langitselatan
Beranda » Sinyal Kelelawar Menyeramkan di Luar Angkasa

Sinyal Kelelawar Menyeramkan di Luar Angkasa

Bayangkan suatu hari di musim panas yang tenang dan indah. Kamu berbaring di rerumputan dan menatap langit. Awan bergerak perlahan, sembari kamu membayangkan bentuk-bentuk yang cocok. 

Foto: Citra ini memperlihatkan awan raksasa berbentuk kelelawar. Gas dan debu bersinar merah karena dipanaskan oleh bintang-bintang muda di dalamnya. Awan yang membentuk tubuh kelelawar dikenal sebagai RCW 94, sedangkan sayapnya adalah RCW 95. Kredit: ESO/VPHAS+ team
Foto: Citra ini memperlihatkan awan raksasa berbentuk kelelawar. Gas dan debu bersinar merah karena dipanaskan oleh bintang-bintang muda di dalamnya. Awan yang membentuk tubuh kelelawar dikenal sebagai RCW 94, sedangkan sayapnya adalah RCW 95. Kredit: ESO/VPHAS+ team

Para astronom di ESO (European Southern Observatory) juga melakukan hal serupa. Bedanya, yang diamati bukan awan di Bumi tapi di luar angkasa. Dan tepat jelang Halloween, para astronom di ESO memotret nebula bercahaya merah yang bentuknya tampak seperti sinyal kelelar yang bersinar di seluruh semesta! Apakah kamu bisa mengenali bentuk kelelawarnya?

Kelelawar kosmik ini ditemukan di langit selatan, terbang di antara rasi Circinus dan Norma. Jaraknya sekitar 10.000 tahun cahaya dari Bumi! Awan kosmik seperti ini tersusun oleh gas dan debu dalam jumlah luar biasa besar. Kadang, sebagian gas menggumpal jadi sangat padat hingga  melahirkan bayi bintang. Itulah alasan awan kosmik alias nebula sering disebut sebagai area pembibitan bintang atau palung kelahiran bintang. 

Pabrik bintang seperti kelelawar kosmik ini memang bisa dengan mudah dikenali astronom dari pendar cahaya merahnya yang indah. Tapi apa yang menyebabkan warna merah tersebut? 

Rahasianya ada pada bintang-bintang yang baru lahir. Bintang-bintang ini melepaskan energi sangat besar yang memanaskan atom hidrogen di sekitarnya hingga bersinar merah. Mirip seperi stiker bintang yang ditempel di langit-langit kamar dan berpendar dalam gelap. Prinsip kerjanya, cahaya mengisi materi dan menyebabkannya bersinar. 

Untuk bisa memotret kelelawar kosmik yang indah ini, para astronom menggunakan kamera modern OmegaCAM yang dipasang pada teleskop survei VLT (VST). Foto-foto yang dihasilkan ini sangat penting karena bisa memberi informasi pembentukan bintang dan pengaruhnya pada lingkungan di sekitarnya. 

Lain kali, saat kamu berbaring di rumput dan mengamati awan, ingatlah kalau para astronom juga melakukan hal yang sama dengan awan kosmik. Siapa tahu suatu saat kelak, kamu akan menemukan sinyal kelelawarmu sendiri di kosmos! Ini bukan panggilan untuk Batman tapi untuk para penjelajah penuh rasa ingin tahu. 

Fakta keren


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini