fbpx
langitselatan
Beranda » Keanehan di Planet Asing WASP-76b

Keanehan di Planet Asing WASP-76b

Para astronom menemukan unsur-unsur yang membentuk mineral dan batuan di atmosfer planet seukuran Jupiter!

Ilustrasi planet gas raksasa. Para astronom menggunakan Teleskop Gemini Utara untuk mendeteksi elemen pembentuk planet batuan di atmosfer eksoplanet seukuran Jupiter. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine/M. Zamani
Ilustrasi planet gas raksasa. Para astronom menggunakan Teleskop Gemini Utara untuk mendeteksi elemen pembentuk planet batuan di atmosfer eksoplanet seukuran Jupiter. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine/M. Zamani

Di malam yang cerah, keluarlah ke halaman dan lihatlah ke langit. Gunakan peta bintang dan temukan rasi Pisces. Apa kamu bisa menemukan rasi Pisces?

Di rasi Pisces ini ada dunia asing yang aneh. Dan para astronom menemukan bukti keanehan di planet tersebut! 

Temperatur Ekstrim

WASP-76b. Itu nama exoplanet aneh yang ada di rasi Pisces. Planet ini mengitari bintang WASP-76 yang jaraknya 634 tahun cahaya. Jaraknya jauh dari Bumi, tapi jarak WASP-76b ke bintang induknya sangat dekat. Hampir 12 kali lebih dekat dibanding jarak Merkurius ke Matahari. Saking dekatnya, planet ini panas membara dengan temperatur 2000ºC. 

Temperatur ekstrim ini menyebabkan planet jadi berperilaku aneh. Yang pertama, planet menggembung atau membengkak sampai volumenya hampir enam kali Jupiter. 

Tak hanya itu. 

Keanehan kedua, sebagian besar elemen pembentuk mineral dan batuan yang biasanya tersembunyi di atmosfer justru menguap dan menampakkan diri alam wujud gas. Sama seperti uap yang mengepul dari secangkir teh panas! 

Jangan lupa juga kalau di planet WASP-76b, hujannya bukan air tapi hujan besi. Dan ini disebabkan oleh temperatur yang sangat tinggi di sisi siang planet. Yup! Planet WASP-76b terkunci gravitasi dengan bintang sehingga satu sisi selalu siang karena berhadapan dengan bintang, dan sisi lainnya selalu malam. 

Elemen Batuan

Para astronom mendeteksi sebelas elemen yang membentuk batuan ini di atmosfer WASP-76b dengan Teleskop Gemini Utara. Ke-11 elemen itu adalah  sodium, potasium, lithium, nikel, mangan, kromium, magnesium, vanadium, barium, kalsium, dan besi. 

Penemuan elemen pembentuk batuan ini merupakan salah satu kunci penting untuk memahami bagaimana planet gas raksasa terbentuk. Misteri yang masih belum sepenuhnya terungkap sampai saat ini. 

Kelimpahan elemen yang membentuk batuan di exoplanet ternyata cocok dengan yang ditemukan di bintang induk WASP-76b dan di Matahari. Penemuan ini mengkonfirmasi kalau proses pembentukan planet gas raksasa seperti Jupiter dan Saturnus hampir mirip bintang yakni melalui pencampuran gas dan debu di piringan protoplanet. Sementara itu, planet batuan seperti Bumi kita terbentuk dari proses akresi dan tabrakan debu, batuan, dan planetesimal. 

Ozon Exoplanet

Masih ada keanehan lain. Untuk pertama kalinya para astronom juga menemukan keberadaan molekul yang sangat aneh tapi signifikan di eksoplanet. Vanadium oksida. Molekul ini berfungsi seperti ozon di Bumi. 

Dengan profil kimia yang menarik  dan berbagai petunjuk penting dari WASP-76b, para astronom bisa mempelajari bagaimana planet gas raksasa dan sistem keplanetan terbentuk di Tata Surya maupun di bintang lain yang ada di kosmos. 

Fakta keren: 

Tahukah kamu kalau temperatur tidak terlalu tinggi maka elemen yang dideteksi di planet WASP-76b seharusnya membentuk batuan seperti di Bumi? Komposisi kimia di planet gas raksasa di Tata Surya juga mirip WASP-76b. Tapi, planet-planet raksasa di Tata Surya terlalu dingin, sehingga elemen yang seharusnya menguap ke atmosfer tetap terperangkap di planet selamanya dan tidak pernah terdeteksi.


 Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Bagaimana cara mengetahui elemen2 (sodium, potasium, lithium, nikel, mangan, kromium, magnesium, vanadium, barium, kalsium, dan besi) pada planet yang berjarak 634 juta tahun cahaya ? sedangkan pada planet raksasa di Tata Surya kita yang berjarak relatif dekat tidak pernah terdeteksi