fbpx
langitselatan
Beranda » Gerhana Asteroid 2012 XE54

Gerhana Asteroid 2012 XE54

Asteroid 2012 XE54 adalah asteroid dekat Bumi (near Earth asteroid) yang pertama kali teridentifikasi sebagai benda langit sangat redup dengan magnitudo semu +17 (16 kali lebih redup dibanding planet kerdil Pluto). Asteroid ini pertama kali dijumpai pada 9 Desember 2012 melalui teleskop Schmidt 68 cm dalam program Catalina Sky Survey. Konfirmasi segera datang berselang beberapa saat kemudian dari Observatorium Universitas Szeged (Hungaria) dan Observatorium Moriyama (Jepang) sekaligus memastikannya sebagai asteroid. Sesuai tatanama, karena ditemukan pada paruh pertama bulan Desember 2012 maka asteroid ini dikodekan sebagai 2012 XE54.

Gambar 1.Asteroid 2012 XE54 sebagai goresan panjang, hasil observasi tim Remanzacco Observatory (Italia). Goresan panjang ini merupakan produk dari bukaan rana kamera selama 60 detik sementara teleskop digerakkan sesuai dengan gerak semu bintang-bintang. Sumber : Remanzacco Observatory, 2012.
Gambar 1. Asteroid 2012 XE54 sebagai goresan panjang, hasil observasi tim Remanzacco Observatory (Italia). Goresan panjang ini merupakan produk dari bukaan rana kamera selama 60 detik sementara teleskop digerakkan sesuai dengan gerak semu bintang-bintang.  Sumber : Remanzacco Observatory, 2012.

Pengamatan berkelanjutan selama dua hari penuh berhasil memastikan profil orbit asteroid 2012 XE54. Asteroid ini beredar mengelilingi Matahari dalam orbit lonjongnya dengan perihelion 0,85 SA, aphelion 3,05 SA, inklinasi orbit 8,5 derajat, eksentrisitas orbit 0,565 dan periode revolusi 2,72 tahun (SA = satuan astronomi, 1 SA = 150 juta km). Dengan demikian asteroid ini beredar di antara orbit Venus dan orbit Jupiter sehingga termasuk asteroid kelas Apollo. Namun begitu bidang orbit asteroid ini membentuk sudut 8,5 derajat terhadap ekliptika. Jika dianggap menyerupai bola, diameter asteroid ini sekitar 35 m alias sedikit lebih besar dari bus.

Gerhana
Simulasi dengan software Starry Night menunjukkan lintasan asteroid 2012 XE54 melewati kerucut bayangan utama (umbra) Bumi pada 11 Desember 2012. Sehingga asteroid bakal mengalami gerhana, tepatnya antara pukul 08:30 hingga 09:06 WIB. Dari permukaan asteroid 2012 XE54 maka akan terlihat fenomena Gerhana Matahari sebagian dimana cakram Matahari perlahan-lahan ditutupi bulatan Bumi namun tidak sepenuhnya. Dan sebaliknya dari permukaan Bumi yang dalam kondisi malam, asteroid ini mendadak meredup hingga kemudian mendadak terang kembali kala gerhana usai.Observasi memperlihatkan gerhana asteroid tersebut benar-benar terjadi. Observasi dari Great Shefford (Inggris) menunjukkan pada saat menjelang gerhana, asteroid 2012 XE54 telah 40 kali lebih terang dibanding saat pertama kali ditemukan. Namun begitu gerhana terjadi, tingkat terang asteroid 2012 XE54 langsung anjlok setaraf saat pertama kali ditemukan.

Gambar 2. Cakram Matahari tertutupi oleh bulatan Bumi sebagaimana dilihat dari asteroid 2012 XE54 yang diambil dari simulasi Starry Night.  Sumber : Sudibyo, 2012.
Gambar 2. Cakram Matahari tertutupi oleh bulatan Bumi sebagaimana dilihat dari asteroid 2012 XE54 yang diambil dari simulasi Starry Night. Sumber : Sudibyo, 2012.

Gerhana asteroid merupakan fenomena yang telah lama diteorikan namun dalam praktiknya sangat jarang terjadi. Musababnya tidak semua asteroid yang melintas-dekat Bumi memiliki lintasan yang melewati kerucut umbra Bumi. Dalam catatan baru ada dua kejadian sejenis di masa silam, yakni menjelang jatuhnya asteroid 2008 TC3 ke Bumi untuk kemudian meledak di atas Sudan utara (9 Oktober 2009) dan saat perlintasan-dekat asteroid 2012 KT42 (29 Mei 2012).

Muh. Ma'rufin Sudibyo

Orang biasa saja yang suka menatap bintang dan terus berusaha mencoba menjadi komunikator sains. Saat ini aktif di Badan Hisab dan Rukyat Nasional Kementerian Agama Republik Indonesia. Juga aktif berkecimpung dalam Lembaga Falakiyah dan ketua tim ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, Jawa Tengah. Aktif pula di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Falak Rukyatul Hilal Indonesia (LP2IF RHI), klub astronomi Jogja Astro Club dan konsorsium International Crescent Observations Project (ICOP). Juga sedang menjalankan tugas sebagai Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong dan Komite Tanggap Bencana Alam Kebumen.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini