fbpx
langitselatan
Beranda » Planet Alien Mungkin Mirip Bumi, Rumah Kita

Planet Alien Mungkin Mirip Bumi, Rumah Kita

Untuk mengenali kehidupan di planet lain tentu tidak mudah. Tapi hasil penelitian menunjukkan ada kemungkinan kehidupan di planet alien itu mirip Bumi. 

Planet Alien yang tampak mirip Bumi. Kredit: AstroBiology Centre
Planet Alien yang tampak mirip Bumi. Kredit: AstroBiology Centre

Di tahun 1980-an, wahana Galileo terbang melintasi Bumi ketika menuju Jupiter. Dari terbang lintas itu, kita punya kesempatan unik untuk menggunakan alat yang keren untuk melihat dan mengenali ciri-ciri kehidupan dari planet kita sendiri di Bumi. Ciri yang juga tampak pada kehidupan di planet lain.

Ketika Wahana Galileo sedang mengamati Bumi, ada beberapa ciri kehidupan yang bisa dikenali. Area padang rumput dan hutan yang ada di Bumi ini rupanya menyerap lebih banyak cahaya tampak (yang bisa dilihat mata). Ternyata, tumbuh-tumbuhan menyerap cahaya dan mengubahnya jadi energi untuk bisa bertahan hidup.

Tapi, ada juga tipe cahaya yang tidak diserap tumbuhan seperti cahaya inframerah (yang tidak bisa dilihat oleh mata kita). Ini ada hubungannya dengan lokasi tumbuhan yang pertama di Bumi. Jadi, tumbuhan prasejarah atau tumbuhan yang pertama di Bumi itu bertumbuh di dasar laut.

Air laut biasanya dengan cepat menyerap cahaya inframerah, sehingga cahaya tampak bisa masuk jauh ke dalam lautan. Karena itu, tumbuhan prasejarah itu berevolusi untuk bisa bertahan hidup dengan cahaya tampak yang mencapai dasar laut – salah satu ciri agar bisa selamat sampai sekarang.

Bagaimana dengan planet lain?

Bintang yang paling umum ditemukan di alam semesta adalah bintang katai merah. Karena itu, ketika mencari kehidupan lain di luar Bumi, para astronom seringkali mencari di planet yang mengitari bintang katai merah. Bintang katai merah  lebih kecil (0,5 – 1 massa Matahari) dan lebih dingin (~3000K) dari Matahari. Sebagian besar cahaya yang dipancarkan bintang katai merah adalah cahaya inframerah. Hal ini membuat para ilmuwan berpikir kalau hutan dan padang rumput di planet yang mengorbit bintang katai merah akan menyerap lebih banyak cahaya inframerah untuk fotosintesis dibanding tumbuhan di Bumi.

Tapi sepertinya tidak demikian. Jika tumbuhan di planet lain pertama kali bertumbuh di dasar laut dan tumbuhan tidak bisa menerima cahaya inframerah, maka tumbuhan akan mirip dengan yang ada di Bumi. Karena jika fototrof atau organisme yang melakukan fotosintesis di planet lain memanfaatkan inframerah seperti dugaan awal, maka fototrof akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi saat berevolusi dari air ke darat.

Artinya, ada kemungkinan untuk bisa melihat ciri tumbuhan di planet lain, yang ciri-cirinya sangat kita kenal.

Fakta menarik

Tumbuhan pertama di Bumi memulai kehidupannya di Bumi sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Saat ini, tumbuhan sudah berevolusi dan kita mengenal sekitar 400000 jenis tumbuhan di Bumi, mulai dari yang sangat kecil seperti bibit sampai pohon yang menjulang tinggi. Jauh lebih besar dari makhluk hidup lain yang ada di Bumi.

[divider_line] Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini