langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Februari 2025

Fenomena Langit Bulan Februari 2025

Selama bulan Februari, planet-planet visual masih tampak di langit malam, dan bisa diamati. Tentu saja jika cuaca memungkinkan. 

IC 434 a.k.a Nebula Kepala Kuda, nebula gelap di rasi Orion. Kredit: Avivah Yamani/langitselatan

Planet

Merkurius. Planet terdekat dari Matahari ini menghilang di balik cahaya Matahari sampai pertengahan Februari saat Merkurius mulai menampakkan diri di langit senja. Merkurius yang terus menanjak naik akan bertemu dengan Saturnus yang semakin rendah di ufuk barat. Tapi, planet ini masih terlalu rendah untuk bisa diamati sampai akhir Februari.

Venus & Saturnus. Si bintang Kejora dan Planet Cincin ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai kisaran pukul delapan malam. Akan tetapi kedua planet ini dengan cepat terpisah seiring pergerakan Saturnus yang terus turun di ufuk barat dari hari ke hari. Di penghujung bulan Februari, Saturnus yang berada di rasi Aquarius sudah sangat rendah di ufuk barat dan pada akhirnya tenggelam dalam cahaya Matahari. Sementara itu, Venus bisa diamati sepanjang Februari di rasi Pisces. 

Mars & Jupiter. Duo planet merah dan planet terbesar di Tata Surya ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Kedua planet berpapasan dengan Bulan di awal Februari. Sepanjang Februari, Mars bisa diamati di rasi Gemini sedangkan Jupiter bisa diamati di rasi Taurus. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Aries setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam. Sementara itu, Neptunus di rasi Pisces bisa diamati setelah Matahari terbenam. 

Bulan

Fase Bulan Februari 2025. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

2 Februari. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 367.457 km.

5 Februari. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

12 Februari. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam. 

18 Februari.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 404.882 km

21 Februari. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

28 Februari. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Hujan Meteor

8 Februari – Hujan Meteor alpha Centaurid

Hujan meteor alpha Centaurid pada tanggal 8 Februari pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor alpha Centaurid pada tanggal 8 Februari pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor alpha Centaurid merupakan hujan meteor minor yang arah datangnya tampak berasal dari rasi Centaurus. Hujan meteor alpha Centaurid mulai tampak pukul 21:48 WIB dan bisa ditemukan di arah  tenggara tak jauh dari bintang beta Centauri. Alpha Centaurid berlangsung dari 28 Januari – 21 Februari dan aktivitas meteor akan mencapai puncaknya pada tanggal 8 Februari.  Saat intensitas maksimum, pengamat bisa menemukan setidaknya 8 sampai 25 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 56 km/detik. Pada saat maksimum, Bulan sedang menuju fase Bulan Baru. 

Peristiwa

1 Februari — Bulan — Venus — Saturnus

Bulan, Venus, dan Mars pada tanggal 1 Februari 2025 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Bulan, Venus, dan Mars pada tanggal 1 Februari 2025 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan sabit berpapasan dengan Venus dan Saturnus dan membentuk garis lurus di langit malam. Bulan berada di antara Venus dan Saturnus dengan jarak 4º ke Saturnus dan 5,5º dengan Venus. Bulan dan Saturnus sama-sama berada di rasi Aquarius sedangkan Venus di rasi Pisces. Saturnus terbenam pukul 20:21 WIB, disusul Bulan puku; 20:38 WIB, dan terakhir Venus pukul 20:49 WIB. 

9 Februari — Konjungsi Superior Merkurius

Merkurius di balik cahaya Matahari saat konjungsi superior. Kredit: Stellarium
Merkurius di balik cahaya Matahari saat konjungsi superior. Kredit: Stellarium

Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi. Merkurius hanya terpisah 2,1°dari Matahari di langit. 

Ketika Merkurius sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,39 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 4,8 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.

9 Februari — Bulan — Mars

Bulan dan Mars tanggal 9 Februari pukul 19:00 WIB setelah Matahari terbenam. Kredit: Stellarium
Bulan dan Mars tanggal 9 Februari pukul 19:00 WIB setelah Matahari terbenam. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Mars dan terpisah jarak 3,2º. Pasangan ini bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai saat Mars terbenam pukul 03:35 WIB dan disusul Bulan 3 menit kemudian. 

26 Februari — Merkurius — Saturnus

Pasangan Merkurius dan Saturnus di ufuk barat jelang terbenam tanggal 26 Februari pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Merkurius dan Saturnus di ufuk barat jelang terbenam tanggal 26 Februari pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium

Planet Merkurius dan Saturnus berpapasan sangat dekat dengan jarak 1,7º dan bisa diamati di ufuk barat sejak Matahari terbenam sampai saat keduanya terbenam beriringan. Saturnus terbenam lebih dahulu pada pukul 18:52 WIB disusul Merkurius 3 menit kemudian. Pasangan ini berada rendah untuk bisa diamati. 

Rasi Bintang & Bima Sakti

Pertengahan Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru.

Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Archenar di rasi Eridani yang bisa diamati sampai pukul delapan malam. Juga ada Canopus di rasi Carina, Rigel dan Betelgeue di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, yang bisa diamati sampai lewat jelang dini hari. 

Jelang tengah malam, ada bintang terang Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, rasi Crux, Spica di rasi Virgo, dan Arcturus di Bootes, Antares di rasi Scorpius, yang bisa diamati sampai jelang fajar.  

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Februari 2025

Peta Bintang 15 Februari 2025

Kampanye Langit Gelap

19-28 Februari — Kampanye Globe At Night

Di bulan Februari, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya dari 19 – 28 Februari. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Pengamat di utara bisa mengamati rasi Orion, sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Orion dan rasi Canis Major. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya. 

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini