami ayat Al-Quran tidak bisa dilepaskan dari beberapa kondisi sebagai berikut :

    1. Asbabul-nujul

    2. Kondisi pemahaman umat pada saat Ayat diturunkan, simpelnya pada saat itu istilah-istilah atau materi ilmiah belum terdefinisi, belum ada istilah nebula, komet, meteor, galaxy, radiasi, carbon, ion dll, karenanya Allah banyak menggunakan istilah (kata)berbeda dalam menjelaskan adanya cahaya di langit.

    3. Kata hiasan pada bintang hanya sebagian dari fungsi yang disifatkan bukan makna mutlak, sama seperti Hadist yang menyebut PERHIASAN YANG UTAMA adalah Istri sholekha.

    4. Makna ayat diatas menggunakan kata masobih, bukan najm, bisa jadi itu maksudnya meteor atau asteriod, waullahu, a’lam.

    Terima kasih, salam untuk semua.

  • 1. Apakah bintang-bintang juga mengelilingi matahari? Bagaimana dengan bintang yang setiap pagi muncul di timur? Atau bintang-bintang yang membentuk layang-layang di sebelah selatan, apakah mereka juga mengelilingi matahari?
    2. Logika saya, jika bintang tidak mengelilingi matahari, suatu saat bintang tersebut muncul di barat dan tenggelam di timur, bintang layang-layang ada di utara.
    3. Terima kasih.

    • bintang-bintang tidak mengelilingi Matahari. Matahari juga bintang. Yag mengelilingi bintang adalah planet. bintang2 mengelilingi pusat galaksi. bintang layang-layang atau di rasi salib selatan tidak mengelilingi matahari sama seperti bintang lainnya.

      bintang2 dalam pergerakannya dilihat dari Bumi akan tampa terbit di timur dan terbenam di barat.

  • Jadi bumi mengelilingi matahari,dan apakah matahari juga bergerak pada porosnya?bagaimana dengan bulan,apa ada kemungkinan kalo bulan juga bergerak pada porosnya?berarti teori ilmuwan selama ini hanya hipotesa yang belum 100
    % kebenarannya?
    maaf,kalo banyak pertanyaan,soalnya saya juga masih 13 tahun,masih mau belajar.

  • 1,Jadi teori yang menyatakan bumi berputar mengelilingi matahari belum 100% kebenarannnya?
    2,Apakah ada kemungkinan bahwa matahari juga bergerak pada porosnya?
    3,Kalo bulan,apakah bulan mengelilingi bumi?

    • 1. bumi dan planet2 di tata surya bergerak mengelilingi Matahari. dan itu bukan teori lagi tp memang sudah ada hasil pengamatannya.
      2. semua obyek di alam semesta berputar pada porosnya. matahari, bumi, planet – planet dan bintang2 lainnya.
      3. ya bulan mengelilingi bumi.

      sistem keplanetan itu terdiri dari planet dan bintang induknya. si planet mengelilingi bintang induk. kemudian planet dan bintang induknya bersama2 sistem keplanetan dan bintang-bintang lain bergerak mengelilingi pusat galaksi. di dalam sistem keplanetan setiap planet juga ada yg memiliki satelit yang bergerak mengelilingi si planet seperti halnya bumi-bulan

  • Nabi saw bersabda kepada Abu Dzar r.a dan matahari telah terbenam. Artinya:”Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia (Abu Dzar) menjawab:’Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’. Beliau bersabda:”Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah Arsy, kemudian minta izin lalu diizinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu dia tidak diizinkan. Kemudian dikatakan kepadanya; Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari arah barat (tempat terbenamnya). (Muttafaq Alaihi)

    Kata-kata “; Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari arah barat (tempat terbenamnya).” Tampak begitu jelas bahwasanya matahari lah yang mengelilingi bumi dan karena perputarannya itu menjadikannya terbit dan tenggelam. (sumber : http://www.ahlalhdeeth.com)

    • Kabah di mekah itu posisinya tepat dibawah arsy , dan boleh jadi saat itu ketika matahari beredar dan terbenam menghilang dibalik bumi , matahari lagi berada sejajar dibawah kabah …

      • Kabah adalah pusat alam semesta. Bulan kelihatannya mengelilingi bumi, tapi sebenarnya bulan itu sedang mengelilingi Kabah, begitu juga matahari, semuanya mengelilingi kabah.

        Kabah itu spesial.
        Kabah tidak bisa dihancurkan, kalau tidak percaya coba jatuhkan bom atom di atas kabah, tapi sebelumnya singkirkan dulu orang-orang yang lagi haji untuk antisipasi takut-takut burung ababil telat datang.

  • menghubungkan Ilmu pengetahuan alam dengan agam sepertinya mustahil , anggap saja “Ilmu Pengetahuan Alam dan Agama adalah 2 ilmu YANG MEMBICARAKAN HAL YANG SAMA DENGAN BAHASA YANG BERBEDA” kedengaranya lebih beradap dari pada menentang satu sama lain

  • pendapat si A bisa muncul krna adanya pendapat si B, pendapat si B bisa ad krna pendapat si C, dan bisa sj begitu seterusnya smpai2 kita tdk tahu asal muasal pndapat trsebut baik benar atau salahnya, mungkin ini terjadi karena akal pikiran manusia yang sangat luas

    oleh karena itu ada baiknya kita menghargai pndpat org lain yang berbeda dengan kita, dan janganlah kita berselisih pendapat akibat suatu hal yang memang belum jelas kebenaranya krna itu hanya bisa menimbulkan dosa apalagi kalo emosi dh terlibat di dlmnya

    setiap suatu topik yang terdapat banyak pendapat itu jelas2 benar dan salahnya mutlak hanya Allah yang tau, apalagi setiap pendapat itu nanti akan dipertanggung jwab kan oleh org yang mengemukakannya di PENGADILAN Allah, krna hanya Allah lah yang Maha Adil dan Tahu akan segala2nya yang ada di Dunia ini

  • Rekan dan rekin, bukan mau sok tahu, tapi sayapun ingin memberikan kontribusi ringan didalam thread ini. Yaitu:

    Banyak sekali ayat-ayat didalam al-Qur’an yang bersifat metafora, atau dalam bahasa gaulnya disebut “ayat mutasyabihhah”. yaitu ayat yang tidak bisa difahami begitu saja secara tekstual, namun harus ditafsirkan terlebih dahulu. Baru kemudian difahami artinya.

    Seperti beberapa contoh dibawah ini, bilamana kita artikan secara tekstual, maka pengertiannya jadi “luar bisa”:
    Allah memiliki wajah (Al-Baqarah 115 & 272)
    Allah memiliki tangan (Al Fath 10, Adz Zaariyaat 47)
    Allah memiliki mata dan kuping (Asy Syura 11)
    Allah memiliki betis (Al Qalam 42)
    Allah memiliki kaki (Shahih Muslim 2187)
    Allah lupa (At-Taubah 67)
    Allah sakit (Shahih Muslim 2569)
    Matahari tengelam kedalam lumpur hitam (Al-Kahfi 86)

    Saya yakin ummat Islam yang masih mentakzimi faham geosentris (matahari mengelilingi bumi), akan meyakini juga bahwa bumi ini rata, atau ceper seperti nampan.

    Mengapa demikian?
    Faham bahwa bumi ini datar, dibutuhkan untuk mendukung faham absurd lainnya, yang meyakini bahwa Allah itu berada “diatas/arsy”. Dan pengertian “atas” ini, adalah harus atas mutlak.
    Sebab, bilamana bumi ini bulat, maka pemahaman atas itu jadi relatif. Atas kata penduduk bumi bagian selatan, menjadi bawah bagi penduduk bumi bagian utara.

    Kalau kita ajak muter-muter melalui model-model matematika/astrofisika, niscaya mereka tidak akan sanggup memahaminya. “Ora mudeng” kalau dalam bahasa Inggrisnya.

    Yang paling mudah, kita patungan untuk beliin tiket dia berangkat ke Reykjavik/Eslandia, atau ke Helsinki/Flnlandia.
    Biar termangap-mangap melihat matahari yang tidak pernah tenggelam. Bahkan tidak jarang matahari berkejaran dengan bulan.
    Itu salah satu fakta/bukti yang menjelaskan bahwa matahari tidak menngelilingi bumi.
    Tapi saya agak khawatir juga. Kalau dia sudah menyaksikan kejadian itu, jadi tidak percaya lagi sama Islam.

    Itulah. kata orang bijak.
    Agama tanpa ilmu buta, ilmu tanpa agama tuli.

    Wassalam.

  • Elektron mengelilingi Nucleus.( Anti-clockwise )
    Manusia mengelilingi Kaabah.( Anti-clockwise )
    Bulan mengelilingi Bumi.( Anti-clockwise )
    Bumi mengelilingi Matahari.( Anti-clockwise )
    Matahari mengelilingi Inti-Galaksi.( Anti-clockwise )
    Galaksi berjauhan antara Galaksi yang lain.

    Bumi juga bergerak .. matahari juga bergerak (membawa semua benda yg tdpt dlm tata surya kita)..
    Wallahualam

  • Mohon Maaf sebelumnya, kayaknya kita gak perlu mengait2kan artikel ini dg agama deh, kalau mau komentar soal agama usul sy sih jgn disini, kalo gak percaya sm artikel ini, lbh baik jgn komentar yg memprovokasi dan bawa2 agama. Cukup keluar dr situs ini aja, simpel kan.
    Trus sebaiknya komen yg di release di saring deh. Krn kita yg masuk ke situs ini adl utk mencari pengetahuan, pas baca komentar2 yg sdh membawa2 agama, jd males bgt, gak pd tempatnya gitu. Mhn maaf jika kata2 saya ada yg menyinggung rekan sekalian.

  • Kepada mereka diantara umat Islam dan selain mereka yang berada di dalam polemik perbedaan dan kontroversial dalam memandang teori Heliosentris dan Geosentris … dengan membela salah satu dari keduanya serta membantah orang-orang yang menyelisihinya …

    ? Kepada mereka yang terjebak dalam sikap fanatik demi mempertahankan teori Heliosentris dan melemparkan berbagai hujatan, cacian dan makian terhadap pendukung teori Geosentris tanpa melihat hakikat perbedaaan dan akar persoalan yang sesungguhnya … hingga akhirnya mereka menolak hujjah ilahiyah yang diturunkan dari atas langit ke tujuh pada satu sisi dan menolak pengetahuan sains fisika modern pada sisi yang lain dengan mengatasnamakan kemajuan sains dan teknologi dalam waktu yang sama …..

    Kepada mereka yang mengambil sikap melampaui batas dalam membela teori Geosentris serta membantah para pendukung teori Heliosentris dengan mengataskan Islam … lalu dalam waktu yang sama menolak ilmu pengetahuan sains fisika yang merupakan ayat-ayat KauniyahNya … dan yang tidak akan mungkin bertentangan dengan ayat-ayat kalamNya… tanpa berusaha mempelajari dan mendalami sains fisika lalu melihat letak akar persoalan yang sebenarnya …

    Kepada mereka yang mengambil sikap diam… masih dalam kebingungan dan keraguan atau karena masa bodoh dan tidak peduli terhadap persoalan… oleh karena menganggapnya sebagai permasalahan klasik yang tidak perlu dibahas, diperdebatkan atau dibesar-besarkan dan tidak perlu pula untuk di gencarkan dan disebarluaskan diantara manusia…

    Kepada mereka karya ini kami persembahkan hanya dengan mengharap ridho Alloh ’Azza Wa Jalla semata … dan dengan do’a agar semoga dengannya dapat menjadi penjelas bagi yang masih ragu dan penerang bagi yang masih bimbang dengan seidzinNya… dalam menemukan akar persoalan dan hakekat permasalahan yang sesungguhnya tentang teori Heliosentris dan Geosentris … Amien

  • Waah…
    Ini kakak alumni ITB juga toh…
    Pantesan bagus-bagus artikelnya,,
    Insyaallah tahun depan saya juga akan masuk Astronomi-ITB,
    Bisa bnyak tanya2 nih,hahahaha

  • pengamatan bapak tidak benar . air keciprat kemuka bukan menandakan bumi berputar tetapi kecepatan gerak kedepan sebelum air jatuh ketanah mengenai muka dulu. sebelum air mengenai muka dan jatuh ketanah air hujan itu berada dibawah payung kerena kecepatan langkah tadi. jika kita tetap air hujan tidak berada dibawah payung. gerak cepat tadi itulah penyebabnya.bukan dikatakan bumi berputar. bumi tetap tidak berputar. mata harilah yang berputar mengelilingi bumi. tiori atau pendapat saya mata hari berputar mengelilingi bumi. argumen saya sebagai berikut. pas waktu indonesia bagian barat menunjukan pukul 6 pagi.heli kopter dengan ketinggian terbang lebih kurang 1000 meter diudara berputar radius lebih kurang 1000 meter. sementara mata hari muncul ditimur. kita lihat dengan rentang waktu 12 jam. artinya sudah jam 6 sore. menurut saya heli kopter tetap berada atau berputar ditempat itu juga.namun mata hari sudah dibarat atau jam enam sore.jadi artinya bukan bumi berputar, tetapi mata hari berputar terhadap bumi. pendapat saya walau belum dilakukan percobaaan secara logika seratus persen benar.

    • Pak Syahriel se… mungkin Bpk lupa bahwa bumi berputar itu beserta atmosfirnya / udara yg menyelimuti bumi… pemikiran seperti itu sama dengan kita melempar batu ke udara dg tegak lurus jatuhnya tetap disitu tdk jatuh ditempat lain, yg secara sederhana disimpulkan bahwa bumi diam, krn kalau berputar batu tsb akan jatuh di bbrapa meter ditempat lain. jd jelas helikopter yg bapak maksud itu ada dalam atmosfir bumi yg ikut berotasi berputar bersama Bumi karena tertahan grafitasi bumi,..kalau helikopternya keluar dari atmosfir / ke luar angkasa akan beda hasilnya… he he.. itu menurut saya,,mohon maaf saya sedikit menanggapi komentar Bapak.

    • Pendapat kamu ini benar kalo bumi tidak memiliki gravitasi. kenyataannya heli yg terbang di udara ini masih dalam pengaruh gravitasi bumi. Buktinya kalo baling-baling heli dimatikan pasti heli jatuh ke tanah. Karena masih dalam pengaruh gravitasi bumi, heli juga IKUT BERPUTAR bersama bumi MESKIPUN dia tidak menyentuh tanah.

      udara yg kita hirup ini jg dalam pengaruh gravitasi bumi. kalo kamu bilang udara tidak kena pengaruh gravitasi bumi, udara sudah terbang ke angkasa luar dan kita sudah mati semua karena bumi tidak ada udara.

  • ibu sebenarnya yang bisa ditiorikan dengan argumen , percobaan, juga dengan rumus mati- matika, dengan penalaran dan lain sebagainya untuk benda yang benda yang belum ada. misalnya kapal terbang, komputer, kecepatan cahaya. dulukan benda yang belum ada, sekarang jadi adakan. untuk alam semestakan benda yang sudah ada. ini tidak bisa dilakukan. dipaksakan hasilnya nol. tidak ada satu buktipun. mengenai hujan pakai payung. disini bukan bumi yang bergerak. gerak itulah yang menyongsong air. gerak bintang bergerak sedikit oke , pengamat maju melangkah oke, tapi bumi diangkat. masuk kedalam rumus. ya jelas sudut bumi tidak nol. dimasukan kedalam rumus kok.. sama seperti hal ini satu orang mengatakan yang satu lagi tidak. yang satu lagi duduk diam seperti patung. lalu yang diam ini atau patung ini diangkat untuk bergabung. walau diam aja atau seperti patung. patung sudah jelas tidak posisi nol, dimasukan kedalam rumus kok. kompor yang lagi marak kita lihat dari dekat ya jelas apinya birunya yang jelas kelihatan. kalau menjauh ya nampak agak merah , jauh lagi ya merah kita lihat. ini memang itu keadaannya ya memang begitu. ya yang mendekat bintang kebumi . nampak biru. menjauh bintang dari bumi ya jelas kelihatan merah. bukan kerena bumi bolak balik mendekati mata hari. bumi tidak bergerak. bukti lagi masa ada daerah bersalju, kalau memang mata hari sangat jauh besarnya mata hari dibanding bumi. lagi ada photo atau gambar bumi seperti itu dan mengambang diudara, juga dari ketinggian berapa diambil photo atau gambar ter sebut. bumi itu gelap tidak ada cahaya. tidak ada buktinyakan sampai sekarang. mana buktinya semua menjadi nol ketika saya jawab. sudah saya bilang tidak bisa dimasukan dalam rumus apapun kalau barang itu sudah ada. hasil nya akan nol atau tidak ada. oke saya buat tiori. dunia atau alam ini berupa gumpalan es bulat dan besar besar. kurun waktu mencair. menjadi air sekeliling dan ditengah bulatan bulatan uap. uappan es ini lambat laun yang besar jadi mata hari, kecil jadi bulan , bintang dan lain -lain. disisi lain kurun waktu yang seperti lingkaran yang sangat besar yang air berubah seperti ada tanah ketika memegang air itu. lambat laun atau kurun waktu berubah jadi bumi. bumi hasil tiori saya jutaan kali lipat besarnya bumi dibandingkan yang lainnya. mata harilah mengelilingi bumi. kerena mata hari kecil tiori saya, jelas ada daerah dibumi sedikit disinari, maka ada daerah bersalju. tidak masuk akalkan terang tidak masuk akal. karena benda yang ada tidak bisa ditiorikan. kalau saya paksakan saya masukan kedalam rumus mati – matika dan yang lain. hasilnya akan nol, sama hal tiori- tiori yang sudah ada mengenei ketatasuryaan. hasilnya sama-sama nol. untuk kebenaran supaya ada pakta yang memang pakta. saya pakai ilustrasi. pas indonesia bagian barat menunjukan pukul 6 pagi. helikopte terbang dengan ketinggian lebih kurang 1000 diudara berputar dengan radius lebih kurang 1000meter. sementara mata hari mulai muncul ditimur. kita ambil rentang waktu 12 jam. arti sudah jam 6 sore. kita lihat hasilnya. menurut saya helikopter tetap berada berputar disitu. namun mata hari sudah dibarat. jadi bukan bumi berputar tapi mata hari terhadap bumi. walau belum dipratekan langsung hasilnya secara logika 100 benar. yang lainnya yang dilakukan para peneliti memang benar. begitu bu

    • Pak Syahril, maaf mungkun Bapak belum tau gerak semu… jd kalau kesimpulan bapak seperti itu, bila bapak naik mobil terus melihat kesamping dari kaca mobil, ketika bapak melihat pohon2 dll bergerak ke belakang maka kesimpulan bapak pohon lah yg bergerak karena jelas yg dilihat pohon yg bergerak kebelakang sedangkan bapak masih tetap diam didalam mobil, gitu kan ??,,, ilustrasinya pohon2 sebagai mataharinya dan bapak yg didalam mobil helikopternya, mobil sebagai bumi nya,,,ha ha ha..

  • Boleh nimbrung gaaa ?
    Pertama2 saya hargai komentar pak Syahril. Saya bukan kru langitselatan. Saya hanya orang biasa 🙂

    Namun, sekedar memberi pertanyaan dan masukan:

    1. “mengenai hujan pakai payung. disini bukan bumi yang bergerak. gerak itulah yang menyongsong air”. Gerak itulah yang menyongsong air: Ini maksudnya gimana pak ? Yang “menyongsong” itu biasanya benda. Benda apa yang menyongsong air dalam penjelasan pak Syahril ?

    2. Menarik mengenai ilustrasi helikopter tadi. Namun akan lebih tepat jika dibuatkan percobaan. Kebetulan saya suka perhatikan eksperimen2 UAV, termasuk helikopter. Biasanya, helikopter itu akan dianggap “stationary” di ketinggian tertentu dan di koordinat tertentu, jika posisinya terhadap suatu “referensi” adalah tetap dalam rentang waktu tertentu (anggap saja dari pagi sampai sore). Nah, kalo di engineering, referensi tersebut adalah bumi. Dengan teori bumi berputar ataupun bumi stationary, hasilnya sama: helikopter akan berada di tempat yg sama, karena referensinya bumi. Problemnya adalah: untuk membuktikan bumi itu berputar, referensi yang digunakan sebaiknya referensi yang DIAM SECARA ABSOLUT. Dan itu sebaiknya bukan bumi, karena bumi sedang kita perdebatkan saat ini. Ada ide, referensinya apa ? 🙂

    3. Terkait dengan nomor 2. Logika kita memang akan mengatakan helikopter itu akan tetap di posisinya dari pagi sampai sore. CUman ingat, kita sendiri tidak berada di referensi yang netral. Kita berada di referensi yang sedang diperdebatkan, yaitu bumi. Akal pikiran kita sudah terlatih untuk melihat semuanya dengan referensi bumi. Oleh karena itu maka kita melihat semua benda langit mengelilingi bumi. Tetapi ini juga belum bisa menjelaskan bumi itu berputar atau diam. KITA TETAP HARUS MENCARI REFERENSI ABSOLUT YANG DIAM. Dan itu bukan bumi, karena bumi sedang kita perdebatkan 🙂

  • pak maaf jawaban kemarin saya ralat sedikit. kata semu sama dengan tidak jelas. dan bisa dimasukan kedalam kalalimat. seperti yang telah saya tulis kemarin. untuk membuatan kapal terbang tidak ada hubungannya dengan gerak semu, begitu juga dengan sesuatu ilmu. yang ada dimukabumi ini. kerena keadaan semu terjadi kerena alami. tampa ikut campur tangan manusia. seperti bapak utarakan. bapak tidak ada mempunyai pikiran sebelum bapak berpergian naik mobil. aku membuat gerak. semu. kan tidak. inilah data yang dapat diterima secara logika. begitu juga alami tidak ada ikut campur tangan manusia. namun kita harus terima, es dingin motor ada roda kerbau ertanduk, ayam betina bertelur mata hari terbut ditimur tenggelam dibarat bumi setiap hari kita pijak orang ada berkelahi, ada terwa, menanggis dan lain sebagainya. ini semua data yang dapat diterima secara logika. jadi untuk memecahkan suatu masalah didunia memakai secara masuk akal. kalau secara tidak masuk akal itu pak flim karton. flim planet, flim mak lampir

    • Yg dimaksud kata semu disini bukan berarti tdk jelas,, tp ini bahasa yg biasa digunakan utk istilah fisika. coba dlm kasus naik mobil, lalu timbul gerak semu, gerakan laju mobil jelas, pohon2 yg seolah melaju kebelakang dpt dilihat dg jelas, bagian mana yg gak jelas ??

    • Pak syahril redaksi bapak sangat jelek.
      logika bapak jungkir balik, saran saya jangan terlalu memaksakan pemikiran bapak.
      banyak membaca sehingga konsep bapak jauh lebih baik lg

  • pak bapak mau samakan matahari jelas mengelilingi bumi secara logika jelas kelihatan dengan mata kepala kita. dengan sewaktu naik mobil kita melihat kebelakang kita lihat pahon pohon berjalan. jadi bapak ngambil kesimpulan . bumi bergerak terhadap matahari. bapak gerak semu yang bapak contahkan mobil dengan pohon tadi. mobil yang bergerakan, pohon pisang tidakkan. mata hari jelas bergerakan, bumi tidak bergerakkan. dua dua ini berjalan sendiri sendiri. matahari mengelilingi bumi adalah gerak nyata. logi naik mobil, nampak pohon dibelakang seperti bergerak. ini gerak semu atau tidak nyata. semu ditujukan kepada pohon. seakan bergerak, tapi sebenarnya tidak bergerak secara logika, masuk akal. begitu juga mobil . mobil bergerak nyata, logika. pengertian semu adalah tidak jelas atau tidak nyata. jadi tidak ada hubunganya gerak semu dengan mata hari mengelilingi bumi.

    • Teori yg bapak percaya itu teori Geosentris,,, yg dulu pernah dipercaya org2 karena yg nyata terlihat oleh mata mereka memang sprti itu, … tp skr teori itu sdh ditinggalkan krn setelah diteliti lg oleh banyak para ahli diantaranya Gallileo gallilei.. ternyata teori itu tdk tepat,, yg tepat adalah Teori Heliosentris yaitu Matahari sebagai pusat tatasurya, dimana planet2 nya termasuk bumi mengelilingi bintangnya yaitu matahari… jd bukan hanya gerak nyata yg dilihat, tp dibuktikan dg penelitian pergerakan planet2 lain dan benda2 ruang angkasa lainnya oleh para ilmuwan.. kalau memang Bapak tetap percaya dg teori geosentris sih gak2 apa itu kan hak bapak,, kita disini cuma beda pendapat sj,,, tp saya lebih mempercayai teori heliosentris..

  • saya ralat jawaban saya terdahulu . mengenai pengamatan hari hujan pakai payung. air hujan turun sampai ketanah dalam keadaan miring. air hujan itu turun kebumi bentuknya seperti sapu lidi. artinya miring segala sisi. kalau kita amati diruangan terbuka mengenai air hujan turun kebumi. misalnya kita mengamatinya dipondok. coba lihat air hujan diudara sampai jatuh tanah, kekira, kekanab, kemuka, kebelakang, diagonal atau miriing kesegala arah. akan nampak air hujan diudara sampai jatuh tanah dalam posisi miring dari segala arah. lebih jelas lagi kita sewakyu nauk kereta atau mobil. air hujan miring datangnya dari arah muka. walau kita dari segala arah atau berputar segi empai. jadi hubungannya pada hari hujan memakai payung dengan berjalan cepat dan cepat keciprat air dari muka. jarak antara kepala dengan payung lebihkurang 30 centi meter. jadi air hujan yang tidak mengenai payung berada dibawah payung dengan sendirinya mengenai muka. jadi bukan kerena bumi berputar

  • saya ralat sedikit. gerek semu itu ditujukan kepada pohon. seakan akan pohon bergerak. inilah gerak semu. pohon tidak bergerak secara logika atau nyata

  • pak siapa bilang bintang tidak bergerak. bintang memang bergerak. bintang bergerak,artinya bumi bergerak juga. jadi kerena bintang bergerak secara otomatis bumi bergerak. ilmu dari mana bapak pakai. pak semua benda langit bergerak. seperti, awan,bulan,matahari, bintang dan lain lain itu yang nama yang tidak dapat dibantah. benar secara logika.bumi dikatakan bergerak. bumi tidak bergerak. pak tiori ketatasuryaan tidak ada.kerena alam ini udah begitu adanya. pak barang yang udah tidak bisa ditiorikan. kecuali barang yang belum ada, seperti, kapal terbang belum ada sekarang ada atau tiori buat kapal terbang dulu belum ada sekarang udah ada, tiori ekonomi yang dulu tidak ada sekarang, kecpatan mana yang lebih cepat, kecepatan suara, kecepatan cahaya, kecepatan getaran. ini dulu belum ada tiorinya sekarang sudah ada. kecepata suara, cahaya, getaran inilah karaktestik alam bisa ditiorikan.tapi dasarnya alam tidak bisa ditiorikan. kerena alam sudah memang begini, barang yang sudah ada. pak jangan main tebak. pak jangan ditebak ada manusia diplanet, manusia planet, yang ada manusia bumi. biasanya kebenaran itu tidak takut. mau mau bapak beradu pendapat dengan saya mengnai alam ini dimuka forum. kalau melalui internet satu triliunpun yang bapak amat saya akan jawab. empat bapak amati tentang bumi mengeliling matahari sudah saya jawab. pengamatan bapak salah. yang benar matahari berputar mengelilingibumi. jika bapak setuju, saya sambut, kalau tidak setuju tidak apa.

    • Kalau matahari yg mengelilingi bumi,, berarti tiap hari matahari mengelilingi bumi atau1 putaran mengelilingi bumi dlm 24 jam…,.,,, ingat diantara bumi dan matahari kan ada bulan,,,, jd kebayang yg terjadi adalah tiap hari akan ada gerhana matahari,,dan tiap malam bakal ada gerhana bulan…. he he he…luar biasa….!!!!

  • menurut saya bumi dan matahari sama-sama bergerak, karena klo tidak bergerak pasti akan runtuh salah satunya. bumi adalah benda angkasa demikian juga dengan matahari.

  • bapak-bapak ibu- ibu dan saudara saudari sekalian. untuk mendukung bumi mengambang dan berputar diudara inilah tiorinya. sebelum ada ketatasuryaan, yang ada kabut besar berputar sangat cepat. keluarlah di dlm kbt dan yg keluar itu menjadi bm, bln dan lain sebsgainya. tiori yang lain , dua bintang besar mendekat ke mth. dlm ms ym lm akibat mendekatnya bintang ke mth, maka tercipta bm bln dan lain sebagainya. tiori saya, sebelum ketatasuryaan terbentuk yang ada salju bulat yg bsr. dalam kurun waktu salju tadi mencair menjadi air yg berbentuk seperti lingkaran. uapan air atau uapan salju yang mencair berbentu bulatan -bulatan yang berbeda ukuranya yang berada ditengah lingkaran air atau salju yang sudah mencair.dalam kurun waktu yg lm bulatan yang berada di tengah lingkaran air tadi beruba menjada bn,bm dan lain sebagainya. disisi ain air sudah ada makhluk hidup seperti kan. mengenai tiori yang mendukung bumi berputar mengelilingi mth lihat di fail google yang lain supaya lebih jelas. bumi seperi lingkaran atau dua buah piring makan yang disatukan bahagian mukanya. bm lebih besar dr mth dari tanah tanah yg kita pjak ,lautan dan jauh nun diatas. mata hari berputar dari atas kebawah mengelilingi bm. inilah pembuktiannya. o, adalah matahari, a1, a2, a3 ,a4. ini adalah posisi mata hari. dengan sampel dua negara yaitu amirika serikat dan indonesia [ perbedaan waktu 12 jam] matahari berputar dari kiri kekanan atau searah jarum jam. dengan pendekatan putaran matahari 6jam. indonesi dan amirikaserikat [tulisannya] berada diantara a1 dengan a3. dan a4 dengan a2. tulisannya lebih dulu seperti [ amirika serikat indonesia]pada saat matahari berada diposisi oa1, indonesia , pagi hari , jam 6. amirika serikat sore hari, jam 6 [ dengan jarak kematahari sama jauhnya]. pada saat matahari diposisi oa2, indonesia. siang hari, jam 12, keranah matahari mendekat ketitik atau indonesia.amirika serikat, malam hari ,jam 12. kerena matahari semakin menjauhdari titik atau amirika serikat. pada saat matahari berada diposisi oa3, indonesi dan amirika serikat sama hal nya pada posisi matahari di oa1.tapi keadaan berubah, indonesi adalah sore hari , jam 6. aamirika serikat pagi hari, jam 6. pada saat matahari diposisi matahari di posisi oa4. indonesia malam hari, jam 12. amirika siang hari, jam 12. balik ke posisi matahari ke oa1. indonesia, pagi hari , jam 6. amirika serikat jam sore hari, jam 6. dan begitu seterusnya. jika dilihat kalau matahari berputar mengelilingi bumi tidak ada malamnya. memeng kelihatannya benar. tetapi tidak. mari kita lihat penjelasannya . misal kita memandang tower yang tingginya 200 m. dengan jarak dari kita sekitar 100 m, tampa halangan pandangan.tower jelas terlihat sepenuhnya. coba kita taruh suat bendan dengan tinggi sekitar 10 m, lebar, sekitar 2m. apa yang terjadi. tower tidak nampak sepenuhnya. sekarang kita misalkan tower itu dapat berjalan , dengan jalannya tidak menurun dan mendaki melainkan tetap. apa yang terjadi, tower sudah tidak ada atau hilang dari pandangan kita. sekarang mari kita perhatikan yang lain lagi. misalnya bangunan ,misalnya gedung, ukuran 100 kali 100, tinggi 15 m, hari sudah jam 4 sore, kita berada didepan gedung.bagaimana keadaan didepan gedung, ditempat kita berdiri. gelap atau terang. jawabnya jelas gelap.kerena ditutupi bayangan gedung. begitu juga halnya dengan bumi, semakin jauh matahari dari titik atau suatu negara semakin banyak gundukan-gundukan tanah, gunung-gunung dan pohon-pohon yan, dari mulai tempat kita berdiri sampai nun jauh disana[menghalangi pandangan kita dan sekalian gelap, kerena akibat bayangan benda-benda tadi.pak gerhana, sudah ada dari dulunya. manusia hanya memberi istilah, maka gerhanalah. dan mencatat sekali berapa tahun ter jadinya gerhana baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan.pak biar bapak tau bulan dan bintang ada disiang hari. kerena matahari lebih terang dari bulan dan bintang makanya tidak nampak.pak dindosia malam, ada bintang. kan diamirika siang.pak matahari bersinar terus.negara diseluruh dunia tidak malam semua dan tidak siang semua

      • sepertinya pak syahril ini pintar, tp sayang cara penulisannya aneh, letak titik dmana, letak koma dmna, SPOK gak beres, jadinya saya gk ngerti apa yg mw d sampaikan pak syahril ini. Sayam merasa seperti membaca tulisan anak kelas 5 sd.

      • sepertinya pak syahril ini pintar, tp sayang cara penulisannya aneh, letak titik dmana, letak koma dmna, SPOK gak beres, jadinya saya gk ngerti apa yg mw d sampaikan pak syahril ini. Saya merasa seperti membaca tulisan anak kelas 5 sd.

    • Bapak Syahril ini ilmuwan, dukun, atau orang mabuk ya? ..
      Koq tulisannya seperti orang habis nenggak bir satu krat .. hehehe ..

  • yang ada gerhana matahari, gerhana bulan tidak ada. gerhana matahari terjadi cahaya matahari tidak terang, yang tadi tidak nampak bulan berputar mengelilingi matahari, sekarng. jadi terjadi gerhana matahari. diakibatakan kerena matahari cahaya matahari tidak terang. sebenar bulan terur berputar mengelilingi matahari dan berada didepan matahari, tapi kerana matahari cqahayanya terang, jadi bulan tidak nampak secara terus menerus berputar mengelilingi matahari.kurangnya. GERHANA MATAHARI SAMA DENGAN KURANGNYA CAHAYA MATAHARI. SAYA HARAP KEPADA SELURUH ASTRONOM, PENGAMAT DISELURUH DUNIA HENTIKAN SABOTASE INI MENGENAI BUMI MENGAMBANG DAN MENGELILINGI MATAHARI. MATAHARI BEGINI LETAKNYA, BULAN, BEGINI LETAKNYA, , BIMTANG, BEGINI LETAKNYA, BUMI BEGINI LETAKNYA. JARAK SATU PLANET YANG SATU KE YANG LAINNYA SEJAUH INI, BESARNYA BUMI SEGINI, BESARNYA BINTANG SEGINI DAN LAIN SEBAGAINYA ITU ADALAH TIDAK BENAR ATAU BOHONG. JIKA BENAR TANTANG SAYA, BANTAH MEMBUKTIAN MATAHARI MEMANG BENAR BERPUTAR MENGELILINGI BUMI. SEMUA ARGUMENTASI YANG MENDUKUNG BUMI BERPUTAR MENGELILINGI MATAHARI ITU ADALAH TIDAK BENAR [SAYA SUDAH MENJAWAB ATAU MEMBANTANYA. SAYA TUNGGU MELALAUI INTERNET, ATAU LANGSUNG KELAPANGAN. TUNJUKAN PENDAPAT ANDA SECARA TERANGAN-TERANGAN KEPADA MASYARAKAT DUNIA BAHWA PENDAPAT ANDA BENAR. JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI . INI NOMOR HP SAYA 088261518290

    • pak Syahril..begini lho pak, dalam tata surya kita itu ada matahari dan planet-planet termasuk bumi. Matahari itu sangat besar tapi diam/tak bergerak. Sementara planet-planet ( 9 planet ) itu jauh lebih kecil dan semuanya mengelilingi matahari menurut lintasan dan jaraknya, sehingga planet-planet itu tidak tubrukan. Dalam hal ini bumi adalah salah satu planet..jadi ya..ikut mengelilingi matahari. Bumi punya 1 bulan yang mengelilingi bumi, yang secara otomatis juga mengelilingi matahari. Bumi sendiri juga berputar pada porosnya, sehingga terjadi pagi, siang, sore dan malam. Tentang semua ini Pak…bisa diilustrasikan dg benda-benda disekitar kita yang bentuknya bulat seperti bola volley, balon dll. Kalau pak Syahril tetap berpendapat seperti itu, coba dipelajari baik-baik Pak..sebenarnya itulah alam yang terjadi.

  • terima kasih pak sirait, tapi saya tidak bisa menggulangginya lagi. inti komentar saya adalah bukan bumi yang berputar terhadap matahari tetapi matahari yang berputar terhadap bumi. tapi bapak bisa bertanya langsung melalui hp. no hp saya, 088261518290

  • oke pak saya akan menerangkan sedikit [ intinya saja] dalam tiori saya mengenai ketatasuryaan tertanggal, 28, november, yang dalam satu kalimat tertulis. dalam kurun waktu yang lama bulatan yang berada ditengah lingkaran berubah menjadi bulan, bumi dan lain sebagainya. yang saya salah tulis dalam kalimat itu adalah, kata bumi. yang benar adalah kata matahari.tertanggal, 1 desember. sebelum, sebelum kalimat seperti ini. gerhana matahari sama dengan kurangnya cahaya matahari. ada tertulis kata, kurangnya.yang benar kata kurangnya tidak ada dibelakang kalimat diatas tersebut.

  • gerhana matahari [kurangnya cahaya matahari] disebabkan kerena pada saat-saat terteuntu [dalam waktu lama] cahaya matahari berkurang

  • dibelah nya bumi [globe] diantara benua eropa dan amirika serikat. dekat dan jauhnya jarak antara satu pulau dengan pulau yang lain, antara satu benua yang lain; nama [ istilah] seperti , selat sunda , selat malakat, laut merah, lautan antalantik, lautan india dan lain sebagainya adalah benar. artinya bumi [globe]dibelah] jaraknya sama [ jarak-jarak jauh yang telah disebutkan diatas]. bumi diketahui [jelajah] manusia masih sekitar dibawah satu persen.

  • Saya tambahkan, ada yang salah diatas. Pada saat posisi letak matahari lebih tinggi dari titik suatu negara, maka suatu negara itu siang hari. Pada saat posisi letak Matahari lebih rendah dari titik suatu negara, maka malam suatu negara itu.

  • aduh pak syahril… kok makin gak jelas aja. Sudah tata bahasanya kacau … (sedikit banyak menggambarkan betapa kacau pemahaman dan cara berpikir dia), keyakinannya pun kacau. Gak didukung oleh ilmu yang benar.

  • Jujur ya; kepala gua jadi puyeng baca tulisan pak Sharil, senut senut!.. lha wong tulisan kok acakadut gitu sih pak?.. sadar dong.. emang sy tau bapak pinter tapi ya klo mau ngedongeng pakailah bahasa yg mudah dimengerti, ampuun dweeh.. jadi merinding ih.”

  • aq lebih setuju dengan pak syahril. dan lebih yakin kalo matahari yang mengelilingi bumi. tapi masih belum menemukan titik temu yang jelas. bukan maksud membela. mungkin penjelasan secara tertulis ato lisan gak mungkin akurat. coba pak syahril buat sketsa mengenai teorinya. neil amstrong pernah bilang kalo bumi itu gelap total, begitu pula Sunita William astronot wanita yg mengatakan bumi gelap total hanya 2 titik cahaya yang di temukan, tapi bukan masalah 2 titik cahayanya itu. tapi gelapnya. karna bisa saja memiliki hubungan dengan teori pak syahril ini. kemudian titik pusat bumi yang berada dimekah dan GMT yang dinyatakan di mekah, serta medan magnet yang terkuat yang dimekkah. mungkin bisa mendukung teori pak syahril. dan penetapan jalur rotasi matahari mengelilingi bumi. sehingga akurat dengan penetapan waktu putaran bumi.

    kayaknya temen2 bisa merenungkan lagi, dan mengkaji lagi. toh g ada salahnya juga! bisa jadi itu yang benar. Allohua’lam bis sawab…

    “Wahai orang-orang yg beriman, janganlah sesuatu kaum mengolok-olokan kaum yg lain (karena) boleh jdi mereka (yang diolok-olokan) lbh baik dari mereka (yang mengolok-olokan), & jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jdi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lbh baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11).

  • Saya mau tanya, semoga ada yg bisa bantu: gambar galaksi bima sakti itu dibuat oleh siapa?

    Logika sederhana:
    1. Kita berada di galaksi bima sakti.
    2. Galaksi bima sakti konon sangat luas.
    3. Maka bagaimana kita bisa tahu bentuk bima sakti (krn kita ada di dalamnya)?

    • yg pertama kali membuat gambar galaksi bimasakti aku kurang tahu,,,tp yg pasti ahli astronomi.. terus mengenai bentuk galaksi bimasakti. menurut pemikiran saya, cara mengetahui bentuk galaksi bimasakti mungkin bisa di ilustrasikan seperti kita sedang dalam bis.. kita bisa mengamati dimana posisi kita,,lalu kita melihat keluar dari kaca bis ternyata ada bis lain yg lewat dan bentuknya persegi,, jd secara otomatis kita ber asumsi bahwa bentuk bis yg kita tumpangi jg seperti itu… ( bis yg kita tumpangi sebagai galaksi bimasakti dan yg lewat galaksi Andromeda )… jd bentuk galaksi bimasakti di ambil dari bentuk galaksi andromeda.. yg dipastikan bentuk galaksi itu mirip dg galaksi yg lainnya. mdh2an jawaban sederhana ini dapat membantu.. atau ada rekan yg lain yg lebih tahu..silahkan beri penjelasan.

      • Yg pastinya gk ada yg bs melihat bentuk bimasakti bos,itu cm asumsi d atas asumsi,analogi nya jg kurang tepat,trus gimana kalo kt dlm bis trus kt liat becak lalu kt bilang bis bentuknya kyk becak dong,jdi jgn telan mentah2 asumsi nasa bro,itu cm cgi dr nasa,

  • sesok taunya saya aja nih..

    bumi ibarat elektron, matahari ibarat inti atom. elektron mengelilingi inti atom, dan energinya jauh lebih kecil daripada inti atom. bumi gravitasinya gak lebih besar daripada matahari, berarti ya pastinya bumi mengelilingi matahari.

    bukannya semua benda di alam semesta ini terdiri dari atom-atom kecil yang mengumpul. kalo sifat dari yang menyusun sebuah materi saja seperti itu, apalagi materi yang disusun oleh atom – atom itu, sifatnya pasti sama..

    CMIIW

  • Inilah pendapat saya tantang ini.
    Sebenarnya memang matahari mengelilingi bumi, tapi pada dasarnya matahari dan bumi beserta planet di galaksi bima sakti itu berputar mengelilingi satu titik.

    Jadi, bumi, matahari dan planet-planet lainnya di Galaksi bimasakti itu berputar. Memang matahari mempunyai massa yang sangat besar di banding planet lain, maka dari itu pergerakan matahari tidak terlalu terlihat oleh kita.

    kesimpulan: matahari dan bumi sama-sama berputar pada porosnya. matahari tidak diam di satu titik. karena setiap benda langit memiliki massa yang mempengaruhi pergerakan setiap benda langit.

    inilah pendapat saya tentang post ini. mungkin kalau ada kesalahan mohon perbaiki ya.. salam dari saya untuk penulis. 🙂

    • Kalau matahari mengelilingi bumi, terus bumi mengelilingi apa pak? bisa-bisa matahari tubrukan sama bulan…haha…

  • Assalamualaikum.wr.wb.

    Sebelumnya saya kurang sependapat dengan mas syahril tentang pengertian gerhana matahari sama dengan kurangnya cahaya matahari. kalo menurut saya gerhana matahari itu adalah peristiwa jatuhnya bayang-bayang bulan kebumi atau jika secara astronomisnya peristiwa ketika MATAHARI-BULAN-BUMI berada dalam satu garis lurus. kalo gerhana bulan Peristiwa jatuhnya bayang-bayang bumi ke bulan atau jika secara astronomi adalah Ketika MATAHARI-BUMI-BULAN berada dalam satu garis lurus. jadi gerhana bulan itu ada , bukan tidak ada.

    yah tapi itu haknya mas syahril mau berpendapat seperti apa.. saya tidak memaksakan pendapat saya.. tapi setidaknya saya punya dasar atas pendapat saya… 🙂

    kembali kepertanyaan “sebenarnya apakah bumi yang mengitari matahari ataukan matahari yang mengitari bumi??? “…
    untuk menelaahnya mari kita sama-sama berfikiran terbuka… jangan ada yang merasa benar dulu… 🙂

    Sebenarnya masalah ini harus dikembalikan ke defenisi dari gerak… kenapa kita bisa menyebut benda itu bergerak ???… itu karena sesuatu benda berubah posisinya terhadap benda yang lainnya… untuk gampangnya seperti ini ada orang A yang mengendarai mobil dengan kec 40 km/jam dan ada orang B yang berdiri di tempat.. menurut orang B , orang A bergerak dengan kec 40 km/jam ke depan dia, karena menurut B ,orang A berubah secara posisi dari tempat dia berdiri , tapi menurut orang A, orang B lah yang bergerak dengan kecpatan 40 km/jam ke belakang dia, Karena menurut A orang B lah yang berubah secara posisi dari tempat dia mengendarai . Ini yang disebut gerak relatif atau kalo kata kebanyakan orang “gerak semu” walaupun menurut saya tidak tepat pengertian ini, lebih tepat disebut gerak relatif.. .Hal ini sudah di pelajari di fisika klasik ataupun modern dalam bab “Relativitas”

    Gerak relatif juga berlaku untuk bumi dan matahari, bayangkan ada pengamat di matahari dan dibumi… untuk pengamat yang dibumi seperti yang kita lihat sehari-hari kalau matahari bergerak mengelilingi bumi, tapi untuk pengamat di matahari dia akan melihat hal sebaliknya bumi lah yang mengelilingi matahari. Ini lah yang disebut gerak relatif matahari terhadap bumi (untuk pengamat dibumi) atau yang biasa disebut gerak semu matahari, dan Gerak relatif bumi terhadap matahari(untuk pengamat di matahari).

    untuk itu sebenarnya perdebatan antara “siapa yang bergerak mengelilingi siapa?” hanya lah “sia-sia” toh pada kenyataannya gerak itu bersifat relatif tergantung darimana kita mengambil kerangka acuan yang diam. cuma dalam hal matahari dan bumi para ilmuwan bersepakat bahwa matahari yang menjadi acuan kerangka diamnya terhadap bumi. karena lebih memudahkan “kerangka” ini lebih memudahkan dalam perhitungan matematisnya dan beberapa pengamatan dan teori yang mendukung kerangka tersebut.

    Jadi semua dikembalikan ke masing-masing individu dalam memilih keyakinannya yang mana yang benar atau yang salah. yang penting keyakinan itu harus ada dasar yang kuat. Saya sendiri lebih cenderung memilih untuk menjadikan matahari sebagai kerangka diamnya karena memudahkan saya dalam matematis dan pengamatan dan teori-teori terkini cocok dengan kerangka itu (dalam hal ini hanya dalam batas tata surya saja). 🙂

    demikian penjelasan saya dalam forum ini, smg di mengerti penjalasan ini, dan kalo ada kata-kata yang menyinggung saya mohon maaf karena saya gak bermaksud begitu :)…

    • Sudahlah pak..ditegasin aja!! ya yang benar itu bumi mengelilingi matahari. Tegasnya..matahari tiu DIAM tak bergerak..sementara bumi itu berputar pd porosnya sambil mengelilingi matahari…titik pak. Karena bumi berputar pada porosnya maka terjadilah pagi, siang, sore dan malam. jadi seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat..tapi itu SEOLAH-OLAH paaak????

      • Emm… Rame ya, saya suka pandangan dari pak murid holmes tentang gerak relatif dan acuan kerangka diam. Dan untuk sdr/i dwie, wah saya kok nggak setuju kalo matahari disebut DIAM tak bergerak karena jika matahari diam tak bergerak berarti dia adalah benda mati yang tidak bisa memiliki dan menghasilkan energi.

        Dan mengenai apakah bumi mengelilingi matahari atau sebaliknya, entahlah akhir-akhir ini sepertinya saya lebih condong pada pendapat bahwa matahari yang mengelilingi bumi meski saya sendiri tidak punya dasar ilmiah…

        • Matahari sama seperti benda angkasa lainnya juga berputar terhadap dirinya sendiri. dan bersama planet2 sebenernya mereka mengelilingi pusat massa sistem tata surya. tapi karena massa Matahari itu sangat besar maka pusat massa itu ada sangat dekat dgn Matahari aka bisa dibilang di Matahari itu sendiri sehingga yg tampak planet2 itu mengelilingi Matahari.

          Dan Matahari bersama planet2 juga mengelilingi pusat galaksi 🙂

  • Mohon dibantu penjelasannya
    Jika cahaya dari bintang yang tampak oleh manusia di bumi mungkin berasal dari bintang yang sebenarnya sudah punah karena cahaya bintang tersebut perlu waktu untuk sampai dan terlihat dibumi.

    Pertanyaanya adalah :
    Setelah cahaya bintang tersebut sampai ke bumi maka berapa lama “bintang” tersebut masih dapat “terlihat” dari bumi ?

    Apakah begit cahaya bintang tersebut sampai ke bumi, bagi pengamat di bumi efeknya seperti melihat lampu di kejauhan yang dimatikan ?

    Karena mungkin akan sangat menarik jika kita bisa menunggu hilangnya cahaya bintang yang tiba-tiba padam seperti lampu dimatikan satu persatu dilangit.

    Terima Kasih

  • Tergantung jarak bintang nya dari bumi, jika semakin jauh maka cahanya akan terlihat lama sebaliknya jika semakin dekat semakin cepat.
    Tepat hampir mirip seperti itu, cahaya ledakan supernova akan meredup perlahan-lahan

  • Wah emosi pak syahril..wkwk.. kalau masih gak percaya bumi berputar mengelilingi matahari, silahkan bapak terbang langsung ke kutub utara pak. tinggal disana beberapa bulan untuk melihat matahari yang gak terbenam selama 6 bulan. terus perhatiin pak mataharinya, sama gak dengan yang bapak liat di indonesia. kalau ternyata sama.. tanya pak kenapa kok bisa gak terbenam selama berbulan2 padahal seharusnya kan menurut bapak matahari itu yang bergerak cepat berputar mengelilingi bumi??

  • Nah, ini juga salah satu keanehan yang ingin saya tanyakan, kenapa makin ke utara suhu bumi justru semakin dingin padahal bumi bagian utara adalah tempat di mana matahari bisa betah berlama-lama bahkan sampai berbulan-bulan “bersinar”? Dan sebagai tempat yang dijadikan rujukan medan magnet, seharusnya posisi kutub bersifat konstan dan cenderung berusaha menjauhi matahari, bukannya berubah, kadang mendekat kadang menjauh. Mohon pencerahannya…

  • Maaf saya mau membantah bahwa semua benda langit mengelilingi Bumi.Bumi kita ini tidak berputar/berotsi dan berevolusi. Termasuk Matahari mengelilingi Bumi. dan seharusnya pendapat yang paling kuat adalah Aristoteles dan pendapat Teori Geosentris, pendapatnya yaitu:
    Sekitar tahun 140 SM, muncul teori lain tentang alam semesta. Teori ini juga menempatkan bumi sebagai pusat alam semesta dan diusulkan oleh Claudius Ptolomeus. Teori ini pertama-tama dibuat untuk menjelaskan adanya gerak retrogade (gerak maju mundur) planet. Ptolomeus menjelaskan konsep alam semesta dalam bukunya yang berjudul Almagest. Dalam teorinya, Ptolomeus menjelaskan bahwa semua benda langit bergerak mengelilingi sebuah titik. Lintasan benda langit ini disebut epicycle. Epicycle ini bergerak dalam lintasan yang lebih besar yang disebut deferent. Bumi bulan pusat deferent, tetapi letaknya tidak terlalu jauh dari pusat deferent, yaitu pada titik yang disebut equant.

  • penjelasannya mudah,yang masih belum jelas kenapa bumi dan benda lain hanya mengelilingi matahari dan tidak tertarik kematahari?gaya apakah yang mempertahankan posisi itu selama jutaan tahun?klw penjelasan sesuai alQuran memang ada malaikat yang menjaga benda benda itu,tolong jawan ilmiahnya trims

    • Kita tahu setiap meteri di alam ini memiliki yang namanya 4 gaya dasar, termasuk diantaranya gaya elektromagnetik (magnet -listrik) dan gravitasi.
      bila kita hanya mengacu pada gaya gravitasi saja, seharusnya matahari sudah menelan bumi sejak ia dilahirkan..
      namun ke2 benda langit ini juga memiliki yang namanya gaya elektromagnetis dengan medan magnetnya masing2.. gaya inilah yang membuat posisi bumi terhadap matahari tidak merubah dalam jangkauan lintas revolusinya.. namun tidak pula membuat mereka menjauh dikarenakan gravitasi memegang kekuatan lebih besar.. itulah sebab bumi hanya berputar mengelilinginya (bukan menjauh atau mendekat). posisi mereka ibarat 2 orang yang sedang adu panco.

    • teori yg mudahnya adalah dengan mengamati pergerakan semu planet(terutama planet-planet jauh) jika dilihat dari bumi, jika kita menganggap bahwa bumi diam, dan planet2 lain bergerak, maka kita akan mendapati planet2 tersebut berputar terhadap suatu sumbu yg lain, jika kita memahami bahwa grafitasilah yg memberikan interaksi terhadap suatu objek untuk bergerak mengengelilinya, maka seharusnya pada sumbu yg ‘dikitari’ oleh planet tersebut haruslah berupa objek, karena dengan adanya objek, maka akan terdapat grafitasi, itu artinya, jika disumbu yg dikitari planet tersebut tidak terdapat apapun, maka fenomena tersebut hanya dapat dijawab bahwa pergerakan tersebut adalah pergerakan semu yg diakibatkan oleh bergeraknya bumi terhadap suatu objek.

      yg lebih mudahnya lagi, amatilah komet, mereka datang dari jarak yg jauh, lantas mengapa mereka lebih memilih mengeliligi matahari dibandingkan dengan bumi?

  • kalau boleh saya ikut komentar,saya lebih mempercayai apa yang saya lihat.dan saya yakin tidak pernah ada orangyang melihat bumi berputar

  • tolong, ini pertanyaan sederhana sekali yang sudah saya pendam selama bertahun2.

    begini, jika bumi mengelilingi matahari, kenapa kita bisa melihat bintang yang sama pada bulan Januari dan Juli?
    Karena, bukankah posisi Bumi pada Matahari di bulan Januari dan Juli adalah berlawanan?
    .
    langit – bumi – MATAHARI, di bulan Januari akan terlihat seperti ini:

    # o -> O

    MATAHARI – bumi – langit, di bulan Juli akan terlihat seperti ini:

    O <- o #

    beda posisi = beda sisi langit yang terlihat = beda rasi bintang yang bisa dilihat.
    bukankah seharusnya demikian?
    mohon penjelasannya.

    • Caranya pantau dari atas matahari…. hahah

      Tapi timbul pertanyaan klasik, dimanakah ku berada? Haha

      Atas bawah utara selatan hanya pandangan dari bumi saja….

      Hmmm… konsekuensi jawaban sangat rumit…..

      Pertama ada sebagian golongan yg menyatakan bumi datar…
      kedua ada sebagian gol mengatakan geosentris…
      ketiga ada yang beranggapan bahwa langit adalah atap dan bumi rumah….matahari adalah lampu….

      Hmmm….
      langkah pertama siapkan imajinasi….. dan usahakan percaya kalau ada gravitasi seperti magnet dan besi…
      Langkah kedua buatlah dikertas orbit bumi dari pandangan seluruh posisi…. hehe
      Ketiga berdoa dan belajar… 🙂

    • rasi2 bintang memang selalu beda tiap bulannya,,,dalam zodiak ada 12 rasi bintang,,,,,,,,dalam pranotto mongso ada beberapa rasi bintang,termasuk bintang waluku,,,,,,dll……

  • Saya pernah baca buku “ternyata matahari mengelilingi bumi” menurut Al Quran dan Hadits memang seperti itu.
    Matahari itu mengelilingi bumi. Wallahu’alam

    • bukan menurut Quran dan hadits, tapi menurut cara orang tsb memahami Quran dan hadits, bedakan ya.

  • Teori holeosentris kurang kuat,,kalo benar bumi mengelingi matahari mengapa posisi bintang tetap saja di sana,,,contoh seandainya bumi menglilingi matahari buat aja 360 derajat,,,misal bumi berputar pada posisi di 30 derajat pasti bintangya beda,,kalo bumi berputar lagi di posisi 90 derajat pasti kenampakan bintangnya beda,,di posisi 180 derajat pasti beda lagi bintang yang kita lihat,,,coba anda amati bintang dari bulan kebulan pada hari yang cerah posisinya masih di tempat yang sama bukan

    • Hmmm… berarti bumi menurut pemikiran kawan tidak berotasi?…
      Oke bumi diam (tetapi resikony 6 bulan siang dan 6 bulan malam)..

      Trus bagaimana klo langit selatan dan langit utara? Ada yg tidak mengelilingi bumi 🙂
      Oke pakai paham langit adalah separo alam semesta dan bumi adalah separoh lagi…
      Hmmm, lalu kemana langit saat siang hari ?
      Oke pakai paham bumi datar…
      Datar, berarti seluruh tempat siang serentak dan malam serentak diseluruh belahan bumi 🙂
      Oke pakai paham matahari lebih kecil daripada bumi…
      Hmmm, klo matahari kecil berarti ada sebagian yg terkena cahaya ada yg tidak, lalu kemanakah tenggelamnya? 🙂
      Oke pakai geosentris lagi dengan asumsi bumi juga akan tetap diam, kalau berotasi makin kacau..

      Dan pada akhirnya heliosentris akan semakin kuat

  • Sebenarnya,.. Saya lebih percaya pada teori “HELIOSENTRIS” daripada “GEOSENTRIS”, karena hal ini dapat dibuktikan pada “Einstein General Relativity Theory”,.. dimana “Setiap Benda Bermassa akan mendistorsikan (melengkungkan) ruang waktu (Space-Time). Analoginya sperti selembar kain yg ditaruh benda bermassa besar, kemudian ditaruhkan benda bermassa kecil. (Efeknya : benda kecil mengelilingi benda besar sbgi pusat). Massa Matahari > Massa Planet-Planet, sehingga planet-planet, akan berputar (revolusi) terhadap matahari. Kuncinya, ada pada : “GRAVITASI” .

    Visit My Blogs =>
    http://alansains.wordpress.com
    http://alansr18.blogspot.com

  • yang bilang matahari berputar mengelilingi bumi itu orang lebih pintar dari pada orang yg meneliti tentang luar angkasa.
    bayangankan saja, ilmuwan” peneliti luar angkasa sudah habis berapa duit untuk meluncurkan satelit, wahana, pesawat, dan teleskop” canggih utk mengetahui yg sebenarnya terjadi. mereka habis triliunan dollar utk hanya bisa mengetahui bahwa bumi mengelilingi matahari, tp kenapa orang” yg tanpa modal malah bilang matahari berputar mengelilingi bumi ?
    apakah mereka sanggup memberi bukti ?
    atau kah mereka lebih pintar dan lebih pengalaman dari para ilmuwan” ?
    klo lebih pintar kenapa gk jadi ilmuwan aja, atau lgsg melamar kerja ke Nasa, mungkin jika nasa mempunyai ilmuwan seperti mereka, maka pihak nasa akan lebih irit dalam mengeluarkan biaya, karena tdk hrs ngeluncurin pesawat, teleskop, dan wahana utk mengetahui apa yg sebenarnya terjadi. cukup dengan mengandalkan mereka saja yang bermodal “kira-kira”.
    haha… :v ngakak ane denger orang tanpa modal bilang mataharilah yg mengelilingi bumi. itu org lg mimpi apa gk waras ???

    • Banyaknya duwit dijadikan patokan kebenaran?

      Qorun dulu paling kaya, ternyata terbukti salah, ngakunya Tuhan ternyata mati juga.

  • BAGAIMANA ANDA MENJELASKAN SECARA ILMIAH KALAU AIR LAUT TIDAK TUMPAH DAN ,GEDUNG2,TIDAK ROBOH JIKA BUMI BERPUTAR? BAGAIMANA ANDA DAPAT TERBANG KE SUATU NEGARA,SEMENTARA JIKA BUMI BERPUTAR,MAKA NEGARA TERSEBUT ,MENJAUHINYA???

  • SEMENTARA JIKA ADA BAGIAN BUMI YANG BERGERAK SEDIKIT SAJA SUDAH TERJADI BENCANA GEMPA BUMI???

  • COBA LAH SESEKALI JANGAN TELAN MENTAH2 TEORI YG BEREDAR SELAMA INI,COBA TELITI SENDIRI ….PIKIR BAIK2,KEBENARAN TIDAK DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA ORANG YANG MENGANUT,AKAN TETAPI OLEH DALIL

  • Saya juga akan mengajukan suatu pertanyaan yang mohon untuk dijawab,Begini,kalau bumi ini smenurut pendapat saya tidak berputar.Karena kalau bumi ini berputar bila kita naik pesawat dari medan ke jakarta maka wakt tempuh pesawat bisa berubah ubah karena posisi jakarta tidak lagi berada pada titik yang sama dengan sebulumnya..Yang kedua,bila kita ingin kesuatu tempat kita tunggu saja diangkasa pakai heli misalnya dan tempat tujuan kita akan mengarah dan berada di bawah posisi kita menunggu. menurut saya mataharilah yang berputar bukan bumi.

  • Saran saya, yang masih yakin pada teori ( bahkan disebut DALIL ) geocentris, ikutlah kelas atronomi sehari saja ( gak tahu ada tes masuk untuk bisa memahami gak ? ) dan minta penjelasan dengan perhitungan2 dan percobaan2 untuk membuktikan bahwa teori heliocentris lah yang sesuai dengan FAKTA astronomi. Kan semestinya, suatu DALIL harus bisa dibuktikan melalui serangkaian percobaan dan perhitungan yang bisa di-ulang dengan hasil yang sama. Dalil bukan semata-mata keyakinan tanpa pembuktian.

  • Ilmu Padi, makin berisi makin merunduk. Itu sebabnya kita dalam mempelajari suatu ilmu harus sungguh2 mendalam dan berlandaskan pola pikir & metode ilmiah. Bahayanya pemahaman ilmu yang setengah2 justru mengakibatkan begitu mudah terjadi gagal paham lanjutan dan tersesat di tengah2 kebingungannya sendiri..

  • sampai detik ini belum ada teknologi yang bisa membuat kita bisa terbang jauh-jauh ke luar angkasa, sedemikian jauhnya sehingga bisa melihat memang begitulah yang sebenarnya. Bukti bumi bergerak baru sah diakui sejak Bintang jatuh pada pengamatan Bradley tahun 1700-an. Jadi saya masih percaya bahwa bumi tidak bergerak, karena peristiwa di Yosua 10, dikatakan waktu itu Yosua berdoa “Matahari berhentilah” Jadi Matahari yang berhenti, dan jika matahari berhenti, tapi bumi tetap berputar, maka masih tetap akan terjadi gelap, sedangkan pada Yosua 10 tertulis hanya matahari dan bulan yang berhenti bergerak, tidak dikatakan klo bumi juga berhenti bergerak. Artinya bumi juga tidak bergerak dan juga tidak mengitari matahari.