Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar. Model kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar, alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita melihat langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri memiliki beberapa tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang, kita akan langsung membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang yang ada di langit terikat satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi yang membentuk galaksi Bima Sakti.
Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam alam semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan materi-materi lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini. Tentunya cahaya atau sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan waktu untuk mencapai kita.
Model Alam Semesta
Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran kecerlangan semu bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh satu sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta ternyata tidak tetap melainkan mengembang.
Jika demikian, bisa dikatakan alam semesta di masa lalu itu jauh lebih kecil dan lebih jauh lagi ke masa lalu, alam semesta ini hanya berupa sebuah titik. Titik yang kemudian dikenal sebagai dentuman besar, sekaligus awal dari alam semesta yang bisa kita pahami saat ini. Alam semesta yang mengembang ini terbatas dalam ruang dan waktu.
Newton mengetahui bahwa jika deskripsi gravitasinya benar, maka gaya gravitasi antar seluruh partikel bermassa dalam alam semesta akan secara akumulatif membuat alam semesta runtuh. Oleh karena itu ia mengusulkan alam semesta besarnya tak hingga. Persamaan medanEinstein mengusulkan alam semesta yang dinamik (walaupun awalnya Einstein sendiri, seperti kebanyakan orang hingga 1920an, berpikir bahwa alam semesta statik.
Mengapa alam semesta ini tidak runtuh seperti prediksi Newton dan Einstein? Jawabannya tak lain karena semenjak awal terjadinya, alam semesta ini sudah mengembang. Dalam alam semesta mengembang, ada 3 solusi yang diajukan untuk memprediksikan nasib alam semesta secara kesluruhan. Nah nasib yang mana yang akan dialami tentunya bergantung pada pengukuran kecepatan mengembang alam semesta relatif terhadap jumlah materi di dalam alam semesta.
Secara umum ketiga solusi itu adalah, alam semesta terbuka, alam semesta datar dan alam semesta tertutup. Untuk alam semesta terbuka, ia akan mengembang selamanya, jika ia merupakan alam semesta datar maka akan terjadi pengembangan selamanya dengan laju pengembangan mendekati nol setelah waktu tertentu. Jika alam semesta merupakan alam semesta tertutup, ia akan berhenti mengembang dan mulai mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri dan kemungkinan akan memicu terjadinya dentuman besar lainnya. Untuk ketiga solusi ini, alam semesta akan mengalami perlambatan dalam mengembang sebagai akibat dari gravitasi.
Pengamatan yang dilakukan saat ini pada supernova jauh menunjukan terjadinya pengembangan alam semesta yang mengalami percepatan, yang diakibatkan oleh keberadaan energi kelam. Tak seperti gravitasi yang memperlambat terjadinya pengembangan, energi kelam justru mempercepat pengembangan. Nah jika memang energi kelam ini memainkan peranan yang penting dalam evolusi alam semesta, maka kemungkinan yang terjadi alam semesta akan terus mengembang secara eksponensial selamanya.
Alam Semesta Dini
Namun sesungguhnya, alam semesta yang kita lihat saat ini berbeda jauh dengan masa lalu. Jika manusia mengalami yang namanya pertumbuhan dari bayi sampai dewasa, alam semesta juga demikian. Di awal sejarahnya, alam semesta merupakan daerah yang sangat panas dan padat. Suatu keadaan yang berbeda jauh dari alam semesta yang ada saat ini yang sudah sangat layak menjadi tempat hunia. Jika kita menelaah ke masa lalu, maka akan ditemukan pada saat awal sejarah alam semesta, keadaanya yang panas tidak memungkinkan adanya atom, karena elektron bergerak bebas dan pada keadaan yang lebih awal lagi, nuklei terpisah menjadi proton dan neutron, dan alam semesta merupakan plasma yang luar biasa panas yang terdiri dari partikel-partikel sub nuklir. Jika kita telusuri lebih jauh lagi ke awal alam semesta maka akan ditemukan kalau alam semesta memiliki titik awal yang dikenal sebagai dentuman besar atau ledakan besar.
Jika gambaran besar alam semesta kita majukan dari Big Bang, maka akan kita temukan kalau alam semesta mengembang dari plasma yang panas dan padat menjadi alam semesta yang cukup dingin yang terlihat saat ini. Namun dalam sejarah pengembangannya, ada beberapa periode singkat saat alam semesta masih berusia sekitar 1 menit dimana proton dan neutron tersintesis menjadi nuklei ( helium, deutrium, dan lithium, bersamaan dengan proton-proton tunggal yang membentuk nukeli hidrogen). Kemudian elektron bergabung dengan nuklei membentuk atom saat alam semesta berusia sekitar 370 000 tahun. Pada titik inilah alam semesta menjadi transparan dan dari radiasi foton yang lepas kita bisa mendapatkan informasi tentang alam semesta.
Pada saat alam semesta mengembang panjang gelombang mengalami pergeseran menjadi lebih panjang, sehingga temperatur radiasi menurun sampai sekitar 3 derajat Kelvin, membentuk apa yang kita kenal sebagai cosmic microwave background (CMB) atau radiasi latar belakang. CMB sendiri bisa dinyatakan sebagai emisi yang datang dari alam semesta yang masih sangat muda dan partikel berada dalam keadaan setimbang termodinamik sempurna. CMB menjadi sangat penting, karena CMB merupakan petunjuk yang membawa informasi alam semesta dini. Hasil CMB menunjukkan adanya homogenitas atau keseragaman yang tinggi dalam distribusi temperatur alam semesta.
Isi alam semesta sendiri cukup beragam, bukan hanya apa yang bisa terlihat. Dari yang terdeteksi, ternyata alam semesta ini 5% terdiri dari materi (atom yang membentuk bintang, gas, debu, dan planet). Dan ada 25 % dari alam semesta yang terisi oleh materi gelap, partikel baru yang bahkan beum bisa dideteksi oleh laboratorium manapun di bumi ini. Sementara 70% alam semesta diisi oleh energi gelap, yang terdistribusi merata dan energi ini pun masih menjadi sbeuah misteri yang tak terpecahkan bagi dunia sains. Energi gelap diperkirakan merupakan energi vakum yang tak terpisahkan dari ruang waktu atau mungkin bisa juga sesuatu yang jauh lebih eksotik dari itu.
Tampaknya model Big Bang konvensional memberikan suatu keselarasan dengan hasil observasi, selama kita memberikan suatu kondisi awal yang spesifik pada awal alam semesta yakni : alam semesta yang mengembang dengan kerapatan yang sama di semua titik dalam ruang, namun ada gangguan kecil yang menyebabkan alam semesta berkembang ke keadaan sekarang. Mengapa demikian?
Dari model kosmologi standar terdapat dua permasalahan besar yakni masalah horison dan masalah kurvatur alam semesta. Semakin dini alam semesta, kerapatannya akan mendekati kerapatan kritis, maka berapapun kerapatan alam semesta sekarang, pada alam semesta dini perbedaan kerapatannya haruslah sangat kecil. Kalau tidak, maka kita tidak akan bisa menjumpai alam semesta pada keadaan sekarang. Jika perbedaannya besar, maka untuk model alam semesta tertutup, alam semesta sudah mengalami kehancuran besar atau big crunch dan untuk model alam semesta mengembang, temperatur 3 Kelvin telah dicapai sebelum saat ini.
Sedangkan masalah horison berkaitan dengan batas sesuatu yang bisa diamati dengan yang belum teramati. Intinya, dari CMB kita temukan adanya keseragaman temperatur. Nah temperatur ini bisa seragam tentu karena adanya komunikasi antara partikel-partikel dalam alam semesta. Namun setelah kita telusuri jejak ke masa lalu, ternyata horison itu kecil dan menunjukkan kalau setelah big bang dan alam semesta mengembang partikel-partikel yang awalnya bisa saling berkomunikasi akan tidak bisa saling berkomunikasi lagi karena berada di luar horison tersebut. Nah bagaimana supaya partikel-partikel tersebut bisa saling berkomunikasi? Jawabannya perbesar horison, nah jawaban yang memungkinkan untuk kedua masalah ini adalah adanya inflasi alam semesta.
Apa itu Inflasi? Inflasi alam semesta merupakan pengembangan alam semesta secara eksponensial dalam waktu yang sangat singkat saat alam semesta dini. Bahkan satu kedipan matapun lebih lambat dari inflasi alam semesta. Inflasi terjadi dalam waktu kurang dari 1 detik. Cepat sekali bukan? Mengapa perlu adanya inflasi?
Inflasi diperlukan untuk memecahkan masalah kurvatur alam semesta maupun masalah horizon. Dengan adanya inflasi maka horizon alam semesta bisa diperbesar sampai keadaan dimana partikel-partikel berada dalam lingkup horizon dan bisa slaing berkomunkiasi. Selain itu dengan pengembangan alam semesta secara tiba-tiba (eksponensial) maka setelah alam semesta mengalami inflasi, setelah itu ia akan mengembang mengikuti model standar dan pada akhirnya bisa mencapai keadaan saat ini. Tanpa inflasi evolusi alam semesta mungkin sudah mencapai masa akhirnya (kehancuran besar untuk alam semesta tertutup) atau kondisi dimana temperatur alam semesta mencapai suhu 3 K terjadi jauh sebelum sekarang.
Namun sampai saat ini belum ada model inflasi yang pasti. Berbagai model inflasi masih terus dikembangkan. Alam semesta memang menyimpan segudang misteri untuk dipecahkan, namun setiap satu misteri terungkap akan muncul misteri baru. Ruang waktu seperti sebuah jajaran teka teki yang menanti manusia untuk mengisi setiap jawaban.
coba sekali-sekali cari di dalam al-qur’an tentang kelahiran alam semesta ini…pasti sederhana dan mengena… dan tidak njlimet seperti paparan para saintis …dan lebih bersifat perkiraan dari pada sesuai dg yg sebenanya (realistis)…bukankan sang pencipta jauh lebih tahu dari siapapun…terkecuali kalau orang sudah ragu dan skeptis terhadap Alloh
kalau kitab suci memaparkan dengan njlimet…. semua org pasti males baca kitab suci. Manusia dikasih otak dan akal budi untuk belajar. Belajar dan mencari tahu bukan berarti dia ragu atau skeptis. Ada yg namanya proses belajar dan belajar itu dimulai dari mencari tau untuk kemudian menyimpulkan sesuatu. Kalau sudah langsug pada kesimpulan buat apa belajar…
haha..
@ivie, agree 😀
Seberapa pandai pun manusia belajar dan secerdas apapun kt tdk akan pernah tw dgn pasti dan tdk mgkn bx mengungkapkan kebenaran alam semesta ini krn sebenarnya Tuhan memberikan kt akal,pikiran,hati dan semua yg ada pd kt ialah agar kt semua sadar apa yg diberikannya utk kt adalah utk mengingat akan kuasa2nya dan mengingat apa yg dilarangnya dan apa peraturan yg dibuatnya.Ga pcy???Nanti kalian akan tw krn penyesalan selalu dtg terlambat.
benar…….karna akal manusia sangat terbatas dan mungkin bisa memikirkan alam semesta yang begitu luasnya bahkan manusia saja tak tau seberapa lauasnya.
Kitab Suci (yang masih asli tentunya) tentu bukan kitab sains. Manusialah yang harus menggali sains itu. Kitab suci hanya memberikan clue agar kita termotivasi untuk mencari ilmu sekaligus semakin meyakini eksistensi Sang Pencipta. Bukan malah meremehkan kitab suci dan merasa lebih tahu dari dari Sang Pencipta itu sendiri. Ingat akal kita adalah anugerah terbesar dari sang Pencipta. Patut kita syukuri untuk semakin meyakini-Nya. Sekali lagi bukan malah semakin jauh dari-Nya bahkan menjadi atheis karena ilmu yang sangat sedikit yang kita punya. Saya kira para ahli astronomy harus malu ketika berhadapan dengan alam semesta ini. Mereka hanya bermodalkan ‘mata’ untuk menyaksikan kebesaran Alam semesta. Kita belum beranjak dari bumi. Baru sekedar melihat dari kejauhan. Kita tidak tahu apa dan bagaimana keadaan di luar angkasa sana. Terlebih lagi kalau kita memikirkan SIAPA yang mencipatakan. Baru melihat hasil ciptaan-Nya saja kita sudah tidak berdaya apa-apa. Karena takutlah kepada Yang Menciptakan itu semua. Jangan menjadi sombong dengan ilmu yang sedikit itu. ……………..selamat belajar………………..
Mbak Vivie,,,Betul Mbak…!!! kalau kita tdk mau njelimet jgn banyak keinginan utk tahu, tp cukup dengan Percaya bhwa alam semesta diciptakan oleh Alloh..cukup itu sj… contoh sederhana masalah rotasi bumi yg menjadikan adanya siang dan malam, tdk perlu dipedulikan, cukup bilang bhw adanya siang dan malam merupakan kehendak Alloh..pasti tdk njelimet kan ?
manusia yg skeptis tidak mau menerima pendapat2 terutama ilmu2 baru..
hanya percaya tanpa berusaha belajar lebih dalam
Kita semua di Indonesia tentu percaya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ( apapun agama kita )
Setidaknya, apa yang tertulis di dalam kitab suci memacu kita untuk mempelajari alam semesta
Karena kita percaya pada agama, hendaknya kita baca kitab suci kita, lalu kita hubungkan dengan fakta ilmiah. sehingga naiklah tingkat keimanan kita
iman tidak bergantung pd sebuah pembuktian. karena iman tidak perlu dibuktikan. Kita percaya pada sesuatu karena kita meyakini hal itu jd kebenaran. Itulah iman. jd iman tidak membutuhkan pembuktian dr fakta ilmiah. iman adalah keyakinan bagi manusia untuk bagaimana menjalani kehidupan.
fakta ilmiah itu penting bag perkembangan sains. dan di dalam sains tidak ada kebenaran yg absolut. jd yg ada adalah pencarian dan penelusuran tanpa henti untuk kemudian mendapatkan kesimpulan yg mendekati kebenaran. dan sains itu dinamis akan terus diperbaharui.
Iman itu keyakinan aku juga setuju , dan keyakinan itu kepercayaan yang ada dalam hati manusia tetapi tidak didalam otak , jika dalam laut dan jarak matahari ke bumi dapat diduga maka hati orang siapa tahu , karenanya iman/keyakinan perlu fakta dan bukti agar tidak menjadi dusta , jadi jangan ada dusta diantara kita , sebab iman atau kepercayaan itu guna keyakinan perlu bukti sekecil apapun , sebab kepercayaan dan bukti saling berhubungan erat agar jauh dari dusta , contohnya saja jika saya percaya bahwa anda memahahami bidang astronomi karena buktinya ada misalnya ini dan itu , dan hakim di pengadilan percaya dan yakin bahwa orang ini salah atau benar juga karena bukti , yaitu buktinya karena ini dan itu , Ok. Thanks , success 2 u …
@Ivie: Berapa kecepatan pengembangan alam semesta?
Apakah ada pusat alam semesta yang tidak bergerak/mengembang, jika memang semesta berawal dari satu titik?
Kita sering menemukan galaksi yang jaraknya berjuta tahun cahaya, apakah artinya pengamatan kita terdelay sekian juta tahun cahaya? Bagaimana dengan kondisi galaksi saat ini?
alam semesta tidak memiliki pusat dan seluruh materi di alam semesta ini mengembang.
ini masih ngomongin alam semesta, belum ngomongin isi isinya.
yang berbekal agama, nggak bakalan dapat ide buat mencari another thinking creaturs beyond earth tho…
bisa dimaklumi sikap apatis-nya…
alam semesta berapa luasnya ya?
dion……alam semesta tu sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat luas.jadi tak ada sesorang pun dan siapapun yang mengetahui berapa luasnya alam semesta…begitupun alat yang sangat canggih pun tak bisa/tau
apakah lubang hitam itu benar-benar ada???
bagaimana proses terbentuknya lubang hitam?
dan adakah hubungan terbentuknya lubang hitam dengan proses terbentuknya alam semesta?
lubang hitam benar2 ada. proses terbentuknya dari kematian bintang pd massa tertentu. sorry lg di jalan jd jawabnya ini dulu.
Lubang hitam itu tentu warnanya hitam , ikh … ngeri ya jika dibayangkan , tapi kalo rambut hitam nggak ngeri tuhh … hhhh
lubang hitam bukan berarti ada lubang yg warnanya hitam. tp ada area yg ga bsa dideteksi ada apa disitu tp bisa tau ada sesuatu disitu dari efek yang ditimbulkan pada benda2 disekitarnya.
Katanya sih lubang hitam itu bintang mati , yang punya daya pikat … eh daya tarik yang luar biasa , tul nggak ziihh , iihh yang udah mati aja bisa gethu iihh
bagaimana proses pembentukan atom-atom pada alam semesta?????????????????????
no much for alam kita..
apaadanya ja lah
Apa kesimpulannya pengethuan tsb bwt qt (manusia), yg nota bene hanya hadir bebrp tahun saja di muka bumi ini?
manusia itu memang beberapa puluh thn saja.. tp ada regenerasi yg terus menerus dan pengetahuan yg dibangun sejak berabad2 lalu akan terus berkembang dari generasi ke generasi.
penemuan2 yg ada dr abad ke abad informasinya sangat penting buat manusia dalam memahami alam disekelilingnya meskipun tak dapat dijamah.
mbak Ivie, saya merasa peningkatan kemapanan ilmu pegetahuan hingga mencapai puncaknya thd seseorang tidak juga diselaraskan dengan kekinian waktu saat ini. Kemodrenan berfikir dan intelektual dan penelaahan saya asumsikan tidak harus dengan dihubung2kan dengan kekinian waktu dan alat2 canggih.
Subjek nya manusia, Predikatnya Ilmu, dan objeknya adalah Alam Semesta. namun hematnya, kapasitas manusia yang terbatas meski dari generasi ke generasi dimana kita belum punya kebenaran pasti thd keberlangsungan planet yang bernama bumi ini.
dan, jika membandingakan dengan perbandingan materi bumi thd alam semesta, mustahil bisa menjangkau semuanya. ya, saya mohon maaf, mudah2an pendapat saya ini salah.
Teori Big Bang atau Dentuman Besar sebagai awal alam semesta adalah omong kosong, yyyang pasti alam semesta ini seperti lingkaran yang tak memiliki ujung pangkal. kalau dipakai teori big bang yang jadi pertanyaan adalah dari mana asal materi yang meledak tersebut, dan bagaimana keberadaan ruang apakah ada atau kosong
pertanyaan inilah yg dicoba dijawab oleh Hawking dalam bukunya the grand design.
Pasti sesuatu itu di awal dan akhir selalu ada ruang dan waktu , juga nggak seperti main bola awalnya kosong – kosong kemudian gol , karena di alam semesta selalu berlaku satu hukum kesatuan keseimbangan , dan pasti semua zat itu berasal dari yang SATU zat . ok. peace …
Oh … githu yaa ?? , boleh jadi model gambar alam semesta dari ptolomeus itu bisa jadi benar adanya sebab mudah untuk dipahami , sebab berada dalam satu kesatuan keseimbangan alam semesta bumi dan langit , gimana tuh mbak ivie , aku jadi bingung nich , tolong dong , … thank you & by by ……………….
@Joko..
Jangan posting omong kosong donk…
Jangan pertentangkan iman dan sains donk…
Biarkan keduanya bersinergi untuk kesejahteraan manusia…
Sains adalah karya manusia, dan itulah tujuan manusia di bumi untuk berkarya. Bukankah Tuhan juga berkarya, mengapa manusia tidak, wong manusia ciptaan Tuhan.. So, berhentilah naif dan picik.. bukalah wawasan dan mata..
Belajarlah sampai ke negeri cina, kalau kurang teruskan belajar sampai ke luar angkasa.
sangat setuju….
maju terus LANGITSELATAN
tambah terus info-nya.
Ya betul..betul… jangan pertentangkan agama vs sains. Krn titik tolak keduanya berbeda. Kalau sains diawali dengan “tidak percaya” lalu mengadakan observasi, eksperimen dsb lalu baru terbukti. Kalau agama diawali dari “percaya” meski tidak perlu adanya bukti. Disamping itu mempelajari sains unt memahami alam semesta adl perintah dari Allah SWT.
jawaban yang sangat bijak
adalah perintah-NYA untuk kita manusia supaya mengembangkan diri dan mengembangkan kemampuan karena semua itu akan dipertanggungjawabkan nantinya. adalah baik apabila semua itu dilakukan untuk memuliakan-NYA. alam semesta dan seisinya diciptakan untuk kita pahami dan pelajari
Katanya…TAK ADA SATU BUKU PUN DI DUNIA INI YANG 100% BENAR…
Termasuk KITAB SUCI…
Wekekek… betul juga gan, kalau misalnya ane berangkat dari tidak tahu apa-apa dan tidak pula beragama tertentu, terus masuk ke sebuah perpustakaan yang didalamnya tersedia bermacam2 buku termasuk juga kitab suci. Saya ragu apakah kitab suci merupakan buku pavorit saya.
Sampai sekarang, dari kitab suci saya hanya ambil ajaran moral nya saja.
benar tidakny sebuah buku tergantung dari benar tidakny otak kita///
ADUH…. jangan bawa2 kitab suci donk…biar kalian mengerti dan membaca kitab juga paling2 pemikiran cuma tuhan maha besar??!!. seharusnya malah berpikir sebaliknya…coba bayangkan….kitab suci hanya ada ketika manusia baru ada, itupun prosesnya masih panjang sedangkan ilmu pengetahuan tanpa didasari sudah ada sejak alam ini diciptakan, baik itu gravitasi, energi,gelombang,bunyi dll, kita cuma mengambil dari alam semesta yang notabene adalah sumber ilmu pengetahuan, begitu juga dengan kitab2 yg ada sekarang, mereka yang berpikir jernih tentunya yakin kalo kitab suci bagian dari alam. masa jaman purba orang disuruh belajar fisika, matematika. sekarang yg sudah pintar aja males apalagi jaman batu.
Rame banget sih???
Pemikiran emang lain-lain ya???
Trus yang benar mana dan yang salah mana???
Semuanya!!!
Kalian akan bertanggungjawab terhadap apa yang kalian yakini dan amalkan, jadi “selamat” bagi yang memilih jalan yang benar, dan “celakalah” bagi yang salah. Jangan menyesal dan jangan salahkan siapa-siapa ya? Karena itu pilihan kalian sendiri. Peace….
Plato bilang, sebelum kehidupan semesta ini berlangsung, sudah ada suatu abstrak (kehendak) yang menjadikannyanya dari awal hingga akhir.
sebaik – baik pengetahuan adalah yang bermanfaat baik secara langsung atau tidak langsung.
saya berpendapat merenungkan alam semesta ini ( memikirkannya )adalah suatu proses pemahaman yang membutuhkan ENERGI YANG BESAR yang terikat pada ruang dan waktu. jika begitu, kapan kita bisa meluangkan waktu untuk kita bermanfaat di kehidupan ini, minimal tidak membuang sampah sembarangan.
dear bapak dan ibu yang terhormat,
definitely and for sure anda memandang barang yang sama tetapi dengan kaca mata yang berbeda. tapi saya tekankan di sini bahwa anda harus yakin 100% dengan keyakinan anda masing-masing dan jangan ada keraguan sama sekali. saya sebagai seorang muslim saya mempercayai kitab suci al-qur’an seratus persen, tidak ada keraguan sedikitpun. begitupun anda yang beragama nasrani harus mempercayai kitab injil ya..100% juga. pun begitu dengan anda umat hindu, budha dan lainnya, sehingga tidak ada lagi komentar…”jangan bawa-bawa agama dong…” !
bagi saya sebagai seorang muslim science adalah bukti-bukti ilmiah yang baru saja terbukti sekarang dan menjelaskan kebenaran al-qur’an yang diturunkan 1400 tahun yang lalu. secara pribadi saya berterimakasih kepada Edwin Hubble (1929) yang mengamati perubahan spektrum warna dari biru bergeser menjadi merah dari bintang-bintang/galaksi yang bergerak menjauh. ini adalah bukti ilmiah dari konsep pemuaian alam semesta
“Apakah tidak mereka lihat bagaimana unta dijadikan, dan bagaimana langit di tinggikan, dan bagaimana gunung-gunung ditegakan, dan bagaimana bumi di datarkan, Peringatkanlah mereka, karena sesungguhnya engkau adalah seorang pemberi ingat “ (Al-Ghaasyiyah:17-21)
“Dan langit dikembangkan-Nya, dan diletakan-Nya pada keseimbangan” (Ar-Rahmaan:7)
lalu saya juga berterimakasih kepada Arno penzias dan Robert Wilson yang pada tahun 1965 menemukan desis yang terdengar diseluruh langit siang dan malam, bukti bahwa benar-benar terjadi dentuman besar sekitar 10-15 miliar tahun yang lalu. maha suci Allah,
“Dan apakah orang-orang yang tidak beriman tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air;maka mengapa mereka tidak beriman ?” (Al-Anbiya:30).
sehingga dari kacamata saya, science adalah suatu metoda atau pendekatan dari manusia sebagai makhluk yang berakal dalam memahami suatu penciptaan yang luar biasa dari suatu Dzat yang maha besar.
Ok terlepas dari comment saya, saya mengucapkan terimakasih banyak kepada mba vie atas sharing knowledgenya yang luar biasa.
Nah loh,, gw sependapat dengan ini…
AL-Quran mutlak kebenarannya, Sainslah yang membuktikannya
🙂
salam….
1. Saya sangat setuju dengan saudara Taufiq. Bravo buat mas Taufiq. Bicara sains jangan dihubungkan dengan agama. Agama dipelajari dan diyakini dalam konteks hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Jika sains di pertentangkan dengan agama, malah bisa membuat keyakinan kita terhadap agama yg kita anut menjadi tanda tanya. Tanda tanya akan muncul karena kita menemukan perbedaan-perbedaan kecil maupun besar, yang mana perbedaan itu kita tidak tau mana yg benar atau salah. Who Knows ?
2. Saya juga sangat setuju dengan bang Krisna. Angkat Topi buat bang Krisna (bukan topi miring lho :D). Agama tercipta di dunia dengan berbagai cara dan rentetan waktu yg berbeda-beda (tergantung dari agama dan kepercayaan masing-masing). Kita semua sudah seharusnya berterima kasih pada Sang Pencipta, karena Ia Maha Kuasa. Pada saat manusia di lahirkan, apakah yg ada dalam otaknya ? agama ? atau Pengetahuan ? Saya rasa Sang Pencipta memberikan Pengetahuan dan bukan Agama. Manusia pada saat dilahirkan (bayi) tau bahwa memegang adalah menggunakan tangan, makan menggunakan mulut, dsb-nya. Tapi apakah bayi tersebut tau bahwa dia ber-agama apa ? 🙂 Bukan maksud saya untuk membuat pernyataan sara disini. Tapi coba kita buka pikiran kita. Bahwa jika Sang Pencipta mau manusia memeluk agama tertentu, Apakah susah bagi Ia untuk melakukan itu ? TIDAK. Sang Pencipta memberikan pengetahuan yang mulia bagi manusia, sehingga manusia bisa berpikir dan menentukan jalan hidup nya sendiri. Agama merupakan jalan untuk memuja Sang Pencipta. Dan itu menurut saya adalah suatu tindakan manusia yg sangat MULIA. Jadi tetaplah yakin pada Agama dan keyakinan saudara-saudara masing-masing. Tapi jangan menghina ilmu pengetahuan, Karena Ilmu Pengetahuan adalah lebih dahulu diberikan Tuhan pada saat kita berada di Dunia ini.
Setiap orang punya cara pandang dan cara berpikir sendiri-sendiri, dan itu adalah Anugerah yg harus kita sukuri. Hal itu pula yg merupakan Misteri Terbesar di semesta ini. Ada manusia yg senang mempelajari hal-hal seperti di atas, ada juga yg tidak suka karena menganggap hal itu bertentangan dengan agama jikalau penjelasan yg didapat ternyata menurut dia tidak sesuai. Singkatnya, kalo tidak suka sains, sebaiknya tulisan di atas tidak usah di baca :).
3. Saya juga sangat setuju dengan Akang Ridz, masalah Peningkatan Kemapanan Ilmu Pengetahuan tidak bisa diselaraskan dengan Alat Canggih dan Ke-Kinian Waktu. Saya mempunyai pandangan sendiri mengenai hal itu.
Kalo peradaban semakin maju/tidak berdasarkan waktu, ya jelas…..sekarang jelas lebih maju dari kemarin….dari kemarinnya lagi….dari masa lalu. Kalo kemajuan peradaban dinilai dari kecanggihan alat, mana yg lebih canggih ya terbang menggunakan Pesawat atau terbang tanpa alat bantu ?
Sekarang pada jaman yg kita anggap sudah canggih, apakah mampu membuat Crystal Skull ? (yang nyata-nyata sudah ada sejak jaman bangsa maya dan kita hanya bisa memajang dan mengaguminya di museum-museum eropa). Padahal jaman dulu jelas-jelas mereka belum menggunakan alat bantu dari logam (masih batu). Atau mungkin alat bantu mereka tidak kita temukan ? 😀
Sebelum kita menemukan rumus Phytagoras, bangsa mesir sudah menerapkan rumus itu pada Pyramida. Bahkan bangsa maya sudah bisa menghitung rotasi bumi, bulan dan planet Mars. Apakah mereka menggunakan Teropong Super canggih berlensa setebal Benua Amerika ? (just kidding).
Menurut saya…menurut saya lho, Semakin majunya waktu, peradaban kita malah berjalan mundur. Semakin banyak kita menggunakan alat bantu untuk kehidupan kita maka semakin mundur peradaban kita. Apalagi alat bantu yg kita gunakan hampir semuanya diambil dari bumi tempat kita berpijak. Peradaban kita menuju kehancuran, bukan menuju kecanggihan. Mungkin bukan sekarang, mungkin bukan 1000 tahun lagi. Tapi kalo tetap menggunakan bumi sebagai Resource, suatu saat PASTI kita akan hancur. Mungkin kita perlu berguru sama master Dedy Corbuzier atau Master Romy Raphael tentang Mind Resource yah hehehe 😀
Terlepas dari hal di atas, tulisan yg disebarkan oleh mbak Ivie menurut saya sangat luar biasa (Jempol mbak). Kita dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta ini. Bukankah hal itu menyenangkan ? kalo saya sih senang sekali 😀 Hal itu justru menggambarkan ke-Maha Kuasa-an Sang Pencipta dan sekaligus membuat Otak ini menjadi pengen mencari tau lebih lagi tentang alam semesta (wise man say….sifat dasar manusia :D)
Ok gan rasanya capek juga ngetik (mau liat bulan dulu, siapa tau muncul nomor togel :D), mohon maaf sebesar-besarnya kalo ada salah kata.
VIVA SAINS
Mulai awal sampai akhir selalu ada 2 (dua) yaitu : pertama , Kholik (Sang Maha Pencipta yaitu Allah) dan kedua , Makhluk (ciptaan-Nya) . dan yang namanya makhluk (ciptaan) itu awalnya tidak ada kemudian menjadi ada , awalnya tidak tahu (sains) kemudian menjadi tahu , awalnya bodoh kemudian menjadi pintar , awalnya lemah kemudian menjadi kuat dll , dst , jadi khusus yang namanya makhluk (ciptaan), modal awalnya adalah jiwa dan raga alias rohani dan jasmani yang tidak tahu alias masih bodoh , sedang bayi yang baru lahir itu dia bergerak dan mencari susu ibunya , bukan dengan sains si baby tetapi dengan naluri jiwa dan raga si baby . Ok. thanks . Salam , piss …
Tuk smuanya aj, disini bukan tempatnya khotbah. Jd tlg jgn bw2 agama. Tuk LS tlg aturan dalam memberi komentar benar2 diterapkan, biar semua enak. Cz mnrutq komen yg g g malh bkin kesel. Sory n mkasih.
setuju coi… tolong semua bedakan forum. boleh2 aja mengaitkan dengan agama tapi bahasanya diatur!
alam semesta itu akan mengembang terus, sampai mendekati titik dimana tidak akan mengembang lg…..! ibarat kita meniup balon, kita tiup terus akan terus membesar, dan akhirnya akan meletus.! begitu jg alam semesta! sudah siapkah anda klo alam semesta meletus! kita tuggu aja malaikat yg niup sengkala ,
Sains mengemukakan fakta yang dapat diobservasi dan diharapkan dapat diterima secara obyektif oleh semua orang. Membantah temuan sains hanya dengan potongan-potongan ayat suci agama dan tidak dapat menghadirkan model alternatif tentu tidak akan berhasil. Adalah lebih baik membangun model alam semesta berdasarkan agama dari pada melawan model teori bigbang yang saat ini dianggap yang terbaik oleh Stephen Hawking.
kita harus pelajari terus alam semesta ini teori yang ada masih banyak kekurangan
Dengan akal dan ilmu akan memperkuat keyakinan kita beraragama.Membaca,mempelajari,memahami kitab suci jangan tekstual,banyak mengandung perumpamaan perumpaan,fahami yang tersirat dari yang tersurat.Berbeda dengan ilmu bukan agama,dikaji berdasar realitas dan kemung kinan kemungkinan.Bila benar benar kitab suci dari Allah,bukan karangan manusia akan KLOP dengan sains penemuan manusia.Bukankah kemampuan berfikir manusia juga karunia Tuhan,tanpa petunjuknya tabir alam semesta tidak terbuka. Contoh ,sederhana,andaikata (berandai andai) ada pesawat terbang melintas diudara dizaman sahabat sahabat nabi,apa kira kira komentarnya .Bisa bisa dikira,tunggangan malaikat, tunggangan syetan,atau burung raksasa dari surga.atau pula Bouraq,tunggangan Nabi..Bisa juga disebut SIHIR karena Tidak ada di Al Quran dan Hadist.Sory berat,kalau salah komentarnya.
keimanan harus dapat dibuktikan dengan ilmu dan amal.
keraguan akan mengantarkan pada pengetahuan dan keyakinan.
alam semesta masih rahasia, manusia yg diberikan amanah. untuk mengelolanya kita harus mengetahuii detail rahasianya itu.
jangan berputus asa untuk sampai membongkar detail-detailnyaitu. jangan berhenti sampai alam ini terhenti untuk mengembang lagi.
kurang lebih di mengerti dan penjabaran nya kurang tersusun……
maksutnya kurang tersusun apa ya?
slamat siang mbak ivie. senang baca tulisannya. banyak yg ingin sy tanyakan mengenai alam semesta. secara epistemologi astronomi, apakah bisa di jelaskan mengenai asalmula alam semesta , dan batas alam semesta itu sendiri? seandainya ada jawabannya, apakah sifatnya pasti, atau hanya sekedar teori. terimakasih mbak ivie, mohon di balas langsung ke email saya. tq
saya kurang mengerti susunan bahasanya, tetapi saya sudah sangat takjub luar biasa atas segala ciptaan Allah SWT. Dimana kita adalah makhluk yg sangat kecil dan lemah sekali.
Maaf masih belum jelas tentang inflasi,tolong dijelaskan lagi lebih detail, mengapa inflasi terjadi begitu cepat..apa yang mmengaruhinya?apakah kandungan materi alam semesta?? atau suhu?? terus apakah masih ada org yakin dengan teori Steady State?
kok jadi obrolan agama?? haha
menurut gw sains itu salah satu penguji agama.. membersihkan agama dari dongeng2, tahyul dan dogma..
kita selalu berpikir agama adalah kebenaran mutlak, kacamata agama kita pakai untuk memandang apapun di luar itu, dan kalo sains gak cocok sama keinginan kita, kmudian agama dipake untuk “memukuli” para saintis.. (macem kasus galileo)
Sori… percaya 100% sama agama itu bodoh (mnurut gw)..
gw yakin tuhanpun gak akan seneng kalo manusia males mikir dan percaya buta sama agama..
tapi… gw setuju sains sejalan dengan spiritualitas…
spiritualitas adalah inti / ruh universal dari agama-agama
agama tetap agama,,
saints tidak akan pernah ada, bila mereka tidak mengkaji dr sebuah kitab, lbh konkritnya AL QUR’AN,,
para saintis itu hanya ingin membuktikan kebenaran dr al quran, sebagian mereka dgn alat2 canggihnya mampu menterjemahkan dan membuktikan, sebagian belum dapat,, itulah yang seharusnya patut kita renungkan bersama
Justru agama dan sains itu bertolak belakang , sains tidak mengkaji dari kitab” agama tetapi sains mengkaji lewat fakta riil yang mereka teliti dalam jangka waktu yg lama sehingga mereka yakin untuk membuat suatu teori . dan kebodohan manusia adalah percaya 100% terhadap agama .
coba liat dulu hadist ama al qur’an….
jgn bicara bodoh dulu klo blm baca hadist sama Al qur’an…
pdhl manusia di berikan otak untuk belajar dan mempelajari, knapa harus bilang bodoh karena percaya terhadap agama….padahal manusia diwajibkan untuk mambaca dan mempelajari ilmu…
Pikirkan KEMBALI.
sabaiknya kita tahu bahwa inti elektron itu mengelilingi atom dan putaran berlawanan dengan jarum jam, dan itu sesuai dengan perputaran bumi dan itu juga ada penjabaran nya di alqur’an kemudian juga ada disebutkan bahwa ada mahkluk yang hidup di bumi dan dilangit .. dst nya.
kita sama2 bljar dan berusaha untuk memahami alam semesta,bkan bgtu?? dan kalaupun agama menjadi bahan yg diperbincangkan krn sebuah kefanatikan…mending jgn dulu, agama ada itu baru…..baru bgt, jka kita bandingkan dgn keberadaan alam semesta ini..
Dari dulu sy tahux, fase materi dlm keadaan yg paling panas berupa cahaya, plasma ataupun gas.
Lalu bgmana bisa terjadi, alam semesta awalnya justru dlm keadaan paling panas dan berfase ‘padat’ sekaligus (seperti menurut teori Big Bang)?
Juga rasa2x ledakan nuklir selama milyaran tahun pd bintang2 dan pusat2 galaksi, justru sama sekali tdk menghancurkan tiap benda langitx, dan hanya berkurang ukurannya (inti pusatx tetap ada). Bgtu pula dgn Supernova.
Lalu bgmana pusat Big Bang justru sebalikx bisa hancur?.
Brgkali mbak Ivie sbgai pendukung teori Big Bang punya jawabannya.
mbak bedanya antara “energi gelap” dan “Materi gelap” pada bagian mana ya mbak, kalo gravitasi pada alam semesta bagaimana cara kerjanya mbak, dan apakah teori pergerakan planet itu mangacu pada teori kerja atom? trimakasih untuk penjelasannya….
Ilmu tanpa Agama berarti Buta, Agama tanpa Ilmu berarti Lumpuh.
Sain dan Agama sebenarnya tidak bertolak belakang, cuma keterbatasan kemampuan ilmu manusia memahami sain dan agama memberikan ilusi seakan keduanya saling bertolak belakang.
Sebenarnya sain dan agama keduanya berasal dan menunjuk pada kebesaran ilmu Nya.
ibarat alam semesta yang sebenarnya cuma bagian kecil dari keseluruhan semesta……bumi apalagi manusianya mungkin sulit untuk bisa dihitung dalam skala sekecil apa, jika dibandingkan dengan alam semesta apalagi seluruh keagungan semesta raya milik-NYA
Dan begitulah perbandingan kecilnya kemampuan manusia memahami sain dan agama………
dasar manusia yg gak beriman tolol,bodoh, manusia,manusia goblok yg memikirkan tentang alam semesta. saya orang islam.dan saya sudah tahu semua jawabannya dari mana asal usul alam semesta dan sampai akhirnya alam semeta.JAWABANNYA SEMUA ADA DI AL’QURAN. KALAU MAU LEBIH DETIL JAWABANNYA kamu sebagai manusia harus tanya kepada yg menciptanya yaitu Allah swt.tapi syaraatnya kamu harus bertaqwa kepadanya dan syarat yg lain yg harus dipenuhi adalah kamu harus mati dulu dan langsung ketemu di hdapan ALLAH SWT?PUAS PUAS PUAS MANUSIA BOOODOOOH
Malem Bu, menarik dan indah Jagat Khabir ini, proses adanya jagat raya ini, sama persis dengan Jagat Sagir yaitu wujud manusia, tidak lepas dari proses Kun Dzat, Kun Sifat, Kun Mutlak, sampai akhirnya Kun Fayakun…
Salam kenal
Ehm.. permisi, mau tanya nih. Maap pertanyaannya rada kocak, tp aku penasaran bgt. Ini pertanyaanku. Apa isi dari Galaksi Andromeda? Apakan hanya ada bintang-bintang saja?
Terima kasih bnyk atas infonya.
isinya… bintang, black hole, ada planet juga kl bintangnya punya planet. gas dan debu 🙂
pada awal jagad raya alam semesta adalah cahaya yang sangat panas seiirng berjalannya waktu maka cahaya tersebut berubah menjadi kabut asap yang makin lama makin dingin ajagad raya memadat maka terbentuklah materi-materi pembentuk alam semesta yaitu partikel elekton dan proton dan menjadi atom yang berkelompok dalam galaksi kemudian menjadi bintang-bintang dan akhirnya menjadi planet-planet dan terakhir menjadi bulan-bulan sampai seperti sekarang ini berupa susunan tata surya
±1400 thn yg lalu Al qur’an menyatakan:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya #DahuluMenyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al Anbiya:30)
Zaman now ilmuwan dengan tekhnologinya menyatakan #TeoriBIG_BANG
Komentar saya hilang