fbpx
langitselatan
Beranda » Galaksi yang Bermain Tarik Tambang

Galaksi yang Bermain Tarik Tambang

Di alam semesta, galaksi-galaksi biasanya terpisah jauh antara satu dengan yang lainya.  Jarak antar galaksi itu jauhnya benar-benar jauh. Sebagai contoh, jarak dari galaksi Bima Sakti ke galaksi tetangga kita yaitu galaksi Andromeda ternyata sangat jauh setara dengan 25 galaksi seukuran Bima Sakti yang diatur berbaris. Jadi itulah jarak dari galaksi Bima Sakti ke galaksi tetangganya.

Foto pasangan galaksi NGC 3169 (kiri) dan NGC 3166 (kanan). Kredit : ESO/Igor Chekalin

Tapi, ada yang berbeda. Dua galaksi raksasa yang ada dalam foto di atas memiliki jarak yang sangat dekat, hanya setengah ukuran galaksi Bima Sakti!

Jika dilihat dari dekat, tampak kedua galaksi memiliki bentuk spiral dan disebut juga galaksi spiral. Galaksi spiral ini memiliki piringan pipih yang berputar dan terdiri dari bintang, debu dan gas. Galaksi spiral memiliki lengan spiral yang terdiri dari bintang dan gas, berputar mengelilingi pusat galaksi.

Kedua galaksi yang tampak pada foto berada dekat satu sama lainnya. Jaraknya yang dekat membuat lengan spiral keduanya tampak seperti sedang tarik menarik seperti dalam permainan tarik tambang. Akibatnya bentuk kedua galaksi ini jadi berubah.  Sebagai contoh, galaksi yang di sebelah kiri tampak seperti kumpulan asap terang bukannya bentuk spiral sempurna. Hal ini dikarenakan gas panas dan bercahaya terlah ditarik menjauh oleh galaksi tetangga. Perlahan tapi pasti galaksi tersebut akan tertarik semakin mendekat sampai suatu saat kedua galaksi akan bergabung dan menjadi satu galaksi besar.

Galaksi Bima Sakti juga suatu saat akan bergabung dengan Galaksi Andromeda. Tapi tidak sekarang. Keduanya baru akan bergabung setelah waktu yang sangat lama yaitu 5.000.000.000 tahun.

Sumber : Space Scoop / UNAWE

Baca juga:  P5, Satelit Baru Pengiring Pluto
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

8 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • galaksi itu berputar ya ?
    ada yg pernah mengukur kecepatan putarannya gak?

  • iya galaksi itu berputar mengelilingi intinya yang merupakan supermassive blackhole, kalo kecepatan perputaranya sih coba tanya mb ivie

  • Wow.. gak kebayang kalo sampe galaxy bimasakti jadi satu dengan galaxy andromeda… pelanet-pelanet bakal tabrakan ga ya??

    • boleh coba jawab : Menurut pemikiran Saya yang tdk banyak tahu Astronomi : kita harus tahu dulu bagaimana kejadiannya dua galaxy ini bersatu….??? apabila putaran kedua galaxy ini searah ( misalnya keduanya berputar searah jarum jam ) dan bersatunya satu diatas dan satu dibawah ( seperti dua piring ditumpuk ) maka Planet2 nya akan saling bertabrakan dan kemudian akan membentuk planet baru, lantas gabungan kedua galaxy ini jd sebuah galaxy yang besar. tapi kalau bergabungnya seperti gangsing yg bertabrakan ( putarannya berlawanan ) maka kedua galaxy ini tdk akan bersatu tp akan terpental dan saling menjauh… he he he… menurut logika kira2 begitu.., maaf bila ternyata pendapat ini salah.

    • 🙂 apa yg akan terjadi saat tabrakan memang belum diketahui. bisa saja akan tada pengaruh pada bintang2 tp bisa juga tidak. Galaksi terdiri dari jutaan bintang yg jarak antar bintang saja sangat jauh. jadi ketika “tabrakan” antar galaksi terjadi bisa saja tidak terjadi tabrakan antar bintang2 seperti tabrakan dua mobil yg saling bertemu.

      btw kl ngomong saat bimasakiti & andromeda tabrakan. bumi juga udah ga bisa menopang kehidupan karena evolusi matahari