Seperti halnya kupu-kupu yang tumbuh dalam kepompong, planet terbentuk dalam hangatnya perut piringan protoplanet yang diisi oleh awan gas dan debu yang berputar di sekeliling bintang muda.

Tapi, bagaimana planet proses pembentukan planet di dalam piringan? Untuk mengetahuinya, para astronom melihat piringan yang berputar ini dari dekat.
Bayangkan kamu sedang menuang cat pada kanvas yang berputar dan menghasilkan pola melingkar berliku. Piringan yang berputar di sekeliling bayi bintang pun sama: pola spiral terbentuk akibat gravitasi. Para astronom menduga kalau planet-planet terbentuk dalam pola spiral tersebut. Kadang padatan-padatan kecil di piringan bergabung dan secara perlahan bertumbuh membentuk planet. Di lain waktu, struktur spiral itu pecah jadi potongan-potongan kecil dan masing-masing potongan perlahan membentuk planet.
Tapi, ada kejutan menarik.
Kadang, planet besar yang sedang bertumbuh juga bisa menghasilkan terbentuknya pola spiral di piringan! Karena itu, saat para astronom melihat pola spiral, mereka belum bisa memastikan apakah itu tanda planet baru lahir atau justru bayi planet yang sedang bertumbuh.
Untuk membedakannya, para astronom mengamati pergerakan pola spiral pada piringan. Mereka menduga kalau pola spiral ini punya pergerakan berbeda saat planet lahir dan saat planet bertumbuh. Hasilnya, jika pola spiral berpindah dengan pola tertentu, maka bisa jadi ada planet yang baru lahir. Jika tidak ada perpindahan maka bisa jadi planet sedang bertumbuh. Pengamatan gerakan pola spiral selama bertahun-tahun bisa memberi jawaban proses apa yang sedang terjadi.
Untuk menguji dugaan ini, tim astronom internasional mempelajari piringan berputar di sekitar bintang muda IM Lupi dengan teleskop radio ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) di Chili. Tim ini menggunakan data pengamatan ALMA selama 7 tahun dan membuat semacam film gerak-henti (stop-motion )dari piringan tersebut.
Dari simulasi film gerak-henti ini, para astronom bisa mempelajari pergerakan spiral pada piringan IM Lupi dari waktu ke waktu. Tak cuma itu, mereka juga bisa mengetahui penyebabnya adalah planet yang baru lahir, bukan planet yang sedang bertumbuh!
Keberhasilan ini tentu saja jadi batu loncatan penting karena para astronom bisa mempelajari lebih dalam piringan berputar di sekeliling bintang-bintang muda khususnya bagaimana planet terbentuk. Menarik kan?
Fakta Keren
Tahukah kami kalau sampai saat ini para astronom sudah menemukan lebih dari 6000 exoplanet? Menurut para astonom masih ada miliaran planet yang masih menantu untuk ditemukan. Apakah ada kehidupan di planet-planet ini? Hanya waktu yang bisa menjawab.















Tulis Komentar