fbpx
langitselatan
Beranda » Identitas Tersembunyi Don Quixote Selama Tiga Dekade

Identitas Tersembunyi Don Quixote Selama Tiga Dekade

Tiga puluh tahun sudah asteroid dekat Bumi ini mengembara sendirian melintasi angkasa dan tetap menjaga rahasia terbaiknya. 3552 Don Quixote, Asteroid dekat Bumi yang merupakan bagian dari keluarga asteroid Armor ternyata merupakan sebuah komet!

Asteroid Don Quixote yang ternyata sebuah komet dengan koma dan ekor. Kredit: NASA/JPL-Caltech/DLR/NAU
Asteroid Don Quixote yang ternyata sebuah komet dengan koma dan ekor. Kredit: NASA/JPL-Caltech/DLR/NAU

Asteroid Don Quixote yang ternyata merupakan sebuah komet, memiliki diameter 19 km dengan periode rotasi 7,7 jam. Ditemukan oleh Paul Wild pada tahun 1983, Don Quixote dikenal sebagai salah satu asteroid yang berpotensi untuk melintas dekat Bumi dan jika sampai terjadi tabrakan maka akan menghasilkan bencana yang cukup besar! Mengerikan? Tapi pada dasarnya asteroid dari keluarga Armor memang bergerak dekat orbit Bumi namun tidak melintasinya. Perjalanan Don Quixote diketahui membentang sampai melintasi orbit Jupiter.

Tapi tampaknya Don Quixote mulai sekarang bukan lagi dikenal sebagai asteroid melainkan sebuah komet. Hal ini dikukuhkan para astronom Northern Arizona University dalam pengamatan yang mereka lakukan dengan menggunakan Teleskop Angkasa Spitzer.  Pengamatan yang dengan tekun mereka lakukan memberi petunjuk dan bukti kalau Don Quixote memiliki aktivitas sebagai komet dan tersembunyi dari kejelian para pengamat selama tiga dekade.

Pada awalnya, Don Quixote diduga merupakan komet yang sudah kehilangan seluruh deposit es-nya. Tapi Don Quixote bukanlah komet yang sudah mati dan tak lagi memiliki ekor komet yang spektakuler karena sudah tidak lagi memiliki karbondioksida dan air. Pada kenyataannya, asteroid dekat Bumi terbesar ketiga itu menyusup ke Bumi dengan orbit yang tidak teratur dan dalam keadaan basah kuyup.  Meskipun demikian, tidak ada implikasi yang ditimbulkan terkait potensinya menabrak Bumi. Tapi… justru memberikan infomrasi dari mana asal usul air di Bumi.  Diyakini kalau komet merupakan sumber kehadiran sebagian air di Bumi.

Terkait komet sebagai “sumber air” di Bumi, DOn Quixote diyakini memiliki 1000 milyar ton air atau sama dengan kandungan air di Danau Tahoe.

Nah, yang menjadi daya tarik dari komet Don Quixote adalah, air yang ada di dalamnya belumlah habis. Padahal para peneliti meyakini air di tubuh komet tersebut sudah habis sejak ribuan tahun lalu. Tapi memang untuk bisa menemukan jejak CO2 dan air tidaklah mudah.

Selama melakukan pengamatan dengan Teleskop Spitzer di bulan Agustus 2009, Michael Mommert dan David Trilling dari Northern Arizona University menemukan kalau komet Don Quixote ternyata jauh lebih terang dari yang diharapkan dan citra yang dihasilkan juga tidak seperti yang mereka harapkan. Citra yang dihasilkan tidaklah bersih dan jelas. Karena itu citra yang dihasilkan kemudian dikesampingkan. Tapi tidak berarti citra itu tidak dianalisis.

Mommert kemudian meneliti kembali citra tersebut, dan rekan-rekannya di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics berhasil melihat sesuatu yang tidak biasa saat dibandingkan dengan citra inframerah objek yang sama. Apa yang merekalihat ini tak seharusnya ada di asteroid. Yang mereka lihat adalah garis emisi tambahan yang mengindikasikan keberadaan koma (atmosfer tampak pada komet) pada Don Quixote dan ekor yang sangat redup. Penemuan koma dan ekor komet pada Don Quixote sekaligus memberi petunjuk keberadaan karbon dioksida dan air es pada objek dekat Bumi lainnya.

Baca juga:  Kehidupan Dimulai Dari Dasar Laut
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini