fbpx
langitselatan
Beranda » Planet WASP-12b Dalam Pelukan Sang Bintang

Planet WASP-12b Dalam Pelukan Sang Bintang

Planet terpanas yang pernah ditemukan ternyata memiliki temperatur 2250 °C, hampir sama panasnya dengan beberapa bintang. Planet baru tersebut adalah WASP-12b yang masanya 1,5 kali lebih masif dari Jupiter.

Exoplanet WASp-12b, exoplanet terpanas saat ini. Kredit : ESA/C Carreau

Yang menarik, WASP-12b ini hanya butuh 1 hari ntuk mengelilingi bintang induknya, pada jarak sekitar 1/40 dari jarak Bumi-Matahari atau sekitar 3.750.000 km. Planet yang begitu dekat seakan berada dalam pelukan sang bintang itu memang jadi planet terpanas yang pernah ditemukan. Planet lainnya yang juga sangat panas adalah HD 149026b, yang jauh lebih gelap dari permukaan arang dengan temperatur 2040 °C.

WASP-12b ditemukan oleh Leslie Hebb bersama rekan-rekannya menggunakan survei langit raksasa yang dikenal sebagai Super Wide Angle Search for Planets (SuperWASP). Kolaborasi ini menggunakan dua perangkat teleskop di Canary Island, Spanyol dan di Afrika Selatan. Tujuannya adalah mencari tanda dari transit planet, yang sedang melewati bintang dan membuat sinar si bintang redup sesaat lamanya jika dilihat dari Bumi.

Planet extrasolar memang terlalu redup jika dibandingkan dengan bintang yang menjadi induknya, sehingga sangat sulit untuk dapat mengukur cahaya inframerah atau panas yang dipancarkan oleh si planet secara langsung. Untuk memecahkan masalah tersebut, berbagai pengamatan yang dilakukan justru melihat transit planet pada bintang induknya. Dengan demikian, bukan saja bisa mengetahui ada benda lain yang mengorbit bintang, kita juga bisa mengetahui juga ukuran dan jarak orbit dari si planet dari pengamatan transit tersebut. Dari situ kemudian bisa diperhitungkan temperatur planet yang mengorbit itu.

Secara umum, planet-planet seukuran Jupiter terbentuk jauh dari bintang induknya, baru kemudian bermigrasi ke area dekat bintang. Hal ini terjadi karena di dekat bintang tidak terdapat cukup gas dan debu untuk membentuk dunia raksasa tersebut. Sebagian besar exoplanet justru memiliki periode orbit 3 hari atau lebih. Mekanisme ini diperkirakan dapat menahan planet untuk tidak bermigrasi lebih dekat lagi ke bintang. Jadi saat planet terbentuk dan bergerak ke dalam, akan ada sesuatu yang menahan mereka sehingga periode orbitnya hanya 3 hari. Keberadaan planet WASP-12b dengan periode orbit hanya satu hari ini memang mengejutkan.

Ukuran WASp-12b juga sangat mengejutkan, karena luasnya yang 1.8 kali Jupiter ini lebih besar daripada perkiraan sebuah planet gas raksasa dapat tumbuh.

Saat ini, tim peneliti yang menemukan WASP-12b memang belum menemukan jawaban dan penjelasannya. Akan tetapi, radiasi dari bintang induk WASP-12b bisa jadi menggembungkan si planet. Komposisi planet ini juga diperkirakan kaya dengan logam seperti bintang induknya, sehingga menambah efeknya. Planet yang kaya elemen berat memiliki kerapatan yang lebih rendah dari planet yang miskin logam. Penelitian lanjutan dari WAP-12b akan menitikberatkan pada pengamatan cahaya ultraviolet untuk mengungkapkan kondisi atmosfer planet tersebut, apakah telah ditelanjangi atau sudah mengalami evaporasi oleh bintang induknya.

Sumber : SuperWASP, New Scientist

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini