Observasi
Saatnya berburu hujan meteor dan menikmati papasan antar planet maupun pertemuan planet dengan Bulan di fenomena langit bulan Juli.
Misteri peredupan besar bintang Betelgeuse akhirnya terungkap. Tersangkanya, awan debu dan pendinginan yang terjadi di permukaan bintang.Â
Matahari di titik balik utara menandai awal musim panas di belahan utara dan musim dingin di belahan selatan. Selain itu, pertemuan Bulan dan planet-planet menjadi sajian utama fenomena langit bulan Juni.
Jangan lewatkan Gerhana Bulan Total dan hujan meteor Eta Aquarid dalam fenomena langit bulan Mei. Selain itu masih ada Jupiter dan Saturnus sebelum fajar dan Mars semakin dekat ke langit senja.
Mengawali bulan Mei, pengamat di Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor Eta Aquarid yang sedang mencapai aktivitas maksimumnya.
Jangan lewatkan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 yang dijuluki Bulan Darah Super karena bertepatan dengan Bulan Purnama Perigee atau supermoon.
Kala malam, ada cahaya melesat cepat di langit mirip bintang jatuh. Peristiwa ini dikenal sebagai hujan meteor. Tapi apa itu hujan meteor?
Sebelum mengakhiri bulan April, para pengamat langit di Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor Lyrid dan Pi Puppid.
Berbicara tentang awal dan akhir Ramadan, dapat dipandang sebagai pembicaraan sistem waktu oleh manusia sebagai makhluk cerdas planet Bumi.
Jangan lewatkan hujan meteor Lyrid di bulan April. Nikmati juga kehadiran Jupiter dan Saturnus sebelum fajar dan okultasi Mars oleh Bulan.
Untuk pertama kalinya, para astronom bisa menampilkan lubang hitam di pusat galaksi Messier 87 (M87) dalam cahaya terpolarisasi.
Bulan Maret saatnya Matahari tepat di khatulistiwa. Selain itu masih ada jejeran planet Merkurius, Saturnus, dan Jupiter saat fajar dan Mars setelah Matahari terbenam.
Selama bulan Februari, pengamat bisa mengamati papasan planet dan Bulan maupun planet lainnya, dan hujan meteor minor alpha Centaurid.
Sebuah dentuman terdengar di pulau Bali bagian utara pada Minggu 24 Januari 2021 pukul 10:27 WITA lalu.