langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juni 2025

Fenomena Langit Bulan Juni 2025

Bulan Juni jadi transisi ke musin kemarau di Indonesia. Venus dan Saturnus masih tampak sebelum Matahari terbit, serta Merkurius dan Mars kala senja. 

Pasangan Bulan dan Spica. Kredit: langitselatan

Planet

Merkurius, Mars, dan Jupiter. Ketiga planet ini bisa diamati setelah Matahari terbenam. 

Merkurius bisa diamati mulai minggu kedua Juni setelah Matahari terbenam. Planet ini terus menanjak naik di ufuk barat dan berpapasan dekat dengan Jupiter yang terus turun mengejar Matahari. Merkurius bisa diamati jelang pertengahan Juni saat planet ini berada di rasi Gemini dan terus bergerak ke rasi Cancer di akhir bulan. 

Mars, planet merah ini tampak di barat sampai jelang tengah malam. Planet ini memulai dan mengakhiri Juni berpapasan dengan Bulan. Mars bisa diamati selama bulan Juni, mengembara di rasi Leo dan berpapasan dekat dengan Regulus, bintang terang di Leo pada pertengahan Juni. 

Jupiter tampak rendah di ufuk barat dan bisa diamati sampai sekitar satu jam setelah Matahari terbenam sampai jelang pertengahan Juni. Seakan bergantian dengan Merkurius yang menanjak naik jelang pertengahan Juni. 

Planet terbesar di Tata Surya ini terus turun di ufuk barat sampai akhirnya menghilang di balik cahaya Matahari seiring peristiwa konjungsinya dengan Matahari jelang akhir Juni dan transisi untuk kembali ke langit fajar. Selama bulan Juni, planet Jupiter bisa ditemukan di rasi Taurus di awal bulan dan terus bergeser ke Gemini di pertengahan sampai akhir bulan Juni. 

Venus, Saturnus. Kedua planet bisa diamati jelang dini hari sampai saat fajar menyingsing di bulan Juni. Venus dan Saturnus tampak cemerlang di langit timur jika tidak mendung dan berawan. Kedua planet berpapasan dengan Bulan jelang akhir Juni. 

Di awal Juni, kedua planet bisa diamati di rasi Pisces. Akan tetapi memasuki pertengahan Juni, planet Venus yang terus turun di ufuk timur sudah bergeser ke rasi Aries dan ke Taurus di akhir bulan. Sementara Saturnus masih terus menjelajah rasi Pisces sampai akhir Juni.

Mars. Duo planet merah dan planet terbesar di Tata Surya ini bisa diamati setelah Matahari terbenam. Mars terbenam jelang tengah malam, sedangkan Jupiter bisa diamati sampai sekitar satu jam setelah Matahari terbenam. Jupiter akan tampak makin rendah setiap harinya dan terus bergeser ke arah ufuk barat menemui Matahari.

Di awal Juni, Mars bisa diamati di rasi Cancer dan terus bergeser ke rasi Leo di akhir bulan, sedangkan Jupiter bisa diamati di rasi Taurus selama bulan Juni. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Selama bulan Juni, kedua planet bisa diamati sejak jelang dini hari sampai saat fajar menyingsing. Uranus di rasi Taurus terbit jelang dini hari sedangkan Neptunus terbit tengah malam.  

Bulan

Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

3 Juni. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

7 Juni. Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 405.553 km

11 Juni. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam. 

19 Juni. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

23 Juni. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 363.178 km.

25 Juni. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Peristiwa

1 Juni — Elongasi Barat Maksimum Venus

Venus saat elongasi barat maksmium. Kredit: Stellarium
Venus saat elongasi barat maksmium. Kredit: Stellarium

Venus dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi barat maksimum yang dicapai Venus 45,9º. Artinya, Venus akan berada 45,9º di arah barat Matahari. Venus yang berada di rasi Pisces bisa diamati dengan kecerlangan -4,2 magnitudo sejak pukul 02:43 WIB saat Venus terbit sampai Matahari terbit pukul 05:55 WIB. 

1 Juni — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars tanggal 1 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Mars tanggal 1 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dekat dengan Mars pada jarak 1º di rasi Leo. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam. Mars terbenam pada pukul 22:36 WIB disusul Bulan pukul 22:48 WIB. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 58º di barat daya horison.

6 Juni — Bulan — Spica

Pasangan Bulan dan Spica tanggal 6 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Spica tanggal 6 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Spica, bintang terang di rasi Virgo pada jarak 0,4º. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Bulan terbenam pada pukul 01:45 WIB disusul Spica pada pukul 02:26 WIB. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 58º di atas horison timur.

10 Juni — Bulan — Antares

Pasangan Bulan dan Antares tanggal 10 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Antares tanggal 10 Juni pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Antares, bintang terang di rasi Scorpius pada jarak 1º. Keduanya bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai jelang fajar. Antares terbenam pukul 05:18 WIB disusul Bulan pada pukul 05:43 WIB. Saat Matahari terbenam, Bulan dan Antares berada pada ketinggian 15º di atas horison. 

Untuk pengamat di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, saat Matahari terbenam, Bulan sedang mengokultasi Antares, dan bisa mengamati saat Anatares keluar dari balik Bulan. 

19 Juni — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus tanggal 19 Juni pukul 01:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Saturnus tanggal 19 Juni pukul 01:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Saturnus dan bisa diamati mulai tengah malam sampai saat fajar menyingsing. Bulan berada 3,8º dari Saturnus. Keduanya bisa diamati satu jam setelah terbit saat Bulan dan Saturnus sudah berada sekitar 15º di atas horison. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 23:47 WIB disusul Saturnus pada pukul 00:07 WIB. Saat Matahari terbit, keduanya berada 98º di atas horison. 

21 Juni – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara ; Winter Solstice – Belahan Selatan)

Matahari saat soltis Juni alias berada pada titik balik utara. Kredit: Stellarium
Matahari saat soltis Juni alias berada pada titik balik utara. Kredit: Stellarium

Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Titik balik musim panas akan terjadi tanggal 21 Juni pukul 22:02 WIB, ketika Matahari berada di rasi Taurus.

22 Juni — Bulan — Venus 

Pasangan Bulan dan Venus tanggal 22 Juni pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Venus tanggal 22 Juni pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Venus dari jarak cukup jauh yakni 6,5º dan keduanya bisa diamati sebelum Matahari terbit. Bulan terbit 02:27 WIB disusul Venus pada pukul 02:51 WIB. Saat Matahari terbit, pasangan planet ini berada pada ketinggian 43º di horison timur.

24 Juni — Konjungsi Jupiter

Jupiter tampak berdekatan dan tenggelam dalam cahaya Matahari. Pasangan Matahari dan Jupiter 24 Juni pukul 07.00 WIB. Kredit: Stellarium
Jupiter tampak berdekatan dan tenggelam dalam cahaya Matahari. Pasangan Matahari dan Jupiter 24 Juni pukul 07.00 WIB. Kredit: Stellarium

Jupiter berada pada jarak terjauhnya dari Bumi yakni 6,16 sa. Jupiter akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dengan Matahari berada di antara kedua planet. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Jupiter akan tampak sangat dekat dengan Matahari dengan jarak 0,08° dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Jika bisa diamati, piringan Jupiter akan tampak sangat kecil hanya 31,3 detik busur. 

27 Juni — Bulan — Merkurius

Pasangan Bulan dan Merkurius tanggal 27 Juni pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Merkurius tanggal 27 Juni pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Merkurius pada jarak 2,5º dan bisa diamati setelah Matahari terbenam. Saat Matahari terbenam, kedua objek ini berada 18º di atas horison barat. Cukup rendah, tapi masih bisa diamati sampai keduanya terbenam beriringan. Bulan terbenam pukul 19:41 WIB disusul Merkurius 6 menit kemudian. 

30 Juni — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars tanggal 30 Juni pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Mars tanggal 30 Juni pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dekat dengan Mars pada jarak 4,2º di rasi Leo. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai pukul 21:50 WIB saat mars terbenam, dan disusul Bulan pukul 22:14 WIB. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 58º di barat daya horison.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Akhir Juni menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru.

Waktu terbaik untuk mengamati Bimasakti:

  • Awal bulan: 1 – 7 Juni mulai 00 : 45 setelah Bulan terbenam.
  • Akhir bulan: 24 – 29 Juni (sekitar Bulan Baru) dari 19 : 30 – 04 : 30.

Bintang-bintang terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Rentang WaktuBintang-bintang terang (Rasi Bintang)
Setelah Matahari terbenam
(18:30 – 21:00 WIB)
Canopus (Carina)
Sirius (Canis Major)
Regulus (Leo)
Spica (Virgo)
Arcturus (Boötes)
Rigil Kentaurus & Hadar (Centaurus)
Acrux (Crux)
Antares (Scorpius)
Menjelang Tengah Malam
(21:00 – 23:30)
Antares, Shaula, & Lesath (Scorpius)
Rasalhague (Ophiuchus)
Kaus Australis (Sagittarius)
Vega (Lyra)
Tengah Malam
(00:00 – 02:30)
Vega (Lyra)
Altair (Aquila)
Deneb (Cygnus)
Kaus Australis (Sagittarius)
Rigil Kentaurus (Centaurus)
Rasalhague (Ophiuchus)
Jelang Fajar
(03:00 – 05:30)
Fomalhaut (Piscis Austrinus)
Enif (Pegasus)
Alpheratz (Andromeda)
Capella (Auriga)
Vega (Lyra)
Altair (Aquila)
Deneb (Cygnus)

Waktu terbit dan terbenam bintang yang bisa dijadikan bintang panduan

BintangKecerlangan (Mag)RasiTerbitTerbenam
Canopus–0,7Carina06 : 2919 : 49
Sirius–1,46C. Major07 : 2019 : 40
Regulus1,4Leo10 : 5822 : 49
Spica1,0Virgo14 : 0202 : 20 (+1)
Arcturus–0,05Boötes15 : 0802 : 55 (+1)
Rigil Centauri0,0Centaurus14 : 2904 : 22 (+1)
Hadar0,6Centaurus13 : 5403 : 45 (+1)
Acrux1,3Crux12 : 1102 : 15 (+1)
Antares1,1Scorpius16 : 5705 : 32 (+1)
Shaula1,6Scorpius17 : 5406 : 44 (+1)
Lesath2,7Scorpius17 : 5006 : 40 (+1)
Kaus Australis1,8Sagittarius18 : 4707 : 33 (+1)
Rasalhague2,1Ophiuchus18 : 2306 : 17 (+1)
Vega0,0Lyra19 : 4107 : 03 (+1)
Altair0,8Aquila20 : 3708 : 35 (+1)
Deneb1,2Cygnus21 : 5009 : 01 (+1)
Enif2,4Pegasus22 : 3010 : 27 (+1)
Fomalhaut1,2P. Austrinus23 : 2212 : 01 (+1)
Alpheratz2,1Andromeda01 : 08 (+1)12 : 40

Peta Bintang 1 Juni 2025

Peta Bintang 15 Juni 2025

Kampanye Langit Gelap

16-25 Juni — Kampanye Globe At Night

Di bulan Juni, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya dari 16-25 Juni. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Pengamat di utara bisa mengamati rasi Bootes dan rasi Hercules, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Scorpius. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya. 

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS
Gerhana

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Juni 2025
Xuntian, Teleskop Antariksa dari Negeri Tirai Bambu
Mengenal Satuan-Satuan Jarak dalam Astronomi
Planet Bumi, Si Kelereng Biru Rumah Kita

Langanan LS