Untuk pertama kalinya. para astronom memotret komet yang pecah ketika mendekati Matahari.
Perkenalkan, komet 323P/SOHO. Komet ini ditemukan oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOHO)Â 20 tahun lalu pada tahun 1999. Tapi, orbitnya yang berada sangat dekat dengan Matahari membuat para astronom kesulitan untuk mengamati dan mempelajarinya.Â
Mirip seperti Bumi yang mengitari Matahari satu tahun sekali, komet 323P/SOHO mengelilingi Matahari 4,2 tahun sekali. Belum banyak komet serupa yang sudah ditemukan para astronom. Tapi… apa yang membuat komet ini hancur sebelum mencapai Matahari? Yuk kita bahas!
Hampir semua objek di tata Surya bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit yang stabil. Mirip komidi putar yang terus berputar tanpa henti. Tapi, sekali waktu, ada batuan antariksa seperti asteroid yang ditendang keluar dari orbitnya. Asteroid bisa keluar dari orbit karena pengaruh gravitasi dari planet di dekatnya. Asteroid yang terlontar ini kemudian berakhir sebagai komet yang mengorbit terlalu dekat dengan Matahari. Pada akhirnya komet-komet ini jatuh ke Matahari dan hancur.
Untuk memahami komet tipe ini, tim astronom internasional melakukan pengamatan komet 323P/SOHO. Mereka menggunakan beberapa teleskop termasuk Teleskop Subaru. Tentu saja tidak mudah untuk mengamati komet yang berada sangat dekat dengan Matahari. Orbit komet tipe ini tidak diketahui sehingga tingkat kesulitannya juga makin tinggi. Para astronom kesulitan untuk mengetahui kemana mereka harus mengarahkan teleskop.Â
Medan pandang lebar Teleskop Subaru menjadi faktor yang menguntungkan dalam pengamatan ini. Para astronom bisa menemukan komet tersebut dan mengarahkan teleskop lain untuk mengamati komet 323P/SOHO dan mengumpulkan data komet yang sedang menari mengelilingi Matahari.
Yang mengejutkan, para astronom menemukan hal yang menarik. Komet yang awalnya tampak seperti titik ternyata punya ekor debu!
Komet memang umumnya punya ekor. Ini terjadi ketika komet mendekati Matahari. Ekor komet ini terbentuk karena radiasi Matahari yang memecah komet. Mirip bongkahan es yang dituangi air panas.
Tapi untuk kasus komet 323P/SOHO tidak demikian. Ketika komet 323P/SOHO mendekati perihelion atau jarak terdekatnya dengan Matahari, komet hanya tampak seperti titik.
Perubahan terjadi setelah komet melewati perihelionnya pada jarak 0,04 AU atau 6 juta km dari Matahari. Komet 323P/SOHO memiliki ekor yang panjang dan tipis seperti awan dari puing-puing komet yang hancur.
Tentu saja radiasi Matahari merupakan pelaku utama kehancuran komet dan alasan mengapa tak banyak komet dekat Matahari yang ditemukan.
Pengamatan komet 323P/SOHO memperlihatkan bagaimana komet ini sedang menuju kehancurannya. Ada dua pecahan berukuran 20 meter yang muncul dari komet tersebut. Selain itu komet mengalami kehilangan massa di nukleus atau inti komet sebesar 0,1 – 10%.
Para astronom menemukan komet 323P/SOHO berotasi a.k.a berputar sangat cepat dan warnanya juga aneh. Rotasinya yang cepat diduga karena nukleus komet memiliki kekuatan kohesif yang tinggi. Dan ini bisa membantu komet 323P/SOHO untuk selamat dari gravitasi Matahari.
Tapi tidak untuk waktu yang lama. Orbit komet 323P/SOHO tidak stabil. Akibatnya, orbit komet 323P/SOHO makin lonjong dan perihelion komet 323P/SOHO makin mendekati Matahari. Dengan demikian, pada akhirnya komet 323P/SOHO memasuki era kehancuran. Dan dalam dua milenium atau dua ribu tahun lagi, komet 323P/SOHO akan bertabrakan dengan Matahari!
Apakah semua komet yang berada dekat Matahari memiliki sifat dan nasib yang sama? Inilah misteri yang harus dipecahkan para astronom. Dan caranya dengan pengamatan lebih lanjut komet-komet dekat Matahari!
Fakta Keren:
Foto ini merupakan foto pertama 323P/SOHO yang dipotret dengan teleskop di Bumi. Foto diambil dengan berbagai teleskop yakni Teleskop Subaru, Teleskop Canada France Hawaii (CFHT), Teleskop Gemini Utara, Lowell’s Discovery Telescope, dan teleskop Antariksa Hubble.
Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.
Tulis Komentar