fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Maret 2019

Fenomena Langit Bulan Maret 2019

Planet-planet masih menemani hingga fajar dan tak lupa pertemuan Bulan dan planet juga menarik untuk diamati dalam fenomena langit bulan Maret. Bulan ini Matahari akan berada di ekuator sehingga panjang siang dan malam akan sama.

Jelang okultasi Venus oleh Bulan tahun 2017. Kredit: langitselatan
Jelang okultasi Venus oleh Bulan tahun 2017. Kredit: langitselatan

Merkurius. Mengawali Maret, Merkurius tampak rendah di ufuk barat setelah matahari terbenam. Si pembawa pesan ini terus meluncur turun ke barat mengejar Matahari dan berada sejajar dengan Matahari pada pertengahan Maret. Setelah konjungsi inferior, Merkurius mulai menampakkan diri di ufuk timur di akhir bulan Maret. Di sepanjang bulan Maret, Merkurius akan tampak bergerak dari rasi Pisces ke Aquarius dengan kecerlangan 0,1 magnitudo.

Venus. Si bintang kejora ini terus bergerak menuju timur dari rasi Sagittarius menuju Caprornus dan berakhir di Aquarius menjumpai Merkurius di akhir Maret. Meskipun dmeikian, Venus bisa diamati selama bulan Maret sebelum fajar menyingsing dengan kecerlangan -3,9 magnitudo. Venus juga akan berkonjungsi dengan Bulan di awal Maret.

Mars. Setelah matahari terbenam, pengamat bisa menemukan Mars sudah melewati meridian. Mars akan tampak sampai kisaran pukul 21:00 waktu lokal dengan kecerlangan 1,4 magnitudo. Sepanjang bulan Maret, Mars akan tampak bergeser dari rasi Aries ke rasi Taurus dan berpapasan dengan Bulan di langit malam pada pertengahan Maret. 

Jupiter, & Saturnus. Kedua planet rajsasa ini masih bisa diamati selama bulan Maret mulai lewat tengah malam sampai fajar menyingsing. Keduanya akan tampak menanjak naik setiap malam dan secara bergantian berpapasan dengan Bulan. Selama bulan Maret, Jupiter akan tampak di rasi Ophiuchus dengan kecerlangan -1,9 magnitudo. Saturnus juga tidak akan jauh karena berada di rasi Sagittarius dengan kecerlangan 0,6 magnitudo. Planet cincin ini akan berkonjungsi dengan Bulan tanggal 2 Maret dini hari sedangkan Jupiter baru akan bertemu Bulan menjelang akhir Maret.

Uranus. Planet gas raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. Uranus bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai kisaran pukul 19:00 waktu lokal. Selama bulan Maret, Uranus yang kecerlangannya 5,8 magnitudo, masih bertahan di rasi Aries.

Bulan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

4 Maret.  Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 406.391 km

6 Maret. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

14 Maret. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

20 Maret. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 359.377 km.

21 Maret. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Baca juga:  Publikasi Perdana Data Juno: Dunia Baru!

Bulan Purnama ini termasuk Bulan Purnama Perigee atau Bulan Super karena Bulan memasuki fase purnama saat berada pada jarak terdekat dengan Bumi.

28 Maret. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Peristiwa

2 Maret — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus 2 Maret 2019 pukul 04:00 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Saturnus 2 Maret 2019 pukul 04:00 WIB. Kredit: Star Walk

Mengawali bulan Maret, Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di rasi Sagittarius sampai fajar menyingsing. Saturnus terbit terlebih dahulu pada 02:17 WIB disusul Bulan 3 menit kemudian. Keduanya terpisah 1,6º dengan Bulan di utara Saturnus dan bisa diamati sampai fajar menyingsing saat keduanya mencapai ketinggian 46º dari horison.

3 Maret — Bulan — Venus

Pasangan Bulan dan Venus 3 Maret 2019 pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Venus 3 Maret 2019 pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan sabit tipis dan Venus, si bintang kejora tampak berpasangan di rasi Capricornus sampai fajar menyingsing. Bulan terbit terlebih dahulu pada 03:09 WIB disusul Venus dua menit kemudian pada pukul 03:11 WIB. Keduanya terpisah 1,2º dengan Bulan di utara Venus dan bisa diamati sampai fajar menyingsing saat keduanya mencapai ketinggian 34º dari horison.

7 Maret Konjungsi Neptunus

Konjungsi planet Neptunus. Kredit: langitselatan
Konjungsi planet Neptunus. Kredit: langitselatan

Neptunus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi yakni 30,93 AU. Neptunus akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari berada di antara kedua planet. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Neptunus akan tampak sangat dekat dengan Matahari dengan jarak 0°57’ dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Jika Neptunus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 2,2’’.

11 Maret — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars 11 Maret 2019 pukul 19:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Mars 11 Maret 2019 pukul 19:30 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan dan Mars bisa diamati sejak Matahari terbenam, 42º di atas ufuk barat. Bulan berada 5,7° di selatan Mars dan bisa diamati sampai keduanya terbenam pada pukul 21:21 (Mars) dan 21:29 (Bulan). Keduanya berada di rasi Aries.

13 Maret — Bulan — Aldebaran

Pasangan Bulan dan Aldebaran 13 Maret 2019 pukul 21:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Aldebaran 13 Maret 2019 pukul 21:30 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan dan Aldebaran bisa diamati sejak Matahari terbenam, 67º di atas ufuk barat. Bulan dan Aldebaran, si bintang terang di rasi Taurus ini hanya terpisah 2° dan bisa diamati sampai keduanya terbenam pada pukul 23:00 WIB.

15 Maret — Konjungsi Inferior Merkurius

Konjungsi Inferior Merkurius. Kredit: langitselatan
Konjungsi Inferior Merkurius. Kredit: langitselatan

Merkurius berada sejajar di antara Matahari dan Bumi dan terpisah 3°29′ dari Matahari. Pada posisi ini, Merkurius berada pada papasan terdekatnya dengan Bumi dengan jarak 0,62 AU. Karena itu Merkurius tidak akan tampak bagi pengamat karena planet terdekat Matahari ini terbit dan terbenam hampir bersamaan dengan Matahari.

Peristiwa konjungsi inferior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala senja dan mulai bertransisi untuk hadir kala fajar dalam beberapa minggu lagi.

21 Maret – Ekuinoks

Ekuinoks dan Solstis dan 4 musim yang terjadi di Bumi. Kredit: langitselatan
Ekuinoks dan Solstis dan 4 musim yang terjadi di Bumi. Kredit: langitselatan

Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 21 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.

Vernal Ekuinoks akan terjadi tanggal 21 Maret pukul: 04:44 WIB

26 – 27 Maret — Bulan — Jupiter

Pasangan Bulan dan Jupiter 27 Maret 2019 pukul 00:00 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Jupiter 27 Maret 2019 pukul 00:00 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan dan Jupiter tampak berpasangan di ufuk timur jelang tengah malam, dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Jupiter terbit terlebih dahulu pada pukul 22:52 WIB disusul Bulan pukul 23:25 WIB. Keduanya hanya terpisah 3º di rasi Ophiuchus dengan ketinggian maksimum yang dicapai 74º sebelum keduanya menghilang dalam cahaya Matahari. 

Baca juga:  Misteri Peredupan Bintang Betelgeuse Akhirnya Terungkap

29 Maret — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus 29 Maret 2019 pukul 02:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Saturnus 29 Maret 2019 pukul 02:30 WIB. Kredit: Star Walk

Mengakhiri bulan Maret, Bulan dan Saturnus kembali tampak berpasangan di rasi Sagittarius sampai fajar menyingsing. Bulan terbit terlebih dahulu pada 00:15 WIB disusul Saturnus pada pukul 00:39 WIB. Keduanya terpisah 3,1º dengan Bulan di selatan Saturnus dan bisa diamati sampai fajar menyingsing saat keduanya mencapai ketinggian 66º dari horison.

31 Maret — Mars — Pleiades

Pasangan Mars dan Pleiades 31 Maret 2019 pukul 19:00 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Mars dan Pleiades 31 Maret 2019 pukul 19:00 WIB. Kredit: Star Walk

Mars dan kumpulan bintang di gugus Pleiades bisa diamati sejak Matahari terbenam, 42º di atas ufuk barat. Mars dan Pleiades hanya terpisah 3,2º dan bisa diamati sampai keduanya terbenam pada pukul 21:00 WIB.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal Maret menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan menuju fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati membentang dari Tenggara ke Barat Laut dan jelang dini hari, Bima Sakti tampak membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.

Setelah Matahari terbenam, ada Capella di rasi Auriga, Betelguese dan Rigel di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, Canopus di rasi Carina, Archenar di rasi Eridanus, Pollux dan Castor di Gemini, Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Minor, dan Regulus di rasi Leo, yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Tengah malam sampai jelang dini hari ada Spica di Virgo, Crux, Rigel Kentaurus di Centaurus,  Arcturus di rasi Bootes, Vega di rasi Lyra, dan Altair di rasi Aquila.

Peta Bintang 1 Maret 2019

Peta Bintang 15 Maret 2019

Kampanye Langit Gelap

1 — 7 & 27 — 31 Maret — Kampanye Globe At Night

Di bulan Maret, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 1 – 7 Maret dan dilanjutkan tanggal 27 – 31 Maret.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye 1-7 Maret, para pengamat di langit utara maupun selatan yang berada di ekuator akan melakukan pengamatan rasi Orion atau rasi Waluku untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak. Untuk paruh kedua kampanye pada tanggal 27 – 31 Maret, bagian utara akan mengamati rasi Leo sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Crux.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • penasaran kapan pertemuan atau kesejajaran antara mars dengan merkurius?