fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan November 2023

Fenomena Langit Bulan November 2023

November jadi waktu terbaik mengamati Jupiter dan tentunya jangan lewatkan hujan meteor Leonid!

Planet Jupiter dipotret oleh Jefferson Teng dari Lampung. Kredit: Jeff Teng
Planet Jupiter dipotret oleh Jefferson Teng dari Lampung. Kredit: Jeff Teng

Planet

Merkurius. Planet terdekat dari Matahari ini masih ada di balik cahaya Matahari saat awal November. Jelang akhir November, Merkurius baru bisa diamati rendah di ufuk barat setelah Matahari terbenam. Merkurius berada di rasi Libra di awal bulan dan bergeser ke Scorpius di pertengahan bulan dan akhirnya bergeser lagi ke rasi Sagittarius di penghujung November.  Merkurius juga berpapasan dengan Bulan, namun terlalu rendah untuk bisa diamati. 

Venus. Si Bintang Kejora bisa diamati di ufuk timur sebelum Matahari terbit sejak dini hari dan bisa ditemukan di rasi Leo saat awal bulan. Mulai pertengahan November, Venus bisa diamati di rasi Virgo sampai akhir bulan. Venus berpapasan dengan Bulan jelang pertengahan November.

Mars. Planet merah yang akan berkonjungsi pada pertengahan November ini tidak tampak karena tenggelam dalam cahaya Matahari.

Jupiter. Planet gas raksasa terbesar di Tata Surya ini bisa diamati di rasi Aries sepanjang malam karena Jupiter berada pada titik oposisi. Planet raksasa ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang fajar. Jupiter berpapasan dengan Bulan di penghujung bulan November. 

Saturnus. Saturnus masih bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam di rasi Aquarius. Planet ini juga berpapasan dengan Bulan jelang akhir November. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Aries bersama Jupiter sejak Matahari terbenam sampai saat Matahari terbit. Sementara itu, Neptunus yang berada di rasi Pisces sampai pertengahan bulan dan bergeser ke Aquarius bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai lewat jelang dini hari.

Bulan

Fase Bulan November 2023. Kredit: Fajar Ariadi/la

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

5 November. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

7 November.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 404.569 km

13 November. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

20 November. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

22 November. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 369.818 km.

27 November. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Hujan Meteor

11-12 November – Hujan Meteor Taurid Utara

Puncak hujan meteor Taurid Utara tanggal 11 November 2023 untuk kenampakan pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium
Puncak hujan meteor Taurid Utara tanggal 11 November 2023 untuk kenampakan pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 13 Oktober – 2 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November. Saat malam puncak, Hujan Meteor Taurid Utara akan menghiasi langit dengan 5 meteor per jam dengan laju 29 km/jam. 

Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam pada pukul 18:26 WIB dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Sementara itu, Bulan sedang dalam fase Bulan Baru dan tidak akan memberi dampak pada pengamatan hujan meteor ini. 

Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung di akhir Oktober dan awal November menjadi atraksi menarik di langit. Apalagi dengan kehadiran fireball.

17 – 18 November – Hujan Meteor Leonid

Hujan meteor Leonid tanggal 17 November 2023 dilihat pada pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Leonid tanggal 17 November 2023 dilihat pada pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Leonid tahunan yang satu ini berlangsung dari 3 November – 2 Desember. Intensitas maksimum akan terjadi pada tanggal 17 – 18 November. Pengamat yang berburu Leonid bisa menikmati 15 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 71 km/det.  Hujan meteor Leonid yang berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle akan tampak datang dari arah rasi Leo. Pengamat di Bumi baru bisa menyaksikan 100 meteor Leonid per jam saat komet ini kembali pada tahun 2031 dan 2064. Dan bisa jadi akan ada badai meteor Leonid pada tahun 2099. 

Bagi pemburu meteor, rasi Leo baru akan terbit tengah malam pada pukul 00:20 WIB. Bulan sudah terbenam saat Leonid terbit sehingga pengamat hanya perlu mencari lokasi yang bebas polusi cahaya. 

21 November – Hujan Meteor alpha-Monocerotid

Kenampakan hujan meteor alpha Monocerotid tanggal 21 November 2023 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium
Kenampakan hujan meteor alpha Monocerotid tanggal 21 November 2023 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor ?-Monocerotid berlangsung dari tanggal 15 – 25 November dan mencapai puncak pada tanggal 21 November. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Canis Minor ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Meskipun demikian, pengamat bisa mengamati setidaknya 5 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor. 

Hujan meteor ?-Monocerotid berasal dari puing-puing komet C/1917 F1 (Mellish) dan bisa diamati mulai pukul 21:36 WIB ketika rasi Canis Minor terbit sampai fajar menyingsing. Bulan Perbani Awal terbenam tengah malam dan waktu terbaik perburuan meteor bisa dilakukan saat rasi Canis Minor pada ketinggian 30º mulai tengah malam.

Peristiwa

3 November –- Oposisi Jupiter

Saat Oposisi, planet Jupiter terbit di sore hari ketika Matahari terbenam dan bisa diamati sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Gambar ini menunjukkan saat Jupiter terbit dan Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB. Kredit: Stellarium
Saat Oposisi, planet Jupiter terbit di sore hari ketika Matahari terbenam dan bisa diamati sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Gambar ini menunjukkan saat Jupiter terbit dan Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB. Kredit: Stellarium

Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Saat oposisi, Jupiter akan berada pada jarak 3,98 SA dengan diameter piringan 48,4 detik busur. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter di rasi Aries dengan kecerlangan -2,9 magnitudo sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing. Pengamat juga bisa mengamati satelit-satelit galilean yang mengitari planet raksasa tersebut.

Bagi pengamat di Bumi, Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar. 

9 November — Bulan — Venus 

Pasangan Bulan dan Venus pada tanggal 9 November 2023 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Venus pada tanggal 9 November 2023 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Venus di rasi Virgo dan bisa diamati sejak keduanya terbit jelang dini hari. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 02:22 WIB disusul Venus pada pukul 02:41 WIB. Keduanya terpisah 4º. Satu hari setelahnya, Bulan dan Venus bisa diamati dengan jarak 4º. Tapi pada hari berikutnya, Venus terbit terlebih dahulu pada pukul 02:41 WIB disusul Bulan 18 menit kemudian pada pukul 02:59 WIB. 

14 November -– Oposisi Uranus

Saat Oposisi, planet Uranus terbit di sore hari ketika Matahari terbenam dan bisa diamati sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Gambar ini menunjukkan saat Uranus terbit dan Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB. Kredit: Stellarium
Saat Oposisi, planet Uranus terbit di sore hari ketika Matahari terbenam dan bisa diamati sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Gambar ini menunjukkan saat Uranus terbit dan Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB. Kredit: Stellarium

Uranus, si planet es raksasa akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 18,63 SA.  Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop. Untuk menemukannya, arahkan teleskop ke rasi Aries. Saat oposisi Uranus sedang berada di rasi Aries dengan kecerlangan 5,7 magnitudo dan diameter piringannya 3,8 detik busur.

Uranus bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing.

18 November — Konjungsi Mars

Konjungsi Mars, ketika Mars pada posisi terjauh dari Bumi. Kredit: langitselatan
Konjungsi Mars, ketika Mars pada posisi terjauh dari Bumi. Kredit: langitselatan

Mars akan berada pada posisi terjauh dari Bumi yakni 2,53 SA, dan Matahari berada di antara kedua planet. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet merah tersebut karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari, yakni 1,1º. Seandainya Mars bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 3,7 detik busur.

20 November — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus pada tanggal 20 November 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Saturnus pada tanggal 20 November 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan dan Saturnus tampak berpasangan di langit dan bisa diamati setelah Matahari terbenam. Kedua objek hanya terpisah 2,7º dan bisa diamati sampai dini hari saat Saturnus terbenam pukul 00:14 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian.

25 November — Bulan — Jupiter 

Pasangan Bulan dan Jupiter pada tanggal 25 November 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Jupiter pada tanggal 25 November 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Jupiter dan terpisah 2,5º di rasi Aries dan bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Jupiter terbenam terlebih dahulu pada pukul 03:51 WIB disusul Bulan pada pukul 04:01 WIB.

29 November — Venus – Spica

Pasangan Venus dan Spica pada tanggal 29 November 2023 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Venus dan Spica pada tanggal 29 November 2023 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Venus berada di rasi Virgo dengan jarak 3,2º dari Spica, dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Spica terbit pukul 02:38 WIB disusul Venus terbit pukul 02:42 WIB. Keduanya bisa diamati sampai pukul 05:23 WIB saat Matahari menampakkan diri di timur.  

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan pertengahan November menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan tidak mengganggu pengamatan. Awal November, Bulan memasuki fase perbani akhir dan terbit tengah malam sedangkan pertengahan November, Bulan pada fase Bulan Baru dan tidak tampak di malam hari. Bimasakti dapat diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.  

Setelah Matahari terbenam ada Antares di Scorpius, Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila, Deneb di rasi Cygnus, Archenar di rasi Eridani, yang bisa diamati sampai jelang tengah malam.

Mulai tengah malam ada, Aldebaran di rasi Taurus, Rigel dan Betelgeuse di rasi Orion, Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, juga Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di rasi Gemini, yang bisa diamati sampai fajar. Jelang fajar ada Regulus di rasi Leo dan Spica di Virgo.

Peta Bintang 1 November 2023

Peta Bintang 15 November 2023

Kampanye Langit Gelap

3 – 12 November — Kampanye Globe At Night

Di bulan November, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diselenggarakan dari 3 – 12 November.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye ini, pengamat di utara diajak untuk mengamati rasi Pegasus dan rasi Perseus, sedangkan di belahan selatan melakukan pengamatan rasi Pegasus dan rasi Grus mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini