Fenomena langit bulan Mei masih akan didominasi oleh konjungsi planet. Pertemuan Bulan dengan Jupiter, Saturnus, dan Mars, hujan meteor Eta Aquariid serta oposisi Jupiter akan menjadi suguhan menarik di bulan Mei.
Planet
Merkurius. Mengawali bulan Mei, planet terdekat Matahari ini masih tinggi di langit dini hari karena baru saja membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Pengamat bisa menikmati kehadiran Merkurius sebelum Matahari terbit namun seiring waktu, planet ini beranjak mendekati Matahari, bergeser dari rasi Pisces ke Taurus. Jelang penghujung Mei, ketinggian Merkurius dari Matahari hanya berkisar 6,7º. Sangat rendah di ufuk timur dan sulit diamati.
Venus. Si Bintang Kejora sedang bergerak menuju titik terdekatnya dengan Matahari pada pertengahan Mei. Planet satu ini akan tampak setelah Matahari terbenam di arah barat sampai kisaran pukul 8 malam waktu setempat. Selama bulan Mei, Venus akan tampak menanjak naik di langit barat dan berpapasan dengan Bulan pada jarak ~6 pada tanggal 18 Mei. Bintang Kejora dengan kecerlangan -3,9 magnitudo ini akan tampak bergerak dari rasi Taurus ke Gemini.
Mars. Di awal bulan Mei, Mars terbit pukul 22:42 waktu lokal dan terus beranjak naik di langit malam setiap harinya. Si planet merah yang bergerak dari rasi Sagittarius ke Capricorn selama bulan Mei ini akan berpapasan dengan Bulan pada tanggal 6 Mei saat Hujan meteor Eta Aquarid juga berlangsung. Mars dapat diamati sejak terbit sampai fajar menjelang.
Jupiter. Planet terbesar di Tata Surya ini sedang menuju oposisi dan akan tampak sepanjang malam bagi pengamat. Pada awal Mei, Jupiter terbit setelah Matahari terbenam dan dapat ditemukan di rasi Libra dengan kecerlangan -2,5 magnitudo. Bulan Mei jadi waktu terbaik memotret Jupiter karena planet ini akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 10 Mei sehari setelah oposisi. Selama bulan Mei, Jupiter akan dua kali berpapasan dengan Bulan di awal dan akhir Mei.
Saturnus. Planet yang terkenal karena cincinnya ini terbit sebelum Mars dan dapat diamati sampai jelang fajar. Selama bulan Mei, Saturnus masih setia di rasi Sagittarius dan terbit pada pukul 21:38 WIB saat awal Mei dan terus bergeser ke pukul 19:35 di penghujung bulan Mei. Saturnus akan berpapasan dua kali dengan Bulan pada awal dan akhir Mei.
Uranus. Planet yang satu ini bisa diamati lewat teleskop mulai pertengahan bulan Mei sebelum fajar menyingsing di rasi Aries.
Neptunus. Bagi yang punya teleskop, planet es raksasa ini akan tampak sepanjang bulan Mei setelah lewat tengah malam sampai fajar menyingsing. Neptunus terus bergerak menjauhi ufuk dan dapat diamat di rasi Aquarius.
Bulan
Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya. Mengawali bulan Mei, Bulan baru saja meninggalkan fase purnama dan berpapasan dengan beberapa planet.
6 Mei. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 404.457 km
8 Mei. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari dan dapat diamati sampai jelang fajar.
15 Mei. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.
18 Mei. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 363.776 km.
22 Mei. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
29 Mei. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.
Hujan Meteor
6 Mei – Hujan Meteor Eta Aquariid
Dimulai tanggal 19 April – 28 Mei, hujan meteor Eta Aquariid yang berasal dari sisa komet Halley akan mencapai puncak tanggal 6 Mei. Hujan meteor tersebut akan tampak tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar, setelah rasi Aquarius terbit tengah malam.
Bulan sedang menuju fase perbani akhir dan terbit jelang tengah malam pada pukul 22:04 WIB, disusul Rasi Aquarius satu jam kemudian. Kehadiran Bulan akan jadi polusi cahaya utama bagi pengamat hujan meteor Aquariid. Di malam puncak, pengamat bisa melihat ~60 meteor setiap jam dengan kecepatan 66,9 km/detik.
Peristiwa
1 Mei — Bulan — Jupiter
Bulan dan Jupiter tampak berpasangan di ufuk timur saat keduanya terbit beriringan pada tanggal 30 April ssetelah Matahari terbenam. bulan terbit terlebih dahulu pada tanggal 30 April pukul 18:07 WIB disusul Jupiter pukul 18:16 WIB. Keduanya bergerak dari timur ke barat dan dapat diamati sampai fajar menyingsing. Keduanya akan berada pada posisi terdekat yakni hanya terpisah 3,5º saat tengah malam tanggal 1 Mei ketika keduanya berada di zenit.Â
2 Mei — Venus — Aldebaran
Si bintang Kejora dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak berpasangan dan terpisah 6,4º di ufuk barat setelah Matahari terbenam sampai keduanya terbenam. Venus terbenam lebih dahulu pukul 19:26 WIB disusul Aldebaran pukul 19:39 WIB.
4 – 5 Mei — Bulan — Saturnus
Sehari sebelum Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi, satelit Bumi ini berpapasan dengan Saturnus dengan jarak 1,9º. Bulan terbit lebih dahulu pada tanggal 4 Mei pukul 21:26 WIB disusul Saturnus 10 menit kemudian. Keduanya akan berada pada posisi terdekat pada tanggal 5 Mei dini hari puku; 03:31 WIB dan bisa diamati sampai fajar menyingsing
6 – 7 Mei — Bulan — Mars
Sehari setelah Bulan bertemu Saturnus, Bulan berkonjungsi dengan Mars pada jarak 5º.Mars terbit terlebih dahulu pada pukul 22:32 WIB disusul Bulan pukul 22:53 WIB. Keduanya bisa diamati di rasi Sagittarius sang pemanah sampai fajar menyingsing.
9 Mei – Oposisi Jupiter
Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter di rasi Libra dengan kecerlangan -2,5 magnitudo sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing. Pengamat juga bisa mengamati satelit-satelit galilean yang mengitari planet raksasa tersebut. Saat oposisi, Jupiter berada pada jarak 4,40 AU dan piringan Jupiter akan tampak lebih besar yakni dan lebih terang dengan diameter 43,8 detik busur.
14 Mei — Bulan — Merkurius
Jelang fajar pada tanggal 14 Mei, Bulan Sabit tipis dan Merkurius akan terbit beriringan dalam selang 9 menit. Merkurius terbit di rasi Pisces pukul 04:24 WIB disusul Bulan pukul 04:33 WIB. Keduanya bisa diamati di ufuk timur sampai fajar menyingsing pukul 05:52 WIB.
22 Mei — Bulan — Regulus
Bulan perbani awal berjumpa dengan Regulus atau alpha Leonis dan bisa diamati hanya terpisah 6º di langit sejak Matahari menghilang di ufuk barat sampai keduanya terbenam di ufuk barat tengah malam.
28 Mei — Bulan — Jupiter
Sehari sebelum Purnama, Bulan dan Jupiter tampak berpasangan di langit senja tanggal 27 Mei sampai keduanya terbenam keesokan harinya pada tanggal 28 Mei jelang fajar. Jupiter terbenam lebih dahulu pukul 04:30 disusul Bulan pada pukul 04:38 WIB. Bulan dan Jupiter bisaditemukan di rasi Libra hanya terpisah 3,7º.
31 Mei — Bulan — Saturnus
Bulan cembung besar akan kembali bertemu Saturnus si planet cincin pada tanggal 31 Mei sejak keduanya terbit beriringan pada tanggal 31 Mei. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 19:10 WIB disusul Saturnus pukul 19:35 WIB pada jarak 5º. Keduanya akan terus berpasangan sampai fajar menyingsing keesokan harinya.
Rasi Bintang & Bima Sakti
Jelang pertengahan Mei menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan mencapai fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati membentang dari Tenggara ke Barat Laut.
Setelah Matahari terbenam, ada Capella di rasi Auriga, Betelguese dan Rigel di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Mayor, Procyon di rasi Canis Minor, rasi Crux, Rigel Kentaurus di Centaurus yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. Pertengahan mei, ada tambahan Arcturus di rasi Bootes, dan Spica di rasi Virgo.
Tengah malam sampai jelang dini hari ada Spica di Virgo, Arcturus di rasi Bootes, Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila sebagai panduan pengamatan.
Peta Bintang 1 Mei 2018
Peta Bintang 15 Mei 2018
Kampanye Langit Gelap
5 — 14 Mei — Kampanye Globe At Night
Di bulan Mei, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 5 – 14 Mei. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.
Untuk bulan Mei, para pengamat di langit utara bisa melakukan pengamatan rasi Bootes sedangkan pengamat di selatan bisa mengamati rasi Crux atau Salib Selatan untuk mengetahui berapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.
Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.
Clear Sky!
Dari awal mei hingga sekarang (11 mei) dilangit timur selalu ada cahaya setelah matahari terbenam, itu venus atau bintang ya?