fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Februari 2023

Fenomena Langit Bulan Februari 2023

Saatnya berburu komet C/2022 E3 (ZTF) yang mencapai jarak terdekat dari Bumi. Jangan lewatkan juga konjungsi segaris Bulan dengan Venus dan Jupiter.

Komet C/2022 E3 (ZTF) yang dipotret tim pengamat OAIL ITERA dari Lampung. Kredit: OAIL ITERA
Komet C/2022 E3 (ZTF) yang dipotret tim pengamat OAIL ITERA dari Lampung. Kredit: OAIL ITERA

Planet

Merkurius. Planet terdekat dari Matahari ini bisa diamati sebelum fajar menyingsing. Di awal bulan, Merkurius bisa diamati rasi Sagittarius. Akan tetapi, Merkurius terus turun ke ufuk timur dari hari ke hari dan bergeser ke rasi Capricornus mulai pertengahan Februari sampai akhir bulan. Pertengahan Februari, Merkurius berpapasan dekat dengan Bulan dan di akhir Februari, planet ini sudah terlalu rendah di ufuk timur dan akhirnya menghilang. 

Venus. Si bintang Kejora ini masih berjaya di langit senja setelah Matahari terbenam. Selama bulan Februari, Venus bisa diamati di ufuk barat dan terus menanjak naik dari rasi Aquarius ke rasi Pisces. Dalam perjalanannya, Venus berpapasan dekat dengan Bulan dan kemudian Jupiter jelang akhir Februari. 

Mars. Si planet merah juga masih bisa diamati sampai tengah malam di rasi Taurus. Mars bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat planet ini terbenam. Setia menjelajah rasi Taurus, Mars berpapasan dengan Bulan di akhir Februari.

Jupiter. Si Planet gas raksasa terbesar di Tata Surya ini juga bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai kisaran pukul sembilan malam. Selama bulan Februari, Jupiter yang di awal bulan berada di rasi Pisces terus bergerak turun ke ufuk barat ke rasi Cetus dan kembali ke Pisces di akhir Bulan. Jupiter akan membentuk konjungsi segaris dengan Venus dan BUlan, dan di penghujung Februari berpapasan dekat dengan Venus. 

Saturnus. Planet raksasa yang terkenal karena cincinnya ini tidak dapat diamati karena sedang konjungsi dengan Matahari.

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. Uranus dan Neptunus bisa diamati setelah Matahari terbenam. Uranus yang berada di Aries bisa diamati sampai jelang tengah malam. Sedangkan Neptunus yang berada di rasi Aquarius si pembawa air bisa diamati sampai kisaran tiga jam setelah Matahari terbenam.

Bulan

Fase Bulan Februari 2023. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan
Fase Bulan Februari 2023. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

4 Februari.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 406.476 km

6 Februari. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Bulan sedang berada pada jarak terjauh dari Bumi hingga Bulan tampak tujuh kali lebih kecil dan 15% lebih redup dibanding rerata ukuran dan kecerlangan Bulan. 

13 Februari. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

19 Februari. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 358.267 km.

20 Februari. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

27 Februari. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

Hujan Meteor

8 Februari – Hujan Meteor alpha Centaurid

Hujan meteor alpha Centaurid pada tanggal 8 Februari 2023 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor alpha Centaurid pada tanggal 8 Februari 2023 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor alpha Centaurid merupakan hujan meteor minor yang arah datangnya tampak berasal dari rasi Centaurus. Hujan meteor alpha Centaurid mulai tampak pukul 21:46 WIB dan bisa ditemukan di arah  tenggara tak jauh dari bintang beta Centauri. Alpha Centaurid berlangsung dari 28 Januari – 21 Februari dan aktivitas meteor akan mencapai puncaknya pada tanggal 8 Februari.  Saat intensitas maksimum, pengamat bisa menemukan setidaknya 8 sampai 25 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 56 km/detik. Pada saat maksimum, Bulan baru dua hari melewati fase purnama dan masih sangat terang di langit malam. 

Peristiwa

1 Februari — Komet C/2022 E3 (ZTF) di perigee

Komet C/2022 E3 (ZTF) tanggal 1 Februari 2023 pukul 20:00 WIB. Kredit: Star Walk

C/2022 E3 (ZTF) pertama kali ditemukan oleh Bryce Bolin dan Frank Masci dalam pengamatan menggunakan Zwicky Transient Facility pada tahun 2022. Komet ini mencapai perihelion atau jarak terdekat dengan Matahari pada tanggal 12 Januari 2023 dan jarak terdekat dengan Bumi pada tanggal 1 Februari 2023. Saat berada di perigee, komet C/2022 E3 (ZTF) akan berada pada jarak 0,28 SA atau 42 juta km dan bisa diamati dengan kecerlangan 5,5 magnitudo. Komet ini bisa ditemukan di rasi Camelopardalis pada tanggal 1 Februari 2023, terbit pukul 17:52 WIB dan terbenam pukul 02:31 WIB.

Sampai akhir Februari, komet C/2022 E3 (ZTF) bisa diamati. Hanya saja kecerlangannya semakin redup. DI akhir bulan, kecerlangannya sudah mencapai 8,5 magnitudo.

16 Februari — Konjungsi Saturnus

Konjungsi Saturnus. Kredit: langitselatan
Konjungsi Saturnus. Kredit: langitselatan

Saturnus berada pada jarak terjauh dari Bumi pada jarak 10,81 SA. Di langit, Saturnus tampak 1,25º dari Matahari sehingga tidak bisa diamati. 

19 Februari — Bulan — Merkurius

Papasan Bulan dan Merkurius diamati pada tanggal 19 Februari 2023 pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan dan Merkurius diamati pada tanggal 19 Februari 2023 pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan dan Merkurius bisa diamati sebelum Matahari terbit sampai fajar menyingsing. Bulan berada 3,5º di selatan Merkurius dan keduanya mulai bisa diamati sejak Bulan terbit pukul 04:39 WIB disusul Merkurius pukul 04:41 WIB.

22 Februari — Bulan — Venus 

Papasan Bulan dan Venus diamati pada tanggal 22 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan dan Venus diamati pada tanggal 22 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan tampak berada 2,08º di selatan Venus setelah Matahari terbenam. Keduanya bisa diamati di rasi Pisces sampai pukul delapan malam saat Venus terbenam pukul 19:51 WIB disusul Bulan pukul 20:02 WIB

23 Februari — Bulan — Venus — Jupiter

Papasan Bulan, Venus, dan Jupiter, diamati pada tanggal 23 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan, Venus, dan Jupiter, diamati pada tanggal 23 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sehari setelah Bulan dan Venus berpasangan, Jupiter ikut ambil bagian membentuk konjungsi segaris di langit senja. Ketiganya bisa diamati di rasi Pisces dengan Venus tampak paling dekat dengan horison disusul Jupiter dan yang paling tinggi adalah Bulan. Ketiganya bisa diamati sampai saat Venus terbenam pukul 19:51 WIB, disusul Jupiter pukul 20:15 WIB, dan terakhir Bulan pada pukul 20:47 WIB

28 Februari — Venus — Jupiter

Papasan Venus dan Jupiter, diamati pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Venus dan Jupiter, diamati pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sehari setelah membentuk konjungsi segaris dengan Bulan dan Venus, Jupiter yang terus turun di langit senja berpapasan dekat dengan Venus yang menanjak naik. Keduanya hanya terpisah 1,8º di rasi Pisces dan bisa diamati setelah Matahari terbenam.  Pengamat bisa menyasikan duo planet ini sampai saat Venus terbenam pukul 19:53 WIB disusul Jupiter enam menit kemudian pada pukul 19:59 WIB

28 Februari — Bulan — Mars

Papasan Bulan dan Mars, diamati pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan dan Mars, diamati pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan 4,1º di selatan Mars dan bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam. Keduanya bisa diamati sampai saat Mars terbenam pukul 00:13 WIB disusul Bulan pukul 00:41 WIB.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Jelang akhir Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati setelah lewat tengah malam membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.  

Setelah Matahari terbenam, pengamat bisa mengamati Fomalhaut di rasi Piscis Austrinus, Archenar di rasi Eridanus, Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Major, Rigel dan Betelgeuse di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, Capella di rasi Auriga, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, serta Regulus di rasi Leo yang bisa diamati sampai lewat tengah malam.

Jelang tengah malam sampai dini hari ada Crux, Rigel Kentaurus dan Hadar di Centaurus, Spica di Virgo, Arcturus di rasi Bootes, dan Antares di rasi Scorpius, yang bisa diamati sampai fajar. Dan jelang fajar ada Vega di rasi Lyra dan Altair di rasi Aquila .

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Februari 2023

Peta Bintang 15 Februari 2023

Kampanye Langit Gelap

12 – 21 Februari — Kampanye Globe At Night

Di bulan Februari, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 12 – 21 Februari.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye ini, pengamat di utara diajak untuk mengamati rasi Orion dan rasi Gemini sedangkan di belahan selatan melakukan pengamatan rasi Orion dan rasi Canis Mayor.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini