langitselatan
Beranda » ATLAS, Tamu Antarbintang Yang Melintasi Tata Surya

ATLAS, Tamu Antarbintang Yang Melintasi Tata Surya

Tata Surya kedatangan tamu jauh. Alien tapi bukan yang kamu bayangkan. Tamu kita ini sebuah objek antarbintang yang masuk wilayah Tata Surya.

Komet antarbintang 3I/ATLAS yang dipotret Gianluca Masi pada tanggal 2 Juli 2025. Kredit: Gianluca Masi/The Virtual Teleacope

Temui, 3I/ATLAS. Inilah tamu jauh kita. Tamu antarbintang ketiga yang berhasil kita temukan. Sebelumnya para astronom juga mendeteksi tamu asing lainnya yakni 1I/‘Oumuamua yang berkunjung tahun 2017 dan 2I/Borisov pada tahun 2019. 

Tak bisa dipungkiri bisa saja ada objek antarbintang lain yang sudah pernah mengunjungi Tata Surya. Akan tetapi teknologi pada masa itu belum bisa menangkap kehadiran mereka. 

3I/ATLAS pertama kali dideteksi pada 1 Juli 2025 oleh teleskop ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) di Rio Hurtado, Chile. Untuk mengonfirmasi temuan ini, para astronom maupun astronom amatir melakukan pengamatan dari berbagai belahan dunia. 

Tidak hanya itu. Para astronom juga menelusuri lagi data dalam arsip pengamatan  teleskop ATLAS di Chile, juga di Hawaii dan Afrika Selatan, serta dari Fasilitas Transien Zwicky, di San Diego, California. Hasilnya, objek ini rupanya sudah teramati dari tanggal 14 Juni tapi belum ditemukan karena sedang melintasi area padat bintang di pusat galaksi. Akibatnya objek ini sulit dikenali. 

Tapi, setelah ditemukan, para astronom maupun astronom amatir bisa dengan segera menyimpulkan kalau objek yang diberi kode A11pl3Z ini datang dari jauh. 

Tamu dari ruang antarbintang. 

Orbit komet antarbintang 3I/ATLAS saat melintasi Tata Surya. Kredit: NASA/JPL-Caltech

Sejak awal, A11pl3Z bisa dikenali sebagai objek antarbintang karena kecepatannya sangat tinggi, hampir 60 km/detik saat datang dari jarak tak hingga. Selain itu, A11pl3Z bergerak dalam lintasan hiperbolik dengan eksentrisitas 6,2, tertinggi dibanding 1I/‘Oumuamua dan 2I/Borisov. Tamu antarbintang yang sebelumnya mengunjungi Tata Surya. 

Pertanyaannya, apakah A11pl3Z merupakan asteroid atau komet antarbintang. Rupanya, dari hasil pengamatan, tampak ada aktivitas komet. Ada koma tipis dan ekor pendek.

Karena itu, Minor Planet Center (MPC) mengganti nama A11pl3Z dengan 3I/ATLAS. Dari nama ini status tamu dari ruang antarbintang diperjelas sebagai objek antarbintang ketiga. Jadi 3I ini mengacu pada status sebagai objek ketiga yang ditemukan datang dari ruang antarbintang (interstellar) dan ATLAS merupakan nama objek yang diambil dari nama teleskop yang menemukannya.

MPC juga memberikan nama lain yakni C/2025 N1 (ATLAS) yang menunjukkan kalau objek ini merupakan sebuah komet non-periodik. Komet yang hanya sekali mengunjungi Matahari dan tak akan pernah kembali lagi. 

Komet 3I/ATLAS. Komet ini tampak muncul atau datang dari arah rasi Sagittarius. Saat ditemukan, 3I/ATLAS berada pada jarak 670 juta km (4,5 SA) atau di antara orbit Mars dan Jupiter. Tamu kita ini bergerak dengan kecepatan 60 km/detik menuju jarak terdekatnya dengan Matahari yakni 1,4 SA (210 juta km) atau di bagian dalam orbit Mars. Lebih tepatnya antara Bumi dan Mars. Yang pasti komet C/2025 N1 (ATLAS) tidak memiliki potensi membahayakan bagi Bumi. Hanya sekedar lewat di Tata Surya. 

3I/ATLAS akan berada pada jarak terdekat dengan Matahari atau perihelion pada tanggal 29 Oktober 2025. Setelah itu, komet antarbintang ini akan menjauh, meninggalkan Tata Surya, dan tidak kembali lagi. 

Komet antarbintang 3I/ATLAS yang dipotret tanggal 1 Juli 2025. Kredit: ATLAS/University of Hawaii/NASA
Komet antarbintang 3I/ATLAS yang dipotret tanggal 1 Juli 2025. Kredit: ATLAS/University of Hawaii/NASA

Saat ini 3I/ATLAS atau C/2025 N1 (ATLAS) masih sangat redup dengan kecerlangan 18 magnitudo. Tidak mengherankan karena komet ini masih cukup jauh di wilayah antara Mars dan Jupiter. Semakin dekat ke Matahari, 3I/ATLAS akan semakin terang dan bisa diamati dengan teleskop amatir dan instrumen profesional selama bulan September setelah Matahari terbenam.

Ketika 3I/ATLAS mendekati perihelion dan berpapasan dengan Matahari, komet ini tak akan lagi bisa diamati karena tenggelam dalam cahaya Matahari. Untuk pengamat di Bumi, itu artinya, komet akan terbit dan terbenam hampir beriringan dengan Matahari. Setelah melewati jarak terdekat dengan Matahari, 3I/ATLAS akan menjauh dan siap-siap meninggalkan Tata Surya. Tapi, para pengamat Bumi masih bisa mengamatinya mulai awal Desember saat komet ini muncul kembali di sisi lain Matahari dan bisa diamati sebelum Matahari terbit.. 

Tamu kali ini merupakan komet aktif. Karena itu, saat mendekati Matahari, komet akan menyublim, mengubah gas beku jadi uap, melepas debu dan partikel es dan membentuk koma serta ekor bercahaya. Pada saat itu terjadi, para astronom bisa mempelajari komet antarbintang ini dengan lebih baik lagi. Lebih tepatnya, para astronom bisa mengetahui apa saja unsur penyusun komet ini. Apakah sama dengan komet di Tata Surya ataukah berbeda.  Hasil ini akan memberikan gambaran terkait sistem lain yang jadi asal komet ini dan unsur-unsur yang membentuk komet dari luar Tata Surya tersebut.

Sementara itu, deteksi dan juga pelacakan lintasan komet 3I/ATLAS bisa menguji kemampuan kita untuk mendeteksi objek-objek redup dalam kaitannya dengan pertahanan Bumi.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS
Gerhana

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Juli 2025
Tahun Cahaya: Satuan Waktu atau Jarak?
Himalaya Kosmik: Kisah Misterius Sebelas Kuasar
Venus Muncul di Foto Bumi

Langanan LS