fbpx
langitselatan
Beranda » Lautan Bintang

Lautan Bintang

Foto ini menunjukkan Nebula Prawn (Udang). Tampak ratusan bintang berwarna biru mengisi foto, berkilauan di antara pusaran gas yang berwarna-warni. Warnanya memberi sedikit kesan seolah-olah ada udang berenang-renang di lautan. Lalu, bagaimana kita tahu bintang-bintang mana saja yang merupakan bagian dari nebula itu? Bintang mana yang di depan dan mana yang di belakang nebula? Mengukur jarak benda langit tidaklah gampang. Untungnya, para astronom adalah orang-orang yang sangat pintar dan mereka telah menemukan banyak cara! Berkat itu kini kita tahu kalau sebagian besar bintang biru yang terang-benderang itu adalah anggota gugus bintang yang berada lebih dekat ke kita daripada si nebula.

Nebula Udang. Tampak ratusan bintang biru berkilauan di antara pusaran gas berwarna-warni. Warnanya memberi sedikit kesan seolah-olah ada udang berenang-renang di lautan. Kredit: ESO/ Martin Pugh.
Nebula Udang. Tampak ratusan bintang biru berkilauan di antara pusaran gas berwarna-warni. Warnanya memberi sedikit kesan seolah-olah ada udang berenang-renang di lautan. Kredit: ESO/ Martin Pugh.

Kalau kita sudah tahu jarak suatu objek langit, pekerjaan mengukur besarnya menjadi lebih mudah. Nebula Udang sangatlah besar sehingga cahaya saja membutuhkan waktu 250 tahun untuk melewati satu tepi si nebula ke tepi lainnya, padahal cahaya bergerak paling cepat dibandingkan apapun di alam semesta ini! Di langit malam, luasnya Nebula Udang empat kali lipat dari bulan purnama.

Meskipun sebesar itu, tidak banyak orang yang memperhatikannya. Bukan karena orang tidak tertarik, melainkan Nebula Udang sangatlah redup. Nebula itu tampak terang berkat cahaya dari para tetangganya. Gugus bintang di dekatnya memancarkan cahaya ultraviolet yang tidak bisa dilihat mata manusia. Cahaya kuat inilah yang membuat Nebula Udang bercahaya.

Fakta Menarik: Nebula Udang tampak sangat redup bila dilihat dalam cahaya yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Jadi, untuk menghasilkan foto yang menyolok mata ini, warna-warna yang dikumpulkan teleskop diperterang.

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Astronomi & Astrologi, Serupa Tapi Tak Sama
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini