Matahari berada lebih dekat ke pusat galaksi dan bergerak lebih cepat mengorbit lubang hitam supermasif di pusat galaksi!
Galaksi
Teleskop Hubble berhasil menyingkap misteri hilangnya materi gelap di dua galaksi!
Lubang hitam adalah monster di alam semesta: mesin yang dengan rakus melahap apa saja yang sedang berada di dekatnya.
Foto lubang hitam dari kolaborasi Teleskop Event Horizon menjadi bukti terbaik untuk menguji semua teori gravitasi yang berkembang saat ini.
Hasil pengamatan terbaru gugus galaksi memperlihatkan ada ketidakcocokan dengan yang diprediksi berdasarkan teori.
Riak di Alam Semesta mengirim sinyal tabrakan lubang hitam masif yang jadi bukti keberadaan lubang hitam massa menengah. Rantai yang hilang dalam jajaran kelas lubang hitam.
Para astronom berhasil menentukan titik barisenter Tata Surya dari sinyal yang dikirim pulsar. Ini penting untuk menemukan gelombang gravitasi dan mendeteksi keberadaan lubang hitam yang sedang merger.
Kolaborasi Teleskop Event Horizon merilis foto dari galaksi jauh yang memerlihatkan jet plasma atau semburan yang ditenagai oleh lubang hitam di sebuah galaksi jauh.
Para astronom berhasil mengamati tabrakan dua galaksi ketika alam semesta masih sangat muda. Hasil tabrakan tersebut membentuk sebuah galaksi baru.
Babak baru astronomi kembali ditorehkan. Untuk pertama kali sejarah mencatat kolaborasi teleskop di seluruh dunia berhasil menyajikan potret Lubang Hitam.
Para astronom berhasil mengukur massa Bima Sakti dengan data Teleskop Hubble dan Satelit Gaia. Hasilnya, massa Bima Sakti sekitar 1,5 triliun massa Matahari.
Untuk pertama kalinya, para astronom berhasil mengonfirmasi keberadaan lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti, dari gerak materi di sekelilingnya.
Keberadaan cikal bakal supergugus galaksi kuno yang terbentuk ketika alam semesta masih muda berhasil diamati oleh para astronom.
ALMA baru saja memetakan gas molekular di sebuah galaksi starburst kuno berusia yang jaraknya 12,4 miliar tahun cahaya. Itu artinya, galaksi ini masih sangat muda ketika cahaya yang kita terima saat ini mulai melakukan perjalanan.
Suatu hari nanti, pasangan galaksi katai Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil akan bergabung dengan Bima Sakti dan jadi penyuplai bahan pembentuk bintang.