fbpx
langitselatan
Beranda » Penentuan Ramadan dan Awal Syawal 1443 H

Penentuan Ramadan dan Awal Syawal 1443 H

Tanpa terasa kita telah berada dalam babak 10 terakhir bulan Ramadan 1443 H. Ramadan 1443 H di Indonesia menjadi awal Ramadan yang mulai ditetapkan dengan kriteria baru MABIMS yaitu kriteria 364 (tinggi minimal hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat).

Bulan Sabit pada tanggal 1 Juni 2019. Kredit: Avivah Yamani / langitselatan
Bulan Sabit. Kredit: Avivah Yamani / langitselatan

Kriteria Baru

Kriteria 364 menggantikan kriteria sebelumnya yang dikenal dengan kriteria 238 (tinggi minimal hilal 2 derajat, umur 8 jam dari ijtimak dan elongasi minimal 3 derajat).  Dalam sidang itsbat awal Ramadan 1443 H pada hari Jum’at tanggal 1 April 2022 pemerintah telah menetapkan bahwa awal bulan Ramadan 1443 H bertepatan dengan hari Ahad tanggal 3 April 2022.

Hisab taqwim standar dengan kriteria 364 mulai dipergunakan serempak oleh negara – negara MABIMS, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Awal bulan Ramadan 1443 H, taqwim standar  menggunakan kriteria baru, kriteria bersama MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia &Singapura) serempak mengawali Ramadan 1443 H pada hari Ahad tanggal 3 April 1443 H (tarawih pertama tanggal 2 April 2022, shaum pertama 3 April 2022).

Semula kriteria MABIMS adalah kriteria 2-3-8 (tinggi bulan saat mthr terbenam minimal 2 derajat, elongasi minimal 3 derajat dan/atau umur bulan minimal 8 jam), sedang kriteria baru dinamakan kriteria 3-6-4 (tinggi minimal 3 derajat, dan elongasi minimal 6,4 derajat ).

Jadi dengan penggunaan kriteria baru hisab awal Ramadan 1443 H versi Pemerintah Indonesia bergeser semula tanggal 2 April bergeser menjadi tgl 3 April 2022. Laporan hasil Rukyat di wilayah Indonesia, pada Jum’at 1 April 2022 atau 29 Sya’ban 1443 H, tidak ada yang berhasil melihat hillal. Laporan itu disampaikan dalam sidang itsbat awal Ramadan 1443 H. Dengan demikian pemerintah dan anggota sidang itsbat  menetapkan awal shaum Ramadan 1443 H dengan metoda hisab rukyat jatuh pada hari Ahad tanggal 3 April 2022.

Selain itu Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1443 H dgn menggunakan hisab dan kriteria berbeda. Muhammadiyah menggunakan metode hisab WH wujudul hilal (setelah ijtimak, tinggi di atas nol derajat, secara implisit elongasi di atas nol derajat). Singkatnya ijtimak atau konjungsi, menjelang akhir Sya’ban 1443 H berlangsung pada hari Jum’at, 1 April 2022 jam 13:24 wib.

Posisi Bulan saat terbenam tanggal 1 April 2022 masih di atas ufuq, tinggi bulan 1 April 2022 di Pelabuhan Ratu adalah 1 derajat 45 menit, di wilayah Indonesia masih rendah, sebelah ujung Barat tinggi bulan bisa sekitar 2 derajat. Di anggap cukup memenuhi sarat utk bergantinya bulan baru bagi kriteria WH. Sehingga Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443 H bersesuaian dgn 2 April 2022. Jum’at 1 April 2022 awal tarawih, 2 April 2022 awal shaum Ramadan 1443 H.

Pemerintah telah menerbitkan keputusan tentang hari libur Nasional (tanpa Cuti Nasional) dalam Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenaga Kerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 963 tahun 2021, No 3 tahun 2021 dan No 4 tahun 2021. Kemudian disusul dengan penerbitan SK no 375 tertanggal 7 April 2022, selain memuat hari libur nasional juga memuat cuti bersama Idul Fitri 1443 H. 

Secara ringkas dapat dilihat dalam Tabel Hari Libur Nasional 2022, keterangan SC = Solar Calendar = Kalender Matahari; LS = Luni Solar.

Tabel 1.  Hari Libur Nasional 2022 dan Cuti bersama 2022
Hari Libur Nasional 2022 dan Cuti bersama 2022

Kalender Hijriah Taqwim Standar

Awal Bulan Islam dalam hisab Hakiki selalu didahului dengan ijtimak atau konjungsi Bulan. Awal Bulan Islam bisa dimulai satu atau dua hari setelah ijtimak. Selama tahun 2022 M terdapat 13 kali ijtimak, dan juga terdapat 13 kali kesempatan rukyat awal Bulan Hijriah.

Terdapat juga 13 awal Bulan Islam pada tahun 2022.  Keterangan dalam Tabel: ILn = Islamic Lunation Number, LA = Lunasi Astronomi dan ILVn= Islamic Lunation Variant Number.

ILn, LA, ILVn, Bulan Hijriah dan Ijtimak tahun 2022 M
ILn, LA, ILVn, Bulan Hijriah dan Ijtimak tahun 2022 M
Ijtimak selama tahun 2022
Ijtimak selama tahun 2022

Penentuan awal bulan Hijriah didasarkan atas kriteria 2-3-8 dan wilayatul hukmi. Pengamatan hilal ditetapkan pada hari ke 29 dalam setiap bulan Hijriah. Kemungkinan hilal tidak tampak karena belum ijtimak pada hari ke 29 pada waktu pengamatan. Kemungkinan kedua kondisinya sudah ijtimak tetapi belum memenuhi ukuran hilal yang memungkin bisa diamati oleh teleskop maupun mata manusia dan kemungkinan yang ke tiga adalah hilal terhalang awan karena cuaca mendung tebal di arah pengamatan hilal.

Tinggi Hilal/Bulan di Pelabuhan Ratu, tahun 2022
Awal Bulan Hijriah dalam Taqwim Standart
Awal Bulan Hijriah dalam Taqwim Standar

Pada bulan Safar 1444 H, awal Bulan Safar 1444 H seharusnya lebih tepat hari Ahad 28 Agustus, walaupun di Pelabuhan Ratu tinggi hilal kurang dari 2 derajat, namun tinggi hilal di Aceh sudah mencapai lebih dari 2 derajat.

Jadwal Pengamatan Hillal tahun 2022
Awal Bulan Islam tahun 1443 & 1444 H
Awal Bulan Islam tahun 1443 & 1444 H

Catatan Awal Ramadan 1443 H

Hilal awal Rajab 1443 H tidak berhasil dilihat (hasil Rukyat tim BMKG maupun tim Rukyat NU), maka bulan Jumadal Akhirah 1443 diistikmalkan. Awal Rajab 1443 H bagi perukyat bergeser 1 hari dari kalender taqwim standar Indonesia (tertera Rabu, 2 Februari 2022), yaitu bertepatan dengan Kamis 3 Februari 2022.

Baca juga:  Awal Ramadan dan Awal Syawal 1433 H

Posisi hilal awal Sya’ban 1443 H, diharapkan tidak kontroversial dalam menentukan awal Sya’ban 1443 H. Dalam kalender taqwim standard bulan Rajab 1443 H diistikmalkan, perukyat hilal diharapkan berhasil mengamati hilal awal Sya’ban pada tanggal 3 Maret 2022, sehingga semua kalender bisa bersama dalam menentukan awal bulan Sya’ban 1443 H. Awal Sya’ban 1443 H bertepatan dengan Kamis, 4 Maret 2022, sehingga umat Islam di Indonesia sepakat bahwa 29 Sya’ban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022.

Ijtimak akhir bulan Sya’ban 1443 H merupakan indikator waktu mencari keberadaan hilal awal Ramadan 1443 H. Ijtimak akhir bulan Sya’ban 1443 H berlangsung pada tanggal 1 April 2022 jam 13:24 wib.  Tanggal 29 Sya’ban 1443 H merupakan hari untuk pengamatan hilal untuk menentukan apakah awal Ramadan 1443 H telah tiba atau bulan Sya’ban 1443 H di istikmalkan (digenapkan 30 hari). 

Hilal awal Ramadan 1443H berada dalam Lunasi Islam no 17313 atau Lunasi Astronomi no 1228 dan varian Metonik no 158. Lunasi Islam 17313 mengingatkan bahwa ajaran Islam telah berlangsung selama 17.313 kali fenomena sinodis, bagian fenomena dari orbit Bulan mengelillingi Bumi dan Bumi bersama Bulan beredar mengelilingi Matahari.

Secara komprehensif kondisi hilal diberikan dalam Gambar di bawah. Kondisi di Pelabuhan Ratu tinggi Bulan saat Matahari terbenam 1,8 derajat. Elongasi 3,62 derajat (kurang dari 6,4 derajat), umur Bulan 4,6 jam (kurang dari 8 jam), Bulan terbenam 11 menit atau 12 menit setelah Matahari terbenam. (Sunset 17:59 wib, Moonset 18:10 wib).

Gambar 1: Kondisi hilal Ramadan 1443 H. Kredit Novi Sopwan

Di ujung wilayah barat Indonesia seperti di Aceh sudah ada yang memenuhi tinggi 2 derajat, bila konsep wilayatul hukmi (kesatuan wilayah hukum dijadikan acuan) dan kriteria 2-3-8 dijadikan rujukan taqwim standard maka awal Ramadan 1443 H dapat disepakati bertepatan dengan tanggal 2 April 2022, 1 April 2022 awal tarawih dan 2 April 2022 awal shaum Ramadan 1443 H.

Karena penentuan awal Ramadan menggunakan hisab dan rukyat maka tugas perukyat hilal teramat sulit untuk mendapatkan hilal awal Ramadan 1443 H, karena posisi bulan terlalu rendah saat Matahari terbenam, dan elongasi bulan matahari kurang dari 6,4 derajat di sebagian besar wilayah Indonesia. Bila tidak berhasil melihat hilal pada tanggal 29 Sya’ban 1443 H maka bulan Sya’ban 1443 H diistikmalkan dan awal Ramadan 1443 H mundur satu hari dari jadwal pada kalender taqwim standard, yaitu tanggal 3 April 2022.

Sidang itsbat menjadi penting untuk disimak keputusannya, diantaranya dilaporkan dalam sidang itsbat tidak ada yang berhasil melihat hillal.  Selanjutnya dalam sidang itsbat awal Ramadan 1443 H pada hari Jum’at tanggal 1 April 2022 pemerintah telah menetapkan bahwa awal bulan Ramadan 1443 H bertepatan dengan hari Ahad tanggal 3 April 2022.

Awal Syawal 1443 H

Sidang itsbat awal Syawal 1443 H dan pengamatan hilal awal Syawal 1443 H dilakukan pada hari ke 29 bulan Ramadan 1443 H. Bagi yang mengawali Ramadan 1443 H tanggal 2 April 2022 maka 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan hari Sabtu, 30 April 2022 dan bila ada yang memilih awal Ramadan 1443 H pada hari Ahad, tanggal 3 April 2022 maka pada tanggal 29 Ramadan 1443 H bersesuaian dengan hari Ahad, 1 Mei 2022.  Ijtimak akhir Ramadan 1443 H, adalah hari Ahad, 1 Mei 2022 (bertepatan dengan momen Gerhana Matahari Sebagian di kawasan dekat kutub selatan) jam 03:28 wib.

Baca juga:  Penentuan Awal Ramadan dan Syawal 1438 H di Indonesia

Berarti pengamatan hilal pada hari ke 29 Ramadan 1443 H bisa punya dua kemungkinan, pertama sebelum ijtimak terjadi dan yang kedua setelah ijtimak terjadi.

Kemungkinan pertama kalau 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan hari Sabtu, 30 April 2022, karena belum ijtimak maka awal Syawal 1443 H akan jatuh 2 hari ke depan, yaitu hari Senin, tanggal 2 Mei 2022.

Kemungkinan kedua, kalau 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan hari Ahad, 1 Mei 2022. Pengamatan hilal setelah ijtimak berlangsung, dan hilal mempunyai posisi yang baik untuk diamati, yaitu memenuhi kriteria visibilitas hilal (tinggi hilal, elongasi dan umur hilal). Namun tetap berpeluang gagal dalam pengamatan hilal. Bila hilal tidak terlihat maka Idul Fitri 1443 H akan jatuh pada tanggal 3 Mei 2022.

Kemungkinan keduanya akan bersama dalam ber Idul Fitri 1443 H hari Senin, tanggal 2 Mei 2022, walaupun awal Ramadan berbeda tapi bisa berlebaran bersama dengan lama shaum Ramadan 29 hari dan 30 hari.

Gambar 2. Posisi Hilal awal Syawal 1443 H. Kredit: Novi Sopwan

Pembahasan ringkas tentang awal Ramadan 1443 H, awal Syawal 1443 H serta kalender taqwim standar 2022 beserta hari libur nasional telah diuraikan dalam makalah ini.

  • Awal Ramadan 1443 H, diharapkan bisa berlangsung serempak dimulai 2 April 2022, namun terjadi dua awal Ramadan 1443 H, yaitu tanggal 2 dan 3 April 2022. Walaupun telah terjadi kebersamaan bahwa hari ke 29 Sya’ban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 dan juga merupakan hari  pengamatan hilal. Sidang itsbat awal Ramadan 1443 H mempunyai posisi penting untuk memutuskan awal Ramadan 1443 H dengan metoda yang telah disepakati dan kriteria baru MABIMS. Dengan menggunakan kriteria 364, negara negara MABIMS mengawali shaum Ramadan 1443 H serempak yaitu pada tanggal 3 April 2022.
  • Muhammadiyah sudah dapat dipastikan akan merayakan Idul Fitri 1443 H pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022. Awal Syawal 1443 H mempunyai prospek untuk serempak diselenggarakan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022 di Indonesia. Hari Ahad 1 Mei 2022 merupakan hari ke 29 dalam taqwim standar dan juga berlangsungnya ijtimak akhir Ramadan 1443 H dengan posisi hilal relatif lebih baik dibanding hilal awal Ramadan 1443 H. Walaupun posisi hilal awal Syawal lebih baik, kemungkinan gagal dalam pengamatan hilal 1 Mei 2022 tetap bisa terjadi. Jadi shaum Ramadan 1443 H masih berkemungkinan berlangsung 29 atau 30 hari. Sidang itsbat awal Syawal 1443 H mempunyai posisi penting untuk memutuskan awal Syawal 1443 H dengan metoda yang telah disepakati dan kriteria baru MABIMS. Sidang itsbat awal Syawal 1443 H juga penting untuk disimak oleh khalayak luas. Bagi negara Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura kemungkinan besar akan berIdul Fitri 1443 H pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2022, hilal awal Syawal 1443 H telah memberi tantangan bagi perukyat hilal, menguji keberlakuan kriteria bersama, kriteria 364.
Avatar photo

Moedji Raharto

Purnabakti Staf Pengajar Astronomi FMIPA ITB, Anggota Kelompok Keahlian Astronomi, Peneliti Astronomi di Observatorium Bosscha ITB, Saat ini merupakan Staf Pengajar & Peneliti serta Koordinator Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Lampung, Anggota IAU, Anggota HAI.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini