fbpx
langitselatan
Beranda » Komet Pons-Brooks, Komet Iblis Yang Sedang Menuju Matahari

Komet Pons-Brooks, Komet Iblis Yang Sedang Menuju Matahari

Komet 12P/Pons-Brooks akan mencapai perihelion atau titik terdekatnya dengan Matahari pada tanggal 21 April 2024.

Komet Pons-Brooks dipotret dari Sheridan, Texas, Amerika Serikat. Kredit: ©Robin Lim
Komet Pons-Brooks dipotret dari Sheridan, Texas, Amerika Serikat. Kredit: ©Robin Lim

Jangan lewatkan kehadiran komet 12P/Pons-Brooks yang mencapai kecerlangan maksimumnya saat berada pada jarak terdekat dengan Matahari. Dengan kecerlangan 4,9 magnitudo, komet yang dijuluki Komet Iblis ini seharusnya bisa diamati dengan mata telanjang. 

Tapi, jangan bayangkan akan ada komet terang lewat di langit. Komet Pons-Brooks akan tampak seperti titik samar dan kabur di ufuk barat. Tapi, ini kesempatan satu-satunya untuk berburu Pons-Brooks karena ketika komet ini kembali mendekati Matahari, generasi berikutnya yang akan menyaksikan kedatangannya. 

Tentang Komet Iblis Pons-Brooks

  • Komet Pons-Brooks dipotret dengan Kamera ZWO ASI 2600MC yang dipasang pada Teleskop Takahashi FSQ 85. Kredit: Wijaya Sukwanto
  • Komet Pons-Brooks dipotret dengan Kamera Sony A7R5 dengan lensa FE 600mm F4 GM. Kredit: Wijaya Sukwanto
  • Hasil gabungan foto Komet Pons-Brooks dari dua kamera. Kredit: Wijaya Sukwanto

Pons-Brooks merupakan komet periodik tipe Komet Halley yang periodenya 71,3 tahun. Komet ini dikategorikan dalam tipe Komet Halley karena memiliki periode orbit yang panjang antara 20-200 tahun.  Komet yang terakhir kali mengunjungi Matahari pada tahun 1953 ini pertama kali ditemukan oleh Jean-Louis Pons dari Observatorium Marseilles pada tanggal 12 Juli 1812 dan kemudian ditemukan kembali oleh William Robert Brooks pada tahun 1883. 

Meskipun ditemukan pada taun 1812, tampaknya, catatan kemunculan komet Pons-Brooks bisa ditelusuri dalam catatan pengamatan September 245 SM di China. Selain itu, kemunculah Pons-Brooks yang diidentifikasi sebagai komet terjadi pada tahun 1385 dan 1457.  Pada tahun 1385, kehadiran komet Pons-Brooks dicatat oleh Ming Shilu, pengamat di China. Tak hanya China, komet ini juga disebut dalam beberapa sumber di Eropa. Pada bulan Januari 1457, komet ini diamati oleh Paolo dal Pozzo Toscanelli. 

Kemunculan komet 12P/Pons-Brooks pertama kali diidentifikasi pada 10 Juni 2020 dalam pengamatan dari Observatorium Lowell, Arizona. Saat itu, komet Pons-Brooks masih berada di luar orbit Saturnus pada jarak 19 sa (1,78 miliar km) dari Matahari dengan kecerlangan 23 magnitudo. 

Pada tanggal 20 Juli 2023, ketika Pons-Brooks berada pada jarak 3,9 sa, komet ini mengalami erupsi yang melontarkan es dan debu. Pons-Brooks memang dikategorikan juga sebagai komet kriovulkanik atau komet yang memiliki kegiatan vulkanik. Mirip aktivitas gunung berapi di Bumi yang kemudian erupsi dan melepaskan lahar panas dari lelehan batuan, komet Pons-Brooks juga meletus dan melepaskan lahar dingin berupa es dan materi yang mudah menguap.

Ketika komet Pons-Broks mengalami erupsi, kecerlangannya meningkat 100 kali dari 16-17 magnitudo jadi 11-12 magnitudo. Tak hanya itu, komet Pons-Brooks juga melepas 10 miliar kg debu dan es ke ruang angkasa. Akibat letusan ini, inti komet yang berukuran 30 km juga mengembang dan membentuk cangkang gas seperti tapal kuda. Tapi, untuk sebagian orang justru lebih mirip tanduk iblis. Dan munculah julukan Komet Iblis.

Para astronom menduga kalau debu Komet 12P/Pons Brooks merupakan sumber dari hujan meteor kappa Draconid yang tampak setiap bulan Desember. Selain itu, tampaknya Pons-Brooks juga jadi sumber hujan meteor di Venus. 

Pengamatan

Peta jalur komet Pons-Brooks dari 20 April – 3 Mei 2024. Kredit: in-the-sky

Saat ini komet Pons-Brooks sedang dalam perjalanan menuju perihelion atau titik terdekatnya dengan Matahari dengan kecepatan 64,373 km/jam atau setara 30 kali kecepatan jet tempur F-16! 

Komet 12P/Pons-Brooks akan mencapai perihelion pada tanggal 21 April 2024 dengan  jarak 0,78 sa atau 117 juta km dari Matahari.  Setelah mencapai perihelion, komet Pons-Brooks akan kembali menjauhi Matahari menuju titik terjauhnya pada jarak 17,2 sa atau 2,5 miliar km dari Matahari. Dalam perjalanannya, komet Pons-Brooks akan berpapasan dekat dengan Bumi pada tanggal 2 Juni 2024 pada jarak 1,55 sa atau 232 juta km. Meskipun demikian, ketika Pons-brooks berpapasan dengan Bumi, kecerlangan juga sudah semakin redup yakni 6,4 magnitudo.

Selama bulan April saat komet P12/Pons-Brooks bisa diamati di arah barat setelah Matahari terbenam. Dari awal April sampai saat mencapai titik perihelion, kecerlangannya juga diperkirakan semakin terang dari 5,5 magnitudo ke kisaran 4,7 magnitudo.

Komet Pons-Brooks bisa diamati sampai kisaran satu jam setelah Matahari terbenam (lihat tabel di akhir artikel), seiring dengan terbenamnya komet iblis tersebut.  Dari bulan April sampai bulan Juni saat berpapasan dengan Bumi, Komet Pons-Brooks bisa diamati di rasi taurus sampai tanggal 4 Mei kemudian bergeser ke rasi Eridanus sampai 20 Mei dan kemudian ke rasi Lepus sampai 7 Juni. Semakin jauh dari Matahari, komet Pons-Brooks juga akan semakin tinggi di langit malam, akan tetapi kecerlangannya juga akan semakin redup.

Kenampakan Komet Pons-Brooks pada tanggal 21 April 2024 pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium

Pada tanggal 21 April, Komet Pons-Brooks terbenam pada pukul 19:15 WIB dengan jarak 22,7º dari Matahari. Untuk menemukan komet 12/Pons-Brooks, pengamat bisa mencarinya di ufuk barat di rasi Taurus setelah Matahari terbenam karena komet ini hanya terpisah ~25º dari Matahari. Meskipun tampaknya cukup tinggi, pengamat akan menghadapi tantangan lain saat berburu Pons-Brooks. 

Meskipun kecerlangannya bisa diamati dengan mata telanjang, komet Pons-Brooks akan tampak redup dan kabur dengan latar belakang langit senja. Matahari yang baru terbenam masih menyisakan cahaya senja yang terang dan menutupi komet yang jauh lebih redup. Ketika pendar cahaya senja sudah hilang, komet Pons-Brooks sudah berada sangat rendah di ufuk barat sehingga tidak mudah untuk diamati. 

Cara terbaik mengamati Komet Pons-Brooks adalah dengan menggunakan binokuler dan teleskop. Meskipun demikian, carilah lokasi yang arah baratnya tidak terhalang apapun. Dan tentunya langit tidak berkabut dan berawan. 

Clear Sky! 

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini