Observasi Twilight menemukan tiga asteroid dekat Bumi yang tersembunyi di balik cahaya Matahari. Satu di antaranya berpotensi mengancam Bumi!
Asteroid
Pada tanggal 16 Oktober 2021, pukul 5:34 pagi waktu setempat, NASA meluncurkan misi Lucy ke ruang angkasa di atas roket United Launch Alliance Atlas V 401 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Misi yang mulai digodok sejak tahun 2014 tersebut kini tengah melakukan perjalanannya ke asteroid trojan, yang berlokasi di orbit Jupiter.
Boom! Ledakan di angkasa itu mengejutkan penduduk kota pagi itu. Masih ada ledakan lain yang menyusul. Gedung-gedung bergetar dan memporak-porandakan kaca-kaca gedung.
Ada penemuan yang membuat para astronom bersemangat. Mereka mengonfimasi penemuan asteroid trojan terbesar Bumi lewat pengamatan teleskop SOAR 4,1 meter di Chile.
Para astronom berhasil memastikan bentuk 3D asteroid Kleopatra yang mirip tulang anjing beserta massa dan asal muasal dua satelitnya.
Para astronom menemukan asteroid terdekat dari Matahari sekaligus yang tercepat di antara asteroid Tata Surya.
Foto dengan sebintik cahaya relatif redup yang ditandai crosshair merah itu tercatat menjadi salah satu foto penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.
Kawah tumbukan besar yang menjadi sumber tektit Australasia akhirnya ditemukan. Selama ini ternyata ia bersembunyi di tempat terbuka, dibalut lembaran-lembaran lava basalt sangat muda yang membanjir dari letusan gunung berapi tak-biasa.
Sebuah asteroid mini telah jatuh ke Bumi hanya dalam 12 jam pasca dilihat manusia untuk pertama kalinya. Inilah untuk keempat kalinya umat manusia berhasil mendeteksi sebuah benda langit yang sedang menuju ke Bumi saat masih berada di antariksa. Kali ini disertai bonus, asteroid ini yang terbesar di antara ketiga asteroid lainnya sehingga memiliki energi terbesar.
Sebuah asteroid-tanpa-nama telah jatuh di atas perairan Laut Bering, bagian dari Samudera Pasifik bagian utara yang berdekatan dengan lingkar Kutub Utara, pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) tengah hari waktu setempat. Ini disebut Peristiwa Bering 2018. Energinya sungguh besar, totalnya mencapai 173 kiloton TNT atau 8,5 kali lipat lebih dahsyat ketimbang bom nuklir yang dijatuhkan di Nagasaki.
Peristiwa Bering 2018. Itulah namanya. Satu peristiwa ledakan-benda-langit-di-udara (airburst) yang sejatinya telah terjadi pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) pukul 06:48 WIB mengambil tempat di atas Laut Bering beratus kilometer lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka atau tak jauh dari perbatasan Russia dan Amerika Serikat. Tak kurang dari 96 kiloton energi ledakan dilepaskan airburst ini. Sementara energi totalnya sendiri diperhitungkan mencapai 173 kiloton TNT, membuatnya hampir seterang Matahari pada saat airburst terjadi. Andaikata di sekitar ground zero (yakni titik yang tepat berada di bawah lokasi airburst) terdapat pemukiman penduduk, niscaya mereka bakal terkesiap menyaksikan langit siang bolong (tepatnya pukul 11:48 waktu setempat) mendadak laksana berhias dua Matahari.
‘Oumuamua, tamu pertama Tata Surya dari ruang antarbintang sepertinya masih meninggalkan misteri. Kabarnya, ‘Oumuamua ini diduga sebagai pesawat antariksa atau sampah antariksa yang melintasi Tata Surya dan ditenagai oleh radiasi Matahari.
Ada asteroid imigran di Tata Surya! Asteroid 2015 BZ509, pendatang dari sistem keplanetan lain yang berhasil ditangkap oleh Matahari.
Sebuah benda dengan kandungan karbon seperti halnya asteroid di antara Mars dan Jupiter berhasil ditemukan di Sabuk Kuiper. Benda itu diberi nama 2004 EW95