fbpx
langitselatan
Beranda » Mengapa Uranus Tidak Mengalami Penguncian Gravitasi?

Mengapa Uranus Tidak Mengalami Penguncian Gravitasi?

Saya pernah membaca bahwa ada planet yang terkunci pada bintangnya sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. satu sisinya menghadap ke bintangnya terus sehingga 1 sisi sangat panas , dan sisi lainnya sangat dingin.  mengapa hal tersebut tidak terjadi pada planet uranus yang berputar pada sisinya. kan salah satu sisinya menghadap ke mtahari terus !

(DhiKaiceZ –  Makassar)

Tidal locking atau penguncian pasang atau penguncian gravitasi merupakan fenomena yang terjadi karena adanya torsi yang diberikan benda A yang lebih besar kepada benda B yang lebih kecil, dan benda B bereaksi dengan menyesuaikan periode rotasinya sehingga tercapai kesetimbangan yaitu saat periode rotasinya sama dengan periode revolusinya. Akibatnya salah satu sisi obyek yang lebih kecil akan terus menerus berhadapan pada sisi yang sama dengan obyek yang lebih besar.

Ketika sebuah obyek mengalami penguncian gravitasi maka hanya satu sisi wajahnya yang berhadapan dengan obyek yang lebih besar.

Penguncian gravitasi sangat bergantung pada massa dan jarak.  Penguncian gravitasi baru bisa memiliki pengaruh yang besar satu sama lainnya ketika jarak antara kedua benda cukup dekat. Untuk kasus Bumi – Bulan jarak antara Bumi – Bulan cukup dekat untuk memberi ruang bagi torsi yang diberikan Bumi mempengaruhi Bulan. Sedangkan untuk kasus planet extrasolar dan Bintangnya, jika si planet extrasolar berada sangat dekat dengan bintang induknya maka penguncian gravitasi terjadi karena torsi yang diberikan oleh bintang pada planet. Sedangkan untuk kasus dimana dua benda saling mengunci karena memiliki massa yang hampir sama juga bisa terjadi seperti pada kasus Pluto dan satelitnya Charon.

Uranus yang berotasi pada sisinya.

Untuk kasus Uranus, tidak terjadi penguncian gravitasi karena jaraknya yang jauh dari Matahari sehingga pengaruh yang diberikan juga semakin kecil. Di dalam Tata Surya, sampai dengan tahun 1995 hanya Merkurius yang diduga mengalami penguncian gravitasi. Tapi setelah pengamatan radar di tahun 1995 diketahui kalau Merkurius tidak mengalami penguncian gravitasi melainkan memiliki resonansi 3:2 dengan Matahari. Artinya setiap 2 kali revolusi Merkurius pada Matahari, ia berotasi 3 kali terhadap dirinya sendiri.

Akibat dari penguncian gravitasi adalah salah satu wajah obyek yang terkunci itu akan berhadapan terus dengan si obyek yang lebih besar. Dalam kasus yang kita kenal wajah Bulan yang kita lihat selalu sama setiap waktu.

Bagaimana dengan Uranus bukankah ia berputar pada sisinya dan hanya satu sisi yang menghadap Matahari?

Ada perbedaan disini, dimana penguncian gravitasi terjadi sebagai akibat interaksi gravitasi antara dua benda yang mengakibatkan benda lebih kecil hanya menampakan satu sisi wajahnya saja kepada benda yang lebih besar. Sedangkan kasus Uranus, gerak rotasinya yang miring 97º sehingga menyebabkan ia berotasi dalam posisi menggelinding adalah akibat tabrakan besar di masa awal pembentukan planet di Tata Surya yang mengubah sumbu rotasi Uranus.

Baca juga:  Galaksi yang Berlimpah-limpah

Wajah Uranus di hadapan Matahari
Kalau dikatakan Uranus hanya satu sisi yang menghadap Matahari, hal ini juga tidak sepenuhnya benar.   Uranus memang berotasi pada sisinya. Tepatnya ia bergerak menggelinding megitari dirinya sendiri dan kemudian menggelinding juga mengitari Matahari. Jika Uranus hanya mengitari dirinya sendiri maka benar bahwa hanya satu sisi yang berhadapan dengan matahari. tapi ia juga mengitari Matahari.

Dengan posisi gerak rotasi yang miringnya 97º tersebut, sisi wajah Uranus yang menghadap Matahari adalah kutub-kutubnya atau belahan utara dan selatannya.  Artinya meskipun Uranus berotasi dengan cara menggelinding tapi saat ia bergerak mengelilingi Matahari, kutub-kutubnya atau belahan utara dan selatan juga secara perlahan berbalik arah bergantian berhadapan dengan Matahari setiap setengah tahun Uranian.

Gerak Uranus mengelilingi Matahari dna perubahan musim yang terjadi di Uranus.

Atau, setiap sisi kutub Uranus akan mengalami siang selama 42 tahun dan kemudian berganti dengan malam selama 42 tahun berikutnya.  Yang menarik, kalau ada orang bisa berdiri di kutub utara Uranus, maka ia akan melihat Matahari terbit dan naik ke atas kepala selama 21 tahun, dan 21 tahun berikutnya Matahari perlahan turun ke ufuk dan menghilang di balik kegelapan. Ketika Matahari menghilang maka sisi kutub utara akan mengalami malam selama 42 tahun sampai Matahari terbit 42 tahun berikutnya ketika sisi utara berhadapan dengan Matahari.

____

Punya pertanyaan tentang astronomi? Silahkan Tanya LS

Pengembara Angkasa

Pengelana yang telah banyak menjelajahi angkasa raya dan ingin membagi kisahnya dengan banyak orang. Senang pula mengamen, nebeng kapal orang, dan menumpang tidur di rumah singgah antar bintang.

3 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • berarti kalo misal ???å hidup disana dan berada pada tengah planet siang malam terjadi sangat membingungkan. ada musim siang malam yg cepat. tetapi terkadang ???? musim siang malam yg amat lama.. baru terpikirkan hebat

  • 1 masa hidup kita hanya bisa menikmati siang dan malam di uranus selama 1x.. wow..