fbpx
langitselatan
Beranda » Inspirasi Copernicus

Inspirasi Copernicus

Pada abad pertengahan sudah banyak astronom yang mulai tidak puas dengan model geosentris karena semakin tidak akurat, rumit dihitung, dan tidak “sempurna” karena ada konsep titik equant yang digunakan ptolomeus untuk mensimulasikan gerak eliptis (Bumi tidak berada di pusat lingkaran tempat planet2 mengorbit, tetapi sedikit digeser) planet-planet.

Copernicus. Kredit: Wikimedia

Sejak jaman Yunani juga ada beberapa pemikir yang membuat hipotesis bahwa matahari ada di pusat alam semesta (jaman dulu alam semesta itu ya cuman sebatas tata surya saja), namun tulisan2 mereka tidak bertahan hingga abad pertengahan dan cuma masuk dalam buku2 yang membahas tentang mereka.

Nah akibatnya, ketidakpuasan ini membuat ahli2 astronomi abad pertengahan mulai mempertimbangkan ide tentang matahari sebagai pusat alam semesta. Copernicus adalah salah satunya. Dia menyusun model alam semesta dengan matahari di pusatnya, dan menemukan bahwa hal2 yang dulunya sukar dijelaskan dalam model geosentris, sekarang menjadi lebih masuk akal untuk dijelaskan.

Zaman Copernicus data pergerakan benda langit diamati dengan alat sederhana seperti sextant dan dicatat ada lembar-lembar kertas pengamatan. Data pengukuran posisi inilah yang kemudian diterjemahkan kedalam gerak benda langit.

Salah seorang Copernican yang melakukan pengukuran posisi benda langit pasca Copernicus adalah Tycho Brahe dan asistennya Kepler. Kemudian hari, ilmu mengenai pergerakan benda langit mengilhami Newton merumuskan teori gravitasi.

Ilmu ukur benda langit kemudian disarikan dalam buku celestial mechanics karya Pierre Simon Laplace. Buku inilah yang kemudian semakin menegaskan bahwa alam semesta Newtonian adalah alam semesta yang mekanistik layaknya jam mekanik.

Copernicus berani mengajukan gagasan alam semesta heliosentris karena merasa tidak puas dengan teori geosentris. tetapi Copernicus tidak dihukum oleh otoritas gereja pada masanya karena Copernicus tidak begitu vokal mengumbar karyanya. Selain itu Copernicus bersahabat baik dengan pihak gereja. dan yang kena getahnya adalah Copernican yang lain yaitu galileo yang akhirnya dihukum mati oleh gereja karena mendukung teori heliosentris.

Terakhir telah diketahui bahwa teori heliosentris tidak benar. Kesimpulan ini merujuk pada hasil penelitian Shapley terhadap Galaksi yang menyatakan matahari terletak dipinggiran piringan Galaksi.

Hubble kembali merevolusi khazanah kosmologi dengan menyatakan galaksi-galaksi bergerak saling menjauh, artinya Galaksi kita adalah galaksi yang tidak istimewa. Hasil pengamatan juga menunjukkan Galaksi Bima Sakti berada dalam rumpun gugus galaksi Virgo, dan galaksi-galksi bergerak memutari pusat masa gugus galaksi.

oleh astronomi_indonesia group (anaktk05080,Tri Laksmana,anton william)

Avatar photo

D. Dewantara

Alumni astronomi ITB, dengan topik kajian tugas akhirnya tentang hasil dari tabrakan asteroid ke Bumi, besar gempa dan tsunami. Mengkaji hubungan empiris ukuran asteroid tersebut dengan besar tsunami dan gempa.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Sbelumnya saya mnta maaf, pada penulisaan yang mengatakan bahwa yg dihukum mati GALILEO seharusnya COPERNICUS !!! GALILEO hanya TAHANAN RUMAH SEUMUR HIDUP….Trims……………………..!!!!!!!!!!!!!!!??????