fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Maret 2021

Fenomena Langit Bulan Maret 2021

Bulan Maret saatnya Matahari tepat di khatulistiwa. Selain itu masih ada jejeran planet Merkurius, Saturnus, dan Jupiter saat fajar dan Mars setelah Matahari terbenam. 

Merkuriu, Jupiter, dan Saturnus akan jadi planet yang menemani pengamat menantikan fajar. Kredit: Stellarium

Planet

Merkurius, Jupiter, Saturnus. Selama bulan Maret, ketiga planet bisa diamati kala fajar di rasi Capricornus. Kalau Jupiter dan Saturnus tetap di Capricornus selama bulan Maret, mulai pertengahan Maret, Merkurius sudah mengembara di Aquarius sampai penghujung Maret.  

Di awal Maret, Jupiter yang menanjak naik berpapasan dengan Merkurius, sehari sebelum planet ini mencapai elongasi barat maksimum. Pada pertengahan Maret, ketiga planet akan bergantian berpapasan dengan Bulan sabit yang sedang menuju fase bulan baru. Setelah itu, Jupiter dan Saturnus makin menanjak naik sementara Merkurius perlahan turun mengejar Matahari. 

Venus. Bintang kejora ini tidak tampak selama bulan Maret. 

Mars. Si planet merah masih bisa diamati saat Matahari terbenam sampai pukul 22:00 WIB di sepanjang bulan Maret. Pertengahan Maret, Mars yang berada di rasi Taurus, berpapasan dengan Bulan dan di akhir bulan, Mars tampak berpapasan dengan Aldebaran, bintang paling terang di rasi Taurus.

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. Uranus bisa diamati di rasi Aries sementara Neptunus di rasi Aquarius. 

Uranus dan Neptunus bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai keduanya terbenam. Uranus bisa diamati sampai kisaran pukul 21:00 WIB sedangkan Saturnus sudah rendah di ufuk barat dan sulit untuk diamati. Neptunus terbenam pada kisaran pukul 18:30 WIB. 

Bulan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

Fase Bulan Maret. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

2 Maret. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 365.423 km.

6 Maret. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

13 Maret. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

18 Maret.  Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 405.253 km

21 Maret. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

29 Maret. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Peristiwa

5 Maret — Merkurius — Jupiter

Pasangan Merkurius dan Jupiter pada tanggal 5 Maret pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Planet Merkurius dan Jupiter akan tampak berpapasan di langit fajar. Tentu saja masih ada Saturnus juga. Tapi pada tanggal 5 Maret, Jupiter yang menanjak naik dan Merkurius yang akan mencapai posisi tertinggi dari Matahari di kala fajar berpapasan sangat dekat. Keduanya hanya terpisah 0,5º. Keduanya terbit hanya selisih satu menit. Merkurius terbit lebih dahulu pada pukul 04:08 WIB disusul Jupiter satu menit kemudian. Kedua planet akan berada pada ketinggian 21º di ufuk timur sebelum menghilang saat fajar menyingsing.  

6 Maret — Elongasi Barat Maksimum Merkurius

Elongasi Timur terbesar Merkurius. Kredit: langitselatan
Elongasi Barat terbesar Merkurius. Kredit: langitselatan

Merkurius dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi Barat maksimum yang dicapai Merkurius 27,3º. Artinya, Merkurius akan berada 27,3º di` arah timur Matahari. Merkurius yang berada di rasi Capricornus bisa diamati dengan kecerlangan 0,2 magnitudo sebelum Matahari terbit. Merkurius akan terbit pukul 04:08 WIB.

10 Maret — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus pada tanggal 10 Maret pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan dan Saturnus tampak berpapasan di langit fajar. Keduanya terpisah 3,6ª dan keduanya bisa diamati sekitar pukul 04:00 WIB di ufuk timur.  Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 03:09 WIB disusul Saturnus 7 menit kemudian pada pukul 03:16 WIB. Keduanya akan mencapai ketinggian 25º saat fajar menyingsing pukul 05:43 WIB.

11 Maret — Bulan — Merkurius — Jupiter

Segituga Merkurius, Bulan, Jupiter, Saturnus pada tanggal 11 Maret pukul 04:45 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan, Merkurius, dan Jupiter, membentuk segitiga di langit, dengan Bulan terpisah ~4º dari Jupiter dan Merkurius. Planet Jupiter terbit terlebih dulu pada pukul 03:51 WIB, disusul Bulan pukul 04:03 WIB dan Merkurius pukul 04:11 WIB. Ketiganya bisa diamati sekitar pukul 05:00 sampai fajar menyingsing. 

11 Maret — Konjungsi Neptunus

Konjungsi planet Neptunus. Kredit: langitselatan
Konjungsi planet Neptunus. Kredit: langitselatan

Neptunus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi yakni 30,92 AU. Neptunus akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari berada di antara kedua planet. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Neptunus akan tampak sangat dekat dengan Matahari dengan jarak 1,06° dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Jika Neptunus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 2,2 detik busur

19 Maret — Bulan — Mars

Bulan dan Mars berkonjungsi pada tanggal 19 Maret pukul 2030 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Mars di rasi Taurus dan bisa diamati setelah Matahari terbenam dan keduanya berada pada ketinggian 50º saat Matahari terbenam di ufuk barat. Bulan yang berada 3,4º di selatan Mars bisa diamati sampai kisaran pukul 22:00 WIB saat keduanya sudah rendah di horison. Bulan terbenam pukul 22:12 WIB dan disusul Mars 3 menit kemudian. 

20 Maret – Ekuinoks

Ekuinok, Solstis dan 4 musim yang terjadi di Bumi. Kredit: langitselatan
Ekuinok, Solstis dan 4 musim yang terjadi di Bumi. Kredit: langitselatan

Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.

Vernal Ekuinoks akan terjadi tanggal 20 Maret pukul: 16:37 WIB, ketika Matahari berada di rasi Pisces. 

26 Maret — Konjungsi Superior Venus

Konjungsi Superior Venus. Kredit: langitselatan
Konjungsi Superior Venus. Kredit: langitselatan

Venus akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Venus dan Bumi, dan hanya terpisah 1,35° dari Matahari.  Venus berada pada sisi terjauhnya dari Bumi, dan terjadi dalam satu siklus sinodik planet tersebut (584 hari). Jika Venus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 9,7 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Venus juga menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi. Ketika Venus sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,72 AU dari Bumi. 

Rasi Bintang & Bima Sakti

Pertengahan Maret menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan menuju fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati mulai tengah malam membentang dari Tenggara ke Barat Laut.  

Setelah Matahari terbenam: Archenar di rasi Eridanus, Aldebaran di rasi Taurus, Rigel dan Betelgeuse di rasi Orion, Canopus di rasi Carina, Capella di rasi Auriga, Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di rasi Gemini, yang bisa diamati sampai jelang tengah malam.

Mulai tengah malam sampai fajar menyingsing: Regulus di rasi Leo, Spica di rasi Virgo, Crux, Rigel Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus,  Arcturus di rasi Bootes, dan Antares di Scorpius,

Jelang fajar: Vega di rasi Lyra dan Altair di rasi Aquilla bisa diamati sebelum Matahari terbit.

Peta Bintang 1 Maret 2021

Peta Bintang 1 Maret 2021 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta Bintang 1 Maret 2021 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Peta Bintang 15 Maret 2021

Peta Bintang 15 Maret 2021 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta Bintang 15 Maret 2021 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Kampanye Langit Gelap

5 — 14 Maret — Kampanye Globe At Night

Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya  diadakan dari 5 – 14 Maret.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye bulan Maret, para pengamat di belahan utara diajak mengamati rasi Orion (U) dan rasi Leo, sementara pengamat di belahan selatan mengamati rasi Orion (S) dan rasi Canis Mayor. Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini