Di awal Mei, ada atraksi hujan meteor eta Aquarid di langit malam. Sementara itu Merkurius, Venus dan Saturnus tampak sebelum fajar, dan Mars serta Jupiter kala senja.

Planet
Merkurius, Venus, Saturnus. Ketiga planet bisa diamati sebelum fajar menyingsing di bulan Mei. Merkurius bisa diamati sampai pertengahan bulan Mei saat planet ini menghilang di balik cahaya Matahari, sementara Venus dan Saturnus justru semakin tinggi di langit fajar di sepanjang bulan Mei. Di akhir Mei, Merkurius akan berada pada posisi konjungsi superior dan tidak tampak bagi pengamat karena planet ini akan terbit dan terbenam beriringan dengan Matahari. Ini juga menandai transisi Merkurius kembali ke langit senja saat pertengahan bulan Juni.
Venus dan Saturnus masih berjaya di langit fajar dan bisa dengan mudah ditemukan karena keduanya terus menanjak naik di langit fajar. Keduanya juga akan berpapasan dengan Bulan di akhir Mei.
Di awal Mei, ketiga planet bisa diamati di rasi Pisces. Akan tetapi memasuki pertengahan Mei, planet Merkurius sudah bergeser ke rasi Aries dan terus bergeser ke Taurus di akhir bulan. Sementara itu Venus dan Saturnus masih terus menjelajah rasi Pisces sampai akhir Mei.
Mars & Jupiter. Duo planet merah dan planet terbesar di Tata Surya ini bisa diamati setelah Matahari terbenam. Mars terbenam jelang tengah malam, sedangkan Jupiter bisa diamati sampai sekitar satu jam setelah Matahari terbenam. Jupiter akan tampak makin rendah setiap harinya dan terus bergeser ke arah ufuk barat menemui Matahari.
Di awal Mei, Mars bisa diamati di rasi Cancer dan terus bergeser ke rasi Leo di akhir bulan, sedangkan Jupiter bisa diamati di rasi Taurus selama bulan Mei.
Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.
Selama bulan Mei, Uranus tidak tampak karena sedang berada pada posisi konjungsi di mana Uranus dan Matahari terbit dan terbenam beriringan. Sementara itu, Neptunus bisa diamati di rasi Pisces selama bulan Mei sebelum Matahari terbit.
Bulan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.
4 Mei. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
11 Mei. Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 406.244 km
12 Mei. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.
Bulan Purnama di bulan Mei terjadi saat Bulan baru saja meninggalkan titik terjauhnya sehingga piringan Bulan tampak sedikit lebih kecil.
20 Mei. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.
26 Mei. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 357.119 km.
27 Mei. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.
Peristiwa
5-6 Mei – Hujan Meteor Eta Aquarid

Dimulai tanggal 19 April – 28 Mei, hujan meteor Eta Aquarid yang berasal dari sisa komet Halley akan mencapai maksimum tanggal 5-6 Mei. Hujan meteor tersebut akan tampak tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar, setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:21 WIB.
Saat maksimum, pengamat bisa mengamati lalu lalang setidaknya 10-30 meteor per jam. Meteor Eta Aquarid yang berasal dari sisa komet Halley ini bergerak dengan kecepatan 66,9 km/detik. Bulan perbani awal sudah terbenam tengah malam sehingga pengamat bisa berburu meteor tanpa adanya cahaya dari Bulan. Tapi mungkin harus berburu di antara awan jika cuaca berawan.
Peristiwa
4 Mei — Bulan — Mars

Bulan berpapasan dekat dengan Mars pada jarak 5,5º di rasi Cancer. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam. Mars terbenam pada pukul 23:27 WIB disusul Bulan pukul 00:55 WIB. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 61º di atas horison utara.
10 Mei — Bulan — Spica

Bulan berpapasan dengan Spica, bintang terang di rasi Virgo pada jarak 1,8º. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang fajar menyingsing tanggal 11 Mei. Spica terbenam pada pukul 04:08 WIB disusul Bulan pada pukul 04:31 WIB. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 30º di atas horison timur.
14 Mei — Bulan — Antares

Bulan berpapasan dengan Antares, bintang terang di rasi Scorpius pada jarak 4,7º. Keduanya bisa diamati mulai pukul delapan malam saat keduanya sudah melewati ketinggian 7º di atas horison sampai saat fajar menyingsing.
18 Mei — Konjungsi Uranus

Uranus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi yakni 20,54 SA. Uranus akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari berada di antara kedua planet. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Uranus akan tampak sangat dekat dengan Matahari dengan jarak 0,2° dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi.
23 Mei — Bulan — Saturnus

Bulan berpapasan dengan Saturnus sebelum Matahari terbit. Bulan berada 4º dari Saturnus dan pasangan ini bisa diamati mulai pukul 03:00 WIB saat sudah lebih tinggi pada kisaran 9º di atas horison timur. Saturnus terbit lebih dahulu pada pukul 01:47 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian pada pukul 01:53 WIB. Saat Matahari terbit, ketiganya berada 53º di atas horison timur.
24 Mei — Bulan — Venus

Bulan berpapasan dengan Venus dengan jarak 2,8º dan keduanya bisa diamati sebelum Matahari terbit. Bulan terbit 02:46 WIB disusul Venus 4 menit kemudian. Saat Matahari terbit, pasangan planet ini berada pada ketinggian 40º di horison timur.
28 Mei — Bulan — Jupiter

Bulan berpapasan dengan Jupiter pada jarak 4,8º dan bisa diamati setelah Matahari terbenam. Saat Matahari terbenam, kedua objek ini berada 14º di atas horison barat. Cukup rendah, tapi masih bisa diamati sampai keduanya terbenam beriringan. Bulan terbenam pukul 18:53 WIB disusul Jupiter 6 menit kemudian.
30 Mei — Konjungsi Superior Merkurius

Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi, dan hanya terpisah 1°dari Matahari.
Ketika Merkurius sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,32 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 5,1 detik busur.
Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.
Rasi Bintang & Bima Sakti
Awal dan akhir Mei menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru dan Bimasakti membentang di langit malam dari timur laut ke barat daya dari tengah malam sampai dini hari. Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Rigel dan Betelgeuse di rasi Orion, Capella di rasi Auriga, Aldebaran di Rasi Taurus yang bisa diamati sampai kisaran pukul delapan malam.
Sementara itu ada Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, yang bisa diamati sampai jelang tengah malam. Juga ada rasi Crux, Rigil Kentarurus dan Hadar di rasi Centaurus, Spica di rasi Virgo, dan Arcturus di Bootes, Antares di rasi Scorpius yang bisa diamati sampai lewat tengah malam.
Mulai tengah Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila, Deneb di rasi Cygnus, yang bisa diamati juga sampai jelang fajar. Jelang fajar, ada rasi Achernar di rasi Eridani.
Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.
Peta Bintang 1 Mei 2025
Peta Bintang 15 Mei 2025
Kampanye Langit Gelap
18-27 Mei — Kampanye Globe At Night
Di bulan Mei, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diselenggarakan dari 18-27 Mei. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.
Pengamat di utara bisa mengamati rasi Leo dan rasi Bootes, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Crux. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.
Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.
Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.
Clear Sky!















Tulis Komentar