Saatnya berburu komet C/2022 E3 (ZTF) yang mencapai jarak terdekat dari Bumi. Jangan lewatkan juga konjungsi segaris Bulan dengan Venus dan Jupiter.
Observasi
Setelah berburu komet selama berhari-hari, akhirnya tim pengamat OAIL ITERA berhasil mengabadikan komet C/2022 E3(ZTF).
Selamat Tahun Baru 2023! Saatnya berburu hujan meteor Quadrantid, papasan dekat Venus dan Saturnus, serta fenomena langit Januari lainnya.
Jangan lewatkan kehadiran planet-planet di Tata Surya pada waktu bersamaan setelah Matahari terbenam di penghujung tahun 2022.
Tahun 2023 ada peristiwa langit istimewa untuk masyarakat Indonesia. Gerhana Matahari Hibrida dengan Gerhana Total melintasi sebagian area Maluku dan Papua.
Di penghujung 2022, semua planet visual tampak setelah Matahari terbenam. Jangan lewatkan juga oposisi Mars dan hujan meteor Geminid.
Jangan lewatkan gerhana terakhir tahun ini yang bisa diamati dari Indonesia. Gerhana Bulan Total 8 November 2022.
Jangan lewatkan Gerhana Bulan Total dan hujan meteor Leonid di bulan November. Selain itu masih ada Mars, Jupiter, dan Saturnus untuk diamati.
Saatnya berburu hujan meteor Orionid! Tak hanya itu, bulan Oktober masih diisi kehadiran planet visual kecuali Venus.
Waktu terbaik mengamati Jupiter yang berada pada oposisi di bulan September. Selain itu, Saturnus dan Mars masih bisa diamati di malam hari. Jangan lupa juga, Ekuinoks bulan September!
Planet-planet visual masih tampak selama bulan Agustus meskipun tidak lagi beriringan. Selain itu ada hujan meteor Perseid yang menemani.
Planet-planet visual masih tampak selama bulan Juli. Selain itu di penghujung Juli, pengamat bisa berburu hujan meteor.
Selama bulan Juni, bangunlah lebih pagi dan nikmati kehadiran planet-planet visual sebelum fajar menyingsing. Di penghujung Juni, planet-planet tersebut akan tampak berbaris di langit.
Selama bulan Mei, kita bisa menikmati hujan meteor dan konjungsi ekstrim Jupiter dan Venus di awal bulan serta Jupiter dan Mars di akhir Mei.
Tanpa terasa kita telah berada dalam babak 10 terakhir bulan Ramadan 1443 H. Ramadan 1443 H di Indonesia menjadi awal Ramadan yang mulai ditetapkan dengan kriteria baru MABIMS yaitu kriteria 364 (tinggi minimal hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat).