fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan April 2022

Fenomena Langit Bulan April 2022

Selama bulan April, planet visual masih mendominasi langit fajar dengan Merkurius sendiri merajai langit senja. 

Hujan meteor Lyrid. Kredit: Adventure Pro/Canva Pro

Planet

Merkurius. Di awal bulan April, Merkurius akan berada pada posisi konjungsi superior atau pada posisi terjauh dari Bumi. Memasuki pertengahan April, Merkurius yang tadinya berada dalam pijar cahaya Matahari mulai menampakkan dirinya di langit senja dan terus menanjak naik sampai mencapai titik tertinggi di langit pada penghujung bulan April. Mulai pertengahan April, Merkurius bisa diamati di rasi Pisces dan terus bergerak ke rasi Taurus. 

Venus, Mars, Jupiter, Saturnus. Planet-planet yang biasanya bisa diamati dengan mata tanpa alat atau planet-planet visual, bisa diamati sebelum Matahari terbit. Kecuali Merkurius. 

Di awal April, planet Venus, Mars dan Saturnus tampak terbit beriringan jelang dini hari, disusul Jupiter jelang fajar. Setelah itu, Jupiter dan Saturnus terus menanjak naik di langit, sedangkan Mars dan Venus terus turun mengejar Matahari. Ketika menanjak naik, Saturnus berpapasan luar biasa dekat dengan Mars sedangkan venus yang turun mengejar Matahari akan menjumpai Jupiter pada papasan dekat di penghujung bulan April. 

Selama bulan April, Venus akan melanglang dari rasi Capricornus ke Aquarius, dan akhirnya ke Pisces, sementara Mars akan bergerak dari Capricorn ke Aquarius, sementara Jupiter bergerak dari Aquarius ke Pisces dan Saturnus perlahan naik menjelajah rasi Capricornus. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. Uranus bisa diamati di rasi Aries sementara Neptunus di rasi Aquarius. Sampai pertengahan bulan April, Uranus tampak setelah Matahari terbenam dan bisa diamati sampai kisaran pukul 19:00 WIB. Setelah itu Uranus akan menghilang dari langit senja. Sementara itu, Neptunus hadir sebelum fajar dan dari hari ke hari, planet ini terus menanjak naik di langit pagi.  

Bulan

Fase Bulan April 2022. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

1 April. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

8 April.  Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 404.438 km

9 April. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

17 April. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

19 April. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 365.143 km.

23 April. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Hujan Meteor

22 – 23 April – Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid pada 23 April 2022 pukul 00:11 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 23 April.  Setiap tahun, hujan meteor Lyrid berlangsung dari 14 April sampai 30 dan bisa diamati setelah rasi Lyra yang jadi arah datangnya, terbit pukul 22:08 WIB.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Desember 2022

Saat Lyrid mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 20 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 48,8 km/detik.

Bulan setengah yang terbit tengah malam cukup terang dan bisa mengganggu perburuan hujan meteor Lyrid. Waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam ketika arah datang Lyrid sudah cukup tinggi sekitar 30º di atas horison. Pada saat bersamaan, Bulan juga terbit di timur.

Peristiwa

1 April — Venus – Mars – Saturnus

Venus, Mars, Saturnus pada pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Venus, Mars, dan Saturnus tampak membentuk garis vertikal di langit fajar dengan jarak 6º. Mars terbit lebih dahulu pada pukul 02:32 WIB disusul Saturnus pada pukul 02:43 WIB dan Venus pada pukul 02:53 WIB.

3 April — Konjungsi Superior Merkurius

Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi, dan hanya terpisah 1,03°dari Matahari. 

Ketika Merkurius sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,34 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 5 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.

5 April — Mars – Saturnus

Pasangan Mars dan Saturnus pada 5 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Mars dan Saturnus pada 5 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Mars dan Saturnus bisa diamati berpasangan sangat dekat hanya terpisah 0,3º di arah timur sebelum Matahari terbit. Keduanya berada pada ketinggian 42º saat Matahari terbit. Pasangan planet ini bisa mulai diamati sejak pukul 02:29 WIB saat keduanya terbit.

25 April — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus pada 25 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Saturnus pada 25 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan dan Saturnus terbit beriringan dan tampak berpapasan di langit dengan Bulan 4,5º di selatan Saturnus. Kedua planet ini terbit beriringan diawali oleh Bulan pada pukul 01:09 WIB disusul Saturnus pada pukul 01:16 WIB. Saat Matahari terbit pada pukul 05:53, Bulan dan Saturnus sudah berada pada ketinggian 62º. 

26 April — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars pada 26 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Mars pada 26 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Setelah Saturnus, kali ini giliran Mars yang berpapasan dengan Bulan, dengan Bulan 4,5º di selatan Mars. Kedua planet terbit beriringan diawali Bulan pada pukul 02:03 WIB disusul Mars 6 menit kemudian. Saat Matahari terbit pada pukul 05:53, Bulan dan Saturnus sudah berada pada ketinggian 50º. 

27 April — Bulan — Venus — Jupiter 

Papasan segitiga Bulan, Venus, dan Jupiter pada 27 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan segitiga Bulan, Venus, dan Jupiter pada 27 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sehari kemudian, giliran Venus yang bertemu Bulan. Selain itu, Bulan, Venus dan Jupiter juga membentuk segitiga di langit fajar. Bulan terpisah 3,7º di selatan Venus dan keduanya berada pada ketinggian 37º saat Matahari terbit. Bulan berada 3,6º di selatan Jupiter dan keduanya berada pada ketinggian 33º saat Matahari terbit. Bulan akan terbit lebih dahulu pada pukul 02:53 WIB, disusul Venus pada pukul 03:05 WIB dan Jupiter pukul 03:19 WIB. 

29 April — Elongasi Timur Maksimum Merkurius

Elongasi timur terbesar Merkurius, saat Merkurius mencpai titik tertinggi setelah Matahari terbenam. Kredit: Stellarium.

Merkurius dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi Timur maksimum yang dicapai Merkurius 20,6º. Artinya, Merkurius akan berada 20,6º di arah barat Matahari. Merkurius yang berada di rasi Taurus bisa diamati dengan kecerlangan 0,4 magnitudo setelah Matahari terbenam sampai pukul 18:54 WIB.

Baca juga:  Teramatinya Hilal Termuda Hilal Sya’ban 1431H

30 April — Venus — Jupiter 

Papasan Venus, dan Jupiter pada 30 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Venus, dan Jupiter pada 30 April 2022 pukul 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Venus berpapasan dengan Jupiter. Kedua planet tampak berdekatan di langit fajar dengan jarak 0,9º dan berada pada ketinggian 37º saat Matahari terbit. Venus terbit lebih dahulu pada pukul 03:06 WIB, disusul Jupiter empat menit kemudian pada pukul 03:10 WIB. 

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan akhir April menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati setelah lewat tengah malam membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.  

Setelah Matahari terbenam, ada Aldebaran di rasi Taurus, Rigel dan Betelgeuse di rasi Orion, Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, Regulus di rasi Leo, yang bisa diamati sampai jelang tengah malam.

Selain itu, ada Spica di Virgo, Crux, Rigel Kentaurus dan Hadar di Centaurus,  Arcturus di rasi Bootes, Antares di Scorpius, yang bisa jelang tengah malam sampai fajar. Mulai tengah malam ada segitiga musim panas, Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila, dan Deneb di rasi Angsa (Cygnus) yang bisa diamati sampai fajar menyingsing.

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 April 2022

Peta Bintang 15 April 2022

Kampanye Langit Gelap

1 April & 23 – 30 April — Kampanye Globe At Night

Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 1 April dan 23-30 April.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye tanggal bulan April, pengamat di utara diajak untuk mengamati rasi Leo, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Crux. Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini