fbpx
langitselatan
Beranda » Asteroid Pemegang Rekor Tercepat di Tata Surya

Asteroid Pemegang Rekor Tercepat di Tata Surya

Para astronom menemukan asteroid terdekat dari Matahari sekaligus yang tercepat di antara asteroid Tata Surya.

Ilustrasi asteroid (atas) dan planet Merkurius (bawah). Kredit: CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva (Spaceengine)
Ilustrasi asteroid (atas) dan planet Merkurius (bawah). Kredit: CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva (Spaceengine)

Tetangga Dekat

Asteroid 2021 PH27. Batu antariksa ini mengorbit Matahari dari jarak 20 juta km dalam waktu 113 hari! 

Itu adalah jarak terdekat 2021 PH27 dengan Matahari. Pada jarak ini, 2021 PH27 berada lebih dekat ke Matahari dibanding Merkurius. 

Tapi, pada titik terjauhnya yakni 118 juta km, asteroid ini sedikit lebih jauh dibanding Venus. Waktu yang dibutuhkan untuk mengitari Matahari juga sedikit lebih lama dibanding Merkurius yang hanya 88 hari. Sementara itu, Bumi yang jaraknya 150 juta km atau 7,5 kali lebih jauh dari 2021 PH27, planet kita membutuhkan 365 hari atau satu tahun untuk mengitari Matahari. 

Itu jarak terdekat dan terjauh asteroid 2021 PH27 dengan Matahari. Jarak rata-ratanya adalah 70 juta km dari Matahari. Dan ini adalah rekor baru tetangga terdekat Matahari di dalam tata Surya. Tak cuma itu! 

2021 PH27 juga pelari cepat di antara asteroid. Asteroid ini hanya butuh 113 hari mengitari Matahari mengalahkan rekor sebelumnya dari  2019 LF6 dan 2020 AV2, yang mengitari Matahari sekitar 150 hari. 

Tidak Stabil

Berada di dekat Matahari, asteroid 221 PH27 menerima radiasi yang sangat besar. Akibatnya tentu saja 2021 PH27 sangat panas. Diperkirakan, temperatur permukaan asteroid ini mencapai 500º C atau lebih panas dari Venus. Temperatur sedemikian tinggi sudah bisa melelehkan timah, timbal, dan berbagai batuan.

Selain itu, semakin besar massa sebuah objek maka gravitasinya juga makin besar. Di Tata Surya, gravitasi Matahari-lah yang menjaga supaya planet-planet ada di orbitnya. Artinya juga semakin dekat ke Matahari, pengaruh gravitasi yang dirasakan makin besar.

Untuk benda kecil seperti asteroid 2021 PH27, pengaruh gravitasi Matahari sangat besar. Bombardir foton dari Matahari yang diterima asteroid serta pengaruh Merkurius dan Venus bisa mengubah kecepatan rotasi bahkan orbitnya. 

Bisa dikatakan, asteroid 2021 PH27 ini tidak stabil dan dalam waktu beberapa juta tahun, asteroid ini akan bertabrakan dengan Merkurius, Venus atau justru jatuh bebas ke Matahari. Dari waktunya, tentu saja kita yang hidup sekarang tidak akan bisa menyaksikan peristiwa ini. 

Penemuan

Orbit asteroid 2021 PH27 saat ditemukan pada tanggal 13 Agustus 2021. Kredit: CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva (Spaceengine)
Orbit asteroid 2021 PH27 saat ditemukan pada tanggal 13 Agustus 2021. Kredit: CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva (Spaceengine)

Para astronom menemukan batu antariksa tersebut dengan Kamera Energi Gelap (DECam) yang dipasang pada Teleskop 4 meter Victor M. Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory (CTIO), Chili.  

Pada pertengahan bulan Agustus, astronom Scott S. Sheppard ( Carnegie Institute of Science), Ian Dell’antonio dan Shenming Fu (Brown University) memelajari distribusi materi gelap dan galaksi pada 170 gugus galaksi dekat. Ketika mereka meluangkan waktu untuk mengamati benda-benda kecil dekat Bumi, para astronom ini justru menemukan asteroid dekat Matahari.

Baca juga:  Herschel Mengungkap Bayi Bintang di Bima Sakti ( Dan Bukan Bayi Matahari di Tata Surya)

Untuk mengonfirmasi penemuan ini, para astronom melakukan pengamatan lanjutan dengan Teleskop Magellan di Observatorium Las Campanas, Chili. Selain itu pengamatan juga dilakukan dengan jaringan teleskop Observatorium Les Cumbres dari CTIO di Chili dan Afrika Selatan. Pengamatan juga dilakukan dari Hawai’i.

Asal usul

Ada dua teori untuk asal usul asteroid 2021 PH27. Asteroid ini bisa jadi berasal dari Sabuk Asteroid di antara Mars dan Jupiter. Gangguan menyebabkan asteroid terlepas dari Sabuk Asteroid dan mengembara ke dekat Matahari. Teori kedua, asteroid ini berasal dari luar Tata Surya atau asteroid antarbintang yang tertangkap oleh Matahari.

Untuk memahami asal usul asteroid ini, para astronom harus melakukan pengamatan lanjutan. Pengamatan pada asteroid ini diharapkan bisa memberi pemahaman terkait potensi bahaya asteroid dekat Bumi pada kehidupan di planet kita ini. 

Fakta keren:

Senja, atau sesaat setelah matahari terbenam dan fajar, saat Matahari akan terbit, merupakan waktu terbaik untuk menemukan asteroid dekat Matahari dibanding yang ada di dekat Bumi. Asteroid yang dicari kala fajar dan senja berada di awah Merkurius dan Venus, dua planet yang bisa kita amati kala fajar dan senja. 

2021 PH27 merupakan satu di antara 20 asteroid Atira yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi. Berada di dalam orbit Bumi berarti, asteroid kelas Atira tidak pernah terlalu jauh dari Matahari sehingga untuk menemukan lebih banyak asteroid Atira di balik cahaya Matahari tidaklah mudah. 


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini