Jika di akhir bulan Juli lalu, kita ditemani oleh puncak hujan meteor Delta Aquarid, maka di awal Agustus, para pengamat langit akan kembali diajak untuk menikmati hujan meteor Perseid.
Hujan meteor yang dimulai semenjak tanggal 23 Juli sampai dengan 22 Agustus ini akan mencapai puncaknya pada tanggal 12 – 13 Agustus. Untuk pengamat di Indonesia, puncak hujan meteor Perseid akan terjadi pada kisaran jam 01.00 wib – 14.00 wib pada tanggal 13 Agustus dengan rata rata meteor 50-80 meteor per jam.
Yang menarik lagi, kondisi langit juga sangat mendukung karena di kala Perseid terbit, Bulan yang sedang berada pada fasa Bulan Baru jelas sudah terbenam. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah kesabaran menunggu lewatnya meteor dan lokasi yang cukup gelap.
Nah untuk mengamati hujan meteor ini, arahkan pandangan ke Timur Laut dan temukan rasi Perseus yang baru terbit pada pukul 00.30 dini hari. Mulailah mengamat pada pukul 02.00 wib ketika rasi Perseus sudah mulai menanjak dari horison. Hujan meteor Perseid akan tampak muncul dari konstelasi Perseus.
Hujan meteor Perseid memang memberi kejutan selama 2 dekade terakhir bagi para pengamat langit. Bagaimana tidak, ia pernah mempertontonkan 400 lebih meteor per jam saat Bumi melintasi area dengan aliran debu yang padat. Dan di tahun ini, simulasi yang dilakukan Mikhail Maslov and Jeremie Vaubaillon menunjukan kalau aktivitas Perseid masih tidak terpengaruh oleh gangguan dari Saturnus.
Tahun ini, hujan meteor yang akan dilihat memang tidak akan sebanyak tahun 2009 namun setidaknya masih bisa menikmati sekitar 110-120 meteor per jam karena Bumi akan melewati area debu komet yang sangat padat.
Asal Usul
Hujan meteor Perseid pertama kali dilihat oleh bangsa China kuno di kisaran tahun 36 AD. Catatan yang ada menunjukkan para pengamat tersebut melihat lebih dari 100 meteor berseliweran di pagi hari. Sejumlah penampakan meteor ini juga tercatat pernah dilihat di China, Jepang, Korea di sepanjang abad ke-8 – abad ke-11. Sayangnya di antara abad ke -12 dan 19, hujan meteor ini hanya terlihat sporadik.
Di bulan Agustus, Perseid bukanlah satu-satunya hujan meteor yang terlihat. Masih ada Delta Aquarid Selatan dan Delta Aquarid Utara, Iota Aquarid Utara dan Selatan. Alpha Capricorn, Kappa Cygnid dan beberapa hujan meteor minor lainnya. Namun Hujan meteor Perseid punya tempat yang spesial utamanya bagi masyarakat di belahan utara. Karena ternyata ada kisah mengerikan tentang hujan meteor Perseid ini.
Kadang disebut sebagai “air mata St. Lawrence”, hujan meteor tahunan ini seringkali terjadi bersamaan dengan perayaan kematian orang kudus tersebut yakni setiap tanggal 10 Agustus di Italia. Dan masih menurut kepercayaan tersebut, hujan meteor ini adalah air mata dari martir yang mati demi keyakinannya.
Di tahun 1835, Adolphe Quételet, melaporkan secara resmi kehadiran hujan meteor Perseid di setiap bulan Agustus yang tampak muncul dari Rasi Perseus. Dan pengamat pertama yang melakukan perhitungan meteor Perseid yang terlihat setiap jam adalah E. Heis (Münster). ia menemukan kalau hujan meteor ini terlihat 160 meteor per jam di tahun 1839.
Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa debu ekor komet Swift-Tuttle yang pernah melintasi Bumi dan diamati astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle dari Amerika pada tahun 1862. Komet ini kembali teramati pada tahun 1992 dan memiliki periode 130 tahun. Ia akan kembali ke Bumi pada tahun 2126. Saat melintas, debu ekor komet yang berupa batuan mengalami tarikan oleh gravitasi Bumi dan masuk dalam lapisan atmosfer Bumi serta terbakar di sana. Kita yang mengamati dari Bumi akan melihatnya sebagai lintasan cahaya yang sangat cepat di malam hari.
Selamat berburu meteor Perseid! Clear Sky!.
referensi : imo (international meteor organization), meteorshoweronline
Wah, daerah Pekanbaru dapet gak ya?
dapet. coba dicek pas jam 2 or 3 pagi sekalian sahur. 🙂
wahh bakal terasa spesial puasa thn ini, bs sahur sambil liat perseid. Makaci infonya mba……btw da acara observasi n sahur bareng gak di LS?
hmm menarik. kita masih obrolin nih. tdnya mau ngadain buka bareng sambil diskusi dan ngamat. tp mungkin sekalian sahur juga menarik. sip ntar dikabarin lg ya
Wah, thx.
Walah, mana libur abis tanggal 12.
Begadang….^^
Wiii… Kabar bagus nih… Melihat hujan meteor untuk yang kedua kalinya bagi saya!