fbpx
langitselatan
Beranda » Benda – Benda Yang Bisa Diamati di Langit Malam

Benda – Benda Yang Bisa Diamati di Langit Malam

#StayAtHome atau #TinggaldiRumah merupakan cara memutus mata rantai pandemik Covid19. Akan tetapi, kita bisa belajar mengenali langit malam dari rumah.

Benda - benda yang tampak di langit malam. Bulan, Meteor, Komet, Bima Sakti. Kredit: langitselatan
Benda – benda yang tampak di langit malam. Kredit: langitselatan

Keluarlah di malam hari dan lihatlah ke langit. Mulai dari saat Matahari terbenam sampai terbit kembali keesokan hari, ada banyak sekali benda langit yang menemani kita menghabiskan malam.

Memandang langit malam, ada taburan bintang nan indah yang menghiasi malam gelap. Akan tetapi, tidak semua objek itu adalah bintang. Tentu saja ada Bulan yang wajahnya berubah dari setiap harinya. Tapi, di antara taburan “bintang” di langit itu, ada benda-benda lain juga.

Jadi apa saja titik-titik terang di langit malam? Mari kita berkenalan dengan titik-titik terang yang bisa dilihat dengan mata tanpa alat di malam hari.

Bintang

Bagi masyarakat jaman dahulu yang melihat langit ribuan tahun lalu, atau bahvkan masyarakat modern yang baru melihat langit malam dengan mata tanpa alat, titik-titik terang di langit itu disebut bintang.

Bagi pengamat jaman dahulu, bintang adalah titik terang di langit malam yang tampak mengitari Bumi secara perlahan. Bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang bisa mencapai ratusan atau bahkan 2000 bintang, jika langit sangat gelap. Untuk yang tinggal di kota, bintang yang bisa dilihat juga semakin sedikit. Tidak semua bintang bisa dilihat dengan mata. Jika bintangnya lebih redup maka hanya bisa dilihat dengan bantuan teleskop.

Untuk membedakan, bintang tampak berkelip di langit malam. Meskipun bintang itu sangat besar, tapi jaraknya sangat jauh. Karena itu, ketika melewati atmosfer Bumi, efek dari atmosfer membelokkan cahaya dan menyebabkan bintang tampak berkelap kelip di langit.

Rasi Bintang

Orion dalam budaya berbeda. Orion si Pemburu menurut orang Yunani, Orion atau Waluku direpresentasikan sebagai Bajak di Jawa, dan Orion sebagai Naga dalam legenda Batak. Kredit: Star Date, Richard Feinberg, Emanuel Sungging Mumpuni.
Orion dalam budaya berbeda. Orion si Pemburu menurut orang Yunani, Orion atau Waluku direpresentasikan sebagai Bajak di Jawa, dan Orion sebagai Naga dalam legenda Batak. Kredit: Star Date, Richard Feinberg, Emanuel Sungging Mumpuni.

Untuk mengenali bintang yang sama di langit keesokan harinya, para pengamat langit jaman dahulu punya cara yang efektif. Mereka membayangkan kalau ada garis yang menghubungkan beberapa bintang maka bisa tampak seperti bentuk benda, hewan, atau dewa dalam bayangan para pengamat. Nah kumpulan bintang ini yang dikenal sebagai rasi bintang. Garis itu bukan garis yang nyata. Hanya garis khayal.

Pada umumnya, bintang-bintang yang dihubungkan dengan garis khayal adalah bintang-bintang terang yang tampak berdekatan di langit. Kenyataannya jarak antara bintang-bintang itu sangat jauh. Setiap rasi bintang punya nama sendiri. Contohnya ada rasi Orion yang menggambarkan seorang Pemburu. Atau ada rasi Crux yang dikenal sebagai rasi Salib Selatan.

Nama-nama dan bentuk konstelasi atau rasi bintang memang pada umumnya dari legenda Yunani. Tapi, tiap negara punya khayalan berbeda untuk rasi bintang. Misalnya, di Indonesia, rasi Orion itu bukan berbentuk Pemburu tapi Bajak yang digunakan untuk membajak sawah. Dan rasi Crux bukan berbentuk Salib melainkan layang-layang.

Tak cuma itu, rasi bintang ini biasanya dihubungkan dengan cerita legenda setempat sesuai dengan bentuknya. Cerita-cerita ini juga seringkali terkait dengan kepercayaan dari masyarakat setempat. Rasi bintang juga digunakan oleh para petani untuk menentukan musim menanam dan menuai. Sedangkan untuk para nelayan, rasi bintang digunakan untuk mengetahui kapan mereka harus melaut. Bagi para pelaut, rasi bintang digunakan untuk menentukan arah.

Baca juga:  Planet Kepler-78b, Kembaran Bumi Lainnya?

Ada 88 rasi bintang yang secara resmi dikenal di langit malam.

Planet

Planet yang bisa dilihat dengan mata. Kredit: Iconsy/Canva.
Planet yang bisa dilihat dengan mata. Kredit: Iconsy/Canva.

Ketika melihat langit malam, selain bintang, ada juga bintang yang posisinya berubah setiap hari dibanding bintang-bintang lainnya. Bintang ini dikenal sebagai bintang pengembara. Ternyata, benda terang yang bergerak ini bukan bintang melainkan planet. Planet-planet ini cukup terang sehingga bisa dilihat seperti bintang.

Tapi ada bedanya. Jika diperhatikan, bintang itu berkelap kelip sedangkan planet tidak. Ini karena jarak planet jauh lebih dekat sehingga meskipun planet jauh lebih kecil dari bintang, jika dilihat dengan teleskop, bentuknya seperti piring super kecil bukan titik. Jadi ketika cahaya dari planet melewati atmosfer, tidak tampak pengaruh yang membuat planet berkelap kelip.

Planet tidak punya cahaya. Cahayanya berasal dari cahaya Matahari yang dipantulkan oleh permukaan planet.

Kalau dilihat dengan teleskop atau binokuler, planet tampak seperti lingkaran piring yang sangat kecil. Bahkan ada juga satelit atau bulan dari planet yang bisa dilihat seperti satelitnya Jupiter. Ada 5 planet yang bisa diilihat tanpa menggunakan teleskop yakni, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Bulan

Benda yang satu ini selalu mudah dikenali. Benda bulat yang bersinar terang di malam hari ini adalah Bulan. Piringan lingkaran Bulan ukurannya 29 – 33 menit busur atau setara dengan besar ibu jari tangan kanan.

Bulan adalah satelit yang mengelilingi Bumi. Akibat dari Bulan bergerak mengelilingi Bumi, wajah Bulan yang menerima sinar Matahari jadi berubah-ubah sehingga kita bisa melihat Bulan yang bersinar penuh (Bulan Purnama), atau Bulan Sabit (yang tidak semua permukaannya menerima sinar matahari). Dalam sebulan, pasti ada saat ketika Bulan tidak tampak di langit malam sehingga kita bisa melihat lebih banyak bintang.

Pada saat Bulan menghilang dari langit malam, sebenarnya Bulan justru muncul di siang hari. tapi kita sulit untuk melihat Bulan karena cahaya Matahari sangat terang. Tapi kadang kita masih bisa melihat Bulan di pagi hari atau sore hari.

Meteor dan Hujan Meteor

Di malam hari tampak juga titik-titik terang yang melesat cepat di langit. Mirip seperti bintang yang sedang berjatuhan. Fenomena yang dikenal sebagai bintang jatuh ini bukan bintang yang jatuh dari langit. Bintang jatuh itu adalah meteor, pecahan kecil asteroid dan debu komet yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar sehingga terbentuk seleret cahaya. Benda ini bergerak sangat cepat sehingga kita hanya melihatnya seperti lintasan cahaya yang melintas di langit.

Ada meteor yang jatuh sampai ke Bumi tapi sebagian besar hanya melintas di langit.

Setiap tahun, penduduk Bumi bisa menyaksikan peristiwa hujan meteor ketika Bumi melewati kumpulan debu di angkasa. Disebut hujan meteor, karena dalam satu jam ada puluhan sampai ratusan meteor yang melintas.

Baca juga:  Astro Wicara Bersama Dr. Pamela Gay – sesi 2

Komet

Ada saatnya tampak bintang bergerak di langit dan memiliki ekor atau rambut yang panjang. Benda ini juga bukan bintang melainkan komet, sebuah benda es yang datang dari tempat dingin dan mendekati Matahari. Karena dekat Matahari maka esnya pun menjadi gas yang tampak seperti ekor.

Galaksi Bima Sakti

Jika langit sangat gelap, ada pita kabut yang dipenuhi bintang. Pita ini dikenal sebagai Jalur Susu atau Milky Way. Tapi untuk orang Indonesia, pita jutaan bintang ini dikenal sebagai Bima Sakti. Kabut bintang-bintang ini adalah galaksi yang jadi rumah untuk bintang termasuk Matahari.

Yang Tak Bisa Dibedakan Mata

Di langit malam, ada asteroid, galaksi, juga satelit yang tidak mudah dibedakan oleh mata tanpa menggunakan alat seperti teleskop. Asteroid adalah pecahan-pecahan batuan yang harusnya bergabung membentuk planet. Benda-benda ini banyak tersebar di dekat Bumi.

Ada juga galaksi. Ini adalah kumpulan miliaran bintang yang juga berkumpul seperti di Bima Sakti. Tiap galaksi punya bentuk dan nama yang juga berbeda-beda. Selain itu, ada juga nebula, ini adalah awan raksasa yang di dalamnya bintang-bintang lahir.

Satelit alam seperti Bulan tapi mengitari planet lain seperti pada Jupiter juga bisa dilihat dengan teleskop. Tak hanya itu, satelit buatan yang kadang melintas di langit juga bisa dilihat seperti Stasiun Antariksa Internasional.

Planet seperti Uranus dan Neptunus juga sangat redup sehingga hanya bisa dilihat lewat teleskop.

Itulah benda-benda langit yang bisa dilihat secara langsung di malam hari. Jika hanya sedikit yang bisa dilihat, itu artinya area tempat tinggal sudah dicemari polusi cahaya dari lampu kota.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini