fbpx
langitselatan
Beranda » Bintang Muda dalam Awan Kupu-Kupu Bersayap Tunggal

Bintang Muda dalam Awan Kupu-Kupu Bersayap Tunggal

Para astronom menemukan bintang muda yang tersembunyi di balik nebula kupu-kupu bersayap tunggal di rasi Chamaeleon.

Awan kupu-kupu bersayap tunggal atau Nebula Inframerah Chamaeleon dengan bintang bermassa rendah di pusat. Foto ini dipotret oleh tim Komunikasi, Edukasi, dan Penjangkauan National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory (NOIRLab) sebagai bagian dari NOIRLab Legacy Imaging Program. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA. Proses citra: T.A. Rector (University of Alaska Anchorage/NSF’s NOIRLab), J. Miller (Gemini Observatory/NSF’s NOIRLab), M. Zamani (NSF’s NOIRLab) & D. de Martin (NSF’s NOIRLab)

Nebula kupu-kupu bersayap tunggal. Struktur awan ini merupakan perpaduan gas dan debu yang dikenal sebagai Nebula Inframerah Chamaeleon. Gas di nebula ini memancarkan cahaya dalam berbagai panjang gelombang. Nebula ini bisa dilihat dalam cahaya tampak. Akan tetapi, sesuai namanya, nebula Chamaeleon justru tampak terang jika dilihat dengan teleskop yang bisa melihat cahaya inframerah. Dari sinilah nama inframerah disematkan pada nebula Chamaeleon.

Nebula Inframerah Chamaeleon

Nebula Inframerah Chamaeleon yang ada di laman ini dipotret oleh para astronom ketika melakukan pengamatan dengan Teleskop Gemini Selatan di Observatorium Gemini, Chile.

Sesuai namanya, nebula dan awan gelap ini berada di rasi Chamaeleon, salah satu rasi di langit selatan. Tentunya, buat pengamat di Bumi bagian selatan bisa mengamati awan gas dan debu ini. 

Struktur nebula Chamaeleon berada di dekat pusat awan gelap raksasa Chamaeleon I, salah satu area pembentukan bintang terdekat yang ada di Bima Sakti.  Tetangga dekat awan gelap Chamaeleon I adalah awan gelap Chamaeleon II dan Chamaeleon III. Ketiga awan gelap ini membentuk area raksasa pembentukan bintang yang kita kenal sebagai Kompleks Chamaeleon. Saking besarnya, kompleks Chamaeleon menempati hampir semua area rasi Chamaeleon. 

Nebula Chamaeleon ini menyimpan cerita menarik.

Tepat di pusat nebula ada mesin dari nebula Chamaeleon. Sebuah bintang bermassa rendah yang massanya lebih kecil dari Matahari. Kita bisa menemukan bintang ini sebagai titik terang di pusat nebula, di dekat pembagian sayap.

Bintang muda dingin yang tersembunyi ini memuntahkan gas yang bergerak cepat dalam jumlah besar. Gas yang disemburkan bintang inilah yang mengukir terowongan di dalam awan antarbintang tempat bintang terbentuk. 

Bentuk sayap pada nebula berasal dari pancaran cahaya inframerah dan cahaya tampak bintang di pusat. Cahaya tampak dan inframerah yang dipancarkan bintang, lolos di sepanjang terowongan di dalam awan dan menyebar membentuk dinding. 

Noda Merah Terang

Dekat ke tengah foto atau di sebelah kanan dari pusat foto, tampak objek merah terang yang tampak seperti olesan atau noda merah pada foto.  Objek terang ini adalah Herbig-Haro (HH), yang biasa ditemukan di dekat bintang yang baru terbentuk. Objek Herbig-Haro terbentuk ketika gas yang bergerak cepat terlontar dari bintang bertabrakan dengan gas dari nebula atau awan gas di sekitar yang bergerak lambat.

Inilah yang terjadi dengan HH 909A, objek merah terang yang ada pada foto. Jet atau semburan gas yang melesat keluar sangat cepat dari bintang di pusat awan kupu-kupu bersayap tunggal, bertabrakan dengan gas dari nebula di sekitar yang bergerak lambat. 

Baca juga:  Cerita di Balik Pergolakan Awan Molekul Kelahiran Bintang

Menakjubkan bukan?

Tidak hanya itu. Para astronom menduga kalau pita gelap di pusat Nebula Inframerah Chamaeleon adalah piringan sirkumbintang, waduk gas dan debu yang mengorbit bintang. Piringan sirkumbintang memang ditemukan pada bintang muda dan materi di dalamnya merupakan persediaan untuk membentuk planet.

Latar belakang samar yang berwarna biru merupakan pantulan cahaya dari bintang-bintang dekat yang tidak tampak dalam foto. 

Fakta keren

Astronom Amerika Sherburne Wesley Burnham adalah orang pertama yang mengamati objek Herbig-Haro pada akhir 1800-an. Baru pada tahun 1940-an objek ini dilihat sebagai nebula pemancar cahaya ketika George Herbig dan Guillermo Haro mempelajarinya dengan lebih detail. 


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini