fbpx
langitselatan
Beranda » Hujan Meteor Eta Aquarid 2021

Hujan Meteor Eta Aquarid 2021

Mengawali bulan Mei, pengamat di Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor Eta Aquarid yang sedang mencapai aktivitas maksimumnya. 

Hujan meteor Aquarid tanggal 6 Mei 2021 pukul 02:30 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Aquarid tanggal 6 Mei 2021 pukul 02:30 WIB. Kredit: Stellarium

Sesuai namanya, hujan meteor Eta Aquarid memang tampak datang dari rasi Aquarius si pembawa air. Seliweran hujan meteor Eta Aquarid sudah dimulai sejak tanggal 19 April dan baru akan berakhir tanggal 28 Mei nanti.

Pengamat bisa menyaksikan aktivitas maksimum hujan meteor Eta Aquarid pada tanggal 5 dan 6 Mei dengan laju 60 meteor per jam. Seliweran meteor Eta Aquarid yang bergerak dengan kecepatan 66,9 km/detik itu terjadi ketika Bumi bergerak melintasi sisa debu komet 1P/Halley. 

Untuk pengamatan hujan meteor Aquarid bisa dimulai sehari sebelum dan sehari sesudah waktu aktivitas maksimum. Hujan meteor Aquarid bisa diamati setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:21 WIB sampai jelang fajar. Sementara itu, Bulan sabit yang terbit pukul 00:48 WIB bisa memberikan efek polusi cahaya meski tidak sebesar saat Bulan Cembung dan Purnama.

Selain hujan meteor Eta Aquarid, pengamat juga bisa menyaksikan kehadiran planet Jupiter dan Saturnus. Jika pengamatan dilakukan pada tanggal 4 Mei maka pengamat bisa menyaksikan Bulan dan Saturnus berpasangan. Sementara itu, sehari kemudian, giliran Jupiter yang berpasangan dengan Bulan sejak terbit sampai fajar menyingsing.

Tentang Eta Aquarid

Hujan Meteor Eta Aquarid, merupakan satu dari dua hujan meteor yang terjadi ketika Bumi melintasi debu Komet 1P/Halley. Hujan meteor lainnya yang juga terjadi ketika Bumi melintasi komet Halley adalah hujan meteor Orionid pada bulan Oktober.

Petunjuk kalau Hujan Meteor Eta Aquarid aktif di akhir April dan awal bulan Mei dimulai pada tahun 1863 ketika H.A. Newton menelaah waktu hujan meteor kuno. Ia kemudian menyimpulkan serangkaian periode yang perlu diperhatikan oleh para pengamat. Di antaranya adalah periode 28 – 30 April dengan kenampakan hujan meteor pada tahun 401 AD, 839 AD, 927 AD, 934 AD, dan 1009 AD.

Secara resmi, hujan meteor Eta Aquarid ditemukan pada tahun 1870 oleh Letnan Kolonel G. L. Tupman saat berlayar di laut Mediteranian. Saat itu ia melihat dan mencatat 15 meteor yang tampak tanggal 30 April dan 13 meteor lagi tanggal 2 dan 3 Mei.   

Selain Tupman, W.F. Denning menelaah kembali catatan Italian Meteoric Association, dan menemukan catatan pengamatan 45 meteor dari tanggal 29 April – 5 Mei 1870. Eta Aquarid akhirnya dikonfirmasi sebagai hujan meteor tahunan ketika Tupman mencatat kemunculan 8 meteor pada 29 April 1871.

Pengamatan Eta Aquarid memang jarang, namun di sepanjang tahun 1876, A.S Herschel menemukan sumber si hujan meteor yang kemudian menarik minat para pengamat. Dari hasil perhitungannya Herschel menemukan kalau komet Halley yang pada tanggal 4 Mei berada dekat dengan Bumi. Setelah melakukan analisa pada pengamatan Tupman di tahun 1870 dan 1871 ia menemukan kalau prediksinya sesuai.

Baca juga:  Hujan Meteor Quadrantids 2014

Tips Pengamatan

Cari lokasi yang bebas polusi cahaya artifisial dan terbuka di arah timur supaya bisa menyaksikan hujan meteor eta Aquarid sejak masih cukup rendah di horison. Atau bisa tunggu sekitar 2 jam setelah rasi Aquarius terbit supaya ketinggiannya sudah mencapai 30º dan cukup tinggi untuk diamati. 

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini