fbpx
langitselatan
Beranda » Sekilas Tentang Tata Surya, Rumah Bumi

Sekilas Tentang Tata Surya, Rumah Bumi

Pada zaman dahulu, yang disebut planet atau bintang pengembara adalah, benda yang tampak bergerak lebih cepat dibanding bintang di sekelilingnya. Jadi yang dibedakan hanya bintang yang relatif tetap posisinya di langit dan bintang pengembara yang dalam hitungan bulan posisinya berpindah dengan cepat dibanding bintang.

Planet klasik. Benda-benda langit yang dikenal sebagai planet pada xaman dahulu. Kredit: langitselatan
Planet klasik. Benda-benda langit yang dikenal sebagai planet pada xaman dahulu. Kredit: langitselatan

Bintang-bintang pengembara inilah yang dikenal sebagai planet, dari bahasa Yunani planetes atau pengembara. Tentu saja, yang dikelompokkan juga benda-benda yang masih bisa dilihat dengan mata tanpa alat.

Belum ada teleskop seperti sekarang.

Pada zaman dahulu, yang dikelompokkan oleh para pengamat sebagai planet adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, ditambah dengan Bulan dan Matahari. Jadi ketujuh benda langit itulah yang dikenal sebagai planet klasik. Ke-7 planet ini dianggap bergerak mengelilingi Bumi sebagai pusat, dengan planet terdekat adalah Bulan, kemudian disusul Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Ternyata, menurut astronom bernama Nicolaus Copernicus, planet-planet tidak mengelilingi Bumi. Justru Bumi adalah salah satu planet yang ikut mengitari Matahari bersama planet lainnya. Jadi, ada 6 planet yang mengelilingi Matahari yakni, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter dan Saturnus.

Setelah teleskop ditemukan dan digunakan untuk melihat benda-benda langit, semakin banyak benda redup yang bisa dilihat. Dan para astronom pun bisa menemukan planet Uranus, Neptunus, dan juga Pluto yang cahayanya sangat redup sehingga tidak nampak oleh mata telanjang.

Matahari dan planet-planetnya ini dikenal sebagai Tata Surya. Tapi, penghuni Tata Surya bukan hanya itu. Ada tak terhitung banyaknya benda-benda kecil yang mengitari Matahari.

Keluarga Tata Surya

Tata Surya. Kredit: langitselatan
Tata Surya. Kredit: langitselatan

Seperti apa Tata Surya itu? Sekarang kita bayangkan diri kita di Bumi.

Rumah kita di Bumi merupakan bagian dari RT/RW. Dalam skala yang lebih besar, RT/RW kita ini bagian dari kelurahan. Dalam lingkup lebih luas, kelurahan itu bagian dari kecamatan, dan kecamatan bagian dari kota. Masih ada lagi yang lebih besar. Kota tempat tinggal kita merupakan bagian dari Propinsi dan gabungan propinsi adalah sebuag negara bernama Indonesia.

Indonesia juga bukan satu-satunya negara. Ada banyak negara lain yang berada di Bumi. Dan Bumi kita ini adalah salah satu planet di Tata Surya.

Singkatnya, Tata Surya adalah keluarga planet dan benda-benda angkasa lainnya yang mengitari Matahari sebagai bintang pusat.

Matahari. Ini adalah benda paling besar dan punya pengaruh paling besar di Tata Surya. Matahari adalah sebuah bola gas panas yang paling besar dan paling masif di Tata Surya. Karena sangat masif, maka gravitasi atau gaya tarik Matahari juga paling besar dan kuat. Akibat gaya gravitasi yang besar, semua planet dan benda-benda kecil lainnya tetap berada di Tata Surya dan mengitari Matahari dalam jalur atau orbitnya masing-masing.

Secara umum, planet-planet yang mengitari Matahari dikelompokkan berdasarkan jarak dan komposisinya.

Berdasarkan Jarak Planet

Dari jarak planet ke Matahari, planet-planet di Tata Surya terbagi jadi dua kelompok yakni planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang berada dekat Matahari yakni, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Sedangkan planet luar adalah planet yang jauh dari Matahari, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet dalam dan planet luar ini dibatasi oleh Sabuk Asteroid di antara Mars dan Jupiter. Dari sisi ukuran, planet-planet dalam memiliki ukuran kecil sedangkan planet luar jauh lebih besar. Sabuk Asteroid adalah area yang dipenuhi oleh pecahan batuan yang gagal membentuk planet.

Sementara itu, setelah planet Neptunus, ada Pluto dan benda-benda es kecil lainnya yang berada dalam sabuk batuan yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper. Dulu, Pluto juga dikelompokkan sebagai planet karena mengitari Matahari. Tapi, benda-benda mirip Pluto sangat banyak sehingga para astronom kemudian membuat kelompok khusus untuk Pluto yakni planet kerdil atau planet katai.

Di bagian terluar, ada awan Oort. Di sini terdapat benda-benda beku yang kita kenal juga sebagai komet. Komet ini adalah benda beku yang ketika mendekati Matahari, esnya menyublim jadi gas dan membentuk ekor. Buat orang jaman dahulu, benda ini dikenal sebagai bintang berekor.

Pengelompokkan Planet di Tata Surya berdasarkan jarak dan komposisi. kredit: langitselatan
Pengelompokkan Planet di Tata Surya berdasarkan jarak dan komposisi. kredit: langitselatan

Berdasarkan Komposisi Planet

Kalau dilihat dari komposisi yang membentuk planet, maka ada 3 kelompok planet di Tata Surya.

Yang pertama adalah Planet Kebumian atau Planet Batuan. Tidak salah!  Planet-planet ini punya kemiripan dengan Bumi. Planet kebumian adalah planet-planet yang disusun oleh batuan dan logam, seperti halnya Bumi. Yang termasuk planet kebumian adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Keempat planet ini termasuk planet yang jaraknya juga dekat dengan Matahari, dan dikelompokkan sebagai planet dalam.

Kelompok kedua adalah planet Gas Raksasa yang terdiri dari Jupiter dan Saturnus. Kedua planet ini terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Keduanya juga berukuran sangat besar. Planet Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya disusul oleh Saturnus.

Kelompok ketiga adalah Planet Es Raksasa yang terdiri dari Uranus dan Neptunus. Kedua planet ini juga masih berukuran raksasa meski lebih kecil dari Saturnus. Planet es raksasa dibentuk oleh unsur berat seperti oksigen, karbon, nitrogen, dan belerang. Dikelompokkan sebagai planet Es Raksasa karena Uranus dan Neptunus berada sangat jauh dari Matahari. Pada lokasi ini seluruh unsur yang membentuk planet sudah membeku jadi es. Bersama dengan Jupiter dan Saturnus, Uranus dan Neptunus termasuk planet luar.

Berputar dan berputar

Rotasi dan revolusi planet - planet di Tata Surya. Kredit: langitselatan
Rotasi dan revolusi planet – planet di Tata Surya. Kredit: langitselatan

Planet dan semua benda yang ada di Tata Surya, bergerak mengelilingi Matahari atau kita sebut revolusi. Ketika mengelilingi Matahari, benda-benda langit ini juga berputar mengelilingi porosnya atau melakukan rotasi.

Waktu yang dibutuhkan setiap planet untuk mengitari porosnya maupun untuk mengelilingi Matahari berbeda. Semakin jauh sebuah planet dari Matahari, waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Matahari juga semakin lama.

Lamanya satu tahun di sebuah planet berhgantung pada waktu yang dibutuhkan planet untuk mengelilingi Matahari. Untuk Bumi, satu tahun itu 365 hari, karena inilah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari.

Sedangkan lamanya satu hari di sebuah planet bergantung pada waktu yang dibutuhkan planet untuk berputar pada porosnya. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Ketika planet berotasi, sisi planet yang berhadapan dengan Matahari akan mengalami siang sedangkan yang tidak menerima cahaya Matahari mengalami malam.

Itulah sekilas tentang Tata Surya.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini