fbpx
langitselatan
Beranda » Komet Tsuchinshan–ATLAS, Kandidat Komet Terbaik Tahun 2024

Komet Tsuchinshan–ATLAS, Kandidat Komet Terbaik Tahun 2024

Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan–ATLAS) akan mencapai perihelion atau titik terdekatnya dengan Matahari pada tanggal 27 September 2024.

Komet Tsuchinshan–ATLAS yang dipotret dari Kupang pada tanggal 26 September 2024. Fotografer: Njunx
Komet Tsuchinshan–ATLAS yang dipotret dari Kupang pada tanggal 26 September 2024. Fotografer: Njunx

Jangan lewatkan kehadiran komet Tsuchinshan–ATLAS di langit sebelum fajar menyingsing. Saat komet ini berada pada jarak terdekatnya dari Matahari, kecerlangannya akan mencapai 3,8 magnitudo dan stelah itu, kembali meredup seiring perjalanannya menjauhi Matahari. Dengan kecerlangan tersebut, pengamat di Bumi bisa melihat komet Tsuchinshan–ATLAS dengan mata telanjang atau tanpa butuh alat bantu apapun. 

Komet Tsuchinshan–ATLAS

Komet C/2023 A3 atau yang terkenal dengan nama Komet Tsuchinshan–ATLAS ditemukan pada 9 Januari 2023 dalam pengamatan yang dilakukan oleh Purple Mountain Observatry (Z?j?n sh?n ti?nwéntái atau terkenal juga dengan nama Tsuchinshan Chinese Observatory). Penemuan ini dilaporkan ke Minor Planet Center namun tidak ada pengamatan lanjut. Pada tanggal 22 Februari 2023, pengamatan ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) di Afrika Selatan mengamati komet yang sama dan mengonfirmasi pengamatan dari Purple Mountain Observatory. Komet ini kemudian diberi nama C/2023 A3 (Tsuchinshan–ATLAS) dari nama kedua teleskop pengamat yang menemukan komet ini. 

Saat ditemukan, komet Tsuchinshan–ATLAS tampak di rasi Serpens, sekitar 4º dari gugus bola M5 dengan kecerlangan 18,1 magnitudo dan jarak 1,09 miliar km. Komet C/2023 A3 yang berasal dari awan Oort ini sedang dalam perjalanan menuju jarak terdekatnya dengan Matahari pada tanggal 27 September 2024. Saat berada di perihelion, Komet Tsuchinshan–ATLAS akan berada pada jarak 58,6 juta km dan komet ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 14 Oktober dengan jarak 70,8 juta km dari Bumi. Estimasi awal memperlihatkan komet ini memiliki periode orbit 80.000 tahun. Akan tetapi, hasil perhitungan dengan data saat ini justru memperlihatkan kalau komet Tsuchinshan–ATLAS memiliki periode orbit jutaan tahun dan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Matahari. Ada dugaan kalau komet ini akan terlontar keluar dari Tata Surya saat menjauh dari Matahari. 

Pengamatan 

Seiring perjalanannya menuju perihelion atau jarak terdekatnya dengan Matahari, komet Tsuchinshan–ATLAS juga akan semakin terang. Diperkirakan komet C/2023 A3 akan mencapai kecerlangan 3 magnitudo, namun ada perkiraan lain kalau Tsuchinshan–ATLAS bisa mencapai kecerlangan nol bahkan negatif. Itu kalau komet Tsuchinshan–ATLAS tidak pecah saat mendekati Matahari. 

Sampai tanggal 29 September, komet Tsuchinshan–ATLAS bisa diamati di rasi Sextant sebelum Matahari terbit. Pengamatan bisa dilakukan pada pukul 05:00 WIB meskipun posisi komet masih cukup rendah di horison timur. Pada tanggal 30 September, komet Tsuchinshan–ATLAS berada pada perbatasan antara rasi Sextant dan Leo. Setelah itu, komet Tsuchinshan–ATLAS akan berada di rasi leo sampai 4 Oktober, dan kemudian bergeser ke rasi Virgo sampai 15 Oktober. 

Komet Tsuchinshan–ATLAS bisa diamati di timur sebelum Matahari terbit sampai tanggal 6 Oktober sebelum komet ini menghilang dalam cahaya Matahari. Komet ini bisa diamati lagi di ufuk barat setelah Matahari terbenam mulai tanggal 11 Oktober. Pengamatan bisa dilakukan sampai minggu ketiga Oktober saat komet Tsuchinshan–ATLAS makin meredup seiring perjalanannya menjauhi Matahari.    

Selamat berburu komet dan clear sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini