langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan April 2025

Fenomena Langit Bulan April 2025

Hujan meteor Lyrid akan kembali di bulan April. Sementara itu ada Merkurius, Venus dan Saturnus sebelum fajar, juga Mars dan Jupiter saat senja. 

Hilal yang diamati dari ITERA, Lampung. Fotografer:  Aditya, Adhitya, Ioga, Zeni, Novia. Kredit: OAIL ITERA
Hilal yang diamati dari ITERA, Lampung. Fotografer: Aditya, Adhitya, Ioga, Zeni, Novia. Kredit: OAIL ITERA

Planet

Merkurius, Venus, Saturnus. Ketiga planet bisa diamati sebelum fajar menyingsing sepanjang bulan April. Meskipun demikian, ketiganya masih cukup rendah di ufuk timur di minggu pertama April. Setelah itu, ketiganya perlahan-lahan menanjak naik dan akhirnya bertemu membentuk segitiga di langit fajar. Merkurius dan Venus bisa diamati di rasi Pisces selama bulan April. Sementara itu, Saturnus masih berada di Aquarius sampai pertengahan April dan terus bergeser menjumpai Merkurius dan Venus di rasi Pisces pada akhir April. 

Mars & Jupiter. Duo planet merah dan planet terbesar di Tata Surya ini bisa diamati setelah Matahari terbenam. Mars terbenam tengah malam, sedangkan Jupiter bisa diamati sampai kisaran pukul sembilan waktu lokal. Di awal April, Mars bisa diamati di rasi Gemini dan terus bergeser ke rasi Cancer sampai akhir bulan, sedangkan Jupiter bisa diamati di rasi Taurus. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Selama bulan April, Uranus bisa diamati di rasi Taurus sampai pukul delapan malam waktu lokal.  Sementara itu, Neptunus di rasi Pisces bisa diamati sebelum Matahari terbit. Di awal April, Neptunus masih cukup rendah di ufuk timur namun terus menanjak naik sampai akhir bulan. 

Bulan

Fase Bulan April 2025. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan
Fase Bulan April 2025. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

5 April. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

13 April. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam. 

14 April. Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 406.295 km

21 April. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

27 April. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 357.119 km.

28 April. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Peristiwa

21 – 22 April – Hujan Meteor Lyrid

Hujan Meteor Lyrid pada tanggal 22 April 2025 pukul 00:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan Meteor Lyrid pada tanggal 22 April 2025 pukul 00:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 21-22 April.  Di tahun 2025, hujan meteor Lyrid berlangsung dari 17 – 26 April dan bisa diamati setelah rasi Lyra yang jadi arah datangnya, terbit pukul 22:08 WIB. Bulan dalam fase seperempat akhir terbit tengah malam akan jadi faktor interferensi dengan cahayanya. 

Saat Lyrid mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 18 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 49 km/detik.

Peristiwa

5 April — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars tanggal 5 April 2025 pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Mars tanggal 5 April 2025 pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dekat dengan Mars pada jarak 3,7º di rasi Gemini. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam. Bulan terbenam pada pukul 00:22 WIB disusul Mars 10 menit kemudian. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 58º di atas horison utara.

12 April — Bulan — Spica

Pasangan Bulan dan Spica tanggal 12 April 2025 pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Spica tanggal 12 April 2025 pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Spica, bintang terang di rasi Gemini pada jarak 3,8º. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang fajar menyingsing tanggal 13 April. Bulan terbenam pada pukul 05:49 WIB disusul Spica 9 menit kemudian. Saat Matahari terbenam, keduanya berada pada ketinggian 9º di atas horison timur.

16 April — Bulan — Antares

Pasangan Bulan dan Antares tanggal 16 April 2025 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Antares tanggal 16 April 2025 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Antares, bintang terang di rasi Scorpius pada jarak 2,8º. Keduanya bisa diamati sampai saat fajar menyingsing.  Bulan terbit pada pukul 20:06 WIB dan disusul Antares pada pukul 20:24 WIB.

22 April — Elongasi Barat Maksimum Merkurius

Merkurius pada posisi tertinggi di horison timur saat elongasi barat maksimum. Merkurius pada tanggal 22 April 2025 pukul 05:30 WIB sebelum menghilang di balik cahaya Matahari. Kredit: Stellarium
Merkurius pada posisi tertinggi di horison timur saat elongasi barat maksimum. Merkurius pada tanggal 22 April 2025 pukul 05:30 WIB sebelum menghilang di balik cahaya Matahari. Kredit: Stellarium

Merkurius dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi Barat maksimum yang dicapai Merkurius 27,4º. Artinya, Merkurius akan berada tinggi 27,4º di arah timur Matahari. Merkurius akan terbit pukul 04:09 WIB, ~42 menit sebelum Matahari terbit pada pukul 05:51 WIB.

25 April — Bulan — Venus — Saturnus

Segitiga Bulan, Venus, dan Saturnus tanggal 25 April 2025 pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium
Segitiga Bulan, Venus, dan Saturnus tanggal 25 April 2025 pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Konjungsi segitiga Bulan, Venus, dan Saturnus dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Bulan berada 3,2º dari Venus, dan 2,5º dari Saturnus. Venus dan Saturnus terpisah 3,5º. Ketiganya bisa diamati sekitar pukul 04:00 WIB saat sudah lebih tinggi pada kisaran 9º di atas horison timur. Saat Matahari terbit, ketiganya berada ~30º di atas horison timur. 

26 April — Bulan — Merkurius

Pasangan Bulan dan Merkurius tanggal 26 April 2025 pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Merkurius tanggal 26 April 2025 pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Merkurius pada jarak 3º dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Bulan terbit pukul 04:05 WIB disusul Merkurius 5 menit kemudian. Keduanya bisa diamati sekitar 30 menit kemudian ketika Bulan dan Merkurius sudah lebih tinggi di ufuk timur. Saat Matahari terbit, keduanya berada 18º di atas horison timur. 

29 April — Venus — Saturnus

Pasangan Venus dan Saturnus tanggal 29 April 2025 pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Venus dan Saturnus tanggal 29 April 2025 pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Konjungsi Venus dan Saturnus dengan jarak 3º, dan keduanya terbit beriringan dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Saturnus terbit pukul 03:13 disusul Venus satu menit kemudian. Saat Matahari terbit, pasangan planet ini berada pada ketinggian 31º di horison timur.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan akhir April menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bentang galaksi Bimasakti bisa diamati dari timur laut ke barat daya mulai tengah malam.

Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Capella di rasi Auriga, Rigel dan Betelgeue di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, yang bisa diamati sampai sekitar pukul sembilan malam. Selain itu ada Sirius di rasi Canis Major, Canopus di rasi Carina, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini yang bisa diamati sampai tengah malam.

Jelang tengah malam, ada bintang terang Regulus di rasi Leo, Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, rasi Crux, Spica di rasi Virgo, Arcturus di Bootes, Antares di rasi Scorpius, yang bisa diamati sampai jelang fajar. Lewat tengah malam pengamat bisa menikmati kehadiran segitiga musim panas Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila, dan Deneb di rasi Cygnus, yang juga bisa diamati sampai saat fajar menyingsing.

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Peta Bintang 1 April 2025

Peta Bintang 15 April 2025

Kampanye Langit Gelap

19-28 April — Kampanye Globe At Night

Di bulan April, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diselenggarakan dari 19-28 April. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Pengamat di utara bisa mengamati rasi Leo, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Canis Mayor dan rasi Crux. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya. 

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS
Gerhana

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan April 2025
Planet Bumi, Si Kelereng Biru Rumah Kita
Zodiak dalam Astronomi
Cara Menemukan Lubang Hitam Tersembunyi

Langanan LS