Setelah 70 tahun, komet Pons-Brooks kembali datang berkunjung ke tata surya bagian dalam mengikuti periodisitasnya.
Author: Muh. Ma'rufin Sudibyo
Berpulangnya Sang Bulan Sabit Muda
Rukman Nugraha telah kembali ke haribaan Illahi pada Senin pagi 10 Januari 2022 usai melantunkan ayat–ayat suci. Kepergian mendadaknya mengejutkan semua.
Meteorit Lampung Tengah & Seberapa Sering Jatuhan Meteor Terjadi?
Satu kilatan cahaya terang mengemuka di langit malam daratan Lampung pada Kamis 28 Januari 2021 pukul 21:53 WIB lalu.
Dentuman dari Meteoroid di Bali
Sebuah dentuman terdengar di pulau Bali bagian utara pada Minggu 24 Januari 2021 pukul 10:27 WITA lalu.
2020 VT4, Asteroid Terdekat yang Pernah Lewat
Foto dengan sebintik cahaya relatif redup yang ditandai crosshair merah itu tercatat menjadi salah satu foto penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.
Asteroid Jatuh di Gunung Berapi yang (Masih) Meletus
Kawah tumbukan besar yang menjadi sumber tektit Australasia akhirnya ditemukan. Selama ini ternyata ia bersembunyi di tempat terbuka, dibalut lembaran-lembaran lava basalt sangat muda yang membanjir dari letusan gunung berapi tak-biasa.
Meteoroid dari Luar Tata Surya
Sebuah meteoroid yang berupa asteroid-mini memasuki atmosfer Bumi pada 9 Januari 2014 TU dinihari waktu Indonesia. Ia menjadi meteor-terang (fireball) dan mencapai puncak kecemerlangannya manakala tiba di ketinggian 19 kilometer di atas paras air laut, di lepas pantai utara pulau Irian. Lima tahun kemudian barulah disadari bahwa asteroid mini tersebut datang dari luar tata surya kita.
Komet Borisov, Bintang Berekor dari Luar Tata Surya
Saat dilihat umat manusia untuk pertama kalinya, tak ada keraguan bahwa benda langit itu adalah bintang berekor. Komet. Ia memang hanya terlihat sebagai sebintik cahaya samar dengan bentuk ekor tak kalah samar pula. Juga sangat redup. Dengan magnitudo mendekati +19 maka kecerlangannya hanya 1 % dari kecerlangan planet–kerdil Pluto yang legendaris dan sulit diamati itu (terutama dari Indonesia).
Tanpa Perang Dingin Takkan Ada Pendaratan Manusia di Bulan
Tahun ini, tepatnya pada 21 Juli 2019 TU (Tarikh Umum) lalu, kita menyongsong setengah abad pendaratan manusia di Bulan dalam dunia yang sudah demikian berubah dan respon yang campur–aduk.
2019 MO, Asteroid Mini yang Jatuh ke Bumi
Sebuah asteroid mini telah jatuh ke Bumi hanya dalam 12 jam pasca dilihat manusia untuk pertama kalinya. Inilah untuk keempat kalinya umat manusia berhasil mendeteksi sebuah benda langit yang sedang menuju ke Bumi saat masih berada di antariksa. Kali ini disertai bonus, asteroid ini yang terbesar di antara ketiga asteroid lainnya sehingga memiliki energi terbesar.
Menuju Satu Idul Fitri 1440 H di Indonesia
Syawal secara literal memiliki beragam makna mulai dari ‘ringan’ hingga ‘mengandung’. Ini merupakan jejak dari era belasan abad silam kala sistem penanggalan lunisolar masih diterapkan, dimana bulan kalender ini berlangsung usai puncak musim panas di Semenanjung Hijaz (Saudi Arabia).
Bulan untuk Awal Ramadan 1440 H
Ramadan. Makna literalnya adalah ‘yang panas membakar,’ satu jejak dari masa berbelas abad silam dimana bulan kalender ini bersamaan dengan puncak musim panas di Semenanjung Hijaz, kini bagian dari Saudi Arabia.
Melacak Jejak Asteroid yang Jatuh di Atas Laut Bering
Sebuah asteroid-tanpa-nama telah jatuh di atas perairan Laut Bering, bagian dari Samudera Pasifik bagian utara yang berdekatan dengan lingkar Kutub Utara, pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) tengah hari waktu setempat. Ini disebut Peristiwa Bering 2018. Energinya sungguh besar, totalnya mencapai 173 kiloton TNT atau 8,5 kali lipat lebih dahsyat ketimbang bom nuklir yang dijatuhkan di Nagasaki.
Kala Matahari Menjadi Dua, Asteroid Meledak di Udara dekat Kutub Utara
Peristiwa Bering 2018. Itulah namanya. Satu peristiwa ledakan-benda-langit-di-udara (airburst) yang sejatinya telah terjadi pada Rabu 19 Desember 2018 TU (Tarikh Umum) pukul 06:48 WIB mengambil tempat di atas Laut Bering beratus kilometer lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka atau tak jauh dari perbatasan Russia dan Amerika Serikat. Tak kurang dari 96 kiloton energi ledakan dilepaskan airburst ini. Sementara energi totalnya sendiri diperhitungkan mencapai 173 kiloton TNT, membuatnya hampir seterang Matahari pada saat airburst terjadi. Andaikata di sekitar ground zero (yakni titik yang tepat berada di bawah lokasi airburst) terdapat pemukiman penduduk, niscaya mereka bakal terkesiap menyaksikan langit siang bolong (tepatnya pukul 11:48 waktu setempat) mendadak laksana berhias dua Matahari.
Stasiun Antariksa Tiangong-1 Siap Jatuh dari Langit
Bagaimana perasaanmu jika tahu sebongkah benda seukuran bus tingkat siap jatuh dari langit dalam waktu dekat? Namun itulah yang akan dialami Tiangong-1. Sampah antariksa sepanjang 10,5 meter dan diameter 3,4 meter itu sedang bersiap-siap mengakhiri perjalanannya dan akan memasuki atmosfer Bumi kita, sebuah proses yang dikenal sebagai reentry.