fbpx
langitselatan
Beranda » Pabrik Debu di antara Reruntuhan Ledakan Bintang

Pabrik Debu di antara Reruntuhan Ledakan Bintang

Para ilmuwan berhasil menemukan pabrik debu dan molekul di pusat ledakan bintang.

Pabrik debu ditemukan di reruntuhan sisa ledakan bintang Supernova 1987A. Ilustrasi : A. Angelich / NRAO / AUI / NSF
Pabrik debu ditemukan di reruntuhan sisa ledakan bintang Supernova 1987A. Ilustrasi : A. Angelich / NRAO / AUI / NSF

Alam semesta kita sudah tua. Usianya saja milyaran tahun. Sama seperti benda-benda kuno lainnya yang biasanya berdebu, alam semesta juga berdebu.

Tapi, debu di alam semesta sangat berbeda dari yang biasa kamu temukan di rumah. Debu kosmik terdiri dari partikel-partikel kecil, yang jauh lebih kecil dari lebar rambut manusia. Biasanya debu kosmik ini bisa ditemukan di antara bintang-bintang.

Pabrik debu

Dulu, debu kosmik dianggap sebagai gangguan karena menghalangi cahaya dari benda-benda langit. Akibatnya alam semesta tampak sangat gelap dan menyembunyikan hal-hal menarik.

Tapi, keberadaan awan debu di angkasa sangat bermanfaat. Ketika para astronom menggunakan kamera khusus untuk melihat alam semesta dalam cahaya inframerah, ternyata debu juga bersinar.

Kita sangat beruntung!

Debu merupakan komponen penting yang harus dipelajari. Semua yang ada di alam semesta termasuk manusia, planet batuan, dan bintang-bintang disusun oleh debu.  Debu kosmik terbentuk di sekitar bintang, bersama materi lain yang dikenal sebagai molekul (partikel yang terdiri dari dua elemen atau lebih).

Akan tetapi, sebagian bintang mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengerikan. Mereka meledak dan ledakannya besar sekali dan sangat terang. Bahkan terangnya mengalahkan terang bintang-bintang lainnya. Ketika ledakan bintang terjadi, molekul debu di dalamnya akan hancur.

Karena itu, para ilmuwan sangat terkejut ketika menemukan butiran debu dan molekul – molekul dalam sisa ledakan bintang!

Bintang ini meledak 30 tahun lalu. Kita mengenalnya sebagai Supernova 1987A. Lokasinya di Nebula Tarantula yang berada di Awan Magellan Besar. Jaraknya sangat jauh, yakni 163 ribu tahun cahaya. Ada dua molekul baru yang ditemukan yakni, molekul formylum (HCO+) dan sulfur monoksida (SO). Selain itu para astronom juga menemukan dua molekul lainnya yakni karbon monoksida (CO) dan silikon oksida (SiO).

Setelah ledakan bintang, seiring waktu, sisa gas jadi dingin sampai di bawah 200 ºC. Pada akhirnya, molekul baru pun terbentuk dari materi yang membentuk bintang. Hasilnya, ada pabrik debu baru di sisa ledakan bintang.

Yang paling menarik, pabrik debu seperti ini biasanya ditemukan di palung kelahiran bintang. Artinya, bintang masif yang mati justru pada akhirnya menjadi cikal bakal untuk kelahiran bintang generasi baru.

Kabar baik! Karena seperti burung Feniks yang muncul dari debu, bintang-bintang mati justru membantu untuk pembentukan bintang baru, planet dan kehidupan!

Fakta keren

Sebagian cahaya di alam semesta tersembunyi di balik debu dan kita belum bisa melihatnya! Tapi kita punya kamera spesial dan teleskop yang bisa mengungkap cahaya tersembunyi itu!

[divider_line]

Sumber: Artikel ini merupakan perluasan dari artikel Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Baca juga:  Berburu Lubang Hitam Pemberontak
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini