fbpx
langitselatan
Beranda » Hujan Meteor Geminid 2011

Hujan Meteor Geminid 2011

Sebelum mengakhiri tahun 2011, selain Gerhana Bulan Total penduduk Bumi masih akan menikmati suguhan Hujan Meteor “terakhir” di penghujung tahun.

Fenomena tahunan yang tampak muncul dari Rasi Gemini dan dikenal dengan nama Hujan Meteor Geminid ini akan berlangsung dari tanggal 7 – 17 Desember dan mencapai puncaknya tanggal 14 Desember 2011.

Di tahun 2011, hujan meteor geminid berlangsung kala Bulan masih sangat terang di angkasa saat akan jelang purnama sampai setelah purnama berakhir.

Geminid terbit di timur dan tampak dari rasi si kembar Gemini. Puncak hujan mteor geminid terjadi kala Bulan sedang terang di langit malam. kredit : StarWalk

Kalau beruntung ketika Gerhana Bulan Total, atau tepatnya saat fasa total kita bisa sekaligus menikmati kehadiran hujan meteor Geminid tersebut meskipun mungkin agak jarang karena belum mencapai puncaknya. Pada saat puncak tanggal 14 Desember 2011, agak sulit bagi pengamat untuk bisa menikmati hujan meteor ini disebabkan Bulan baru melewati fasa purnama dan masih sangat terang di langit.

Hujan meteor Geminid. Kredit : Star Walk

Hujan meteor Geminid dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Rasi Gemini yang menjadi radian atau arah munculnya hujan meteor ini akan terbit pada jam 20.00 wib di arah timur. Jika anda tertarik mengejar meteor yang satu ini meskipun cahaya Bulan masih cukup terang, pengamatan bisa dimulai setelah jam 22.00 wib setelah rasi Gemini berada sekitar 30 derajat di atas horison. Menurut perkiraan International Meteor Organization, di saat maksimum meteor yang akan terlihat bisa mencapai 120 meteor per jam, pada tanggal 14 Desember jam 01.00 UT – 22.00 UT  atau jam 08.00 wib – 05.00 wib tanggal 15 Desember 2011.

Meteor yang tampak dari rasi Gemini ini berasal dari sisa pecahan obyek yang dikenal sebagai 3200 Phaethon, yang dulunya diperkirakan merupakan asteroid. Saat ini Phaethon sudah menjadi komet yang punah. Jadi sebenarnya, ia adalah kerangka batuan dari komet yang sudah kehilangan es setelah berkali-kali melintas Matahari dari dekat.

Bumi yang melintas dalam aliran puing-puing 3200 Phaethon setiap tahun pada pertengahan Desember akan menyebabkan puing-puing itu terbang dari rasi Gemini. Tepatnya di dekat bintang terang Castor dan Pollux.

Meteor Geminid pertama kali terlihat pada akhir abad ke-19, tak lama setelah perang sipil di Amerika berakhir. Pada saat pertama muncul, hujan meteornya masih lemah dan tidak terlalu menarik perhatian. Pada saat itu debu yang masuk atmosfer Bumi itu hanya bergerak dengan kecepatan 130000 km/jam.

Meteor Geminid sendiri masih tergolong meteor dengan kecepatan menengah pada kisaran 35 km / detik, sehingga akan mudah dikenali di bentangan langit malam.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Kaitan Geminids, Phaethon, dan komet asalnya menarik untuk dipelajari. Bagaimana mekanisme pelepasan massa Phaethon yang bisa menjelaskan jumlah hujan meteor Geminid seperti biasa teramati (mencapai 120 meteor per jam) saya kira masih menjadi pertanyaan.

    Saya menulis juga sedikit tentang Geminids ini di blog saya. Silakan mampir.