fbpx
langitselatan
Beranda » Peringatan Kesehatan Bagi Tetangga Dekat

Peringatan Kesehatan Bagi Tetangga Dekat

Jika dilihat dari kehidupan sehari-hari, angkasa sepertinya berada sangat jauh. Tapi kalau dipikirkan kembali, Bumi itu sendiri bagi dari angkasa. Planet yang kita tempati ini berputar mengarungi angkasa bersama planet-planet lainnya, bintang-bintang dan juga galaksi-galaksi. Bahkan, Bumi juga terbentuk dari materi dasar yang sama dengan materi yang membentuk obyek lainnya. Hal ini juga yang menjadi penyebab ditemukannya materi yang sama di antariksa dan yang ada di sekitar kita.

Ilustrasi sistem di Beta Pictoris. Kredit: NASA Goddard Space Flight Center/F. Reddy
Ilustrasi sistem di Beta Pictoris. Kredit: NASA Goddard Space Flight Center/F. Reddy

Para astronom baru saja melihat sejumlah besar materi tersebut, yang disebut karbon monoksida, di sekitar bintang Beta Pictoris. Karbon monoksida merupakan senyawa kimia yang juga ada di Bumi dan terbentuk ketika ada benda-benda tertentu terbakar, seperti kebakaran hutan dan letusan gunung api.

Beta Pictoris dikelilingi piringan debu dan gas kosmis yang besar dimana terdapat planet di dalamnya. Dari piringan debu inilah planet – planet yang mengitari si bintang terbentuk.

Pengamatan terkini menunjukkan kandungan gas monoksida yang sangat besar di dalam piringan tersebut. Apa menariknya? Gas karbon monoksida biasanya dengan cepat hancur oleh cahaya bintang. Jadi darimana ia datang dan mengapa gas tersebut belum terbakar habis?

Para astronom meyakini komet, asteroid dan planet – planet kecil dalam piringan debu mengandung karbon monoksida dalam jumlah yang besar, Sehingga ketika obyekobyek tersebut bertabrakan dan pecah maka karbon monoksida beku di dalamnya akan terlepas ke dalam piringan debu.

Seperti halnya air, karbon monoksida juga memiliki beberapa bentuk yang berbeda. Ketika ia berada di dalam komet dan asteroid maka bentuknya berupa padatan beku, seperti air yang membeku jadi es ketika berada di lingkungan yang sangat dingin. Di dalam piringan debu, karbon monoksida mengambil bentuk gas, seperti halnya uap yang muncul dari minuman panas.

Agar gas yang tampak bisa seperti yang dilihat para astronom sekarang, maka tentunya ada sebuah komet besar yang dihancurkan setiap lima menit.

Fakta menarik: Untungnya, awan karbon monoksida ditemukan jauh dari Bumi, karena senyawa kimia yang satu ini beracun bagi manusia dan hewan

Baca juga:  Sistem Extrasolar Planet Terkaya Ditemukan
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini