fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Agustus 2024

Fenomena Langit Bulan Agustus 2024

Jangan lewatkan konjungsi ekstrim Mars dan Jupiter, papasan dekat Bulan dan Spica, serta hujan meteor Perseid di bulan Agustus!

Mars & Jupiter. Kredit: littleastronomy

Planet

Merkurius & Venus. Kedua planet dalam ini bisa diamati setelah Matahari terbenam. Merkurius bisa diamati di paruh awal Agustus sebelum planet ini menghilang di balik Matahari, sementara Venus terus menanjak naik di ufuk barat. Pada minggu pertama Agustus, Bulan menjumpai kedua planet ini dan membentuk konjungsi segitiga meski agak sulit diamati karena posisi yang rendah di ufuk barat. 

Di bulan Agustus, Merkurius dan Venus bisa diamati di rasi Leo namun jelang akhir Agustus, Venus yang menanjak naik sudah bergeser ke rasi Virgo. 

Mars, Jupiter, Saturnus. Selama bulan Agustus, ketiga planet tersebut bisa diamati sampai sebelum Matahari terbit. Saturnus jadi planet pertama yang muncul atau terbit di malam hari. Planet ini terbit sekitar 2,5 jam setelah matahari terbenam dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Dari hari ke hari, Saturnus terus menanjak naik di langit dan di penghujung Agustus, planet ini terbit tak lama setelah Matahari terbenam. Selama Agustus, Saturnus bisa diamati di rasi Aquarius. Saturnus berpapasan dengan Bulan di minggu ketiga Agustus.

Ketika Saturnus berada di zenith atau di atas kepala kita, Jupiter pun terbit dan disusul Mars. Kedua planet ini  bisa diamati di rasi Taurus sampai saat fajar menyingsing. Di bulan Agustus ini, Mars dan Jupiter akan berkonjungsi atau papasan yang luar biasa dekat dan hanya terpisah 19’. Saking dekatnya, keduanya tampak seperti satu noktah terang. Kedua planet ini juga bertemu Bulan dan membentuk konjungsi segitiga di akhir Agustus. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Taurus mulai tengah malam di ufuk timur, sedangkan Neptunus yang terbit terlebih dahulu di rasi Pisces bisa diamati mulai pukul sembilan waktu lokal sampai saat Matahari terbit.

Bulan

Fase Bulan Agustus 2024. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan
Fase Bulan Agustus 2024. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

4 Agustus. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

9 Agustus.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 405.297  km

12 Agustus. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

20 Agustus. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

21 Agustus. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 360.196 km.

26 Agustus. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Hujan Meteor

12-13 Agustus – Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor Perseid pada tanggal 12 Agustus 2024 pukul 03:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Perseid pada tanggal 12 Agustus 2024 pukul 03:00 WIB. Kredit: Stellarium

Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 13 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 100 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus. Untuk lokasi pengamatan yang bebas polusi cahaya, pengamat bisa menyaksikan setidaknya 50-75 meteor setiap jam. 

Rasi Perseus baru terbit tengah malam yakni pukul 00:14 WIB dari arah timur laut. Bulan yang terbenam tengah malam memberikan kesempatan berburu meteor tanpa cahaya Bulan. 

Peristiwa

6 Agustus — Bulan — Merkurius — Venus

Segitiga Bulan, Merkurius, Venus tanggal 6 Agustus 2024 pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium
Segitiga Bulan, Merkurius, Venus tanggal 6 Agustus 2024 pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dekat dengan Merkurius dan Venus dan membentuk konjungsi segitiga. Bulan dan Merkurius berpapasan cukup jauh yakni 6º sementara Bulan dan Venus hanya terpisah 4º. Ketiganya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai satu jam kisaran pukul 19:00 WIB ketika satu persatu objek tersebut menghilang di ufuk barat. Venus terbenam terlebih dahulu pada pukul 18:57 WIB disusul Merkurius 4 menit kemudian dan akhirnya Bulan pada pukul 19:23 WIB. 

10 Agustus — Bulan — Spica

Bulan berpapasan sangat dekat dengan Spica, bintang terang di rasi Virgo dengan jarak 0,75º. Keduanya bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai saat keduanya terbenam beriringan pada pukul 22:00 WIB. Spica terbenam pukul 22:06 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian. 

Untuk pengamat di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan sebagian kecil Papua, Bulan akan mengokultasi Spica dan bintang ini menghilang di balik Bulan sebelum kemudian muncul lagi. Secara global, Spica akan menghilang di balik Bulan pada pukul 18:!2 WIB dan kembali muncul pada pukul 19:52 WIB. 

14 Agustus — Bulan — Antares

Pasangan Bulan dan Antares tanggal 14 Agustus 2024 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Antares tanggal 14 Agustus 2024 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Antares, bintang terang di rasi Scorpius dengan jarak 3,5º. Keduanya bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Antares dan Bulan terbenam beriringan. Bulan terbenam pukul 00:36 WIB dan disusul Antares pada pukul 01:06 WIB. 

15 Agustus — Mars — Jupiter

Pasangan Bulan dan Jupiter tanggal 15 Agustus 2024 pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Jupiter tanggal 15 Agustus 2024 pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sebelum Matahari terbit, Mars dan Jupiter yang terbit beriringan lewat tengah malam pada pukul 01:27 WIB berpapasan sangat dekat hanya terpisah 19’. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 05:58 WIB.

19 Agustus — Konjungsi Inferior Merkurius

Merkurius berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi inferior, Merkurius berada di antara Matahari dan Bumi, dan hanya terpisah 4,5°dari Matahari. 

Saat konjungsi inferior, Merkurius berada pada posisi terdekatnya dari Bumi pada jarak 0,62 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 10,9 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala senja dan mulai bertransisi untuk hadir kala fajar dalam beberapa minggu lagi.

20-21 Agustus — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus pada tanggal 20 Agustus 2024 pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Saturnus pada tanggal 20 Agustus 2024 pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dekat dengan Saturnus meski tidak lagi sedekat sebulan lalu. Kali ini keduanya berjarak 4º dan bisa diamati sejak pasangan ini terbit satu jam setelah Matahari terbenam. Saturnus terbit terlebih dahulu pada pukul 19:00 WIB disusul Bulan 25 menit kemudian. Keduanya bisa diamati sampai saat fajar. 

25-26 Agustus — Bulan — Pleiades

Bulan dan gugus bintang Pleiades atau Lintang Kartika tanggal 26 Agustus 2024 pukul 01:00 WIB. Kredit: Stellarium
Bulan dan gugus bintang Pleiades atau Lintang Kartika tanggal 26 Agustus 2024 pukul 01:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Pleiades (M45) mulai tengah malam saat keduanya terbit dan terpisah 2º. Bulan terbit pukul 23:05 WIB disusul Pleiades pada pukul 23:26 WIB. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 05:53 WIB.

28 Agustus — Bulan — Mars — Jupiter

Segitiga Bulan, Mars, dan Jupiter pada tanggal 28 Agustus 2024 pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium
Segitiga Bulan, Mars, dan Jupiter pada tanggal 28 Agustus 2024 pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Mars dan Jupiter dan tampak membentuk segitiga di langit malam. Jupiter terbit pukul 00:44 WIB disusul Bulan pada pukul 01:03 WIB dan terakhir Mars pada pukul 01:13 WIB. Ketiganya bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 05:52 WIB. 

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan akhir Agustus menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Galaksi Bimasakti bisa diamati di awal dan akhir bulan Agustus setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah. malam membentang dari timur laut ke barat daya.

Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, rasi Crux, Spica di rasi Virgo, dan Arcturus di Bootes yang bisa diamati sampai tengah malam. Selain itu ada segitiga musim panas Vega di rasi Lyra, Deneb di rasi Cygnus, Altair di rasi Aquila, serta Spica di rasi Virgo dan Antares di rasi Scorpius yang bisa diamati sampai lewat tengah malam.

Jelang tengah malam sampai fajar, ada Archenar di rasi Eridani, Canopus di rasi Carina, Rigel dan Betelgeue di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, Procyon di rasi Canis Minor yang bisa diamati sampai fajar menyingsing.. 

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Agustus 2024

Peta Bintang 15 Agustus 2024

Kampanye Langit Gelap

1-4 Agustus & 26-31 Agustus — Kampanye Globe At Night

Di bulan Agustus, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya dilaksanakan dari 1 – 4 Agustus dan 26 – 31 Agustus.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye tanggal 1-4 Agustus, pengamat di utara diajak untuk mengamati rasi Herkules dan rasi Cygnus sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Scorpius. Dan untuk kampanye tanggal 26-31 Agustus, pengamat di utara mengamati rasi Cygnus, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Sagitarius. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai konsultan di Planetary Science Institute sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy. Ia juga ditunjuk IAU sebagai IAU 100 National Committee Contact dan IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini