Astrofotografi
EKSPOSUR YANG TEPAT DALAM MEMOTRET GERHANA MATAHARI
Tidak lama lagi kita akan segera menyambut fenomena Gerhana Matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena astronomis ini sangat dinantikan terutama bagi para pecinta astronomi karena termasuk fenomena yang sangat langka.
MENGHITUNG SUDUT PANDANG YANG DIBUTUHKAN PADA SETIAP MODEL FOTO GERHANA
Tidak lama lagi kita akan segera menyambut fenomena Gerhana Matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena astronomis ini sangat dinantikan terutama bagi para pecinta astronomi karena termasuk fenomena yang sangat langka.
MENENTUKAN PANJANG FOKUS DALAM MEMOTRET GERHANA MATAHARI
Tidak lama lagi kita akan segera menyambut fenomena Gerhana Matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena astronomis ini sangat dinantikan terutama bagi para pecinta astronomi karena termasuk fenomena yang sangat langka.
PERSIAPAN AWAL DALAM MEMOTRET GERHANA MATAHARI
Tidak lama lagi kita akan segera menyambut fenomena Gerhana Matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena astronomis ini sangat dinantikan terutama bagi para pecinta astronomi karena termasuk fenomena yang sangat langka.
Ini awalnya: kami ingin mengamati gerhana. Alasannya pun cukup dua kata saja: gerhana matahari. Pada tanggal 20 Maret 2015 terjadi gerhana matahari yang jalur totalitasnya melewati Samudera Atlantik Utara, Kepulauan…
Tamu itu bernama Lovejoy. Tidak. Namanya tidaklah beraroma romantis yang berkelindan di seputar cinta (love) maupun kegembiraan (joy). Ia mendapatkan nama megahnya dari sesosok Australia paruh baya bernama lengkap Terry Lovejoy, orang pertama yang menyaksikan eksistensinya.
Peristiwa langka itu pun terjadilah. Komet Siding-Spring (C/2013 A1) akhirnya lewat juga di titik terdekatnya ke planet Mars pada Senin dinihari 20 Oktober 2014 Tarikh Umum (TU) waktu Indonesia. Observasi dari sekujur penjuru Bumi selama hari-hari menjelang peristiwa langka ini secara substansial telah menambahkan jumlah data posisi komet. Sehingga orbit komet dapat diperhitungkan dengan tingkat ketelitian jauh lebih baik. Sebagai implikasinya waktu saat sang komet tiba di titik terdekatnya ke planet merah pun sedikit mengalami revisi dari semula pukul 01:29 WIB menjadi 01:27 WIB atau dua menit lebih awal. Tak pelak, citra demi citra duet komet Siding-Spring dan planet Mars dari berbagai observatorium atau titik pengamatan di sekujur penjuru Bumi pun segera membanjiri linimasa media sosial.
Pada Tanggal 12 Juli yang baru lalu, atau pada penanggalan Islam, sebagai awal Sya’ban 1431 H, sebuah tim pengamat Hilal dari University Malaya, berhasil melakukan perekaman hilal termuda dalam kategori perekaman Hilal Digital.
Untuk pertama kalinya sejak diluncurkan pada bulan Mei 2009, Herschel membuka matanya dan menangkap keindahan M51, “galaksi pusaran” dengan Photoconductor Array Camera and Spectrometer sebagai uji coba pertamanya.
Walau cuaca Bandung masih belum jelas akan menuju musim kering ataukah masih musim penghujan, pada tanggal 20 Maret 2009 langit menampakan wajah yang cukup cerah. Hasil pengamatan yang dilakukan Hakim L. Malasan dengan menggunakan teleskop GAO-ITB RTS dan Kamera CCD SBIG STL6303/E yang dilengkapi Bessel BVR filters. Medan pandang yang dimiliki kamera CCD tersebut sekitar 40’x32′.
Hasilnya, The Jewel Box (NGC475) dan Nebula Orion (M42) yang tampak malam itu berhasil diabadikan dan bisa dinikmati hasilnya disini. Nebula Orion berada di sabuk Orion, dan dapat dilihat dengan mata bugil. Dan The Jewel box merupakan open cluster yang berada di konstelasi Crux atau Salib Selatan.
Beberapa waktu yang lalu, sekelompok kecil tim dari langitselatan melakukan riset di Borobudur, tepatnya pada saat Vernal Equinox, yaitu pada waktu ketika terjadi perpotongan dua garis ekliptika dan ekuator langit. Saat matahari berada di titik ini, maka lamanya siang dan malam akan sama yaitu masing-masing 12 jam.
Bulan Agustus lalu, tepatnya tanggal 17 Agustus 2008 terjadi fenomena Gerhana Bulan Sebagian. Fenomena tersebut bisa terjadi saat bulan sedang beroposisi terhadap matahari atau sedang berada dalam fase purnama dan melewati bayangan Bumi. Hal ini menyebabkan terjadinya gerhana Bulan baik gerhana sebagian maupun gerhana total.
Sedikit berbagi, ada foto2 dari rekan astronom yang mengamati Gerhana Bulan dari New Zealand. Pengamatan dilakukan dari ‘Mt John University Observatory’ di New Zealand. Pemotret adalah Siramas Mokonjinda, astronom dari Thailand.
Gongggg .. dengan bunyi gong yang dipukul oleh Bpk. Thomas Djamaluddin dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), maka secara resmi kegiatan SSAG 2007 (Southern Sky Astronomy Gathering/Temu Astronomi Indonesia) pun dibuka.