fbpx
langitselatan
Beranda » Tangkapan Besar Dewi Pemburu

Tangkapan Besar Dewi Pemburu

Astronomi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang paling futuristis dan berteknologi tinggi di dunia. Supaya bisa pergi ke luar angkasa kita perlu roket canggih, untuk bisa mengamati di planet-planet lain kita butuh robot-robot pengintai yang bukan main rumitnya, dan untuk melihat objek-objek jauh kita membutuhkan teleskop canggih. Tapi, tahukah kalian kalau astronomi juga termasuk ilmu pengetahuan yang paling tua? Manusia telah mempelajari bintang sejak zaman prasejarah, walaupun pada masa itu masih bercampur aduk dengan agama dan mitos.

Awan gas berwarna-warni yang merupakan tempat kelahiran bintang-bintang dilihat dari mata ArTeMiS, kamera baru milik ESO. Kredit: tim ArTeMiS/Ph. André, M. Hennemann, V. Revéret dkk./ESO/J. Emerson/VISTA. Ucapan terima kasih: Cambridge Astronomical Survey Unit.
Awan gas berwarna-warni yang merupakan tempat kelahiran bintang-bintang dilihat dari mata ArTeMiS, kamera baru milik ESO. Kredit: tim ArTeMiS/Ph. André, M. Hennemann, V. Revéret dkk./ESO/J. Emerson/VISTA. Ucapan terima kasih: Cambridge Astronomical Survey Unit.

Kalian masih bisa mengenali legenda-legenda astronomi dalam nama-nama objek langit. Misalnya, hampir semua planet dinamai berdasarkan nama dewa-dewa Romawi: Mars adalah Dewa Perang sedangkan Venus Dewi Asmara. Kamera baru super canggih yang dirancang European Southern Observatory menggabungkan dua hal yang berlawanan: kuno dan modern. Kamera tersebut dinamai ‘ArTeMiS’, nama yang diambil dari mitologi Yunani kuno untuk sesuatu yang mempunyai rancangan futuristis. Dengan teknologi canggih ini kita bisa mengamati gelombang radio yang datang dari luar angkasa dengan lebih detail dari sebelum-sebelumnya. ArTeMiS bisa membuat peta langit malam dengan menggunakan gelombang radio secara lebih cepat dan berkualitas jauh lebih baik daripada kamera yang sudah ada.

Artemis adalah Dewi Pemburu, dan dalam foto ini sang dewi menangkap buruannya: Nebula Cakar Kucing (Cat’s Paw Nebula). Foto keren di atas memperlihatkan awan gas berwana-warni, tempat bayi-bayi bintang dilahirkan.

Fakta Menarik : Ada delapan planet di Tata Surya kita, dan tujuh di antaranya dinamai sesuai nama dewa-dewi Romawi. Hanya planet Uranus yang berbeda. Planet ini dinamai berdasarkan nama Dewa Langit Yunani.

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini