Bersamaan dengan dirilisnya The Avengers yang ceritanya tentang para superhero dunia Marvel. Di langit akan muncul superhero lainnya yang sepertinya seminggu ini jadi pertanyaan dan pembicaraan masyarakat. Supermoon aka si Bulan Super!
Kalau Bulannya jadi super apa bedanya dengan bulan yang kita lihat setiap saat? apa efeknya pada Bumi?
Jawabannya sih… tentu saja tidak ada yang perlu dikuatirkan. Supermoon akan Bulan Super ini bukan jagoannya Bulan dan tidak akan memberi efek apapun pada Bumi. Tidak akan ada bencana kok.
Lantas apa itu fenomena supermoon?
Istilah supermoon sebenarnya bukan istilah yang diberikan oleh para astronom. Istilah supermoon merupakan terminologi yang diberikan oleh para astrolog untuk fenomena ketika Bulan berada di fasa Purnama. Apa bedanya dengan fasa Purnama lainnya?
Kita tinjau yuk.
Supermoon terjadi ketika Bulan berada dalam fase purnama. Dan tidak hanya itu, Bulan Purnama tersebut haruslah bersamaan dengan posisi Bulan yang sedang berada pada jarak terdekat dengan Bumi atau sedang di titik perigee.
Bulan purnama merupakan fenomena yang terjadi setiap bulan. Dan tentunya dalam peredaran mengitari Bumi, Bulan akan selalui melalui titik perigee ketika ia berada paling dekat dengan Bumi (ingat bentuk lintasan itu ellips jadi ada saat ketika ia berada paling dekat dan paling jauh dari Bumi). Tapi, ketika Bulan berada di titik perigee, ia tidak berada di jarak yang tepat sama dari tahun ke tahun. Ada variasi posisi perigee yang dilalui Bulan di sepanjang tahun.
Ketika Bulan sedang purnama, ia tidak selalu sedang berada pada posisi perigee. Tapi setiap tahun, ada saat ketika Bulan Purnama bertepatan atau sangat dekat dengan posisi Bulan di perigee. Fenomena inilah yang dikenal sebagai fenomena supermoon di kalangan para astrolog (ingat astrolog dan bukan astronom!).
Di tahun 2012, fenomena supermoon aka Bulan super ini terjadi di bulan Mei ketika Bulan sedang berada di titik terdekat dengan Bumi pada jarak 356953 kilometer. Yang menarik Bulan mencapai titik perigee pada tanggal 6 Mei jam 10.33 wib dan 2 menit kemudian bulan mencapai fase purnama. Pada saat itu, bagi pengamat di Bumi yang terbiasa mengamati Bulan mereka akan mendapati Bulan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibanding Bulan Purnama lainnya di tahun 2012. Tapi bagi mereka yang tidak terbiasa mengamati Bulan, maka tidak akan tampak perbedaan apapun.
Mari kita sedikit berhitung dengan matematika. Ambil rata-rata jarak Bumi-Bulan 382900 km, sedangkan pada tanggal 6 Mei 2012, Bumi-Bulan berjarak 356953 km, atau ‘mendekat’ sejarak 25947 km, atau hanya 6,7% lebih dekat dibanding rata-rata. Dengan jarak cuma 6,7% lebih dekat, tentunya yang terjadi hanya fenomena alami yang memang terjadi setiap saat. Efek pasang surut yang terjadi juga tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Bahkan meskipun Bulan Purnama terjadi saat berada di titik terdekat dengan Bumi pun, menurut studi geofisika tidak banyak ditemukan dampak signifikan pada keseimbangan energi Bumi.
Kejadian menarik lainnya setelah bulan berada di posisi perigee pada tanggal 6 Mei, pada tanggal 19 Mei Bulan akan berada pada titik terjauhnya dari Matahari pada jarak 406500 km dan 2 hari kemudian pada tanggal 21 Mei jam 06.54 wib terjadi Gerhana Matahari Cincin. Sang gerhana matahari cincin ini akan terjadi ketika Bulan berada pada sisi terjauhnya dan Matahari – Bulan – Bumi sejajar. Karena berada di titik terjauh, piringan Bulan akan “tampak” lebih kecil sehingga Matahari akan tampak seperti cicin api bagi para pengamat yang beruntung melihat fenomena ini.
Sayangnya, fenomena Gerhana Matahari Cincin 21 Mei tersebut tidak akan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
ikut nge-share infonya… (^_^)
silahkan
upgrade web nya keren, rasanya penggunaan weekly nya sangat dinamic, kalo boleh sharing penggunaan theme nya karena web saya perlu pengaturan lagi, salam : disnakertrans.lampungprov.go.id
Waah Nice Info. jadi kalo dalam astronomi, saat bulan ada di titik perigee n purnama namanya apa dong min?
nggak ada namanya. 🙂
Istilahnya perigee-syzygy. Tapi istilah tersebut tidak hanya untuk Bulan, tapi bisa juga untuk semua benda yg mengorbit Bumi. Dan istilah ini pun bisa merujuk pada dua keadaan.
Perigee: Benda yg mengorbit Bumi berada pada titik terdekat dengan Bumi.
Syzygy: Tiga benda langit membentuk konfigurasi satu garis lurus. (Terjadi pas purnama dan Bulan baru)
Terima kasih,membantu mengerjakan tugasku
wah bagus ini,, nice info ttg gerhana cincinnya,,
beneran,, jd ane gak perlu susah2 lihat,, hohohoh,, 😮
Sekarang lihat bulan kok ga ada ya,sudah d tunggu tapi bulan nya tdk ada
sekarang bulan sedang di fase bulan baru yang artinya dia terbit dan tenggelam hampir bersamaan dengan Matahari
hai mbak Ivie,mao tanya,,tuch bintang yg sering berada di langit bagian barat,yg agak besar dan terang,,venus atau sirius ya..?
venus
mbak Ivie aku mau tanya berapa kali venus melewati piringan matahari? mohon di jawab ya……