Foto dengan sebintik cahaya relatif redup yang ditandai crosshair merah itu tercatat menjadi salah satu foto penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.
Asteroid
Kawah tumbukan besar yang menjadi sumber tektit Australasia akhirnya ditemukan. Selama ini ternyata ia bersembunyi di tempat terbuka, dibalut lembaran-lembaran lava basalt sangat muda yang membanjir dari letusan gunung berapi tak-biasa.
Sebuah asteroid mini telah jatuh ke Bumi hanya dalam 12 jam pasca dilihat manusia untuk pertama kalinya. Inilah untuk keempat kalinya umat manusia berhasil mendeteksi sebuah benda langit yang sedang menuju ke Bumi saat masih berada di antariksa. Kali ini disertai bonus, asteroid ini yang terbesar di antara ketiga asteroid lainnya sehingga memiliki energi terbesar.
Sebuah asteroid-tanpa-nama telah jatuh di atas perairan Laut Bering, bagian dari Samudera Pasifik bagian utara yang berdekatan dengan lingkar Kutub Utara, pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) tengah hari waktu setempat. Ini disebut Peristiwa Bering 2018. Energinya sungguh besar, totalnya mencapai 173 kiloton TNT atau 8,5 kali lipat lebih dahsyat ketimbang bom nuklir yang dijatuhkan di Nagasaki.
Peristiwa Bering 2018. Itulah namanya. Satu peristiwa ledakan-benda-langit-di-udara (airburst) yang sejatinya telah terjadi pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) pukul 06:48 WIB mengambil tempat di atas Laut Bering beratus kilometer lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka atau tak jauh dari perbatasan Russia dan Amerika Serikat. Tak kurang dari 96 kiloton energi ledakan dilepaskan airburst ini. Sementara energi totalnya sendiri diperhitungkan mencapai 173 kiloton TNT, membuatnya hampir seterang Matahari pada saat airburst terjadi. Andaikata di sekitar ground zero (yakni titik yang tepat berada di bawah lokasi airburst) terdapat pemukiman penduduk, niscaya mereka bakal terkesiap menyaksikan langit siang bolong (tepatnya pukul 11:48 waktu setempat) mendadak laksana berhias dua Matahari.
‘Oumuamua, tamu pertama Tata Surya dari ruang antarbintang sepertinya masih meninggalkan misteri. Kabarnya, ‘Oumuamua ini diduga sebagai pesawat antariksa atau sampah antariksa yang melintasi Tata Surya dan ditenagai oleh radiasi Matahari.
Ada asteroid imigran di Tata Surya! Asteroid 2015 BZ509, pendatang dari sistem keplanetan lain yang berhasil ditangkap oleh Matahari.
Sebuah benda dengan kandungan karbon seperti halnya asteroid di antara Mars dan Jupiter berhasil ditemukan di Sabuk Kuiper. Benda itu diberi nama 2004 EW95
Bulan Oktober 2017 lalu, dunia Astronomi dibuat geger dengan ditemukannya sebuah benda langit yang sangat istimewa. Sempat dikira komet atau asteroid biasa, para ilmuwan akhirnya menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah sebuah asteroid antarbintang. Saking uniknya penemuan ini, para ilmuwan, badan antariksa berbagai negara, dan teleskop baik di Bumi maupun di orbit langsung banting setir dan mengarahkan mata mereka ke objek ini.
Sebuah asteroid baru ditemukan dalam tata surya kita. Ia kecil saja, hanya sebesar 150 hingga 500 meter, setara bukit kecil. Semula ia diidentifikasi sebagai komet, namun belakangan diklasifikasikan ulang menjadi asteroid.
Selain ke-8 planet, ada jutaan asteroid, puing pembentukan planet di Tata Surya 4,6 milyar tahun lalu, yang juga mengitari Matahari.
Siapkan dirimu untuk mengamati asteroid 3122 Florence yang akan melintas 1 September 2017, 12:06 UT atau 19:06 WIB.
Asteroid bukan cuma monopoli Sabuk Asteroid. Ada benda-benda kecil lainnya yang mirip asteroid di sekitar Bumi maupun yang berada jauh di luar orbit Neptunus.