Untuk ikut serta dalam acara penjangkauan masyarakat secara global dalam 100 Jam Astronomi, Indonesia juga turut ambil bagian untuk berbagi informasi dan pengetahuan astronomi lewat berbagai acara. Klub astronomi yang ada di Indonesia juga turut serta untuk melaksanakan acara tersebut. Di Jakarta, HAAJ, Kastro Sirius, Kastro Polaris dan FOSCA turut serta mengadakan berbagai acara untuk 100 jam astronomi. Dari Bandung langitselatan dan CAKRAWALA UPI juga turut serta mengadakan acara 100 Jam Astronomi di beberapa lokasi.
IYA2009
Cornerstone project 100 Jam Astronomi untuk Tahun Astronomi Internasional 2009 akan menjadi acara sains untuk pejangkauan masyarakat terbesar yang akan diadakan. Lebih dari 1500 kegiatan telah didaftarkan dari lebih 130 negara, dan jumlahnya masih terus meningkat dari hari ke hari. 100 Jam Astronomi merupakan proyek global dan akan menjadi kegiatan berskala besar yang belum pernah dicoba sebelumnya dengan jumlah partisipasi diharapkan lebih dari satu juta partisipan.
Pada hari yang sama dengan penerbitan mading astronomi perdana kami kebetulan langit sedang cerah, dan kami mendapat pinjaman 2 teleskop “you’re galileo!” dari FOSCA. Sehingga kami dengan antusias merakit teleskop tersebut untuk melakukan pengamatan matahari siang itu juga.
Siapa yang tak kenal planet Venus? Planet cantik yang terlihat di kala fajar atau senja ini seringkali memukau banyak orang. Kecantikannya memang memberi nuansa tersendiri. Kali ini, sebuah pengamatan global dilakukan untuk mengamati keindahan Venus di kala sabit yang akan bertemu dengan Bulan Baru. Pengamatan yang mengambil tema Beauty Without Border ini bermaksud untuk memberikan pesan bahwa keindahan langit tak memiliki batasan negara atau politik. Karena, seluruh masyarakat dunia bisa menikmati keindahan yang sama.
Langitselatan kembali bekerjasama dengan Sekolah Dasar Santa Theresia Jakarta mengadakan acara Star Party. Setelah tahun lalu diadakan di Puri Setiabudi, kali ini acara digelar di Galery Cimbuleuit. Acara di mulai pada puku 19.00 dengan terlebih dahulu melakukan pengamatan bulan.
Unawe Indonesia mengawali tahun 2009 dengan mengadakan ekspedisi Gerhana Matahari Cincin (GMC). Acara yang merupakan kolaborasi antara Unawe Indonesia dan HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) di selenggarakan di Anyer dan dipusatkan di MTs Negeri Anyer.
Setiap manusia pada hakekatnya adalah sama dihadapan Tuhan. Si kaya dan si miskin ataupun si orang kota dan si orang desa, semua sama. Saya tidak bermaksud untuk mendiskriminasikan desa dari kota, namun saya menggambarkan desa disini adalah sebuah daerah yang sangat jauh terpencil dari hingar-bingar teknologi dan berada di wilayah yang terpelosok.
Senin, 26 Januari 2009 diadakan pengamatan Gerhana Matahari Parsial di SMAN 89 Jakarta Timur. Pada Hari itu cuaca sedang mendung dan sedikit terguyur oleh hujan, sehingga membuat panitia dan sekitar 200 peserta yang hadir “dag dig dug” cemas mengenai Gerhana Matahari Parsial yang merupakan fenomena alam yang langka terjadi dan telah dinanti-nantikan ‘kehadirannya’.
Setelah mengawali tahun 2009 dengan Dawn of IYA di Ciwalk, langitselatan kembali mengadakan acara pengamatan matahari di Lampung.
Tahun Astronomi Internasional 2009 telah dimulai. Tepat 400 tahun silam, Galileo untuk pertama kalinya mengarahkan teleskop ke angkasa dan berhasil membawa astronomi ke era yang baru.
Pada tanggal 15-16 Januari 2009, para astronom dari seluruh dunia berkumpul di Paris untuk memulai Tahun Astronomi Internasional 2009 atau yang dikenal dengan slogan International Year of Astronomy 2009 (IYA2009). Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar yang diadakan untuk berbagi keajaiban dan keindahan alam semesta pada publik.
Tanggal 1 Januari, selain langitselatan di Bandung, rekan-rekan HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), Club Astronomy Polaris SMAN 38 Jakarta, Club Astronomy Sirius SMAN 89, dan KIR FOSCA juga ikut menyemarakkan acara dawn of IYA 2009 dari Planetarium Jakarta. Tak hanya itu, tanggal 1 Januari 2009 juga dijadikan awal berdirinya Club Astronomy Polaris SMAN 38 Jakarta.
Selamat tinggal tahun 2008, selamat datang tahun 2009, dan selamat memulai perjalanan Tahun Astronomi Internasional 2009. Itulah ucapan yang muncul saat pergantian tahun terjadi pada tanggal 1 Januari 2009.
Tiga … dua … satu …. Horeee, roketnya meluncur!
Jaringan populerisasi dan edukasi Astronomi akan terus dibangun dan ditingkatkan di Asia Pasifik dan juga di lingkup Asia Tenggara. Demikian inti pembicaraan dalam pertemuan sesi delapan 10th Asia Pacific Regional IAU Meeting (APRIM) 2008 di Kunming, P. R China awal Agustus lalu. APRIM yang secara rutin diadakan setiap 3 tahun sekali itu memiliki 8 program yang melingkupi riset dalam berbagai bidang astronomi dan juga perkembangan populerisasi dan edukasi astronomi di negara-negara terkait.