fbpx
langitselatan
Beranda » Dongeng Kosmik dan Sebuah Penemuan

Dongeng Kosmik dan Sebuah Penemuan

Apakah kamu pernah mendengar cerita Tanabata? Ini adalah perayaan dalam budaya Asia khususnya di Jepang. Penemuan kali ini punya kaitan dengan dongeng kosmik Tanabata.

Foto: Ilustrasi kemungkinan asal usul terjadinya peristiwa energi tinggi yang sangat  cepat seperti MUSSES2020J. Kredit:  Kavli IPMU, University of Tokyo.

Tanabata atau Festival Bintang berawal dari kisah sepasang kekasih, Orihime dan Kengyu, yang hanya bisa bertemu setiap hari ketujuh bulan ketujuh setiap tahunnya. Menurut mitologi Jepang, pasangan ini dilambangkan dengan dua bintang dari sisi berbeda di Bimasakti yakni, Vega (Orihime) dan Altair (Kengyu). Seperti halnya pasangan kekasih tersebut, kedua bintang hanya hanya terlihat sekali setahun. Pertemuan yang sangat singkat. 

Dengan memanfaatkan perangkat mahadata dan Teleskop Subaru dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ), para astronom menemukan fenomena yang perubahannya sangat cepat seperti pertemuan Orihime dan Kengyu. Fenomena astronom yang perubahannya sangat cepat disebut juga fenomena transien. Fenomena transien ini perubahannya bisa terjadi sangat cepat dalam satu hari.  

Ada 20 fenomena transien yang dipelajari oleh tim astronom di tahun 2020. Hasilnya, para astronom dari NAOJ mengenali fenomena yang mirip supernova atau ledakan bintang. Fenomena ini diberi kode MUSSES2020J (AT 2020afay). 

Awalnya, MUSSES2020J tampak sangat redup pada citra atau foto. Tapi objek ini kemudian jadi semakin terang seiring dengan pengamatan yang dilakukan. Rupanya, para astronom berhasil melihat fenomena ini ketika sedang berlangsung!

Tim astronom ini juga berhasil mengonfirmasi kalau MUSSES2020J berevolusi sangat cepat. Sekitar 50 kali lebih terang dari supernova normal. Hanya ada beberapa peristiwa seperti ini yang pernah diamati. Yang paling terkenal adalah AT 2018cow.

Para astronom juga mengajukan nama baru untuk peristiwa seperti MUSSES2020J. Namanya transien ultraterang biru cepat atau fast blue ultraluminous transients (FBUT). Para astronom menduga ada peran lubang hitam dan bintang neutron yang membuat peristiwa transien ini sangat kuat dan cepat.  Tapi, apa yang terjadi dan bagaimana bisa terjadi masih merupakan misteri yang harus dicari jawabannya. 

Fakta keren:

‘MUSSES’ dalam MUSSES2020J berasal dari akronim untuk proyek MUltiband Subaru Survey for Early-phase Supernovae (MUSSES). Proyek MUSSES dibangun untuk mencari peristiwa transien yang evolusinya sangat cepat sampai satu hari setelah kejadian. 


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Baca juga:  Ekor Komet-yang-Dulu-Menghilang
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini