fbpx
langitselatan
Beranda » 2020 VT4, Asteroid Terdekat yang Pernah Lewat

2020 VT4, Asteroid Terdekat yang Pernah Lewat

Foto dengan sebintik cahaya relatif redup yang ditandai crosshair merah itu tercatat menjadi salah satu foto penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.

Asteroid 2020 VT4. Kredit: ATLAS/Larry Denneau.
Asteroid 2020 VT4. Kredit: ATLAS/Larry Denneau.

Pada foto yang diproduksi sistem penyigian langit ATLAS (Asteroid Terestrial-impact Last Alert System) terpampang sebuah asteroid yang menghebohkan. Karena memegang rekor terkini sebagai benda langit mini terdekat yang pernah lewat terhadap Bumi kita.

Saat pertama kali terekam melalui mata tajam teleskop 50 cm di Observatorium Gunung Mauna Loa, Hawaii (Amerika Serikat) yang disusul pengamatan-pengamatan berikutnya dari berbagai penjuru, barulah disadari bahwa pada Sabtu dinihari 14 November 2020 pukul 00:20 WIB, asteroid tersebut lewat dalam jarak hanya 373 km (± 25 km) di atas paras Bumi!

Asteroid tersebut adalah asteroid 2020 VT4, yakni asteroid baru yang ke-119 yang ditemukan selama paruh pertama bulan November 2020 (dari tanggal 1 hingga 15 November) sebagaimana data yang dihimpun Minor Planet Center IAU (International Astronomical Union). Sebelum muncul dalam medan pandang teleskop ATLAS, asteroid ini sempat terekam dalam pengamatan Zwicky Transient Facility di Observatorium Gunung Palomar, California (Amerika Serikat). Pasca observasi ATLAS, konfirmasi kehadiran asteroid ini diperoleh melalui fasilitas teleskop robotik Galhassin di Isnello (Italia), Observatorium Glenlea di Winnipeg (Canada) dan Observatorium iTelescope di New Mexico (Amerika Serikat).

Data-data yang terhimpun menunjukkan asteroid 2020 VT4 semula merupakan bagian kelompok asteroid dekat-Bumi kelas Apollo. Ia beredar mengelilingi Matahari dalam orbit lonjong yang merentang dari orbit Bumi hingga orbit Mars dengan kemiringan ~13º. Asteroid 2020 VT4 menyelesaikan sekali putaran dalam orbitnya dalam setiap 549 hari.

Orbit asteroid 2020 VT4. Kredit: NASA/JPL
Orbit asteroid 2020 VT4. Kredit: NASA/JPL

Layaknya asteroid-asteroid dekat-Bumi lainnya, 2020 VT4 juga melintas-dekat Bumi. Namun dalam jarak yang sangat dekat. Analisis memperlihatkan asteroid ini lewat pada ketinggian hanya 373 kilometer di atas Kepulauan Pitcairn (Inggris) di Samudera Pasifik bagian selatan. Ketinggian tersebut berada dalam lingkup lintasan satelit-satelit berorbit rendah dan stasiun antariksa internasional (ISS). Praktis asteroid 2020 VT4 telah menerobos ‘cincin’ orbit geostasioner-geosinkron hingga orbit rendah yang dipenuhi ratusan satelit aktif. Namun penerobosan ini tidak berdampak apapun pada satelit-satelit aktif saat ini.

Perlintasan-sangat sangat dekat ini terjadi pada pagi hari waktu Kepulauan Pitcairn, sehingga ketampakan asteroid tak dapat dilihat. Lagipual begitu lewat di atas kepulauan ini, asteroid 2020 VT4 segera memasuki kerucut umbra Bumi sehingga tak mendapatkan paparan sinar Matahari sama sekali. Pada saat perlintasan tersebut terjadi, penduduk pulau Tasmania dan pulau Selatan Selandia Baru berkemungkinan menyaksikan asteroid ini sebagai bintik cahaya bermagnitudo +3 yang bergerak lambat di langit timur. Tentu saja jika ada yang menatap ke langit pada saat itu.

Pasca perlintasan-sangat sangat dekatnya, gesekan dengan molekul-molekul udara di lapisan yang sangat tipis dan gravitasi Bumi menyebabkan asteroid 2020 VT4 berubah lintasan secara dramatis. Jika semula merupakan asteroid-dekat Bumi kelas Apollo, ia beralih ke kelas Aten. Asteroid 2020 VT4 kini beredar mengelilingi Matahari dalam orbit lonjong yang merentang dari orbit Venus hingga orbit Bumi dengan kemiringan tinggal ~10º. Asteroid menyelesaikan sekali putaran pada orbitnya dalam setiap hanya 316 hari.

Asteroid 2020 VT4 tidak memiliki potensi bahaya bagi Bumi kita, meskipun melintas-sangat sangat dekat. Dengan estimasi diameter ~6 meter dan kita asumsikan komposisinya serupa dengan meteorit kondritik, maka massa asteroid ini sebesar 420 ton. Melaju secepat 49.200 km/jam, maka asteroid ini memiliki energi potensial sebesar 9 kiloton TNT atau setara 60 % kekuatan bom nuklir Hiroshima. Andaikata asteroid 2020 VT4 nyelonong masuk ke atmosfer Bumi , selimut udara planet kita masih sanggup menahan dan menghancurkannya di ketinggian udara.

Asteroid 2020 VT4 selanjutnya akan menjadi meteor sangat terang (fireball) yang pada puncaknya memiliki magnitudo -23 atau sepersepuluh terangnya Matahari. Asteroid itu lantas akan terpecah-belah mulai dari ketinggian 45 kmdpl. Pada akhirnya ia akan berkeping-keping seiring pelepasan mayoritas energinya sebagai peristiwa airburst pada ketinggian 31 kmdpl. Dengan estimasi energi airburst-nya 6 kiloton TNT (40% kekuatan bom nuklir Hiroshima), maka pada ketinggian itu, efek pelepasan energinya hanyalah sanggup menggetarkan kaca-kaca jendela paras Bumi dibawahnya.

Perlintasan-sangat sangat dekat asteroid 2020 VT4 membawa banyak pelajaran berharga. Salah satunya jelas bahwa alam semesta masih terus mempunyai rahasia yang bisa mengejutkan kita.

Muh. Ma'rufin Sudibyo

Orang biasa saja yang suka menatap bintang dan terus berusaha mencoba menjadi komunikator sains. Saat ini aktif di Badan Hisab dan Rukyat Nasional Kementerian Agama Republik Indonesia. Juga aktif berkecimpung dalam Lembaga Falakiyah dan ketua tim ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, Jawa Tengah. Aktif pula di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Falak Rukyatul Hilal Indonesia (LP2IF RHI), klub astronomi Jogja Astro Club dan konsorsium International Crescent Observations Project (ICOP). Juga sedang menjalankan tugas sebagai Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong dan Komite Tanggap Bencana Alam Kebumen.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini