fbpx
langitselatan
Beranda » Mengintip Charon & Hydra Dari New Horizons

Mengintip Charon & Hydra Dari New Horizons

Perjalanan New Horizons mengunjungi Pluto, tidak sekedar untuk melihat sang planet kerdil itu saja. New Horizons juga memotret keluarga Pluto lainnya seperti si bulan Charon juga Hydra.

Saat berpapasan dekat dengan Pluto, instrumen Long Range Reconnaissance Imager (LORRI) yang dibawa New Horizons memotret Charon dari jarak 466000 km. Dan untuk pertama kalinya kita bisa melihat Charon pada jarak sedekat itu. OK, untuk pertama kalinya keluarga Pluto bisa kita lihat dari dekat. Sesuatu yang mungkin jadi impian masa kecil akhirnya bisa tercapai.

Jadi apa yang dilihat New Horizons?

Charon dalam pandangan New Horizons saat berpapasan dengan Pluto. Kredit:  NASA-JHUAPL-SwRI
Charon dalam pandangan New Horizons saat berpapasan dengan Pluto. Kredit: NASA-JHUAPL-SwRI

Charon dalam pandangan New Horizons memperlihatkan tebing dan lembah yang membentang sepanjang 1000 km dari kiri ke kanan. Diperkirakan tebing dan lembah tersebut merupakan patahan kerak Charon yang dihasilkan oleh proses internal. Pada bagian kanan atas di sepanjang tepian satelit kecil tersebut tampak ngarai dengan kedalaman 7 – 9 km.

Yang mengejutkan adalah kurangnya kawah di Charon. Keberadaan Sistem Pluto di area Sabuk Kuiper seharusnya memiliki banyak sekali obyek batuan kecil yang siap menabrak Pluto maupun Charon. Tapi tidak ada kawah yang terlihat? Jelas sekali hal ini menimbulkan pertanyaan.

Di sisi selatan ekuator Charon atau di bagian paling bawah, daerah yang diterangi oleh sinar matahari dari sisi yang miring menyebabkan terbentuknya bayangan yang mempermudah para astronom untuk mengenali topografi di permukaan Charon. Di daerah ini kawah yang tampak pun hanya beberapa yang mengindikasikan permukaan Charon yang masih muda dan baru saja mengalami perubahan bentuk akibat aktivitas geologi.

Di daerah kutub utara, kondisinya beda lagi. daerah gelap yang tampak sebelumnya ternyata memiliki batas yang baur yang diperkirakan merupakan endapan materi gelap. Di bawahnya terdapat fitur bersudut tajam yang masih belum diketahui.

Charon yang dipotret dari jarak 79000 km. Tampak pada inset area seluas 390km dengan gunung di dalam sebuah parit. Kredit: NASA-JHUAPL-SwRI
Charon yang dipotret dari jarak 79000 km. Tampak pada inset area sepanjang 390km (atas sampai bawah gambar inset) dengan gunung di dalam sebuah parit. Kredit: NASA-JHUAPL-SwRI

Dalam foto Charon yang dipotret New Horizons pada tanggal 14 Juli dari jarak 79000 km, tampak fitur menawan lainnya dari satelit terbesar di Pluto itu.  Sebuah puncak gunung. Jadi bagian yang menarik dan disoroti kali ini adalah area sepanjang 390 km di Charon yang dihiasi beberapa kawah berbagai ukuran. Nah, yang paling menarik di area ini adalah sebuah gunung yang berada di dalam parit atau bisa juga kita sebut di dalam kanal. Fitur inilah yang membuat para geolog tertegun dan sekaligus bertanya-tanya.

Hydra
Selain Charon, New Horizons juga memotret Hydra yang sejak ditemukan pada tahun 2005 hanya tampak seperti titik berkabut yang tidak diketahui bentuk dan ukurannya.  Tapi tampaknya jawaban itu pun akan segera kita peroleh. Hasil pemotretan New Horizons memperlihatkan Hydra memiliki bentuk tidak teratur. Dalam pandangan New Horizons, Hydra tampak seperti kentang kecil berukuran 43 km.

Hydra dalam pandangan New Horizons. Kredit:  NASA-JHUAPL-SwRI
Hydra dalam pandangan New Horizons. Kredit: NASA-JHUAPL-SwRI

Sama seperti Charon, permukaan Hydra juga diperkirakan diselimuti oleh air es. Foto Hydra yang diambil New Horizons dari jarak 643000 km memperlihatkan daerah terang di Hydra yang berupa struktur lingkaran dengan diameter 10 km. Kemampuan Hydra dalam memantulkan cahaya juga berada di antara Pluto dan Charon.

Seperti apa kabar selanjutnya? Kita tunggu saja lebih banyak lagi foto dan cerita dari New Horizons.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini